Anda di halaman 1dari 33

CEFALGIA

Ashwin M. Rumawas
Bag Saraf FK Univ
Tarumanagara
UPF Saraf RS Persahabatan

DEFINISI
Nyeri pada kepala dan struktur
sekitarnya yang terkait, yang
disebabkan oleh berbagai penyebab
tertentu.
Nyeri kepala primer : nyeri kepala tanpa
penyebab anatomik/fungsional sebagai
dasarnya.
Nyeri kepala sekunder : nyeri kepala
yang dapat diidentifikasikan penyebab
anatomik/fungsionalnya.

Patofisiologi

Inflamasi atau traksi pada struktur sensitif nyeri


Vasodilatasi
Kontraksi otot

Struktur sensitif nyeri :


Sinus venosus dan percabangannya
Struktur arterial di dural / selaput meningen
Struktur arterial di dasar otak
Bagian-bagian tertentu dari selaput meningen
Radix saraf cervical bagian atas
Scalp, otot-otot dan aponeurosis

Struktur yang tidak sensitif nyeri :


Parenkim otak
Ependym, ventrikel
Sebagian besar lapisan dura
Sebagian besar lapisan piamater arachnoid

Nyeri kepala primer ditegakkan setelah


terbukti tak ditemukannya dasar
kelainan anatomis/fungsionalnya dan
memenuhi kriteria diagnostik tertentu.
Jadi : penting untuk mencari lebih dulu
kelainan primernya bila mendapatkan
suatu kasus nyeri kepala
Eksplorasi : anamnesis, pemeriksaan
fisik (+pemeriksaan neurologis),
pemeriksaan penunjang

Adanya kecurigaan kausa anatomis / adanya


dugaan kelainan intrakranial :
Anamnesis :
Nyeri

kepala kuat, mendadak.


Nyeri kepala kronik progresif, atau bertambah
kuat saat batuk / mengedan.
Disertai riwayat demam
Disertai keluhan neurologis lain yg timbul
sebelum, saat atau sesudah nyeri, misal :
gangguan lapang pandang, gangguan sensorik /
kelemahan 1 sisi (adanya defisit fokal neurologis)
Mual muntah hebat, muntah proyektil
Kejang (umum, fokal, sederhana, kompleks)
Riwayat kesadaran menurun atau perubahan
kesadaran progresif
Dll

Pemeriksaan fisik
Tanda

rangsang meningeal (kaku kuduk, laseq,


kerniq, brudzinski 1 & 2)
Perioral numbness
Tinitus, deafness
Hemihipestesi/hemiparestesi, hemiparesis.
Gangguan keseimbangan (vestibuler, cerebellar)
Diplopia, kelumpuhan saraf gerak bola mata
Gangguan penglihatan, gangguan lapang pandang.
Gangguan / kelumpuhan saraf kranial lain
Gangguan cerebellar (dismetria, disdiadokokinesis,
ataxia, dll)
Rigiditas, spastisitas.
Gerak involunter (tremor, mioklonik, distonia, dll)
Dll

Pemeriksan penunjang :
Foto

polos kranial : sella tursica melebar,


kalsifikasi, impressio digitatae melebar
CT scan (+kontras)
MRI (+kontras)
Laboratorium : lekositosis, LED . Cek
juga untuk kausa spesifik misal :
imunologi toxoplasma, TB, dll

PEMBAGIAN CEFALGIA

Sindroma cefalgia primer

I.

Migraine
Tension type headache

Chronic daily headache


Tension vascular headache / mix headache

Trigeminal autonomic cephalgia

Cluster headache
Chronic paroxysmal hemicrania
Hemicrania continua

II. Sindroma cefalgia sekunder

Meningitis
Sinus headache
Cefalgia karena okuler (gangguan visus, glaucoma)
Hipertensi
Perdarahan subarachnoid (spontan, traumatik)
Tumor otak
Hipertensi idiopatik intrakranial / pseudotumor cerebri
Hipotensi intrakranial
Giant cell arteritis
Exertional headache
Sexually induced headache
Cardiac headache
Diseksi arteri carotis / vertebralis
Cold stimulus headache
Medication overuse headache
Cefalgia berhubungan dengan tidur
Neuralgia

Nyeri kepala primer


MIGRAINE
Tingkat nyeri sedang berat
Nyeri seperti menusuk, berdenyut
Lebih berat pada satu sisi
Mual dan atau muntah
Memberat dengan aktivitas.
Durasi jam hari
Fotofobia, fonofobia
Ditemui adanya riwayat keluarga terhadap sakit
kepala.
Nyeri kepala berulang episodik
10-15% didahului oleh aura sebelumnya
Wanita : pria = 3:1
Analgetik biasa sering kurang efektif

15% pasien migraine dengan aura : suatu gejala


neurologis fokal yang timbul segera sebelum timbul
fase nyeri ( migraine klasik)
95% aura berupa gambaran visual, sisanya :
gambaran sensorik, motorik, gangguan fungsi
kortikal (mis bahasa).
Aura timbul lambat, durasi 20 min - <1jam.
Jarang :
Migraine arteri basilaris : aura berupa disartria, vertigo,
ataxia, diplopia, gangguan pendengaran.
Migraine konfusional : gangguan kognitif
Migraine oftalmika : berupa gangguan gerak bola mata.
Migraine hemiplegia : aura berupa kelumpuhan sesisi.
Pada kasus migrain ini perlu disingkirkan dulu cefalgia
sekunder (ada kelainan anatomis/fungsionalnya)

Perhatikan : bila dijumpai nyeri kepala


migrain disertai kelumpuhan /
gangguan sensorik atau defisit
neurologis lain segera sesudah
serangan yang bisa menetap lebih
lama, bisa > 24 jam : migrain
komplikata dianggap sebagai faktor
risiko terjadinya TIA / stroke
tatalaksana sesuai dengan stroke
iskemik.

Tatalaksana :
Istirahat
Kasus nyeri ringan : (abortif)
NSAID

: asetilsalisilat, paracetamol
Kafein : meningkatkan efek obat anti nyeri
Antiemetik

Kasus lebih berat : (abortif)


Agonis

serotonin :

Ergotamin
Golongan triptan (spesifik) : sumatriptan

Profilaktik : (pd kasus yg sering kambuh)


Antidepresan
Beta

blocker
Ca antagonis
Na valproat

TENSION TYPE HEADACHE


Nyeri tumpul, kepala terasa berat, menetap/konstan
Terutama daerah oksipital atau seperti kepala diikat,
bilateral, atau difus seluruh kepala.
Tidak memberat dengan aktivitas
Pria / wanita sama.
Tingkat ringan sampai sedang.
Simple analgesik efektif utk beberapa saat.
Diagnosis ditegakkan bila sudah dapat disingkirkan
nyeri kepala karena kausa lain.
Banyak faktor pencetus / komorbid :

Ketegangan otot perikranial


Disfungsi oromandibular
Stress psikososial, anxietas, depresi
Penggunaan obat analgetik berlebihan

Tatalaksana :
Analgetik, NSAID
Antidepresan
Antianxietas
Muscle relaxans
Non farmakologik :
Relaksasi
Massage
pemanasan

CLUSTER HEADACHE
Nyeri kepala amat hebat
Unilateral, periorbital, terasa tajam seperti
tertikam
Serangan tiba-tiba selama beberapa hariminggu.
Sekali serangan selama 30 min jam
Pria : wanita = 5:1
Lakrimasi ipsilateral, injeksi konjungtiva
ipsilateral, midriasis/miosis
Jarang disertai mual/muntah.
Dapat hilang spontan dengan inhalasi oksigen
100% (diagnostik)

Tatalaksana :
Mirip dengan tatalaksana migraine
Terapi abortif :
Analgetik
Ergotamin
Golongan

triptan : sumatriptan
Indometasin
Inhalasi oksigen murni 100%

Preventif :
Ca

antagonis : verapamil
Na valproat
Kortikosteroid (jangka pendek)
Lithium

Bedah (jarang) : rhizotomy N V.

CHRONIC DAILY HEADACHE


Riwayat tension type headache yang sering berulang
> 15 hari / bulan
Riwayat migraine sering berulang > 15 hari/bulan
chronic migraine / transformed migraine
Riwayat pengobatan nyeri kepala akut yg tak
adekuat > 3 bulan
Riwayat pengobatan berlebihan, komplikasi
pengobatan analgetik, ergotamin, barbiturat, kafein,
opiat.
Faktor komorbid : depresi, stress psikososial,
gangguan tidur
Terapi : penting berikan edukasi/konseling
psikologis, terapi fisik/fisioterapi, relaksasi,
massage, kurangi pengobatan medikamentosa.

Nyeri kepala sekunder


Diprediksi dan ditemukan adanya penyebab anatomis/fungsional yang
menimbulkan nyeri
Beberapa yang penting :
Tumor intrakranial (primer, metastasis)
Infeksi susunan saraf pusat (meningoencefalitis, abses,
hidrocephalus)
Perdarahan otak
Iskemik otak luas
Pseudotumor cerebri / idiopathic intracranial hypertension
Pada kausa-kausa diatas, nyeri kepala terutama karena tekanan
intrakranial meningkat yang menekan struktur nyeri intrakranial
(misal : selaput meningen, N V)
Giant cell / temporal arteritis
Cranial neuralgia
Trigeminal neuralgia (Neuralgia N V )
Glossopharyngeal neuralgia (Neuralgia N IX)
Occipital neuralgia (neuralgia N cervical 2)

Cranial neuralgia
Trigeminal

neuralgia (Neuralgia N V ) :

nyeri berat pd distribusi N V krn perangsangan N V


(pasca infeksi herpes, pasca cabut gigi)
Presipitasi : sentuhan pd distribusi N V

Glossopharyngeal

nyeri pd distribusi N IX : nyeri pd faring menjalar ke


telinga
dipresipitasi gerakan menelan, batuk, berbicara
terutama pasca infeksi faringitis.

Occipital

neuralgia (Neuralgia N IX) :

neuralgia (neuralgia N cervical 2) :

perangsangan cabang N C2 terutama krn


spondiloartrosis cervical, trauma leher krn
hiperekstensi.
Nyeri menjalar ke belakang kepala, kadang disertai gejala
radikulopati ke bahu dan lengan

Tatalaksana neuralgia
antikonvulsan : carbamazepin,
oxcarbazepin, fenitoin, gabapentin,
lamotrigin
Terapi lama (seperti epilepsi)
Sering disertai komorbid : depresi. Kasus
berat sering kecenderungan suicide
perlu tatalaksana antidepresi dan
pendampingan/psikoterapi
Operatif : jarang.

Anda mungkin juga menyukai