LARING
Oleh:
RIRIN PUSPITA 06-103
ANATOMI LARING
Otot:
1. Ekstrinsik
elevator: m. milohioid, m. geniohioid, m. digrastikus
dan m. stilohioid
depressor: m. omohioid, m. sternohioid dan m.
tirohioid
2. Intrinsic
adductor dan abductor: m. krikoaritenoid, m.
aritenoid oblique dan transversum
Otot yang mengatur tegangan ligamentum vokalis:
m. tiroaritenoid, m. vokalis dan m. krikotiroid
Otot yang mengatur pintu masuk laring: m.
ariepiglotik dan m. tiroepiglotik
Perdarahan:
A. laringius soperior dan inferior
A. krikotiroid
V. laringius superior
v. jugularis
interna
V. tiroid superior dan media
Persarafan:
dari n. vagus
FISIOLOGI LARING
3 Fungsi utama:
Proteksi jalan nafas
Respirasi
Fonasi
Fungsi lain:
Mengatur sirkulasi darah
Membantu proses menelan
Ekspresi emosi
EPIDEMIOLOGI
RSCM; 1982-1987: laki-laki > perempuan,
ETIOLOGI
Belum pasti, diduga:
Rokok
Alcohol
sinar radio aktif
polusi udara
radiasi leher
Asbestosis
Pekerja yang terpapar dengan debu kayu
Nyeri tenggorok
Disfagia
KLASIFIKASI
Union International Centre le Cancer (UICC) 1982:
1. Supragolotis
mulai dari tepi atas epiglottis sampai batas atas glottis
termasuk pita suara palsu dan ventrikel laring.
2. Glottis
Mengenai pita suara asli. Batas inferior glottis adalah 10 mm
dibawah tepi bebas pita suara, 10 mm merupakan batas
inferior otot-otot intrinsic pita suara. Batas superior adalah
ventrikel laring. Oleh karena itu tumor glottis dapat mengenai
satu atau kedua pita suara, dapat meluas ke subglottis sejauh
10 mm dan dapat mengenai komisura anterior atau posterior
atau prosesus vokalis kartilago artytenoid.
3. Subglottis
Tumbuh lebih dari 10 mm dibawah tepi bebas pita suara asli
sampai batas inferior krikoid.1,2,3,5
A. SUPRAGLOTIS
B. GLOTIS
C. SUBGLOTIS
: tumor insitu
T o
T 1
Tla
: tumor telah mengenai epiglottis dan meluas ke rongga ventrikel atau pita
suara
palsu.
T 2
T 3
: tumor terbatas pada laring dengan fiksasi dan atau adanya infiltrasi ke dalam
T 4
Glotis:
T is
: tumor insitu
T o
T 1
Tlb
T 2
: tumor terbatas pada laring dengan fiksasi dari satu atau kedua pita
suara
T 4
Subglotis:
T is : tumor insitu
T 3 : tumor terbatas pada laring dengan fiksasi satu atau kedua pita suara
laring
dengan
diameter < 3 cm
N 2 : klinis terdapat kelenjar homoleteral multiple
N 2a
-<6 cm
N 2b : klinis terdapat kelenjar homoleteral multiple dengan diameter <6
cm
N 3 : kelenjar homoleteral yang massif, kelenjar bilateral atau
kontralateral
N 3a : klinis terdapat kelenjar homoleteral dengan diameter atau
kontralateral
N 3b : klinis terdapat kelenjar bilateral
N 3c : klinis hanya terdapat kelenjar kontralateral
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan klinis: laringoskopi indirek dan direk
ulseratif
.Lesi vocal cord mungkin muncul sebagai nodul, ulkus dan penebalan
.Lesi commissure anterior mungkin muncul sebagai jaringan granulasi
.Lesi daerah subglotis muncul sebagai submukosa nodul, kebanyakan
3. Pemeriksaan
penunjang
Foto leher
PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
a. Laringektomi
b. Diseksi leher radikal
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
4. Rehabilitasi
PROGNOSIS
Tergantung dari stadium tumor, pilihan pengobatan,
lokasi tomor dan kecakapan tenaga ahli.
Five years survival:
stadium I 90-98%
stadium II 75-85%
stadium III 60-70%
stadium IV 40-50%.
Adanya metastasis ke kelenjar limfe regional akan
menurun angka sebesar 50%.
Terimakasih