Pembimbing :
dr. Ni Made Indri Dwi Susanti, Sp.OG
Identitas Pasien
Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Terapi
Tindakan
Follow Up
Nama
: Ny.P
Usia
: 32 tahun
Alamat
: Perum. Taman Jaya Asri Blok
D1 no.3
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Pendidikan
: SMU
Tanggal masuk
: 26 Januari 2016
Nomor RM
: 113141
Nama
: Tn. M
Usia
: 36 tahun
Pekerjaan : Pegawai swasta
Identitas Psien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Terapi
Tindakan
Follow Up
Keluhan
Utama
RPS
(Riwayat
Penyakit
Sekarang)
Identitas
Pasien
RPD
RPK
Pola Haid
HPHT/TP
22-11-2015 / 29-08-2016
Riw.Obstetr
i
G3p2A0H2
Riw. Anak
Riw.
Pernikahan
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Terapi
Tindakan
Follow Up
, Penyakit
PEMERIKSAAN
FISIK
Status Present :
Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Terapi
Tindakan
Follow Up
Keadaan Umum
Baik
Kesadaran
:
Composmentis
:Tampak
Vital sign
TD : 120/80 mmHg
Nadi
: 80 x/i
Rr : 22 x/i
Suhu : 37,0 C
Thorax
: simetris,
Pemeriksaan Fisik
ketinggalan gerak (-/-),
Umum
sonor (+/+) normal, vocal
Kepala : Normochepali,
fremitus (+/+) normal,
Mata : conjungtiva
vesikular (+/+) normal,
anemis (-/-), sclera icteric
COR S1>S2 regular
(-/-)
Abdomen : supel,
Hidung : simetris, tidak
peristaltik (+) normal,
ada deformitas, sekret (-/-) nyeri tekan (+), timpani
Mulut : bibir tidak tampak (+), tidak ada tanda
sianosis
peradangan, tidak ada
Leher : pembesaran limfa sikatrik
(-)
Extremitas : akral hangat,
nadi cukup, edema (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Terapi
Tindakan
Follow Up
Status Ginekologi
:
Pemeriksaan Luar :
Inspeksi : sikatrik (-), tanda radang (-), dinding perut
datar, tidak terdapat perdarahan pervaginam
Palpasi : supel (+), nyeri tekan (+) 2 jari di atas
simfisis, TFU belum dapat diukur
Pem.penunjang
Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Terapi
Tindakan
Follow Up
Laboratorium :
Hb: 13,1gr/dL
Ht: 36%
Leukosit : 7000 /
Trombosit : 248 ribu/
Eritrosit : 4,9 juta
GDS : 104
Golongan darah : A RH+
Anti HIV : NR
HbsAg : Negatif
Urinalisa :
Warna : Kuning
Kejernihan : Jernih
Berat Jenis : 1,005
PH : 5
Pem. Penunjang
Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Terapi
Tindakan
Follow Up
USG :
Diagnosis Kerja
Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Terapi
Tindakan
Follow Up
Terapi
Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Terapi
Tindakan
Follow Up
Tindakan
Identitas
Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Terapi
Tindakan
Follow Up
Laporan Kuretase
Nama
: Ny. P/32 th
Operator
: dr. Ni Made Indri Dwi Susanti, Sp.OG
Anestesi
: dr. Aprilina Sp. An
Hari
: Rabu
Tanggal
: 27 Januari 2016
Jam
: 09.30 WIB
Anamnesis
Ku : baik
Kes : Compos mentis
VS : TD : 120/80 mmHg RR : 18 x/m N : 90 x/m
T
o
: 36,6 C
Kepala : Conjungtiva anemis (-/-)
Thorax
: pulmo : vesikular (+/+), COR : S1>S2
regular
Abdomen : nyeri tekan (+) regio suprapubica, bising
usus (+)
Eks : akral hangat, oedem (-)
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis
Terapi
Tindakan
Follow Up
DISKUSI
PEMBAHASAN
Blighted Ovum adalah keadaan dimana
seorang wanita merasa hamil tetapi tidak
adajanin dalam kandungannya.
Blighted Ovum biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom
dan penyebabsekitar 50% dari keguguran trimester pertama.
Tubuh wanita mengenali kromosom abnormalpada janin dan
secara alami tubuh berusaha untuk tidak meneruskan kehamilan
karena janintidak akan berkembang menjadi bayi normal dan
sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang
abnormal, atau kualitas sperma atau ovum yang buruk
Etiologi
Diskusi
Gejala Klinis
PEMBAHASAN
DISKUSI
Diagnosis
PEMBAHASAN
DISKUSI
Anamnesis
Adanya amenorrheae
Adanya gejala kehamilan muda misalnya
pusing, mual, muntah, dan nyeri perut
Keluar flek-flek atau perdarahan per vaginam
Pemeriksaan fisik
Payudara mengeras
Perut yang membesar
Pada pemeriksaan bimanual ditemukan
serviks utuh, adanya perdarahan atau flek
darivagina dan uterus teraba membesar
PEMBAHASAN
DISKUSI
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan kadar hormon pada kehamilan
dapat juga membantu pemeriksaan
dimanabeta-HCG dibentuk oleh plasenta.
Pemeriksaan ultrasonografi
Diagnosis kehamilan embrionik bisa dilakukan
saat kehamilan memasuki usia 6-7minggu.
Sebab saat itu diameter kantung kehamilan
sudah lebih besar dari 16 mmsehingga bisa
terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak,
adanya kantung kehamilanyang kosong dan
tidak berisi janin.
PEMBAHASAN
DISKUSI
PEMBAHASAN
DISKUSI
Jika telah didiagnosis Blighted Ovum, maka
tindakan selanjutnya adalahmengeluarkan hasil
konsepsi dari rahim. Caranya bisa dilakukan
dengan kuretase atau denganmenggunakan
obat. Namun kuretase dianggap memiliki
kelebihan karena dapat mencegahterjadinya
infeksi dan juga dapat digunakan untuk
pemeriksaan kromosom. Hasil kuretaseakan
dianalisi untuk memastikan apa penyebab
Blighted Ovum lalu mengatasi
penyebabnya.Jika karena infeksi maka dapat
diobati sehingga kejadian ini tidak berulang
PEMBAHASAN
DISKUSI
PROGNOSIS
Prognosis bagi kelainan Blighted Ovum adalah
baik. Blighted Ovum tidakberpengaruh
terhadap rahim ibu atau terhadap masalah
kesuburan.
PEMBAHASAN
DISKUSI
Pada kasus ini pasien datang ke bidan dengan
keluhan haid terlambat, mual muntah, pusing,
kencing-kencing dan penurunan nafsu makan.
Di bidan telah dilakukan test kehamilan dengan
menggunakan test pack, dan hasilnya (+). Dari
gejala tersebut sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa tanda dugaan kehamilan
dapat dilihat dari gejala dan tanda yang
dirasakan oleh ibu seperti amenorrhea, nausea,
emesis, anoreksia dan juga gerakan janin yang
sudah mulai terasa pada kehamilan 18 minggu.
Tetapi juga dapat dipastikan dengan
menggunakan ultrasonografi (Sarwono, 2007).
PEMBAHASAN
DISKUSI
PEMBAHASAN
DISKUSI
PEMBAHASAN
DISKUSI
Pada pemeriksaan USG terlihat kantung
kehamilan tanpa massa intrauterin didalamnya.
Disimpulkan diagnosis dari kasus ini adalah
blighted ovum atau kehamilan kosong dimana
terbentuk kantung kehamilan dan plasenta
tetapi tidak ada pembentukan embrio. Blighted
ovum pada awalnya tidak dapat dibedakan
gejalanya dari kehamilan biasa hingga terjadi
abortus spontan dan telah dilakukan
pemeriksaan USG.
PEMBAHASAN
DISKUSI
Setelah dicapai diagnosis pasti blighted ovum,
tindakan selanjutnya adalah kuretase jaringan
untuk membersihkan jaringan, mencegah infeksi,
sehingga rahim siap untuk kehamilan berikutnya.
Seharusnya pada pasien ini dilakukan pemeriksaan
jaringan setelah diambil jaringannya untuk
mengetahui penyebab terjadinya blighted ovum.
Pada pasien ini diberikan antibiotik (gentamicin 80
mg 2x1 dan cefixime tab 200 mg 2x1) dan
analgetik (Asam mefenamat tab 3x1) sesuai
dengan teori Penatalaksanaan post kuretase yaitu
diberikan antibiotika untuk mencegah terjadi
infeksi dan analgetik untuk mengurangi nyeri.
PEMBAHASAN
Kesimpulan
DISKUSI
Pasien datang ke Poli KIA dengan G 3P2A0, UK 9 minggu mengeluh
janin tidak berkembang setelah di diagnosa oleh dokter klinik
dengan menggunakan USG. Sebelumnya pasien datang ke bidan
dengan keluhan haid terlambat, mual muntah, pusing, dan
penurunan nafsu makan. Di bidan telah dilakukan test kehamilan
dengan menggunakan test pack, dan hasilnya (+), oleh bidan
disarankan untuk periksa kandungan ke dokter dengan
menggunakan USG untuk memastikan kehamilan positif. Dalam
kunjungannya sebanyak 2 kali dalam 2 minggu oleh dokter
kandungan di klinik mengatakan bahwa didapatkan kantung
kahamilan tetapi tidak di temukan gambaran janin (kosong).
Berdasarkan keluhan utama, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjan serta tindakan yang dilakukan pada pasien ny. P sesuai
dengan teori dan literature yang ada.
Prognosis pada pasien ny. P dubia ad bonam karena :
Prognosis bagi kelainan Blighted Ovum adalah baik. Blighted
Ovum tidakberpengaruh terhadap rahim ibu atau terhadap
masalah kesuburan.
TERIMA KASIH