Anda di halaman 1dari 41

DUKUNGAN

NUTRISI
PADA ANAK SAKIT

Asuhan gizi baik

Mempercepat penyembuhan
Menurunkan length of stay
Menurunkan mortalitas/morbidit
Memperbaiki status nutrisi

(Fish et al, 1993)

Penyebab malnutrisi
Anorexia

Mekanik

Penyebab utama malnutrisi akibat


penyakit & rasa nyeri, pengobatan, usia
lanjut, faktor psikologis skunder
Ggg neuro, ggg gigi/ mengunyah,
obstruksi saluran cerna (IBS)

Metabolik

Penyakit terkait cachexia (kanker, AIDS)

Socio-ekonomik

Kemiskinan, hidup sendiri

Malabsorbsi

Penyakit, sindrom malabsorbsi khusus,


obat-obatan, infeksi, lanjut usia

Rawat inap

Puasa, makanan rumah sakit

Konsekuensi ekonomi pasien


malnutrisi

Biaya rawat inap

Gizi kurang dengan


komplikasi

$12,683

Gizi baik dengan


komplikasi

$7,375

Gizi kurang tanpa


komplikasi

$3,469

Gizi baik tanpa komplikasi

$2,968

Deteksi dini malnutrisi

Antropometri :

IMT
Perubahan berat badan
Tebal lemak bawah kulit
Lla

Tanda-tanda biokimia

Dipengaruhi oleh faktor2: sepsis, trauma & infeksi


Umum digunakan serum albumin
Albumin & transferin morbiditas & mortalitas pasien
post op
Albumin: respon lambat tingkat penyakit
Transferin: respon cepat infeksi atau stress

Penapisan Gizi (Nutrition Screening)


Teknik

Parameter yang dimonitor

Assesmen global subjectif

Riwayat gizi & pemeriksaan fisik

Index nutrisi prognostic

Antropometri, tes hipersensitifitas


kulit & plasma protein

Index malnutrisi umum

Serum vitamin, antropometri,


pemeriksaan biokimia

Index resiko nutrisi

Asupan makan, keluhan,


kebiasaan makan

Assesmen nutrisi mini

Antropometri, pemeriksaan umum,


asupan makan, assessmen subjektif

Dukungan Nutrisi Anak Sakit Berat


Tahap Inisial (1)

Masa adaptasi hormonal terhadap stres fisiologis


Sekresi hormon : antidiuretik, glukagon,
aldosteron, hormon pertumbuhan
Tanda2:

retensi air & Na


katabolisme protein:
glikogenolisis & neoglikogenolisis: hiperglikemi &
glikosuria

Resiko kelebihan nutrisi: karena tidak terpakai

Dukungan Nutrisi Anak Sakit Berat


Tahap Inisial (2)

Meskipun ginjal kurang berfungsi tetapi belum


ada:

oedema
hiper Na
koma hiperosmoler
diuresis osmotik
asidosis

Perlu diperhatikan:

cairan
energi

- Na
- protein

Tahap Lanjutan

Stres initial & adaptasi hormonal sudah


berakhir
Kekurangan energi protein tahap inisial perlu
kompensasi
Anak malnutrisi: penuhi kebutuhan anabolik
Dukungan nutrisi bertahap: fungsi GI
Mode: oral - enteral - parenteral

FUNGSI SALURAN CERNA


BAIK

TIDAK

DAPAT MAKAN PER ORAL?


YA

TIDAK

TIDAK CUKUP

ORAL

SONDE

ORAL + SONDE

KEBUTUHAN
NUTRISI
TERPENUHI

NUTR. PARENTERAL

Jumlah Makanan

Memenuhi kebutuhan basal


Pertumbuhan jaringan
Aktifitas fisik
Specific Dynamic Action (SDA)
Terbuang melalui feses & urin
Energi penyembuhan selama sakit

Menghitung Energi Requirement

Kebutuhan Energi Basal (KEB):

1500 kcal/24 jam untuk tiap m2 luas tubuh


55 kcal/ kg BB/ hari
55 - umur (tahun)/ kg BB

Pertumbuhan -->12% atau 5 kcal/ kg jaringan


yang terbentuk
Aktifitas fisik --> 25% atau 15-25 kcal/ kg BB
SDA --> 5-10%
Feses & urin --> 10%
Energi penyembuhan

Energi penyembuhan
Kondisi
Demam
Gagal jantung
Kasus bedah
Luka bakar
Sepsis berat
Gagal tumbuh
MEP

Kenaikan kebutuhan energi


12% setiap kenaikan 1 C (> 37 C)
15-25%
20-30%
Sampai 100% tergantung luas luka bakar
40-50%
50-100%
Sampai 2x KEB (6 kcal setiap kenaikan 1 kg BB)

Menghitung Energi Requirement (2)

Cara Harris Benedict:

KEB + 40 X (TB-100) Kcal/ Hari


dikalikan faktor stres:
stres ringan: 1.3 x KEB
stres sedang: 1.5 x KEB
stres berat : 2.0 x KEB

Anjuran Widya Karya Nasional


Pangan & Gizi (WKPG)
Golongan umur
(tahun)
0-1
1-3
4-6
6-9
10-14
14-18

Kebutuhan protein
(g/ kg BB)
2.5
2
1.8
1.5
1-1.5
1-1.5

Kecukupan energi (kcal/ kg BB)


Pria
Wanita
110-120
110-120
100
100
90
90
80-90
60-80
50-70
40-55
40-50
40

Kebutuhan Cairan
Umur
(tahun)
0-1:
3 hari
10 hari
3 bulan
6 bulan
9 bulan
12 bulan

Kebutuhan (ml/
kg BB/ hari)

2-3
4-5
6-9
10-13
14-17
18-

115-125
100-110
90-100
70-85
50-60
40-50

80-100
125-150
140-160
130-155
125-145
120-135

MAKANAN
BIASA
1. Sama dengan
makanan anak sehat
2. Indikasi: anak yang
tidak perlu diit
khusus, suhu tubuh
normal, tidak ada
diare
3. Kandungan gizi:
- energi: 100-2500 kcal
- Protein & nutrient
lain: sesuai kebutuhan
anak

Syarat Diit:
1. Cukup energi,
protein, lemak. CHO
& zat gizi lain
2. Bumbu merangsang
mengganggu saluran
cerna: hindari
3. Mak terlalu manis,
berlemak & sumber
alkohol: hindari

MAKANAN
LUNAK
1.
2.

Indikasi:
suhu tubuh meninggi
anak post op tertentu
Transisi cair mak.
Biasa
3. Kandungan gizi:
- energi: 900-1900 kcal
- protein & nutrient
lain: sesuai kebutuhan
anak

Syarat Diit:
1. Cukup energi, protein,
lemak. CHO & zat gizi
lain
2. Bumbu tidak merangsang
& tidak digoreng
3. Mudah cerna, rendah
serat dan tidak
menimbulkan gas
4. Porsi kecil frekuensi
sering

MAKANAN
SARING
1. Transisi Cair Lunak
2. Indikasi:
- Infeksi akut sal cerna: enteritis,
tifus abdominalis
- Tetanus & kesukaran menelan
- KEP nafsu makan membaik
- Post op (saluran cerna, jantung)
3. Kandungan gizi:
- energi: 900-1700 kcal
4. Jangka waktu pendek
energi & vitamin

Syarat Diit:
1. Mudah cerna, serat, tidak
menimbulkan gas
2. Bumbu tidak merangsang
sal cerna (pedas, asin, asam)
3. Porsi kecil frekuensi sering:
5-6 kali pemberian
4. Makanan tidak terlalu panas
atau dingin

MAKANAN
CAIR
1. Makanan cair kental dari susu
atau tak susu
2. Mode: oral/ sonde
3. Indikasi:
- Penderita koma
- Tetanus dengan trismus
- Tifus abdominalis dgn
perdarahan usus
- Penderita mual muntah
- Pre & post op
- Stomatitis berat
- KEP berat tanpa diare
4. Kandungan gizi:
- energi: 1 ml = 1 kcal

Syarat Diit:
1. Cukupenergi, protein,
vitamin & mineral
2. Jumlah: sesuai kebutuhan
energi & cairan
3. Porsi kecil frekuensi sering:
6-8 x pemberian
4. Makanan tidak merangsang
5. Suhu makanan: tidak terllau
panas / dingin
6. Pemberian per sonde:
perhatikan konsisitensi
7. Per oral: perhatikan variasi,
rupa & rasa

MAKANAN CAIR
JERNIH

Kaldu jernih
teh manis
Air kacang ijo
Sari buah
Sirup

PEKAT

Susu
Modisco
Sonde lengkap

MAKANAN CAIR PEKAT


(SONDE LENGKAP RS)

Bahan makanan yang digunakan untuk membuat


makanan lewat pipa :

Sumber hidrat arang : maizena, tepung beras,


hunkwe, sagu.
Sumber protein hewani : susu, telur ayam, hati.
Sumber protein nabati : tempe, kacang hijau.
Lemak : margarin, mentega, minyak jagung.
Sayuran : wortel.
Buah : jeruk, apel.

Dibatasi Pada Makanan Cair

CH: beras ketan, jagung, ubi, tales.


Hewani : daging berlemak, digoreng, diawet, dendeng,
daging asap, ikan diawet, bandeng, mujair, mas, selar,
telur goreng.
Sumber nabati : makanan digoreng.
Lemak : santan, minyak.
Sayuran: mentah, bergas, sayuran berserat.
Buah-buahan : yang berserat & bergas.
Bumbu : cabe, merica.
Minuman : yang mengandung gas, yang mengandung
alcohol.

DIIT
TETP

PRINSIP & SYARAT TETP:


Tinggi energi
Tinggi protein
Cukup mineral & vitamin
Pemberian bertahap
Mak. Mengurangi nafsu makan
tidak diberi sebelum makan

INDIKASI PEMBERIAN:
Gizi kurang & buruk
Anemi gizi
Pre op u/ persiapan & post op u/
penyembuhan
Luka bakar
Baru sembuh dari demam tinggi
& peny. kronik

Tujuan Pemberian Diit TETP

Memenuhi kebut. energi & protein yang


meningkat
Mencegah & mengurangi proses
katabolisme
Meningkatkan BB mencapai normal

KURANG ENERGI PROTEIN


KWASHIORKOR:
KURANG PROTEIN

KEP

MARASMUS:
KURANG ENERGI

MARASMICKWASHIORKOR:
KOMBINASI

Syarat Diit Anak KEP

Bertahap sesuai BB, umur & keadaan klinis


Energi tinggi bertahap: dimulai 50 kcal/ kg BB--> 150-300
kcal/ kg BB
Protein tinggi bertahap: dimulai 1 g/ kg BB -->3-5 g/ kg
BB/ hari
Cairan dimonitor --> kesembangan cairan & elektrolit <-anak diare
Vitamin & mineral tinggi: vit A, B, C & Fe
Mudah cerna & tidak merangsang
Porsi kecil diberikan sering
Bentuk makanan sesuai kemampuan pasien

Tahap Pemberian

Tahap Penyesuaian
Tahap Penyembuhan
Tahap Lanjutan

Tahap Penyesuaian

Tujuan: menyesuaikan kemampuan.


Waktu -->kemampuan menerima/ mencerna
pasien: bisa singkat 1-2 mgg atau lebih lama
Bila BB< 7 kg --> beri makanan bayi

Makanan utama: formula yang dimodifikasi


Susu rendah laktosa + 2.5-5% glukosa + 2% tepung
ASI teruskan kalau ada
Berangsur tambahkan mak lumat & lembek

Tahap Penyesuaian: Bila BB 7 kg

Ikuti pedoman makan anak > 1 tahun


Dimulai Cair-->lunak --> biasa
Energi dimulai 50 kcal/ kg BB/ hari
Cairan 200 ml/ kg BB hari.
Sumber protein susu, encerkan 1/3, 2/3, 3/3
masing2 dalam masa 2-3 hari
Tambahkan 5% glukosa untuk energi
Porsi kecil tapi sering tiap 2-3 jam sekali
Cara pemberian: per oral atau per sonde

Tahap Penyembuhan

Energi 150-200 kcal/ kg BB/ hari


Protein 2-5 g/ kg BB/ hari
Pemberian bertahap sesuai nafsu makan &
toleransi anak

Tahap Lanjutan

Sebelum pulang sudah


terbiasa dengan makanan
biasa non TETP.
Edukasi gizi & kesehatan
bagi orang tua: memilih,
mengolah & mengatur
makanan sesuai daya beli

Suplementasi:

glukosa bila hipoglikemi


KCl bila ada hipokalemia
Mg SO4 50% bila ada
hipomagnesimia
Vit A 100.000-200.000 SI
Bila xeroftalmia 50.000/kg
BB
Vit B & C
Fe & Folat bila ada anemi

Komposisi tubuh menurut umur


(Heird et al, J Pediatr 1972; 80: 351-3)
Air
100%
90%

Protein

Lemak

2
8

8
8

21

26

20

80%
9

70%

15

60%
50%
40%

90

85
70

30%

65

65

20%
10%
0%
Bayi prematur Bayi prematur
1kg
2.0kg

Bayi normal
3.5kg

1 thn 10.5 kg Dewasa 70 kg

Candidate for nutritional support

Premature &
Infants & chidren
ill full-term:
with nut. Req.:
- BBLR : < 1500 g
-Short bowel syndrome
- Small for gestational -Cystic fibrosis
age
-Inflamatory bowel syndrome
-Severe respiratory
-Malignancies
distress
-Cardiac anomalies
-Congenital abnomalies -Renal anomalies
of GI tract
-Oral motor dysfunction
-Surgical candidate
-GI disorder & prolonged diarrhea
-Congenital abnomalies -Major body burnd (. 20% body su
of heart
-Inborn error metabolism
-Necrotizing enterocolitis-Chronic pankreatitis
-Failure to thrive

Pengkajian Nutrisi Pediatri

TUJUAN:

Identifikasi anak
resiko malnutrisi
Tentukan kebutuhan
nutrisi individu
Tentukan metode
dukungan gizi

GIZI & KELAINAN JANTUNG

KELAINAN JANTUNG
PADA ANAK:
CONGENITAL HEART DISEASE
ACQUIRED HEART DISEASE

Dukungan Gizi Penyakit Jantung


TUJUAN
DIIT

1. BERI MAK. CUKUP U/ TUMBUH KEMBANG


OPTIMAL, TANPA MEMBERATKAN JANTUNG
2. KURANGI/ CEGAH RETENSI GARAM/ AIR,
TURUNKAN TEKANAN DARAH BILA HIPERTENSI
3. ANAK JANTUNG BAWAAN PERBAIKAN KU U/
TINDAKAN OPERASI

Dukungan Gizi Penyakit Jantung (1)


Energi cukup sesuai BB, umur. Kelainan
jantung bawaan: 150-175 kcal/ kg BB
Asupan energi < 120 kcal/ kg BB -->
deff.vit D, asam folat, vit B12, Cu & Zn
Protein 3-4 g/ kg BB u/ pembentukan otot
jantung;
Gagal jantung: protein 1-2 g/ kg BB -->
meringankan beban ginjal

Dukungan Gizi Penyakit Jantung (2)

Lemak sedang, pilih lemak tak jenuh (unsaturated


fatty acid).
Vit & min cukup kecuali Na:oedema & hipertensi.
Pilih formula dengan kadar Na 7-8 meq
Mudah cerna, cukup serat
Sajikan mak. menarik & suasana menyenangkan
Macam Diit: DJ I-II-III

Indikasi Pemberian DJ
Macam
Diit
Indikasi

DJ I

Protein
Natrium
- Bayi
- Anak
Bentuk
makanan

1-2 g/ kg BB

DJ II

Gagal jantung Kemampuan


jantung
3-4 g/ kg BB

DJ III
Kemampuan
jantung
normal
3-4 g/ kg BB

150-180 mg/h 200-400 mg/ h 400 mg/ h


400 mg/ h
600-800 mg /h 600-800 mg/ h
Cair
Lunak
Biasa

PEMILIHAN JENIS
MAKANAN BERDASAR USIA
Jenis <4
ASI
Bb susu
Tim sr
Tim ksr
Nasi

4-5 6-8 9-11 12-24

>24

Anda mungkin juga menyukai