Anda di halaman 1dari 30

PRESENTASI KASUS

Anemia Aplastik

Pembimbing :
dr. Andri Firdaus, Sp.A
Disusun Oleh :
Fransiska Kartika
Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Umum Daerah Karawang
Periode 11 April 18 Juni 2016
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
2016

Pendahuluan
1888 Paul Elrich
1904 Vaquez dan Albertine anhemopoiesis , Chauffard Anemia
Aplastik
Nama lain : anemia hipoplastik, anemia refrakter, hipositemia progresif,
anemia aregeneratif, aleukia hemoragika, panmieloftisis, dan anemia
paralitik toksik.

Pansitope
nia

Anemia
Aplastik
Hipocell
ular
Bone
Marrow

Aplastic Anemia

Severe & fatal Anemia because of red


cells/leucocytes/platelet production
(pancytopenia) caused by Stem Cells
impairment (radiation, chemicals, drugs, or
genetic matters)
Marrow aplasia / hypoplasia-causing substances
- radiation , benzene, cytostatics (6-MP,
busulfan), arsen, chloramphenicol,
anticonvulsant (phenytoin), analgetic
(phenylbutazone) , DDT, etc
3

Symptoms & Lab.appearance of Aplastic Anemia


fatigue, palpitation, infections, bleeding tendency
Lab : - pancytopenia
- normochromic normocytic
- dry-tap marrow , hypocellularity
Prognosis :
- bad especially for < 40 yrs old patients
marrow transplantation .

LAPORAN KASUS
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
RSUD KARAWANG

Nama Koass
NIM
Pembimbing
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Tempat, tanggal lahir
Alamat
Karawang
Suku Bangsa
Agama
Pendidikan

: Fransiska Kartika
: 030.11.108
: dr. Andri Firdaus, Sp.A
: An. SRN
: Perempuan
: 9 tahun 9 bulan
: Karawang, 27-07-2006
: Kampung Tegalurung Kecamatan Cilamaya Kabupaten
: Jawa - Sunda
: Islam
: SD kelas 3

Orang tua / Wali


Nama

Ayah

Ibu

Nama

Tn. AH

Ny. M

Umur

38 tahun

37 tahun

Alamat

Kampung Tegalurung Kecamatan

Kampung Tegalurung Kecamatan

Cilamaya Kabupaten Karawang

Cilamaya Kabupaten Karawang

Pekerjaan

Pedagang

Ibu rumah tangga

Pendidikan

SMP

SMP

Suku

Sunda

Jawa

Agama

Islam

Islam

Hubungan dengan orang tua:


Pasien merupakan anak kandung

II. ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien di bangsal Rawamerta Ruang 147, RSUD Karawang,
pada hari Selasa tanggal 26 April 2016, pukul 19.30 WIB.

KELUHAN UTAMA :
Gusi berdarah tanpa berhenti sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :


Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Karawang dibawa orangtuanya dengan keluhan
utama gusi berdarah tanpa berhenti sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Satu hari sebelum gusi
berdarah terdapat bengkak di kaki kiri terasa nyeri, juga nyeri pada perut dan dada. Ibu pasien
mengeluhkan anaknya demam, suhu tubuh tidak diukur. Sudah diberikan obat penurun panas
(parasetamol), demam sempat mereda namun kembali demam. Terdapat mual dan muntah setiap kali
makan dan minum.Terdapat batuk yang berdahak, dahak berwarna putih. Pasien juga mengeluh sesak,
sesak tidak dicetuskan oleh aktivitas ataupun udara dingin, selain sesak terdapat juga keluhan lemas, nyeri
kepala, perasaan jantung berdegup cepat. Terdapat bintik-bintik merah diseluruh tubuh, bintik merah
tidak menonjol, tidak gatal dan tidak nyeri pada penekanan. Juga terdapat lebam -lebam pada lengan
kanan dan lengan kiri. Terdapat sariawan yang berulang. Ibu pasien mengatakan setelah tindakan di rumah
sakit seperti pengambilan darah dan infus, bagian yang terkena jarum menjadi berwarna ungu gelap dan
tidak kunjung hilang, kira-kira 1 bulan kemudian baru bekasnya hilang atau ada sisa bekas hitam.

KEHAMILAN

Morbiditas kehamilan

Anemia (+), hipertensi (-), diabetes


mellitus (-), penyakit jantung (-),
penyakit paru (-), merokok (-),
infeksi (-), minum alkohol (-)

Perawatan antenatal

Hanya 2x kontrol ke dokter untuk


periksa
kehamilan.
Riwayat
imunisasi saat kehamilan (-) dan
konsumsi
suplementasi
selama
kehamilan (+)

Tempat persalinan

Rumah

Penolong persalinan

Bidan
Persalinan normal, pervaginam

Cara persalinan
Masa gestasi
KELAHIRAN

Keadaan bayi

Penyulit : (-)
Cukup Bulan (42 minggu)
Berat lahir: 3300 g
Panjang lahir: (ibu tidak ingat)
Lingkar kepala: (ibu tidak ingat)
Langsung menangis: (+)
Kemerahan: (+)
Nilai APGAR: (ibu tidak tahu)
Kelainan bawaan: (-)

Kesimpulan riwayat kehamilan dan kelahiran: Pasien lahir dengan cara persalinan
normal pervaginam, tanpa penyulit selama kehamilan dan persalinan.

RIWAYAT PERKEMBANGAN

Pertumbuhan gigi pertama : umur 6 bulan (Normal: 5-9 bulan)

Gangguan perkembangan mental: Tidak ada

Psikomotor:

Tengkurap
: umur 4 bulan (Normal: 3-4 bulan)

Duduk
: umur 8 bulan (Normal: 6-9 bulan)

Berdiri
: umur 10 bulan (Normal: 9-12 bulan)

Berjalan
: umur 12 bulan (Normal: 12-18 bulan)

Pengucapan kata-kata
: umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)

Makan sendiri
: umur 24 bulan (Normal: 18-24 bulan)

Menyusun kalimat dan pengertian kata-kata : umur 3 tahun (Normal: 2-3 tahun)

Memakai baju sendiri


: umur 3 tahun (Normal: 2-4 tahun)

Berhitung, menyebut hari-hari dalam seminggu: umur 5 tahun (Normal 4-5tahun)

Mengikuti pelajaran di sekolah :


umur 5 tahun (Normal: 5-6 tahun)

Bersosialisasi dengan baik


: umur 6 tahun (Normal 6-7 tahun)

Beribadah
: umur 6 tahun (Normal 6-8 tahun)

Membantu orang tua membersihkan rumah: umur 7 tahun (Normal 8-10 tahun)
Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan: perkembangan
pasien baik, sesuai usia, tidak ada keterlambatan.

RIWAYAT MAKANAN
Umur (bulan)

ASI/PASI

Buah / Biskuit

Bubur Susu

Nasi Tim

02

ASI

24

ASI

46

ASI

78

ASI

8 10

ASI

Jenis Makanan

Frekuensi dan Jumlah

Nasi / Pengganti

Bubur nasi 1 x sehari , Nasi 2-3 x sehari

Sayur

Setiap hari

Daging

2-3 x/minggu

Telur

1-2 x/minggu

Ikan

setiap

Tahu

setiap hari

Tempe

setiap hari

Susu (merk / takaran)


Lain lain

Susu pediasure 2 x/hari 120 ml


Biskuit/roti/buah 1x/ hari.. > 2-3x diantara
makan

Kesimpulan riwayat
makanan: Makanan
sehari-hari pasien memiliki
kuantitas dan kualitas yang
baik.

RIWAYAT IMUNISASI

Vaksin

Dasar ( umur )

Ulangan ( umur )

Hepatitis B

0 bulan

Polio

BCG

DPT / PT

Campak

Rotavirus

Kesimpulan riwayat imunisasi : Riwayat imunisasi tidak


lengkap. Ibu pasien menolak anaknya diimunisasi.

RIWAYAT KELUARGA
No

Tanggal lahir

Jenis kelamin

Hidup

Lahir mati

Abortus

Mati (sebab)

Keterangan

( umur)
1.

26 Tahun

kesehatan
L

Jatuh dari
pohon mangga

2.

24 Tahun

Hidup

Sehat

3.

22 Tahun

Hidup

Sehat. TB Paru
(+)

4.

19 Tahun

Hidup

Sehat

5.

Pasien (9 tahun

Hidup

Sakit

9 bulan)

Riwayat Pernikahan Orangtua


Ayah / Wali

Ibu / Wali

Tn. AH

Ny.M

Umur saat menikah

16 tahun

15 tahun

Pendidikan terakhir

Tamat SMP

Tamat SMP

Agama

Islam

Islam

Suku bangsa

Sunda

Jawa

Keadaan kesehatan

Sehat

Sehat

Kosanguinitas

Penyakit, bila ada

Nama
Perkawinan ke-

Riwayat Penyakit Keluarga :


Pada anggota keluarga pasien tidak ada yang menderita gejala atau penyakit yang
sama seperti yang dialami oleh pasien.
Riwayat Kebiasaan Keluarga:
Pada anggota keluarga ada memiliki kebiasaan merokok, yaitu ayah pasien.
Kesimpulan Riwayat Keluarga: Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala
dan penyakit yang serupa dengan pasien, namun ayah pasien memiliki kebiasaan
merokok.

RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA

Penyakit

Umur

Penyakit

Umur

Penyakit

Umur

Alergi

(-)

Difteria

(-)

Penyakit jantung

(-)

Cacingan

(-)

Diare

(-)

Penyakit ginjal

(-)

DBD

(-)

Kejang

(-)

Radang paru

(-)

Otitis

(-)

Morbili

(-)

TBC

(-)

Parotitis

(-)

Operasi

(-)

Lain-lain: +

7 tahun

Kesimpulan Riwayat Penyakit yang pernah diderita : Awal mula sering perdarahan adalah tahun 2012
pasien sering epistaksis, lalu tahun 2013 dilakukan bone marrow puncture dan hasilnya adalah pasien
menderita ITP (idiopathic trombocytopenia purpura), bone marrow dilakukan kembali tahun 2014 dan
didapatkan diagnosis anemia aplastik. Akhir tahun 2013 pasien mulai mengeluhkan perdarahan dari gusi
dan berlangsung sampai sekarang. Pasien sering mendapatkan perawatan di rumah sakit, hampir setiap dua
bulan sekali dan selalu mendapatkan terapi transfusi darah saat dirawat. Sebelumnya pasien pernah dirawat
bulan Januari 2016 karena keluhan yang sama seperti saat ini yaitu perdarahan gusi, mual dan muntah
setiap kali makan dan nyeri kepala. Tahun 2015 pasien sempat 8 kali dirawat di rumah sakit dengan jarak
waktu 1-2 bulan.

RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN


Pasien tinggal bersama ibu dan ayah pasien, Menurut ibu pasien keadaan Lingkungan sekitar rumah padat penduduk,
lokasi rumah dekat dari jalan utama. Ventilasi dan pencahayaan baik. Tetangga banyak yang perokok. Rumah dekat
pabrik penggilingan padi. Untuk Sehari-hari seperti mandi, cuci dengan air sumur. Dan air untuk minum selalu
dimasak.

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI


Kesimpulan Keadaan Lingkungan: Lingkungan rumah tidak padat penduduk. Kebersihan
Ayah pasien bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan Rp. 3.000.000-5.000.000/bulan. Sedangkan ibu pasien
lingkungan buruk. Penyediaan air bersih cukup.
merupakan ibu rumah tangga. Menurut ibu pasien penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok
sehari-hari.

RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien sudah mulai berobat sejak tahun 2013 karena sering perdarahan dari hidung dan gusi. Sejak tahun 2014 pasien
terdaftar sebagai pasien tetap pada RSUD Karawang, kontrol ke poli 1 minggu 1x karena penyakit kelainan darahnya.

Kesimpulan
sosial ekonomi: Penghasilan ayah pasien cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Kesimpulan riwayat pengobatan: Pasien pertama kali mendapatkan terapi untuk penyakitnya pada tahun 2013. Dan
rajin kontrol ke dokter untuk mengatasi keluhannya.

PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 26 April 2016 19.30 WIB
Keadaan umum
Kesan sakit
Kesadaran
Kesan gizi
Keadaan lain

: Tampak sakit sedang


: Compos mentis
: Gizi lebih
: Pucat (+), Ikterik (-), Oedem (-), sesak (-)

Data Antropometri
Berat Badan sekarang
: 42 kg
Panjang Badan
: 137 cm
Status Gizi
BB / U = 42/32 x 100 % = 134%
TB / U = 137/137 x 100 % = 100%
BB / TB = 42/32x 100 % = 134% (Obesitas) Kesan: Obesitas
Status gizi diatas berdasarkan kurva CDC, pasien termasuk dalam kategori obesitas.

Tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x / menit, volume cukup, kanan kiri equal, reguler
Respirasi
: 28 x / menit, reguler
Suhu : 36,2o C, suhu axilla (diukur dengan termometer digital)
STATUS GENERALIS
KEPALA : Normosefali
RAMBUT: Rambut hitam, tipis, distribusi merata dan tidak mudah dicabut
WAJAH : Wajah simetris, tidak ada pembengkakan, luka atau jaringan parut
MATA
:
Visus
: tidak dilakukan
Ptosis
: -/Sklera ikterik
: -/Lagofthalmus
: -/Konjungtiva anemis : +/+
Cekung : -/Exophthalmus
: -/Kornea jernih
: +/+
Enophtalmus
: -/Strabismus: -/Lensa jernih
: +/+
Nistagmus : -/Refleks konvergensi : tidak dilakukan
Pupil
: bulat, isokor
Refleks cahaya
: langsung +/+, tidak langsung +/+

TELINGA :
Bentuk : normotia Tuli
: -/Nyeri tarik aurikula : -/Nyeri tekan tragus
: -/Liang telinga
: lapang
Membran timpani
: sulit dinilai
Serumen
: -/Refleks cahaya
: sulit dinilai
Cairan : -/Ruam merah
: -/HIDUNG
Bentuk : simetris Napas cuping hidung
: -/Sekret : -/Deviasi septum
:Mukosa hiperemis : -/BIBIR
: Mukosa berwarna merah muda, kering (-), sianosis (-), pucat (+)
MULUT : Trismus (-), oral hygiene cukup baik, halitosis (-), mukosa gusi berwarna pucat, mukosa pipi
berwarna pucat, arcus palatum simetris dengan mukosa palatum berwarna pucat. Terdapat sisa darah
kering pada gusi dan gigi rahang atas dan bawah.
LIDAH

: Normoglosia, mukosa berwarna pucat, hiperemis (-), atrofi papil (-), tremor (-), lidah kotor (-)

TENGGOROKAN : Dinding posterior faring tidak hiperemis, uvula terletak di tengah, ukuran tonsil T1/T1
tidak hiperemis, kripta tidak melebar, tidak ada detritus .
LEHER
: Bentuk tidak tampak kelainan, edema (-), massa (-), tidak tampak dan tidak teraba pembesaran
tiroid maupun KGB, trakea teraba di tengah.

THORAKS :
Jantung

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

: ictus cordis terlihat pada ICS V linea midklavikularis sinistra


: ictus cordis teraba pada ICS V linea midklavikularis sinistra
: batas kiri jantung : ICS V linea midklavikularis sinistra
Batas kanan jantung
: ICS III-V linea sternalis dextra
Batas atas jantung
: ICS III linea parasternalis sinistra
: BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Paru

Inspeksi
: Retraksi supra sternal (-), bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak
ada pernafasan yang tertinggal, pernafasan torakoabdominal, pembesaran KGB aksila -/-, ruam (-)

Palpasi
: nyeri tekan (-), benjolan (-), gerak napas simetris kanan dan kiri, vocal fremitus
simetris paru kanan dan kiri.

Perkusi
: Sonor dikedua lapang paru.

Batas paru-lambung : ICS VII linea axillaris anterior

Batas paru-hepar
: ICS VI linea midklavikularis dextra

Auskultasi
: suara napas vesikuler, regular, ronkhi basah halus -/-, wheezing -/-

ABDOMEN :

Inspeksi : warna kulit sawo matang, ruam (-), kulit keriput (-), umbilikus normal, gerak dinding perut saat
pernapasan simetris, gerakan peristaltik (-), striae (+)

Auskultasi : bising usus (+), frekuensi 2x/menit

Perkusi : timpani , redup pada daerah pembesaran hepar dan lien, shifting dullness (-)

Palpasi : supel, nyeri tekan pada regio epigastrium (+) nyeri tekan pada regio hipokondrium kanan dan
kiri (+), hepar kanan teraba membesar 4 jari di bawah arcus costae, hepar kiri teraba membesar 3 jari di
bawah processus xiphoideus, permukaan licin, lunak, tepi tajam, nyeri tekan (+). Lien teraba pembesaran
hingga schuffner 2, permukaan licin, tepi tajam dan nyeri tekan (+).
GENITALIA : Jenis kelamin perempuan
KELENJAR GETAH BENING:
Preaurikuler
: tidak teraba membesar
Postaurikuler
: tidak teraba membesar
Submandibula
: tidak teraba membesar
Supraclavicula
: tidak teraba membesar
Axilla
: tidak teraba membesar
Inguinal
: tidak teraba membesar
EKSTREMITAS :
Simetris, tidak terdapat kelainan pada bentuk tulang, posisi tangan dan kaki, serta sikap badan, tidak
terdapat keterbatasan gerak sendi, akral hangat pada keempat ekstremitas, sianosis (-), edema (-), capillary
refill time <2 detik.

Tangan
Tonus otot
Sendi
Refleks fisiologis
Biscep
Tricep
Refleks patologis
Hoffman-Tromer
Kaki
Tonus otot
Sendi
Refleks fisiologis
Patella
Achiles
Refleks patologis
Babinski
Schaeffer
Oppenheim
Gordon

Kanan
normotonus
aktif

Kiri
normotonus
aktif

(+)
(+)

(+)
(+)

(-)

(-)
Kanan
normotonus
aktif

Kiri
normotonus
aktif

(+)
(+)

(+)
(+)

(-)
(-)
(-)
(-)

(-)
(-)
(-)
(-)

KULIT : warna kulit sawo matang merata, tidak ikterik, sianosis (- ), turgor kulit baik cenderung lembab,
capillary refill time > 2 detik, ptekie (+), hematom di keempat ekstremitas (+).
TULANG BELAKANG : bentuk normal, tidak terdapat deviasi, benjolan(-), ruam (-)
TANDA RANGSANG MENINGEAL :
Kaku kuduk
(-)
Brudzinski I
(-)
Brudzinski II
(-)
Laseq
(-)
Kerniq
(-)

(-)
(-)
(-)
(-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan lab tanggal 24 April 2016 pukul 16:46
Hematologi

Interpretasi

Hasil

Satuan

Hemoglobin

g/dL

Eritrosit

1,75

x10^6/uL

Leukosit

2,33

x10^3/uL

Trombosit

x10^3/Ul

Hematokrit

14.1

Normal

Eosinofil

Neutrofil

Normal

47

Limfosit

Normal

40

Monosit

Normal

12

MCV

Normal

81

fL

MCH

Normal

29

pg

MCHC

Normal

36

g/dL

11,7

Normal

163

mg/dL

Basofil

RDW-CV
GDS

Hasil pemeriksaan lab tanggal 26 April 2016 pukul 20.26


Hematologi

Interpretasi

Hasil

Satuan

Hemoglobin

g/dL

Eritrosit

3,21

x10^6/uL

Leukosit

2,26

x10^3/uL

Trombosit

17

x10^3/Ul

Hematokrit

25,5

MCV

Normal

79

fL

MCH

Normal

28

pg

MCHC

Normal

36

g/dL

RDW-CV

Normal

12,5

RESUME
Seorang anak perempuan SRN 9 tahun 9 bulan datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Karawang dibawa orangtuanya dengan
keluhan utama gusi berdarah tanpa berhenti sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Satu hari sebelum gusi berdarah terdapat
bengkak di kaki kiri. Pasien mengeluh nyeri pada kaki kiri, dada dan perutnya. Terdapat demam, suhu tubuh tidak diukur. Terdapat
mual dan muntah setiap kali makan dan minum. Batuk yang berdahak, dahak berwarna putih. Pasien juga mengeluh sesak, sesak
tidak dicetuskan oleh aktivitas ataupun udara dingin, selain sesak terdapat juga keluhan lemas, nyeri kepala, perasaan jantung
berdegup cepat.
Terdapat bintik-bintik merah diseluruh tubuh, bintik merah tidak menonjol, tidak gatal dan tidak nyeri pada penekanan. Juga
terdapat lebam lebam pada lengan kanan dan lengan kiri. Awal mula sering perdarahan adalah tahun 2012 pasien sering epistaksis,
lalu tahun 2013 dilakukan bone marrow puncture dan hasilnya adalah pasien menderita ITP (idiopathic trombocytopenia purpura),
bone marrow dilakukan kembali tahun 2014 dan didapatkan diagnosis anemia aplastik. Akhir tahun 2013 pasien mulai
mengeluhkan perdarahan dari gusi dan berlangsung sampai sekarang. Pasien sering mendapatkan perawatan di rumah sakit, hampir
setiap dua bulan sekali dan selalu mendapatkan terapi transfusi darah saat dirawat. Sebelumnya pasien pernah dirawat bulan Januari
2016 karena keluhan yang sama seperti saat ini yaitu perdarahan gusi, mual dan muntah setiap kali makan dan nyeri kepala.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, terlihat pucat, konjungtiva dan mukosa anemis.Darah kering pada
gusi atas dan gusi bawah yang berdarah. Pada palpasi abdomen didapatkan pembesaran hepar dan lien. Terdapat ptekie dan
hematom di keempat ekstremitas. Dari hasil pemeriksaan penunjang laboratorium darah terjadi pansitopenia.

DIAGNOSIS KERJA

Anemia aplastik
DIAGNOSIS BANDING

Sindrom myelodisplasia

Leukemia myelositik akut

Leukemia limfositik akut

Limfoma sumsum tulang


PEMERIKSAAN ANJURAN

Blood smear / apusan darah tepi

Gold Standart : Biopsi sumsum tulang

Analisa sitogenetika sumsum tulang

MRI Bone Marrow

TERAPI

Terapi definitif : transplantasi sumsum tulang


Terapi supportive :
- Atasi perdarahan yang disebabkan oleh trombositopenia
- Transfusi : TC (Thrombocyte Concentrate) dan PRC (Packed Red Cell)
- Kebutuhan TC pasien : 75 x BB / 350 = 75 x 42 / 350 = 9 unit.
- Kebutuhan PRC pasien : Hb x 80 x BB/22 = 12-5 x 80 x 42 /2 = 1069 cc.
- Diuretik sebelum diberi PRC untuk mencegah overload cairan. Furosemid 20 mg iv. (Dosis 0,5- 1
mg /
kgBB/ iv)
- Diberikan immunosupressan sebagai terapi alternatif pasien yang bukan sebagai kandidat untuk
dilakukan bone marrow transplant. Dapat diberikan ATG ( Anti Timosit Globulin) atau dan
Cyclosporin
atau Cyclophosphamide atau Kortikosteroid. Metilprednisolon 125 mg / 8 jam iv.
(Dosis 1 mg / kgBB/iv)
- Pencegahan infeksi dengan antibiotik. Ampicillin 1 g / 8 jam iv. (Dosis 100-400mg/kgBB/hari/iv)
- Pemberian obat antipiretik
- Paracetamol dosis 10-15 mg/kg BB , untuk pasien 500 mg / 8 jam.
Nutrisi = Kalori sesuai RDA x BB ideal = 70 x 30 = 2310 kkal/ hari.
Edukasi :
- Edukasi orang tua mengenai penyakit pasien.
- Edukasi orang tua pasien agar:
- menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan sehat
- memberi pasien makan makanan bergizi
- memberikan sikat gigi yang lembut untuk pasien

PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia ad malam
Ad Functionam
: dubia ad malam
Ad Sanationam
: ad malam

FOLLOW UP
Keluhan

Tanda vital
Status generalis

25 April 2016
Gusi berdarah (+) Mual
(+), Muntah 2x berisi
cairan, nyeri perut (+),
nyeri dada (+), Batuk (+),
lemas (+)
S : 37,6oC
R : 32 x/m
N :64 x/m
Tampak sesak
Kepala : Normocephali,
CA +/+, SI -/Thorax : Retraksi sela iga
(-), suara nafas vesikuler
+/+, ronkhi -/-, wheezing
-/-, ptekie (+)
Abdomen : Supel, Bising
usus (+), nyeri tekan (+),

hepatomegali,
splenomegali, striae (+)
Ekstremitas : akral hangat,

26 April 2016

27 April 2016

Gusi berdarah (-) Mual (-),


Muntah (-), nyeri perut (+),
nyeri dada (+), Batuk (+),
lemas (+)

Gusi berdarah (-) Mual (-),


Muntah (-), nyeri perut (+),
nyeri dada (+), Batuk (+),
lemas (+)

S : 36,6oC
R : 28 x/m
N :84 x/m
Tampak sesak berkurang
Kepala : Normocephali,
CA +/+, SI -/Thorax : suara nafas
vesikuler +/+, ronkhi -/-,
wheezing -/-, ptekie (+)
Abdomen : Supel, Bising
usus (+), nyeri tekan (+),

S : 36,5oC
R : 20 x/m
N :64 x/m
Kepala : Normocephali,
CA +/+, SI -/Thorax : suara nafas
vesikuler +/+, ronkhi -/-,
wheezing -/-, ptekie (+)
Abdomen : Supel, Bising
usus (+), nyeri tekan (+),

hepatomegali,
splenomegali, striae (+)
Ekstremitas : akral hangat

hepatomegali,
splenomegali, striae (+)
Ekstremitas : akral hangat

oedem

oedem

oedem

nonpitting, ptekie &


hematom,

Ptekie & hematom

Ptekie & hematom

Crt <2 detik

Crt <2 detik

Crt <2
Diagnosis

Anemia Aplastik
Obesitas

Anemia Aplastik
Obesitas

Anemia Aplastik
Obesitas

Tatalaksana

-IVFD RL 20 tpm
-IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm
-Transfusi PRC 2x 250 cc
-Transfusi TC 7 unit
-Metilprednisolon 125 mg
/ 8 jam IV
-Ampicillin 1 g/ 8jam IV
-Paracetamol 500 mg /
8jam IV

- IVFD NaCl 0,9 % 20


tpm
-Metilprednisolon 125 mg
/ 8 jam IV
-Ampicillin 1 g/ 8jam IV
-Cek laboratorium sel
darah rutin

- IVFD NaCl 0,9 % 20


tpm
-Metilprednisolon 125 mg
/ 8 jam IV
-Ampicillin 1 g/ 8jam IV
- Cek laboratorium sel
darah rutin

Anda mungkin juga menyukai