Pedo Presentasi
Pedo Presentasi
Ahmad Fadhilah
Rizal Hendra Kusuma
Nama Presenter
Tujuan
Latar Belakang
Manajemen Nyeri
Komunikasi
Penilaian pasien
-(Sangat
negatif)
(Negatif)
+
(Positif)
++
Hubungan baik dengan dokter gigi, kepentingan dalam
(Sangat positif) prosedur gigi, tawa dan kenikmatan.
Hambatan
Penundaan Perawatan
Informed consent
1. Tell-show-do
Teknik pembentukan perilaku yang melibatkan penjelasan
prosedur secara verbal (tell); demonstrasi secara visual,
pendengaran, penciuman, dan aspek taktil (show);
kemudian demonstrasi langsung (do).
Teknik Manajemen
Komunikasi Dasar
Tujuan:
Mengajarkan dan membiasakan anak dengan perawatan
gigi
Membentuk respon anak melalui desensitisasi dan
penjelasan yang baik.
2. Voice Control
Perubahan terkendali dari volume suara, nada, atau
kecepatan untuk mempengaruhi dan mengarahkan perilaku
pasien.
Tujuan:
. Mendapatkan perhatian dan kepatuhan pasien
. Menghindari perilaku negatif anak
. Membangun peran antara dokter gigi dan anak
3. Komunikasi nonverbal
Bimbingan perilaku melalui pendekatan yang tepat, postur,
ekspresi wajah, dan bahasa tubuh.
Tujuan:
. Menunjang efektivitas teknik komunikasi lainnya
. Mendapatkan perhatian dan kepatuhan anak.
4. Feed-back positif
Teknik yang efektif untuk menghargai perilaku anak yang
kooperatif.
Contoh feed-back: ekspresi wajah, pujian verbal, dan fisik
yang sesuai, demonstrasi kasih sayang oleh dokter gigi dan
orang tua, serta pemberian hadiah sepeti mainan.
Tujuan: Untuk menjaga perilaku baik anak
5. Distraksi
Teknik mengalihkan perhatian anak dari apa yang dapat
dianggap sebagai prosedur menyenangkan.
Tujuan:
. Menurunkan ketidaknyamanan anak
. Menghindari perilaku negatif anak
Tujuan:
Memberikan rasa aman, efisien, dan efektif pada perawatan
Menghilangkan kecemasan anak
Mengurangi gerakan yang tidak diinginkan saat perawtan
Memberikan bantuan dalam pengobatan anak berkebutuhan
khusus, secara fisik atau medis
Menghilangkan respon nyeri anak
1. Stabilisasi pelindung
Pengendalian pergerakan anak dengan atau tanpa izin anak
untuk mengurangi risiko cedera.
Catatan pasien harus mencakup:
. Informed consent untuk stabilisasi
. Indikasi untuk stabilisasi
. Jenis stabilisasi
. Durasi penerapan stabilisasi
. Evaluasi perilaku / Peringkat selama stabilisasi.
2. Sedasi
Digunakan pada pasien yang tidak dapat menerima perawatan
gigi karena alasan usia atau, fisik, atau kondisi medis mental.
Hal yang perlu diperhatikan:
. Pertimbangan medis dan fisik pasien
. Informed consent
. Petunjuk dan informasi yang diberikan kepada orang tua
. Tingkat kesadaran pasien, responsif, denyut jantung,
tekanan darah, laju pernapasan, dan saturasi oksigen pada
saat perawatan
. Efek samping (jika ada)
2. Sedasi
3. Anestesi umum
Keadaan terkontrol dari ketidaksadaran disertai dengan
hilangnya refleks menanggapi rangsangan fisik atau lisan.
Keputusan untuk menggunakan anestesi umum harus
mempertimbangkan:
. Alternatif lain bimbingan perilaku;
. Efek pada kualitas perawatan gigi;
. Perkembangan emosional pasien; dan
. Status medis pasien.
3. Anestesi umum
TERIMA KASIH