Anda di halaman 1dari 15

Hukum Newton

tentang Gerak

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

PETA KONSEP
Gerak

Aristoteles

Galileo

Newton
hasil

Hukum I Newton
tentang

Kelembaman

Hukum II Newton
tentang

Gaya

Hukum III Newton


tentang

Aksi-Reaksi
aplikasi pada

Gerak Lurus

Gerak Parabola

Gerak Melingkar

Bab 9

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

Bab 9

Materi
A. Gerak menurut Aristoteles

D. Hukum Ketiga Newton:


Aksi-Reaksi

B. Hukum Pertama Newton

E. Macam-Macam Gaya

C. Hukum Kedua Newton

F.

Penerapan Hukum Newton


Lebih Lanjut

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

Bab 9

A. Gerak menurut
Aristoteles
Sekitar
2300 tahun yang
lampau, Aristoteles (seorang
filsuf Yunani Kuno yang masyur)
memiliki pemahaman bahwa
gaya adalah penyebab gerakan
Menurut Aristoteles, apabila
tidak ada gaya yang bekerja
pada suatu benda maka benda
itu tidak akan melakukan
gerakan
Gerak menurut Aristoteles
dibedakan menjadi gerak
alamiah dan gerak terganggu
materi

Dalam pandangan Aristoteles,


daun-daun kering yang jatuh ke
tanah mengalami gerak alamiah.
Karena daun-daun kering lebih
banyak mengandung unsur tanah
maka daun-daun itu jatuh ke tanah

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

Bab 9

Pandangan Aristoteles mengenai


gerak benda dibantah oleh Galileo
Galilei
Galileo menggunakan bukti empiris
dalam bantahannya, yaitu bukti yang
didasarkan pada eksperimen
Pandangan Galileo sama dengan
Copernicus yang menganggap bahwa
bumi bukanlah pusat tata surya

materi

Galileo memiliki konsep tentang


kelembaman atau inersia, yaitu
kecenderungan suatu benda untuk
mempertahankan gerakannya

Bab 1

B.

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

Bab 9

Hukum Pertama Newton

Konsep kelembaman Galileo


memberi ilham kepada Isaac
Newton dalam merumuskan
pandangannya tentang gerak
Pandangan Newton tentang
gerak dituangkan dalam
karyanya yang berjudul
Principia Mathematica
Philosophie Naturalis (PrinsipPrinsip Matematika bagi Filsafat
Alam)
materi

Dalam hukum pertamanya, Newton


menyatakan
Setiap benda akan terus berada
pada keadaan diam atau bergerak
dengan kelajuan tetap sepanjang
garis lurus jika tidak dipaksa untuk
mengubah keadaan geraknya itu
oleh gaya-gaya yang bekerja
padanya

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

C.Hukum Kedua Newton


Dalam hukum keduanya,
Newton menyatakan
Resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda
mengakibatkan terjadinya
perubahan kecepatan.
Perubahan kecepatan tiap
satu satuan waktu yang
dialami oleh benda itu
berbanding lurus dengan
resultan gaya yang bekerja
padanya
materi

Secara kuantitatif, hukum


kedua Newton dirumuskan

F ma

1
a F
m

Bab 9

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Tinjau sebuah balok yang


berada di atas permukaan air
yang membeku dan didorong
ke kanan dengan gaya 5
newton
Dalam situasi itu, dorongan 5 N
adalah satu-satunya gaya yang
bekerja pada balok. Percepatan
balok adalah
a

F 5
N/kg 2,5 m/s 2
m 2

Searah dengan gaya yang


bekerja (ke kanan)
materi

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

Bab 9

Menurut hukum kedua


Newton
Percepatan benda sebanding
dengan resultan gaya yang bekerja
pada benda itu
Percepatan benda berbanding
terbalik dengan massa benda itu
Massa merupakan ukuran
keengganan dari suatu benda untuk
mengubah geraknya
Makin besar massa suatu benda,
makin enggan benda itu berubah
dalam gerakannya

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

Bab 9

D. Hukum Ketiga Newton: Aksi Hukum


Reaksiketiga Newton
Untuk menentukan pasangan gaya
menyatakan bahwa gaya selalu
berpasangan
Jika suatu benda (sebut benda
pertama) mengerjakan gaya
pada benda lain (sebut benda
kedua), benda kedua akan
melakukan gaya pada benda
pertama yang besarnya sama,
tetapi arahnya berlawanan
dengan gaya yang dikerjakan
benda pertama pada benda
kedua

Gaya pertama = gaya


aksi; gaya kedua = gaya
reaksi
materi

aksi-reaksi perlu dipahami terlebih


dahulu oleh siapa gaya tersebut
dikerjakan dan pada siapa gaya itu
dikerjakan (diderita)
Prinsip penting yang harus dipahami
dalam hukum ketiga Newton
1. Gaya aksi dan gaya reaksi
mempunyai besar sama tetapi arah
kedua gaya berlawanan
2. Gaya aksi dan gaya reaksi tidak
pernah bekerja pada benda yang
sama
3. Gaya reaksi bekerja pada benda
yang melakukan gaya aksi
4. Gaya aksi dan gaya reaksi terletak
pada satu garis kerja

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

E. Macam-Macam
Gaya
Gaya yang akan kita pelajari
meliputi
1. Gaya gravitasi bumi
2. Gaya normal
3. Gaya gesekan

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

Bab 9

1. Gaya Gravitas Bumi


Setiap benda bermassa yang berada
di sekitar bumi selalu akan
mendapatkan tarikan dari bumi yang
disebut gaya berat atau gaya
gravitasi bumi
Arah gaya gravitasi bumi selalu
menuju ke pusat bumi
Gaya gravitasi bumi
menyebabkan air yang
disemburkan ke atas
akan jatuh kembali ke
tanah

materi

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

2. Gaya Normal
Tinjau sebuah balok berikut
ini
N

w
w

Gaya w adalah gaya berat


yang dikerjakan oleh bumi
pada balok
Reaksi dari gaya itu adalah
gaya yang bekerja pada
bumi yang besarnya sama
dengan w, tetapi arahnya
berlawanan
materi

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

Bab 9

Gaya berat diteruskan oleh balok


sehingga menekan permukaan
dengan gaya w
Berdasarkan prinsip aksi-reaksi, gaya
yang dikerjakan oleh permukaan meja
pada balok, besarnya sama dengan w
dan arahnya berlawanan dengan w
Gaya ini dinamakan gaya normal dan
ditulis sebagai N
Besar gaya normal adalah

FFwwNN
00wwNN
wwNN
Jadi, besarnya gaya normal sama
dengan gaya gravitasi, yakni berat
balok itu

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

3. Gaya Gesekan
Gaya gesekan muncul ketika
terjadi gesekan antara dua
permukaan benda

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

Bab 9

Tinjau sebuah balok yang


sedang didorong

Arah gaya gesekan selalu


berlawanan dengan arah
kecepatan
Besar gaya gesekan
bergantung pada permukaan
gesek, yaitu koefisien gesekan
yang dimiliki oleh dua
permukaan yang bersentuhan
materi

Tepat ketika balok didorong,


muncul gaya penyeimbang (fg)
yang bekerja pada permukaan
balok bagian bawah
Gaya fg selalu mengimbangi gaya
dorong
Gaya dorong diperbesar, gaya fg

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Pada saat gaya dorong


mencapai nilai tertentu,
besar fg pun mencapai
nilai yang sama. Namun,
kemudian gaya fg
besarnya berkurang
drastis seperti grafik
berikut ini

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

Bab 9

Besarnya fg mencapai nilai maksimum


pada saat t = tb. Secara matematis,
ditulis
fg
s N
maks

N = besar gaya normal; s = koefisien


gesekan statis
Pada fase konstan, yakni setelah t = tb,
besar fg adalah
fg
k N
maks

k = koefisien gesekan kinetis


Koefisien s dan mk bergantung pada sifat
permukaan yang bergesekan
Tepat setelah fg mencapai
nilai konstan, balok mudah
digeser
materi

Gaya pengimbang fg disebut gaya


gesekan
Gaya gesekan sebelum t = tb disebut
gaya gesekan statis
Gaya gesekan setelah t = tb disebut

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

Bab 9

F. Penerapan Hukum Newton Lebih


Lanjut
1. Gadis
Jelita dalam Kisah
Samaratungga

Kita tinjau gaya-gaya yang


bekerja pada gambar di atas
menggunakan hukum-hukum
Newton tentang gerak
materi

Diagram gaya yang bekerja pada


sistem cerita Samaratungga adalah

Massa gadis 40 kg; massa kereta 2


kg; gadis dan kereta terpisah 15 m;
gaya tarik gadis 30 N
Dengan menerapkan hukum-hukum
Newton diperoleh percepatan gadis
0,75 m/s2; percepatan kereta luncur
15 m/s2

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Bab 4

2. Balok-Balok Berbaris
Tiga buah balok saling
berimpit

Dengan menguraikan gayagaya yang bekerja pada balok


maka diperoleh
F1 + f1 + f2 + f3 = (m1 + m2 +
m3)a
materi

Bab 5

Bab 6

Bab 7

Bab 8

Bab 9

3. Gaya Sentripetal
Kita tinjau gerak melingkar bola yang
diikat dengan tali
Berdasarkan hukum
kedua Newton
F = T + w = mas
Arah vertikal (arah
positif)
T cos mg = 0
Arah pusat atau
mendatar (arah positif)
vv2 2
TTsin
sinma
mas smml sin
l sin

Anda mungkin juga menyukai