Anda di halaman 1dari 21

• Mikroorganisme atau toksoid yang diubah sedemikian rupa

sehingga patogenitas atau toksisitasnya hilang tetapi masih


mengandung sifat antigenisitas
• Komponen yang diberikan :
• Virus yang dilemahkan
• Bakteri yang sudah dimatikan
• Toksin kuman
• Toksoid
• kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi
• Disebut juga adverse following immunization (AEFI)
• Reaksi :
• lokal (di tempat suntikan) : kemerahan, gatal, nyeri kompres hangat,
teraba benjolan kecil agak keras beberapa minggu atau lebih tidak
perlu tindakan
• umum
• Diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir
• Cara pemberian :
IM (anterolateral paha, deltoid)
• KIPI
• Lokal : reaksi lokal ringan sementara.
• Sistemik : demam ringan 1-2 hari.
OPV
jenis Oral : 2 tetes (0,1ml)

IPV
Subkutan 0,5 ml
KIPI OVP : pusing,
KI Riwayat Reaksi
diare ringan, anafilaktik
sakit otot sebaiknya
diberikan OPV

IVP : nyeri dan Penderita


kemerahan gangguan sistem
pada tempat kekebalan
penyuntikan dianjurkan IPV.
• Vaksin virus hidup yang dilemahkan
• Pemberian secara subkutan (0,5ml)
• Dianjurkan sedini mungkin pada usia 9 bulan , dan pada umur
6 tahun.
• Jika umur 12 bulan belum imunisasi campak, harus diimunisasi
MMR (measles,mumps Rubella)
KIPI KONTRAINDIKASI

• Demam dan diare • Dalam pengobatan


pada hari ke 5-6 imunosupesif
sesudah imunisasi • Hamil
• Efek kemerahan mirip • Alergi kanamycin dan
campak 2-4 hari erithromycin
• Ensefalopati dan
Ensefalitis pasca
imunisasi
• CARA PEMBERIAN VAKSIN :
IM 0,5 ml
KIPI
• kemerahan, bengkak, nyeri pada
lokasi injeksi
• Demam ringan,
• Gelisah
• Ensefalopati atau reaksi anafilaksis

• KONTRA INDIKASI
• Ensefalopati
• Riw. Anafilaksis
• Diberikan pada umur 3 bulan
• Dosis 0,05 ml  0 -1 tahun
• Dosis 0,1 ml  >1 tahun
• Intrakutan di daerah lengan
kanan atas pada insersio
M.Deltoideus
• Efek proteksi biasanya timbul 8-
12 minggu setelah penyuntikkan
KIPI

• Scar/jaringan parut
• Limfadenitis
• BCG-itis diseminasi
 Vaksin MR sangat aman
 Reaksi Lokal:
 Nyeri di lokasi suntikan
 Bengkak di lokasi suntikan
 Merah di lokasi suntikan
 Reaksi sistemik:
 Demam (hari ke 5 dan 6 pasca imunisasi) selama 5 hari  beri obat penurun
panas
 malaise
 kulit bintik-bintik merah (hari ke 7 – 10 pasca imunisasi) selama 2 – 4 hari

 KIPI serius:
 Anafilaksis
 Penangulangan :
– Demam, nyeri : beri obat demam / nyeri
– Demam , gelisah : minum sering, baju tipis
– Kulit bintik-bintik merah : mandi, beri bedak
Penanganan Utama
1.Hentikan pemberian obat / antigen penyebab.
2.Baringkan penderita dengan posisi tungkai
lebih tinggi dari kepala.
3.Berikan Adrenalin 1 : 1000 ( 1 mg/ml )
Segera secara IM pada otot deltoideus,
dengan dosis 0,3 – 0,5 ml (anak : 0,01ml/
kgbb), dapat diulang tiap 5-10 menit
4. Bebaskan jalan napas dan awasi vital sign (Tensi, Nadi,
Respirasi ) sampai syok teratasi
5. Pasanginfus dengan larutan Glukosa faali bila
tekanan darah systole kurang dari 100 mmHg.
6. Pemberian oksigen 5-10 L/menit
7. Bila diperlukan rujuk pasien keRSterdekat dengan
pengawasan tenaga medis.
Penanganan Tambahan
 Pemberian Antihistamin :
Difenhidramin injeksi 50 mg, dapat diberikan bila
timbul urtikaria

 Pemberian Kortikosteroid :
Hydrokortison inj 7 – 10 mg / kg BB, dilanjutkan5
mg / kg BBsetiap 6 jam atau deksametason 2-6
mg/kgbb. untuk mencegah reaksiberulang.
• Pemberian Aminofilin IV, 4-7 mg/kgbb selama10- 20 menit bila
terjadi tanda – tanda bronkospasme, dapat diikutidengan infuse 0,6
mg /kgbb/jam, atau brokodilatator aerosol (terbutalin, salbutamol ).
Penanganan penunjang
1. Tenangkan penderita, istirahat dan
hindarkan pemanasan.
2. Pantau tanda-tanda vital secaraketat
sedikitnya pada jam pertama
• Mencegah KIPI akibat reaksi vaksin

 Indikasi kontra diperhatikan


 Vaksinhidup tidak diberikan pada anak dg defisiensi imun/imunologi
vaksin
 Orang tua diajar menanganireaksi vaksin yang ringan & dianjurkan
segerakembali apabila ada reaksi yg mencemaskan
 Parasetamol dapat diberikan 4 x sehari untuk mengurangi gejala
demam & rasa sakit
 Mengenal dan dapat mengatasi reaksi anafilaksis
 Sesuaikandengan reaksi ringan/berat ygterjadi atau harus dirujuk ke
rumah sakit pemerintah dengan fasilitas lengka
• Mencegah KIPI akibat KESALAHANPROSEDUR

 Gunakan alat suntik steril untuk setiap suntikan


 Gunakan pelarut vaksin ygsudahdisediakan oleh produsen vaksin
 Vaksinyg sudahdilarutkan harus segera dibuang setelah acara
imunisasi selesai, bcgsetelah 3 jam, campak setelah 6 jam ->
jangan ditunda
 Dalam lemari pendingin tidak boleh ada obat lain selain vaksin
 Pelatihan dan supervisi yg baik
Mencegah KIPI akibat reaksi suntikan :

 Teknik penyuntikan
 Suasana tempatpenyuntikan
 Atasi rasa takut yg muncul pada anak yg lebih
besar

Anda mungkin juga menyukai