Presentation
NEFROLITIASIS DENGAN
ASMA
Amellia Azzahra Damono
(2010730121)
Deassy Surya Maria Isya
(2010730021)
R.A Anggie Bonita Prinanda
(2008730032)
MEDICAL SCHOOL OF
MUHAMMADIYAH JAKARTA
UNIVERSITY
Identitas Pasien
Nama
: Tn. A
Usia
: 59 tahun
Alamat
: Kp. Cembur Legok 3/14
Agama
: Islam
Suku
: Sunda
Tanggal masuk
: 26 Juni 2016
Pekerjaan
: Sopir
Anamnesa
Pemeriksaan
Fisik
saat
pre
operasi,
27
Juni
2016
Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 120/80 mmHg
Laju nadi : 80 kali/menit
Laju napas : 18 kali/menit
Suhu
: 36.7 C
Berat badan
: 63 kg
Tinggi badan
: 166 cm
Thoraks
Cor
: Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo
: Bunyi napas vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing
-/ Tidak terlihat adanya penggunaan otot bantu pernapasan
Abdomen
Inspeksi : Tampak cembung
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi
: BU (+) 3-4 kali/menit
Punggung
: Skoliosis Ekstremitas
: Akral hangat, CRT < 2
detik, edema -/-
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hasil
14,5
Nilai normal
P : 12-16
Satuan
g/dL
Kesan
N
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
45
6600
249000
P : 35-45
%
4000-9000
sel/L
150000-350000 sel /L
N
N
N
MCV
MCH
MCHC
Eritrosit
GDS
91
30
33
4,5 juta
116
< 140
sel /L
mg/dL
N
N
N
Ureum
Kreatinin
36
1,29
19-43
0.66-1.25
Mg/dL
Mg/dL
Na
K
Calsium
Cl
142
4.0
10.2
103
137-150
3.5-5.5
8-10.4
94-108
Mmol/L
Mmol/L
Mg/dL
Mmol/L
N
N
N
N
Pemeriksaan Radiologi
Foto thorax:
Tidak tampak
Kardiomegali
Tidak tampak TB
paru aktif
Foto BNO :
Nefrolitiasis
bilateral
USG Ginjal :
Nefrolitiasis bilateral multiple terutama pool atas ginjl kanan dan kiri ukuran sebesar 20mm
Sistitis akut di tandai penebalan dinidng bladder dengan double layer sign (+) setebal 1,2 cm.
Pemeriksaan EKG:
Sinus rythm
Diagnosis Kerja
Nefrolitiasis Bilateral
Diagnosis Anestesi
ASA III
Diagnosis Banding
(-)
Tatalaksana preoperatif
Bangsal:
Loading RL 500 Ml
Ceftriaxone 1gr IV
Prognosis
Ad vitam : dubia ad
bonam
Ad fungsionam :
dubia ad bonam
Ad sanationam:
dubia ad bonam
Medikasi :
4. Fentayl 75 g,
5. Recofol 100 mg
6. Vecuronium 4 mg + 2mg +
1mg +1mg
7. Asam traneksamat 500 mg
8. Ketorolac 30 mg (14:15)
9. Sulfat Atropin 0,25+
Neostigmin 0.5mg
10. Furosemid 10mg
Pemberian cairan :
Wida Hes 500ml
RL 500ml
RL 500ml
RL 500ml
Gelafusal 500ml
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
GCS
Tekanan Darah
: 15
Denyut Nadi
Laju Nafas
Suhu
Mata
Hidung
: 110/70 mmHg
: 78x/menit
: 18x/menit
: Afebris
: konjungtiva anemis (-/-), pupil isokor
: septum nasi ditengah, sekret (-/-)
Paru:
Perkusi : sonor
Auskultasi
Jantung :
Abdomen :
Inspeksi : normal
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi
: supel
Perkusi : timpani
TINJAUAN PUSTAKA
BATU GINJAL
Definisi
Etiologi
A. Faktor Intrinsik
Herediter
Umur
Jenis Kelamin
B. Faktor
Ekstrinsik
:geografi , iklim
dan temperatur,
asupan air, diet,
pekerjaan.
Patofisiolgi
Beberapa teori pembentukan batu adalah:
Teori nukleasi
Teori Matriks
Teori Penghambat Kristalisasi
Diagnosis
Gejala :
Nyeri
Hematuria
Infeksi
Demam
Nausea dan
vomitus
Pemeriksaan Radiologi:
BNO
Ultrasonografi (USG)
Intra-Venous Pielografi (IVP)
CT Scan
Pemeriksaan Renografi
Penatalaksaanaan
Konservatif
Relief of Obstruction
Operatif
Extended Pyelolithotomy
Manajemen preoperatif :
Evaluasi pasien asma yang akan menjalani
tindakan anestesi dan pembedahan .
Riwayat penyakit
Pemeriksaan fisik
1.
2.
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan Rontgen thorax
5. Pemeriksaan fungsi paru (Spirometri)
(menentukan derajat obstruksi )
6. Pemeriksaan analisa gas darah
Persiapan Preoperatif
-Meningkatkan
kondisi
pasien
agar
gangguan paru yang ada bisa reversibel.
-Pasien asma perlu diberikan latihan napas
dalam dan upaya batuk yang kuat pada
masa paska bedah, bertujuan untuk
meningkatkan pengembangan paru dan
pembersihan sekresi lendir
ANALISA KASUS
Pre-operatif
Anamnesis
TEORI
Laki-laki
Bronkodilator
harus
dilanjutkan
Intraoperatif (pasien)
Teori
Morfin, meperidine,
fentanyl, sufentanil
Propofol, etomidate,
ketamine
Halothan, Sevoflurane
Eliminasi(%)
Relaksan
Metabolise
Pelepasan
plasma
histamin
Ginjal
Hati
Suksinilkolin
<2
98
Sedikit
Atrakurium
10 - 40
60 - 90
Sedikit
Cisatrakurium
16
77
Vekuronium
40
60
Pankuronium
85
15
Rokuronium
25
70
d-tubokurarin
80
20
Sedang
Teori
Pada
pasien
asma
yang selesai menjalani
operasi
pemberian
bronchodilator harus
dilanjutkan
lagi
sesegera
mungkin
pada pasca bedah.
Pemberian
bronchodilator aerosol
melalui nebulizer
TERIMA KASIH