Anda di halaman 1dari 29

Pedoman Hidup Islami

Warga Muhammadiyah
Oleh : Mustain Arif, S.Si
2011/2012

Pengertian
PHIM adalah seperangkat nilai dan
norma Islami yang bersumber pada
Al-Quran dan As-Sunah untuk
menjadi pola bagi tingkah laku warga
muhammadiyah dalam menjalani
kehidupan sehari-hari sehingga
tercermin kepribadian Islami menuju
terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.

Landasan
Quran dan Sunah >> dikembangkan
dalam MKCH, MADM, dsb

Kepentingan
Sebagai pedoman warga
Muhammadiyah
Adanya perubahan sosial politik
Adanya perubahan alam pikir
(pragmatis, materialistis, hedonis)
Adanya penetrasi budaya asing dan
multi-kulturasisme akibat globalisasi.
Adanya perubahan orientasi nilai dan
sikap dalam ber-Muhammadiyah.

Sifat

Mengandung hal2 penting dan pokok


Bersifat pengkayaan
Aktual, -kekinianMemberikan arah bagi tindakan
warga
Ideal, -dpt menjadi panduan Rabbani, -mengandung ajaran
akhlaqi Taisir, -panduan yg mudah dipahami-

Tujuan
Terbentuknya perilaku individu dan
kolektif seluruh anggota
Muhammadiyah yg menunjukkan
uswah khasanah menuju terwujudnya
masyarakat madani.

Kehidupan Islami
Warga Muhammadiyah

Kehidupan Pribadi
Dalam Aqidah
Warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan
kesadaran imani berupa tauhid kpd Allah swt.

Dalam Akhlaq
Warga Muh dituntut meneladani perilaku Nabi

Dalam Ibadah
Warga Muh melaksanakan ibadah mahdhah dgn sebaik-baiknya
dan menghidupkan ibadah nawafil (sunah)

Dalam Muamalah
warga Muh sbg abdi dan khalifah
warga Muh senantiasa berfikir burhani (tekstual&kontekstual),
bayani (fakta&rasio) dan irfani (hati nurani)
warga Muh harus mempunyai etos kerja Islami (disiplin,
sungguh2, optimal, tdk menyiakan waktu)

Kehidupan Keluarga
Kedudukan Keluarga
Keluarga sakinah yg merupakan tiang utama kehidupan umat dan
bangsa, harus dapat diwujudkan agar terbentuk gerakan jamaah
menuju masyarakat madani.

Fungsi Keluarga
Sosialisasi ajaran Islam
Wadah kaderisasi
Menjadi contoh keluarga yang baik

Aktivitas Keluarga

Sungguh2 mendidik anak


Hormat dan ihsan kpd anak dan perempuan
Menjalin hubungan sosial dan kepedulian sosial
Pelaksanaan sholat sbg prioritas utama

Kehidupan Bermasyarakat
Setiap muslim harus menjalin persaudaraan dengan
sesama (tetangga & angg masy lainnya)
Setiap keluarga dan anggota keluarga Muhammadiyah
harus menunjukkan keteladanan dalam bersikap baik
kepada tetangga
Bersikap adil dan baik kepada tetangga yang berlainan
agama
Dalam hubungan sosial haruslah menunjukkan sikapsikap sosial berdasarkan prinsip menjunjung-tinggi nilai
kehormatan manusia, toleransi, menepati janji, dsb.
Melaksanakan gerakan jamaah dan dakwah jamaah sbg
wujud melaksanakan dakwah Islam menuju masyarakat
madani.

Kehidupan ber-Organisasi
Warga dan (lebih2) pimpinan(1)
persyarikatan bertanggung-jawab
untuk menjadikan Muhammadiyah sbg gerakan Islam yg kuat
dan unggul
Setiap anggota, kader dan pimpinan Muh wajib memelihara,
melangsungkan dan menyempurnakan gerak dan langkah
persyarikatan dng penuh komitmen yang istiqomah.
Menyelesaikan masalah yg timbul di persyarikatan dng
musyawarah dan mengacu kpd aturan persyarikatan.
Menggairahkan ruh Al-Islam dan ruh Al-Jihad dalam seluruh
gerakan persyarikatan dan suasana di lingkungan persyarikatan.
Setiap anggota Muh menunjukkan keteladanan bertutur dan
bertingkah-laku, beramal dan berjuang.
Dikembangkan disiplin tepat waktu dalam kegiatan persyarikatan
Ditumbuhkan kembali pengajian singkat (kultum) dalam
rapat/pertemuan
Pimpinan harus gemar mengikuti dan menyelenggarakan kajian
ke-Islaman , memakmurkan masjid

Kehidupan ber-Organisasi
(2)
Wajib menumbuhkan dan menggairahkan
perilaku amanat
dalam memimpin dan mengelola organisasi.
Setiap anggota dan (lebih2) pimpinan hendaknya jangan
mengejar jabatan dalam persyarikatan dan jangan
menghindarkan diri ketika memperoleh amanat.
Anggota Muh harus menjauhkan diri dari fitnah, sikap
sombong, ananiyah dan sikap tercela lainnya.
Ditradisikan membangun imamah dan ikatan jamaah serta
jamiyah.
Setiap anggota hendaknya memiliki jiwa pembaharu dan jiwa
dakwah yang tinggi, dengan semangat tajdid.
Setiap anggota pimpinan dan pengelola persyarikatan
hendaknya bertanggung jawab dalam mengemban misi
Muhammadiyah dan menjauhkan diri dari berbangga diri ketika
berhasil.
Warga dan anggota Muh hendaknya menjauhkan diri dari
perbuatan syirik, taqlid, bidah dan khurafat.

Kehidupan Mengelola Amal Usaha (1)


Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) adalah salah satu
usaha dari usaha2 persyarikatan u/ mencapai maksud
dan tujuan persyarikatan.
AUM adalah milik persyarikatan, dan persyarikatan
bertindak sebagai badan hukum / yayasan dari seluruh
AUM itu.
Pimpinan AUM diangkat dan diberhentikan o/ pimpinan
persyarikatan dalam kurun waktu tertentu.
Pimpinan AUM a/ anggota Muhammadiyah yg mempunyai
keahlian tertentu di bidang AUM tersebut.
Pimpinan AUM harus memahami peran dan tugas dirinya
dalam mengemban amanat persyarikatan.
Pimpinan AUM senantiasa berusaha meningkatkan dan
mengembangkan AUM yang menjadi tanggung-jawabnya.

Kehidupan Mengelola Amal Usaha (2)


Pimpinan AUM berhak mendapatkan nafkah dalam
ukuran kewajaran (sesuai ketentuan yg berlaku)
Pimpinan AUM wajib melaporkan pengelolaan AUM yg
menjadi tanggung-jawabnya kepada persyarikatan,
terutama dalm hal keuangan dan bersedia di-audit serta
mendapat pengawasan sesuai ketentuan yg berlaku.
Pimpinan AUM harus bisa menciptakan suasana
kehidupan Islami dlm AUM yg menjadi tanggungjawabnya.
Karyawan AUM a/ warga Muhammadiyah yg dipekerjakan
sesuai dg keahlian dan kemampuannya.
Seluruh pengelola AUM wajib dan dituntut u/
menunjukkan keteladanan diri, melayani sesama,
menghormati hak sesama, peduli sosial, sbg cerminan
sikap ihsan, ikhlas dan ibadah.

Kehidupan Mengelola Amal Usaha (3)


Seluruh Pimpinan, karyawan dan pengelola AUM
hendaknya memperbanyak silaturahmi dan
membangun hubungan sosial yg harmonis tanpa
mengurangi ketegasan dan tegaknya sistem dlm
penyelenggaraan AUM masing2.
Seluruh Pimpinan, karyawan dan pengelola AUM
selain melakukan aktivitas rutin, juga wajib
melakukan kegiatan2 yg memperkokoh
keimanan.

Kehidupan dalam Berbisnis


(1)
Kegiatan bisnis ekonomi a/ upaya yg dilakukan u/
memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya.
Setiap org dapat mjd pemilik, pengelola atau
keduanya dan menjalankan bisnisnya dg benar
dan halal sesuai dg prinsip muamalah dlm Islam.
Prinsip sukarela dan keadilan yg dilandasi
kejujuran mrpkn prinsip penting yg harus
dipegang.
Hasil dari aktivitas bisnis akan mjd harta kekayaan
pihak yg mengusahakannya. Dan di dlm-nya
terdapat kewajiban ZAKAT dan tuntunan Shodaqoh
serta infaq

Kehidupan dalam Berbisnis


(2)
Beberapa jalan perolehan dan pemilikan
harta :
Usaha (bisnis ekonomi)
Waris
Wasiat
Hibah

Harta dapat juga diperoleh dengan


Hutang-Piutang dan pinjaman.
Persaingan/ berlomba-lomba dalam hal
kebaikan di bidang bisnis diperbolehkan.
(pemberian mutu barang, pelayanan, dsb)

Kehidupan dalam Berbisnis


(3)
Sangat dianjurkan tolong menolong dalam
kegiatan bisnis.
Pebisnis sebaiknya menjalankan bisnisnya
dg cermat, penuh perhitungan dan tidak
sembrono. Serta tidak berlaku boros dan
mubadzir dalam menggunakan harta hasil
usahanya.
Kinerja bisnis sedapat mungkin menganut
ajaran Islam, hari ini lebih baik dari hari
kemarin.

Kehidupan dalam Berbisnis


(4)
Jika bisnis harus diserahkan kepada org lain
maka seharusnya diserahkan kpd org yg
mau dan mampu menjalankan amanah yg
diberikan.
Sebaiknya bisnis yang sudah besar,
melibatkan banyak pihak dan memberikan
banyak manfaat kepada masyarakat.
Sebian harta yg terkumpulkan dari usaha
bisnis tersebut wajib dikeluarkan zakatnya.
Juga shodaqoh serta infaq nya karena tidak
seluruhnya hak mutlak orang bersangkutan.

Kehidupan dalam
Mengembangkan Profesi
Profesi merupakan bidang pekerjaan yg dijalani
setiap org sesuai dg keahliannya yg menuntut
komitmen, skill dan tanggung-jawab.
Dalam menjalankan profesinya, setiap anggota
Muhamamdiyah hendaknya menjunjung tinggi
nilai-nilai kehalalan, thayyib, amanah, manfaat
dan kemaslahatan dunia akhirat.
Dalam menjalankan profesinya, setiap anggota
Muhamamdiyah hendaknya menjauhkan dari
praktik korupsi, kolusi, nepotisme, bohong dan
hal bathil lainnya.

Kehidupan dalam
Mengembangkan Profesi (2)
Setiap anggota Muhammadiyah dimanapun &
sbg apapun profesinya hendaknya pandai
bersyukur kpd Allah SWT dan bersabar ketika
mendapat musibah.
Warga Muhammadiyah hendaknya menjalankan
profesinya dengan sepenuh hati dan kejujuran.
Dalam menjalankan profesi hendaknya
mengembangkan prinsip kerjasama dalam
kebaikan dan ketaqwaan.
Setiap anggota Muhammadiyah hendaknya
menunaikan kewajiban Zakat dan mengamalkan
shadaqah, infaq, wakaf dan amal jariyah lainnya.

Kehidupan dalam
Berbangsa dan Bernegara
Warga Muhammadiyah perlu mengambil
bagian dan tidak boleh apatis dlm kehidupan
politik, melalui berbagai saluran scr positif sbg
wujud bermuamalah.
prinsip-2 dlm politik harus ditegakkan dng sejujur2nya dan se-sungguh2nya.
Berpolitik adalah dalam dan demi kepentingan
umat dan bangsa sbg wujud ibadah kpd Allah.
Politisi Muhammadiyah berkewajiban
menunjukkan keteladanaan diri (jujur, adil)

Kehidupan dalam
Berbangsa dan Bernegara (2)
Berpolitik dng keshalihan, sikap positif dan
memiliki cita2 bagi terwujudnya
masyarakat utama dng funsi amar maruf
nahi mungkar.
Menggalang silaturahim dan ukhuwah
antar politisi dan kekuatan politik yg
digerakkan o/ politisi Muhammadiyah
secara cerdas dan dewasa.

Kehidupan dalam
Melestarikan Lingkungan
Lingkungan hidup merupakan ciptaan dan
anugerah Allah SWT yg harus dijaga,
diolah & tdk boleh dirusak
Warga Muhammadiyah berkewajiban
melakukan konservasi sumber daya alam
dan ekosistemnya.
Warga Muhammadiyah dilarang
melakukan tindakan2 & usaha2 yg
menyebabkan kerusakan lingkungan alam,
trmasuk kehidupan hayati.

Kehidupan dalam
Melestarikan Lingkungan (2)
Memasyarakatkan & mempraktekkan
budaya bersiih, sehat dan indah lingkungan
disertai kebersihan fisik & jasmani.
Melakukan tindakan2 amar maruf & nahi
munkar di dlm menghadapi kezaliman,
keserakahan dan rekayasa serta kebijakan2
yg mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Melakukan kerjasama & aksi dg berbagai
pihak u/ terpeliharanya dan kelestarian
lingkungan hidup.

Kehidupan dalam
Mengemban Ilmu & Teknologi
Warga Muhammadiyah wajib u/ menguasai dan memiliki
keunggulan dalam kemampuan IPTEK.
Warga Muhammadiyah harus memiliki sifat ilmuwan
(kritis, terbuka menerima kebenaran dan menggunakan
daya nalar)
Kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
mrpkn bagian tak terpisahkan dng iman dan amal shalih.
Dng ilmunya, warga Muhammadiyah wajib mengajarkan,
memberi peringatan, mencerahkan & memanfaatkan u/
kemaslahatan sbg wujud ibadah, jihad dan dakwah.
Menggairahkan & menggembirakan gerakan mencari
ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi.

Kehidupan dalam
Seni dan Budaya
Islam a/ agama fitrah. Tidak bertentangan dng
fitrah manusia, tetapi menyalurkan, mengatur
dan mengarahkan fitrah tsb u/ kemuliaan
manusia.
Rasa seni mrpkn salah satu fitrah yg
dianugerahkan o/ Allah SWT.
Berdasarkan Kep. Munas Tarjih ke-22 Th. 1995,
Hukum Karya seni adalah MUBAH (boleh), slm
tidak mengarah atau mengakibatkan fasad
(rusak) , dlarar (bahaya), isyyan (durhaka) &
baid anillah (jauh dr Allah).

Kehidupan dalam
Seni dan Budaya (2)
Seni rupa dg obyek makhluk bernyawa
hukumnya Mubah jika digunakan u/
kepentingan sarana pengajaran. Dan mjd
Haram bila mengandung unsur isyyan dan
kemusyrikan.
Seni suara (vokal, instrumen, sastra dan
pertunjukkan) pada dasarnya Mubah, serta
menjadi Haram bila menjurus pada
pelanggaran norma2 agama.

Kehidupan dalam
Seni dan Budaya (3)
Seni budaya dapat menumbuhkan
perasaan halus dan keindahan juga sbg
sarana u/ mendekatkan diri kpd Allah SWT
dan sbg sarana dakwah.
Menghidupkan sastra Islam sbg bagian
dari strategi membangun peradaban dan
kebudayaan muslim.

Anda mungkin juga menyukai