Anda di halaman 1dari 48

Bayi lahir dengan usia kehamilan 9 bulan

dengan berat badan 3 kg dan panjang


badan 48 cm. Ibu pasien mengaku tidak
ada masalah selama kehamilan.
Dari pengakuan ibu pasien saat anaknya
di beri ASI, kemudian dimuntahkan lagi,
sehingga kemudian dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut dan diketahui
bahwa anaknya mengalami penyakit
Hirscprung. Kemudian dilakukan
penatalaksaan lebih lanjut oleh dokter
bedah.
Pasien telah mendapatkan imunisasi
lengkap
08/05/16

08/05/16

08/05/16

08/05/16

Lab

Value
6/4/2016

7/4/20

Normal

16
Haemoglob

10,8

19,7

11-16,5 g/dl

Leukosit

13000

13400

4000-10000/

Trombosit

35300

21000

150000-

Hematokrit

0
45,0

0
56,0

450000/
37,0-54,0 %

Na

137

135-155 mmol/L

4,5

3,6-5,5 mmol/L

Cl

8,8

95-108 mmol/L

Albumin

3,7

3,2-4,5

in

08/05/16

07 Maret 2016 (Hari I)


S
O

08 Maret 2016 (Hari II)

Kembung (+), rewel. Demam (-), mual muntah Kembung (+), rewel. Demam (-), mual muntah
(+)
(+)
HR: 110x/menit RR: 24x/menit
HR: 120x/menit RR: 22x/menit
T: 37,10C BB: 5,8 kg

T: 36,80C BB: 5,9 kg

Kepala: ane (-/-), ikt (-), sianosis (-), napas


cuping hidung (-) tonsil dan faring dbn, Thorax:
retraksi (+), whe (-), rho (+), s1s2 tunggal
reguler

Kepala: ane (-/-), ikt (-), sianosis (-), napas


cuping hidung (-) tonsil dan faring dbn,
Thorax: retraksi (+), whe (-), rho (+), s1s2
tunggal reguler

Abdomen: distended, nyeri tekan (+), BU (+) Abdomen: distended, nyeri tekan (-), BU (+)N,
menurun,
Hepatomegali (-), splenomegali (-)
Hepatomegali (-), splenomegali (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Konsul Bedah
Pasang NGT
IVFD D5 NS 580 cc/24 jam
Inj Ranitidin 2 x 5 mg
Inj. Ampicilin 4 x 150 mg
F100 8x50 cc (susu neocete)

1.
2.
3.
4.
5.

Puasa
IVFD D5 NS 590 cc/24 jam
Inj Ranitidin 2 x 5 mg
Inj. Ampicilin 4 x 150 mg
F100 8x50 cc (susu neocete)

08/05/16

09 Maret 2016 (Hari III)


S

10 Maret 2016 (Hari IV)

Kembung (-), rewel (-) Demam (-), mual muntah Kembung (-), rewel (-) Demam (-), mual muntah (-)
(-)

HR: 126x/menit RR: 55x/menit

HR: 130x/menit RR: 56 x/menit

T: 36,00C BB: 5,9 kg

T: 36,90C BB: 5,9 kg

Kepala: ane (-/-), ikt (-), sianosis (-), napas cuping Kepala: ane (-/-), ikt (-), sianosis (-), napas cuping
hidung (-) tonsil dan faring dbn Thorax: retraksi hidung (-) tonsil dan faring dbn Thorax: retraksi (+),

(+), whe (-), rho (+), s1s2 tunggal reguler

whe (+), rho (+), s1s2 tunggal reguler

Abdomen: Soefl, nyeri tekan (-), BU (+)N,

Abdomen:nyeri tekan (-), BU (+)N,

Hepatomegali (-), splenomegali (-)

Hepatomegali (-),splenomegaly (-)

Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.

IVFD D5 NS 590 cc/24 jam


Inj Ranitidin 2 x 5 mg
Inj. Ampicilin 4 x 150 mg
F100 8x50 cc (susu neocete)

IVFD D5 NS 590 cc/24 jam


Inj. Ampicilin 4x150mg
Inj Ranitidin 2 x 5 mg
F100 8x50 cc (susu neocete)
08/05/16

09 Maret 2016 (Hari III)

10 Maret 2016 (Hari IV)

Kembung (-), rewel (-) Demam (-), Kembung (-), rewel (-) Demam (-), mual
mual muntah (-)
muntah (-)

HR: 126x/menit RR: 55x/menit

HR: 130x/menit RR: 56 x/menit

T: 36,00C BB: 5,9 kg

T: 36,90C BB: 5,9 kg

Kepala: ane (-/-), ikt (-), sianosis (-),


napas cuping hidung (-) tonsil dan
faring dbn Thorax: retraksi (+), whe
(-), rho (+), s1s2 tunggal reguler

Kepala: ane (-/-), ikt (-), sianosis (-),


napas cuping hidung (-) tonsil dan faring
dbn Thorax: retraksi (+), whe (+), rho (+),
s1s2 tunggal reguler

Abdomen: Soefl, nyeri tekan (-), BU Abdomen:nyeri tekan (-), BU (+)N,


(+)N,
Hepatomegali (-),splenomegaly (-)
Hepatomegali (-), splenomegali (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2
detik

1.
2.
3.
4.

IVFD D5 NS 590 cc/24 jam


Inj Ranitidin 2 x 5 mg
Inj. Ampicilin 4 x 150 mg
F100 8x50 cc (susu neocete)

1.
2.
3.
4.

IVFD D5 NS 590 cc/24 jam


Inj. Ampicilin 4x150mg
Inj Ranitidin 2 x 5 mg
F100 8x50 cc (susu neocete)

08/05/16

24

D
E
F
I
N
I
S
I

Salah satu bentuk gizi buruk yaitu kekurangan


kalori protein yang terutama akibat kekurangan
kalori yang berat dan kronis yang sering ditemui
pada balita

Kekurangan kalori

Penghancuran jaringan

Atrofi otot

Lemak subkutan hilang

Karena asupan makanan yang kurang terutama


pemasukan kalori, atau protein atau keduanya
yang tidak mencukupi akibat kekurangan dalam
susunan makanan, dan kebiasaan makan
makanan yang tidak tepat

G
E
J
A
L
A

BB < 60% N, BB / Tinggi :

Lemak hilang Old Man Face

Perut cekung, otot atrofi, gambaran usus jelas

Suhu sub- normal, BMR , nadi lambat

Penakut apatis peka

Mudah
hipoglikemi
&
gangguan
keseimbangan elektrolit
Diare atau konstipasi.
Kadang-kadang tampak rambut yang kering,
tipis, dan mudah
rontok.
Baggy pants

D
I
A
G
N
O
S
I
S

Anak didiagnosis marasmus apabila


:
BB/TB < -3 SD atau <70% dari
median
Jika BB/TB atau BB/PB tidak dapat
diukur, gunakan tanda klinis berupa
anak tampak sangat kurus (visible

severe wasting)
tidak mempunyai jaringan lemak
bawah kulit terutama pada kedua
bahu, lengan, pantat dan paha;
tulang iga terlihat jelas,

D
I
A
G
N
O
S
I
S

D
I
A
G
N
O
S
I
S

P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N

TATALAKSANA
H
I
P
O
G
L
I
K
E
M
I
A

Kadar gula darah < 3 mmol/L atau < 54 mg/dl


Segera beri F-75 pertama atau modifikasinya bila
penyediaannya memungkinkan.
Bila F-75 pertama tidak dapat disediakan dengan
cepat, berikan 50 ml larutan glukosa atau gula 10% (1
sendok teh munjung gula dalam 50 ml air) secara oral
atau melalui NGT.
Lanjutkan pemberian F-75 setiap 23 jam, siang dan
malam selama minimal dua hari.
Bila masih mendapat ASI teruskan pemberian ASI di
luar jadwal pemberian F-75.
Jika anak tidak sadar (letargis), berikan larutan glukosa
10% secara intravena (bolus) sebanyak 5 ml/kg BB,
atau larutan glukosa/larutan gula pasir 50 ml dengan
NGT.
Beri antibiotik.

TATALAKSANA
suhu aksilar < 35,5 C
H
Segera beri makan F-75 (jika perlu, lakukan
I
rehidrasi lebih dulu).
Pastikan bahwa anak berpakaian (termasuk
P
kepalanya). Tutup dengan selimut hangat dan
letakkan pemanas (tidak mengarah langsung
O
kepada anak) atau lampu di dekatnya, atau
T
letakkan anak langsung pada dada atau perut
ibunya (dari kulit ke kulit: metode kanguru).
E
Bila menggunakan lampu listrik, letakkan lampu pijar
R
40 W dengan jarak 50 cm dari tubuh anak.
Beri antibiotik sesuai pedoman.
M
I
A
0

TATALAKSANA
D
E
H
I
D
R
A
S
I

Jangan gunakan infus untuk rehidrasi, kecuali pada


kasus dehidrasi berat dengan syok.
Beri ReSoMal, secara oral atau melalui NGT, lakukan
lebih lambat dibanding jika melakukan rehidrasi pada
anak dengan gizi baik.
beri 5 ml/kgBB setiap 30 menit untuk 2 jam pertama
setelah 2 jam, berikan ReSoMal 510 ml/kgBB/jam

berselang-seling dengan F-75 dengan jumlah yang


sama, setiap jam selama 10 jam.

Jumlah yang pasti tergantung seberapa banyak anak


mau, volume tinja yang keluar dan apakah anak
muntah.
Selanjutnya berikan F-75 secara teratur setiap 2 jam
*ReSoMal mengandung 37.5 mmol Na, 40 mmol K, dan

3 mmol Mg per liter

TATALAKSANA
Untuk mengatasi gangguan
E
L
elektrolit diberikan Kalium dan
E
Magnesium, yang sudah terkandung
K
di dalam larutan Mineral-Mix yang
T
ditambahkan kedalam F-75, F-100
R
atau ReSoMal
O
Gunakan larutan ReSoMal untuk
L
I
rehidrasi
T

TATALAKSANA

I
N
F
E
K
S
I

Antibiotik spektrum luas


Vaksin campak jika anak berumur 6
bulan dan belum pernah
mendapatkannya, atau jika anak
berumur > 9 bulan dan sudah pernah
diberi vaksin sebelum berumur 9 bulan.
Tunda imunisasi jika anak syok
Pilihan antibiotik spektrum luas
Jika tidak ada komplikasi atau tidak ada
infeksi nyata, beri Kotrimoksazol per oral
(25 mg SMZ + 5 mg TMP/kgBB setiap 12
jam selama 5 hari.

TATALAKSAN
A
Infeksi

TATALAKSANA
M
I
K
O
N
U
T
R
I
E
N

Berikan setiap hari paling sedikit dalam


2 minggu:
Multivitamin
Asam folat (5 mg pada hari 1, dan
selanjutnya 1 mg/hari)
Seng (2 mg Zn elemental/kgBB/hari)
Tembaga (0.3 mg Cu/kgBB/hari)
Ferosulfat 3 mg/kgBB/hari setelah berat
badan naik (mulai fase rehabilitasi)
Vitamin A: diberikan secara oral pada
hari ke 1

TATALAKSANA
Pemberian makanan

awal

Makanan dalam jumlah sedikit tetapi


sering dan rendah osmolaritas maupun
rendah laktosa
Berikan secara oral atau melalui NGT,
hindari penggunaan parenteral
Energi: 100 kkal/kgBB/hari
Protein: 1-1.5 g/kgBB/hari
Cairan: 130 ml/kgBB/hari (bila ada edema

berat beri 100 ml/kgBB/hari)

Jika anak masih mendapat ASI, lanjutkan,


tetapi pastikan bahwa jumlah F-75 yang
ditentukan harus dipenuhi.

TATALAKSANA

Lakukan transisi secara bertahap dari formula


awal (F-75) ke formula tumbuh-kejar (F-100)
(fase transisi):
Ganti F 75 dengan F 100. Beri F-100 sejumlah
yang sama dengan F-75 selama 2 hari
berturutan.
Selanjutnya naikkan jumlah F-100 sebanyak
10 ml setiap kali pemberian sampai anak
tidak mampu menghabiskan atau tersisa
sedikit. Biasanya hal ini terjadi ketika
pemberian formula mencapai 200
ml/kgBB/hari.
Dapat pula digunakan bubur atau makanan
pendamping ASI yang dimodifikasi sehingga
kandungan energi dan proteinnya sebanding
dengan F-100.

TATALAKSANA

Kasih sayang
Ciptakan lingkungan yang
menyenangkan
Lakukan terapi bermain terstruktur
selama 15 30 menit/hari
Rencanakan aktifitas fisik segera
setelah sembuh
Tingkatkan keterlibatan ibu
(memberi makan, memandikan,
bermain dsb)

Marasmus dapat terjadi akibat


berbagai penyakit seperti infeksi,
kelainan bawaan saluran pencernaan
(misalnya
penyakit
Hirschprung,
deformitas palatum, palatoschizis,
micrognathia, stenosis pilorus, hiatus
hernia, hidrosefalus, cystic fibrosis
pankreas), kelainan jantung bawaan,
prematuritas, malabsorpsi, gangguan
metabolik (misalnya renal asidosis,
idiopathic
hypercalcemia,
galactosemia, intoleransi laktosa),
penyakit
ginjal
menahun
dan
gangguan saraf pusat 3,5

Pasien pernah menjalani operasi


reseksi anatomosis ec Hirschprung
Disease kurang lebih 6 bulan yang
lalu.

Gejala Klinis

3,5,6,7

Pertumbuhan berkurang atau terhenti. Pada mulanya,


ada kegagalan menaikkan berat badan sampai

berakibat kurus.
Mula-mula bayi mungkin cengeng dan rewel,
walaupun telah mendapat minum atau
disusui, sering bangun pada waktu malam,
kemudian menjadi lesu, dan nafsu makan
hilang.
Keadaan yang terlihat mencolok adalah
hilangnya lemak subkutan, terutama pada
wajah, akibatnya ialah wajah si anak lonjong,
berkeriput dan tampak lebih tua (old man
face).
Vena superficialis tampak lebih jelas, ubunubun besar cekung, tulang pipi dan dagu
kelihatan menonjol, mata tampak besar dan
dalam.
Otot-otot lemah dan atropi, bersamaan
dengan hilangnya lemak subkutan maka
anggota gerak terlihat seperti kulit dengan
tulang, dan kulit kehilangan turgornya
sehingga menjadi kerut dan longgar atau
keriput.
Tulang rusuk tampak lebih jelas.
Dinding abdomen dapat kembung/membuncit,
cekung atau datar, dengan gambaran usus
yang jelas.
Diare atau konstipasi.

Status gizi : gizi buruk


Anak rewel, sulit makan dan minum,
Tampak old man face, mata terlihat
sayu, kulit tampak kering dan keriput,
rambut hitam tipis, tulang rusuk
gambang (tampak lebih jelas),
abdomen distended, tangan dan kaki
terlihat seperti kulit dengan tulang,
terdapat baggy pant.

Gizi buruk
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Penunjang

Tampak old man face, mata terlihat


sayu, kulit tampak kering dan
keriput, rambut hitam tipis, tulang
rusuk gambang (tampak lebih jelas),
abdomen cekung, tangan dan kaki
terlihat seperti kulit dengan tulang,
terdapat baggy pant dan terdapat
kelemahan
Status pasien, Gizi Buruk
berdasarkan Kurva Z Score (BB/U,
TB/U, BB/TB) adalah < -3 SD.

Anda mungkin juga menyukai