Anda di halaman 1dari 25

PRESENTASI KASUS

STROKE
HEMORRAGIK
Zhita Wahyu A
G4A014051
Pembimbing :
Dr. Hernawan, sp S

Identitas
Nama

Usia

Alamat

Agama

Pekerjaa
n

Ny I
50 tahun
Cingebul Rt 2/8 Lumbir,
Banyumas
Islam
Ibu Rumah Tangga

Riwayat Penyakit Sekarang

Keluhan
Utama
Onset
Kronolog
i

Penurunan Kesadaran

Ketika mengikuti pengajian, 4 jam


sebelum masuk rs

Pasien datang IGD RSMS tanggal 13-5-2016 pukul 18.18


wib dengan keluhan penurunan kesadaran 4 jam smrs
Sebelum penurunan kesadaran, mengeluhkan nyeri
kepala hebat dan berdenyut, badan terasa lemas dan
muntah berisi makanan dan minuman
Menurut keluarga, pasien sempat kejang sebanyak 2
kali dengan durasi 5 menit

Kuantitas

Pasien membuka mata ketika diberi


rangsangan nyeri

Kualitas

Penurunan kesadaran terjadi secara


tiba-tiba-

Gejala penyerta Nyeri kepala, muntah, kejang


Faktor
memperingan

Tidak ada

Faktor
memperberat

Nyeri kepala

Riwayat Penyakit Dahulu

Keluahan serupa
(-)

Hipertensi (+)
kurang lebih 2
tahun dan
jarang kontrol

Kejang (-)

Penyakit jantung
(-)

DM (-)

Trauma kepala
(-)

Riwayat Penyakit Keluarga

Hiperten
si (-)

DM (-)

Penyakit
jantung
(-)

Sosial ekonomi
Seorang ibu rumah tangga, tinggal bersama suami dan biaya
kesehatan ditanggung BPJS

Hubungan antar keluarga


Hubungan dengan keluarga dan lingkungan sekitar baik

Riwayat Gizi
Makan 3x sehari, porsi sedang berisi nasi, sayur dan lauk
(kadang telur, daging, ayam).
Suka makanan asin, gurih dan manis
Riwayat Psikologis
baik
Riwayat Spiritual
Beragama Islam, sering mengikuti pengajian

Pemeriksaan Fisik
Ku : sedang
Kesadaran : compos mentis (E4M6V5)
Vital sign :
TD 170/100 mmHg
N : 96x/menit
RR 20x/menit
S : 36,2o C

Status gizi : 22,2 (normal)


BB 50 kg
TB 150 cm

Status generalis
Mata : ca-/-, si-/-, PBI 3mm/3mm, RC +/+
Leher : kaku kuduk (-)
Pulmo : sd vesikuler +/+ N, rbk-/-, rbh-/-, wh-/ Cor : s1>s2, regular, m-, g Abdomen : supel, datar, timpani, NT (-), Bu (+) N, hepar lien
tidak teraba
Ekstrimitas : AH + + edema + +
+ +

+ +

Status neurologis
GCS : E4M6V5
Leher : kaku kuduk (-), brudzinski 1 (-)
Nn. Cranialis : n vii : dbn
n xii : dbn
Sensibilitas : dbn
Motorik
Superior

Inferior

Geraka
n

B/B

B/B

KM

555/444

555/444

Tonus

Normal/norma
l

Normal/normal

Trof

Eutrof/eutrof

Eutrof/eutrof

RF

+/+ N

+/+ N

RP

-/-

-/-

Klonus

-/-

Status vegetatif
BAK (+) DC
BAB (+)

Saaat di IGD :
GCS : E3M5V4
TD: 200/120 mmHg RR : 24x/menit
N : 84x/menit
S : 36 oC
Siriraj Stroke Skore :
(2,5x1) + (2x1) + (2x1) + (0,1x120) (3x0) 12
2,5 + 2 + 2 + 12 0 12
6.5 (SH)

Assesment
Diagnosis
klinis

Diagnosis
topis

Subarakhnoid
Hemisfer serebri dekstra

Diagnosis
etiologi

Stroke hemorragik
Hipertensi emergensi

Diagnosis
banding

SNH

Penurunan kesadaran
Cephalgia
Vomitus
Hemiparese sinistra

Planning
DIiagnostik
Darah rutin
Kimia klinik
EKG
Head CT-scan

Terapi
Farmakologi
- 02 3 lpm nk
- Ivfd rl 20 tpm
- Inj. Ceftriaxon 2x1 gr iv
- inj. Kalnex 3x1 gr iv
- Inj. Manitol 6x150 cc
- inj. Ranitidin 2x50 mg
- Inj. Nicardipin 7,5 cc/jam
- Po. Amlodipin 2x10 mg
Nonfarmakologi
- Head up 20-30o
- Alih baring per 2 jam
- Pasang DC
- Rawat ruang intensif
- Diet rendah garam

Monitoring
Ku, kesadaran
Defsit neurologis
Kemajuan terapi
Terapi (dosis, eos)
Komplikasi
Awasi 5b (breathing,
blood, brain, bladder,
bowel,)

Ad vitam : dubia
ad bonam
Ad sanationam :
dubia ad malam
Ad fungsionam :
dubia ad malam

Prognosis

Edukasi

Penyakit
Faktor resiko,
pencegahan,
pengobatan,
komplikasi,
prognosis
Motivasi pasien
untuk bed rest
Motivasi
keluarga
merawat pasien

TINJAUAN PUSTAKA

Defnisi
Stroke adalah episode akut disfungsi neurologis, disebabkan oleh
iskemia atau perdarahan, berlangsung > 24 jam atau sampai mati
Stroke hemorragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah otak, menyebabkan pengeluaran darah ke
parenkim otak, ruang cairan serebrospinal di otak, atau keduanya

Etiologi
perdarahan intrakranial berry aneurysm
Perdarahan subarakhnoid pecahnya aneurysma congenital

Epidemiologi
Stroke merupakan penyakit tidak menular peringkat teratas
penyebab kematian di Indonesia
Survey Departemen RI penyebabkan kematian utama pada usia
> 45 tahun
Prevalensi berdasarkan jenis kelamin laki-laki (0,71%) dan wanita
(0,68%)
Mortalitas dan morbiditas pada stroke hemoragik lebih berat dari
pada stroke iskemik

Klasifkasi
Menurut WHO (2005) dalam International Statistical
Classification of Disease and Related Health Problem 10th
Revision :
Perdarahan Intraserebral (PIS) perdarahan yang
primer berasal dari pembuluh darah dalam parenkim
otak atau sistem ventrikel dan bukan disebabkan oleh
trauma.
Perdarahan Subarakhnoid (PSA) keadaan
terdapat/masuknya darah ke dalam ruangan
subarakhnoid (ruang antara membran arakhnoid dan
piamater dari otak atau sumsum tulang)

Patogenesis
PIS
hipertensi arterial merusak dinding pembuluh darah arteri
yang kecilmikroaneurisma (aneurisma Chartcot) dapat
ruptur spontan.

PSA
Ruptur aneurisma ekstravasasi darah ke ruang
subarakhnoid

Gejala Klinis

Derajat PSA
Derajat

Gabaran Klinis

Asimtomatik atau sakit kepala ringan dan iritasi meningeal

Sakit kepala sedang atau berat (sakit kepala hebat seumur


hidupnya), meningismus, defsit saraf kranial (paresis
nervus abdusen sering ditemukan)

Mengantuk, konfusi, tanda neurologis fokal ringan

Stupor, defsit neurologis berat (misalnya, hemiparesis),


manifestasi otonom

Koma, deserebrasi

Penatalaksanaan
Tujuan dari penatalaksanaan komprehensif
stroke adalah :
Meminimalkan jumlah sel yang rusak melalui
perbaikan jaringan penumbra.
Mencegah perdarahan lebih lanjut pada
perdarahan intraserebral.
Mencegah komplikasi neurologik maupun
medis.
Mempercepat perbaikan fungsi neurologis
secara keseluruhan

Perdarahan Intraserebral (PIS)


Defsiensi berat faktor koagulasi atau trombositopenia berat terapi
penggantian faktor koagulasi atau trombosit
Perdarahan intraserebral terkait obat antikoagulan oral tidak
diberikan walfarin tetapi mendapat vitamin K intravena
Gangguan koagulasi koreksi Vitamin K 10 mg IV (kecepatan 1
mg/menit) atau FFP (Fresh Frozen Plasma) 2-6 unit
Setelah penghentian perdarahan berikan heparis subkutan dosis
rendah
Efek heparin diatasi dengan proamin sulfat 10-50 mg IV dalam
waktu 1-3 menit
Tekanan darah diturunkan sampai tekanan darah 15-20% (tekanan
sistolik > 180 mmHg , diastolik > 120 mmHg , MAP > 130 mmHg , dan
volume hematoma bertambah
Penanganan glukosa darah
Kejang diterapi dengan obat antiepilepsi, pemberian antikonvulsan
proflaksis tidak direkomendasikan

Perdarahan Subarkhnoid (PSA)


PSA derajat 1 atau 2
Identifkasi dan atasi nyeri
kepala sedini mungkin
Tirah baring total dengan posisi
kepala ditinggikan 300 dan
nyaman, bila perlu berikan O2
2-3 L/menit.
Hati-hati dalam pemakaian
sedatif (kesulitan dalam
penilaian tingkat kesadaran).
Pasang infus diruang gawat
darurat, usahakan euvolemia
dan monitor ketat sistem
kardiopulmoner dan kelainan
neurologi yang timbul

PSA derajat 3, 4 atau 5


Lakukan penatalaksanaan ABC
sesuai dengan protokol pasien
diruang gawat darurat.
Perawatan sebaiknya dilakukan
diruang intensif atau semiintensif.
Untuk mencegah aspirasi dan
menjamin jalan napas yang
adekuat perlu dipertimbangkan
intubasi endotrakheal dengan
hati-hati terutama apabila
didapatkan tanda-tanda tekanan
tinggi intrakranial.
Hindari pemakaian obat-obatan
sedatif yang berlebihan karena
akan menyulitkan penilaian
status neurologi.

Pencegahan Vasospasme
Nimodipin dimulai dengan dosis 1-2 mg/jam (IV) pada hari ke-3
atau secara oral 60 mg setiap 6 jam selama 21 hari
memperbaiki defsit neurologi yang ditimbulkan oleh
vasospasme

Terim
a
Kasih

Anda mungkin juga menyukai