Anda di halaman 1dari 12

EFUSI PLEURA

Oleh : Maria Dewi


Christiyawati

Efusi Pleura

Adanya Cairan Pleura yang Volume nya


lebih dari Normal ( Vol. normal: 1 20
cc )

Fisiologi cavum Pleura

Fisiologi Efusi Pleura


Volume cairan pleura selalu konstan,
akibat dari:
a. P. hidrostatik : 9 mmHg
produksi
oleh pleura parietalis
b. P. koloid osmotik : 10 mmHg
absorbsi oleh pleura viseralis

Penyebab akumulasi cairan


Pleura
Tekanan koloid osmotik ( Hypolbuminemia )
Permeabilitas kapiler ( Radang, Neoplasma
)
Tekanan hirostatik ( Gagal jantung )
Tekanan negatip intrapleura ( Atelektasis )

Pemeriksaan Fisik Efusi


Pleura
- Inspeksi
nampak sakit, gerak dada
sisi sakit tertinggal,nampak lebih
cembung
- Palpasi
gerak dada sisi sakit
tertinggal, Fremitus raba sisi sakit turun
- Perkusi
suara ketok sisi sakit redup
pd.bag.bawah garis Ellis Damoiseau
- Auskultasi
suara napas sisi sakit turun
/hilang

Sitologi cairan Pleura


- Lekosit > 25.000 / mm3 -- Empyema
- Netrophil > Pneumonia, TBC,
Pancreatitis
- Limphosit > TBC, limphoma, keganasan
- Eosinophil > Emboli , Parasit, Jamur
- Eritrosit 5 10 ribu/mm3 Pneumoni,
Keganasan
- Eritrosit 100 ribu / mm3 Keganasan,
Trauma, Infark Paru
- Sel ganas ditemukan pada 50 60 %
Keganasan

Gambaran Radiologi Efusi


Pleura
< 300 CC : Secara fisik tak ada perubahan.
Foto PA: sinus masih nampak lancip.
Foto Lat: sinus nampak mulai tumpul
> 500 cc : Gerak dada/ fremitus suara/fremitus
raba menurun,suara ketok redup
> 1000 cc: dada cembung, egofoni positip
> 2000 cc: mediastinum terdorong

Foto Thorax

Foto Thoraks:
Perselubungan Pada
hemitoraks
Dextra dengan sinus
frenicus costalis kanan
tumpul

Penatalaksanaan Efusi
Pleura
1. Evakuasi cairan pleura /
torakosentesis
volume pengambilan maksimal 1000
cc
setiap kali pengambilan
2. Pemasangan WSD
* Efusi Pleura massive
* Efusi Pleura haemorhagic
* Hematotoraks, Empyema
* Chylotoraks, Chiliform

FARMAKOLOGI
Antikolinergik inhalasi first line therapy, dosis
harus cukup tinggi : 2 puff 4 6x/day; jika sulit,
gunakan nebulizer 0.5 mg setiap 4-6 jam prn, exp:
ipratropium or oxytropium bromide
Simpatomimetik second line therapy : terbutalin,
salbutamol
Kombinasi antikolinergik dan simpatomimetik
untuk meningkatkan efektifitas
Metil ksantin banyak ADR, dipakai jika yang lain
tidak mempan
Mukolitik membantu pengenceran dahak, namun
tidak
memperbaiki aliran udara masih kontroversi,
apakah bermanfaat secara klinis atau tidak

Anda mungkin juga menyukai