Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Herniasi Otak
Disusun oleh:
Famela Asditaliana 1310029044
Pembimbing:
Dr. dr. H. Arie Ibrahim, Sp.BS
i
LEMBAR PENGESAHAN
REFERAT PENDEK
Disusun oleh :
Pembimbing,
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
4
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Etiologi
Herniasi dapat disebabkan oleh sejumlah faktor yang menyebabkan efek
massa dan peningkatan tekanan intracranial seperti cedera otak traumatis, stroke,
maupun tumor otak. Karena herniasi memberikan tekanan yang ekstrim pada
bagian-bagian otak, dengan demikian pasokan darah ke berbagai bagian otak akan
terhambat dan sering kali fatal. Oleh karena itu, langkah-langkah ekstrim yang
diambil dalam pengaturan rumah sakit untuk mencegah kondisi ini adalah dengan
mengurangi tekanan intrakranial. 2,3,4
Hal ini paling sering diakibatkan oleh adanya pembengkakan otak.
Herniasi otak juga merupakan efek samping yang paling umum dari tumor di
otak, termasuk: tumor otak primer dan tumor otak metastasis.
Herniasi otak juga dapat disebabkan oleh:
• Abses
• Pendarahan
• Hidrocephalus
• Stroke yang menyebabkan pembengkakan otak
5
6
2.3 Klasifikasi
Otak dapat ditekan ke struktur seperti falx serebri, tentorium serebelli, dan
bahkan melalui lubang yang disebut foramen magnum di dasar tengkorak melalui
sumsum tulang belakang berhubungan dengan otak.
Ada dua kelompok utama herniasi: supratentorial dan infratentorial.
Herniasi Supratentorial adalah struktur biasanya terdapat di atas pakik tentorial
sedangkan infratentorial adalah struktur di bawahnya.
• Supratentorial herniasi :
1. Uncal
2. Central (transtentorial)
3. Cingulate (subfalcine)
4. Transcalvarial
• Infratentorial herniasi :
1. Upward (upward cerebellar or upward transtentorial)
2. Tonsillar (downward cerebellar)
6
7
7
8
8
9
pada bagian atas kepala dan berada diantara dua hemisfer otak. herniasi cingulate
dapat disebabkan ketika salah satu hemisfer membengkak dan mendorong
cingulate gyrus pada falx serebri. Hal ini tidak banyak memberi tekanan pada
batang otak seperrti herniasi jenis lain, tetapi dapat mengganggu pembuluh darah
di lobus frontal yang dekat dengan tempat cedera (arteri serebral anterior) dan hal
ini dapat menuju ke arah herniasi sentral. Keterlibatan aliran darah dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intra cranial yang nantinya dapat
menyebabkan bentuk-bentuk herniasi yang lebih berbahaya. Gejala untuk herniasi
cingulate tidak dapat dijelaskan secara jelas. Biasanya selain pada herniasi uncal,
herniasi cingulate dapat menyebabkan abnormal posturing dan koma . 1,2,3,4
9
10
Herniasi tonsilar dari otak kecil juga dikenal sebagai Malformasi Chiari
atau sebelumnya disebut Arnold Chiari Malformation (ACM). Setidaknya ada tiga
jenis malformasi Chiari yang diakui secara luas, dan mereka mewakili proses
penyakit yang sangat berbeda dengan gejala dan prognosis yang berbeda-beda.
Kondisi ini dapat ditemukan pada pasien tanpa gejala atau malah dapat juga
terjadi pada pasien dengan gejala klinis yang begitu parah dan membahayakan
hidup. Kondisi ini sekarang lebih sering didiagnosis oleh ahli radiologi karena
semakin banyaknya pasien yang menjalani CT scan kepala maupun MRI.
Cerebellar ectopia adalah istilah yang digunakan oleh ahli radiologi untuk
menggambarkan cerebellar tonsil yang “low lying” tapi yang tidak memenuhi
kriteria radiografi untuk dianggap sebagai malformasi Chiari. Gambaran
radiografi saat ini yang dianggap untuk suatu malformasi Chiari adalah bahwa
adanya cerebellar tonsil setidaknya 5 mm di bawah tingkat foramen magnum.
1,2,3,4,6
10
11
2.5. Diagnosis
Pemeriksaan neurologis menunjukkan adanya perubahan dalam kesadaran
pasien tersebut. Hal ini tergantung pada beratnya herniasi tersebut sehingga akan
ada masalah pada satu atau lebih reflex yang berhubungan dengan fungsi saraf
cranial. Pasien dengan herniasi otak memiliki ritme jantung yang tidak teratur dan
kesulitan bernafas secara konsisten.
Untuk herniasi transtentorial, computed tomography (CT) scanning atau
Magnetic Resonance Imaging (MRI) berguna untuk evaluasi. MRI dapat
memberikan pandangan aksial, serta sagital dan koronal.
Untuk subfalcine / cingulate herniasi, CT scan atau MRI lebih berguna untuk
evaluasi, dengan MRI mampu memberikan aksial, sagital, dan pandangan koronal.
Untuk foramen magnum / herniasi tonsillar, MRI memberikan visualisasi
terbaik di pandangan sagital dan koronal. Namun, karena pasien dengan jenis
herniasi ini sering terjadi akut, CT scan aksial lebih memungkinkan untuk
visualisasi dari kondisi ini.
Untuk sphenoid / herniasi Alar, MRI memberikan visualisasi terbaik pada
gambar parasagittal. Namun CT scan aksial atau MRI bisa menunjukkan
perpindahan anterior dari arteri serebral ipsilateral menengah, yang merupakan
perpindahan anterior dari arteri serebral ipsilateral menengah, yang merupakan
tanda herniasi sphenoid tidak langsung.
Untuk herniasi ekstrakranial, CT scan atau MRI berguna untuk evaluasi. 1,2
2.6 Penatalaksanaan
Pilihan pengobatan bervariasi untuk herniasi otak. Sebagai aturan umum,
langkah pertama adalah untuk mengurangi tekanan intrakranial untuk mencegah
11
12
kerusakan lebih lanjut ke otak. Jika tekanan intrakranial bisa distabilkan, langkah
berikutnya adalah untuk menilai tingkat kerusakan, dan berbicara tentang
kemungkinan pilihan pengobatan. Dalam kasus di mana tekanan cepat diturunkan,
hal itu mungkin dimaksudkan untuk menghindari kerusakan permanen.
Herniasi otak adalah kondisi kegawatdaruratan medis. Tujuan pengobatan
adalah untuk menyelamatkan nyawa pasien. Pengobatan mungkin diperlukan
apabila:
• Menempatkan drain ke otak untuk membantu mengeluarkan cairan
• Kortikosteroid, seperti deksametason, terutama jika ada tumor otak
• Pengobatan yang dapat mengurangi cairan dari tubuh seperti diuretik
manitol atau lainnya, yang mengurangi tekanan di dalam tengkorak
• Menempatkan tabung di saluran napas (intubasi endotrakeal) dan
meningkatkan tingkat pernapasan untuk mengurangi tingkat karbon
dioksida (CO2) dalam darah
• Menghilangkan pendarahan apabila terjadinya pendarahan. 1,2
2.7 Prognosis
Herniasi otak dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Bahkan,
ketika herniasi terlihat pada CT scan, prognosis untuk pemulihan fungsi saraf
adalah buruk. Pasien mungkin menjadi lumpuh pada sisi yang sama dengan lesi
yang menyebabkan tekanan atau kerusakan pada bagian otak disebabkan oleh
herniasi dapat menyebabkan kelumpuhan pada sisi yang berlawanan lesi.
Kerusakan pada otak tengah, yang berfungsi mengaktifkan jaringan reticular yang
mengatur kesadaran akan menyebabkan koma. Kerusakan pada pusat-pernafasan
kardio di medula oblongata akan menyebabkan pernapasan dan serangan jantung.
1,2
BAB III
KESIMPULAN
12
13
DAFTAR PUSTAKA
13
14
3. Kumar, V., Cotran, R., Robbins, S.L, 2003. Herniasi serebral. Dalam:
Buku ajar Patologi. Edisi 7 Volume 2. Jakarta: EGC. 906-907.
14