Anda di halaman 1dari 35

Jurnal Reading

Faktor Risiko Sindrom Nefrotik


Relaps pada Anak Studi
Restrospektif Berbasis Rumah Sakit
Risk Factor for Relapse in Childhood
Nephrotic Syndrome - A Hospital
MN Sarker, et al Study
Based Retrospective

Pembimbing:

Oleh:
Benazier Marcella Besmaya | Dhia
Ramadhani

Abstrak
2

Abstrak
3

Abstrak
4

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode
Hasil
Pembah
asan
Simpula
n

Abstrak
5

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode

o
o
o

Hasil
o

Pembah
asan
Simpula
n

o
o

SN
ditandai
dengan
proteinuria
massif,
hiperlipidemia, hipoalbuminemia, dan edema
Insiden anak 15 kali > dewasa
Sebagian besar pasien (90%) menderita SN
idiopatik (SNI)
Sebagian besar kasus SNI (85%) termasuk SN
minimal change (SNMC) dan lebih dari 95% SNMC
berespon baik dengan terapi steroid
SNI penyakit kronik relaps, frekuensi kekambuhan
bervariasi
Pasien dengan IFR 3 serangan/th, FR 4/th

Abstrak
6

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode
Hasil
Pembah
asan

o
o
o

Simpula
n
o

Infeksi: penyebab penting pada MCSN


pencegahan
dan
penanganannya
dapat
mengurangi proteinuria tanpa steroid
ISPA/episode demam/ISK sering menimbulkan
kekambuhan
Faktor risiko relaps: usia muda dan rendahnya
protein serum saat onset
Kendala deteksi dini relaps: sistem rujukan yang
kurang terorganisir dan pengetahuan orang tua
yang kurang
Tujuan studi: mengetahui faktor risiko terjadinya

Abstrak
7

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode
Hasil
Pembah
asan
Simpula
n

Tempat: Departemen Ilmu Kesehatan Anak DMCH,


Dhaka Januari-Desember 2005
100 anak usia 1-10 tahun (50 anak FR dan 50 anak
IFR) dipilih dengan random sampling
Kriteria
eksklusi: pasien SN dengan penyebab
penyakit sistemik lain
Data diambil dari rekam medis dan resume pulang
pasien untuk menggali faktor risiko kekambuhan
Analisis data menngunakan metode Chi-squares
dan t-Test.

Abstrak
8

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode
Hasil
Pembah
asan
Simpula
n

Tabel 1: Distribusi Kelompok Usia


Pasien
Usia (Tahun)

Banyaknya

2-6

67

6-8

12

21

Presentasi
67.0
12.0
21.0

Dari 100 pasien, 67% usia 2-6 tahun dengan nilai


rerata 5.32.1 dan usia termuda 2.3 dan tertua 10

Abstrak
9

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode
Hasil
Pembah
asan
Simpula
n

63% laki-laki dan 37% perempuan, dengan rasio kasar


laki-laki berbanding perempuan 2:1

Abstrak
10

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode
Hasil
Pembah
asan
Simpula
n

Tabel II: Persebaran Status Sosial Ekonomi Pasien (n =


100)
Status Sosial

Banyaknya

Presentasi

Ekonomi
Rendah
59
59.0
Menengah
39
39.0
Tinggi
02
2.0
59% subjek sosial ekonomi rendah, 39% kelompok
menengah, hanya 2% subjek berasal dari sosial
ekonomi tinggi

Abstrak
11

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode
Hasil
Pembah
asan
Simpula
n

Tabel III: Persebaran Tempat Tinggal Pasien (n =


100)
Tempat Tinggal
Banyaknya
Presentasi
Pedesaan
60
60.0
Perkotaan
35
35.0
Daerah Kumuh
05
5.0
Perkotaan
60% pasien berasal dari pedesaan, 35% dari
perkotaan, dan sisa 5% sisanya berasal dari daerah
kumuh perkotaan

Abstrak
12

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode
Hasil
Pembah
asan
Simpula
n

Kondisi Demografis
o

Usia < 5 tahun lebih banyak masuk kelompok IFR


(68%) dibandingkan > 5 tahun (p = 0.019)

Jenis kelamin tidak berhubungan dengan frekuensi


kekambuhan.

Anak dari status sosial ekonomi rendah cenderung


sering mengalami kekambuhan dibandingkan sosial
ekomoni menengah dan tinggi (p < 0.001)

Insidensi SNFR secara signifikan banyak ditemukan


pada anak dari pedesaan (72%) dibandingkan dari
perkotaan (24%) (p < 0.05).

Abstrak
13

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode
Hasil
Pembah
asan
Simpula
n

Tabel IV: Hubungan Kondisi Demografis dengan Jenis Kekambuhan


Profil Demografis
Kelompok
Nilai p
FR (n=50)
IFR (n=50)
Usia (Tahun)
<5
34 (68.0)
23 (46.0)
0.019
5
16 (32.0)
27 (54.0)
Jenis Kelamin
Laki-laki
33 (66.0)
30 (60.0)
0.534
Perempuan
17 (34.0)
20 (40.0)
Sosial Ekonomi
Rendah
37 (74.0)
22 (44.0)
Menengah
11 (22.0)
28 (56.0)
0.001
Tinggi
2 (4.0)
00
Tempat Tinggal
Pedesaan
36 (72.0)
24 (48.0)
Perkotaan
12 (24.0)
23 (46.0)
0.048
Daerah Kumuh Perkotaan
2 (4.0)
3 (6.0)

Abstrak
14

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode

Faktor risiko & variabel penyakit


o

Rerata usia pada saat onset secara signifikan lebih


muda pada FR dibandingkan kelompok IFR (p < 0.001)

Angka kekambuhan rerata pada tahun pertama 3 pada


kelompok FR, sedangkan pada kelompok IFR 1 (p <
0.001)

52% kelompok FR memiliki riwayat atopi, sebaliknya


pada kelompok IFR 22% (p = 0.002)

Riwayat atopi pada keluarga pada kelompok FR lebih


tinggi (40%), dibandingkan kelompok IFR (26%), tetapi
diferensiasinya tidak signifikan (p = 0.137).

Hasil
Pembah
asan
Simpula
n

Abstrak
15

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode
Hasil
Pembah
asan
Simpula
n

Tabel V: Hubungan Variabel Penyakit dengan Tipe


Kekambuhan (n = 100)
Variabel Penyakit
Kelompok
Nilai p
FR
IFR (n=50)
(n=50)
Usia saat onset
216.5
37.413.1
<0.001
(bulan)
Frekuensi
31
11
<0.001
kekambuhan dalam
1 tahun pertama
Jumlah Kekambuhan
5.51.4
2.41.2
<0.001
Riwayat atopi
26 (52.0)
11 (22.0)
<0.001
Riwayat atopi pada
20 (40.0)
11 (22.0)
0.002
keluarga

Abstrak
16

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode
Hasil
Pembah
asan
Simpula
n

Temuan Klinis
o

Rerata sel pus urin dan eritrosit urin FR > IFR secara
signifikan

Biakan urin positif FR (52%) > IFR (16%)

Rerata albumin serum dan konsentrasi protein total


serum FR < IFR secara signifikan

Tidak ada variabel lain yang berhubungan dengan


frekuensi kekambuhan

Abstrak
17

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode
Hasil
Pembah
asan
Simpula
n

Tabel VI: Perbandingan Tipe Kekambuhan dengan


Temuan Klinis (n = 100)
Temuan Klinis
Kelompok
Nilai p
FR
IFR (n=50)
pada Awal Onset
(n=50)
Eritrosit total

10954324
2
647
327
76
22
26(52.0)
1.50.2

Netrofil
Limfosit
Pus sel urin
Eritrosit urin
Kultur urin (+)
Total albumin
serum
Total protein serum
3.90.3
Kolestrol serum
407.481.6
UTP 24 jam
1.70.4

99412573

0.087

61.09.4
335
43
11
8(16.0)
1.90.3

0.068
0.309
0.001
0.002
<0.001
<0.001

4.70.4
391.877.7
1.60.3

<0.001
0.329
0.395

Abstrak
18

Pendah
uluan
Subjek
&
Metode
Hasil
Pembah
asan
Simpula
n

Pendahuluan
19

Kekambuhan sering dialami pasien anak dengan


faringitis
Streptokokus-hemolyticus
grupA
(streptokokus hemolitikus).
Informasi genetik bakteri patogen berguna untuk
memilih metode terapi dan menentukan keefektifan
eradikasi bakteri.
Bakteri patogen diisolasi dari faring pasien anak
dengan
faringitis/tonsilitis
lebih
dari
sekali
menggunakan pulse-field gel electrophoresis (PFGE).

Metode
20

Metode Prosedur PFGE


21

Metode Prosedur PFGE


22

Metode Kasus Subyek


23

Dilakukan pengamatan pada 85 laki-laki dan 97


perempuan (total182)
Usia rata-rata pasien adalah 6,59 2.81 ( 1 SD)
Jumlah kasus dengan kultur-positif adalah 230
16 laki-laki dan 15 perempuan menunjukkan hasil
kultur-positif lebih dari sekali
Terdapat noda pada pola elektroforesis yang diamati
pada PFGE salah satu kasus jumlah total kasus yang
diperiksa adalah 30

Hasil
24

Times
6
5
4
3
2
1
total

Cases
1
1
2
6
21
151
182

Kasus infeksi lebih dari satu kali didapatkan


pada 17% dari kasus selama periode
peneltian

Hasil Presentasi Kasus 1


25

Lane
1
2
3
4

Date
Feb. 3 2007
Feb. 13 2007
Feb. 20 2007
Jun. 9 2007

PFGE pattern
Same
Same
Same
Same

hasil kultur-positif pada faring


didapatkan 4 kali selama 5 bulan,
dan PFGE menunjukkan pola yang
sama

Hasil Presentasi Kasus 2


26

Lane
1
2
3
4

Date
Feb. 4 2009
Jan. 6 2009
Jan. 15 2007
Des. 27 2006

PFGE pattern
A
A
B
B

kultur-positif dikonfirmasi 4 kali


selama 26 bulan.Pola yang sama
diamati pada PFGE dalam waktu 1
bulan, PFGE menunjukkan
perbedaan setelah selang waktu

Hasil Presentasi Kasus 3


27

Lane

Date

PFGE pattern

Mar. 9 2009

Feb. 9 2009

Jan. 31 2009

Oct. 25 2008

Feb. 7 2008

kultur-positif didapatkan 5 kali dalam waktu 1 tahun.Semua


hasil PFGE lainnya menunjukkan pola yang berbeda,
mengindikasikan bahwa pasien terinfeksi oleh 4 jenis S.
hemolitikus

Hasil
28

Interval
~2 weeks
3 weeks 4 weeks
1 month 3 months
4 months
-6
months
7
months~

No. of
patients
same
pattern
12

No. of
patients
different
patterns
0

11

Selama 1 bulan, semua kasus


menunjukkan pola genetik
yang sama
Setelah 6 bulan, semua kasus
menunjukkan pola genetik
yang berbeda
Antara 1-6bulan, ditemukan
pola genetik yang sama dan
juga
pola
genetik
yang
berbeda
Perbedaan
ini
bermakna
secara statistik (p <0,001)

Pembahasan
29

Pembahasan
30

Pembahasan
31

Pembahasan

08/12/16 17:11

Pembahasan

08/12/16 17:11

Pembahasan

08/12/16 17:11

Simpulan
35

Berdasarkan penelitian genetik ini pada


pasien dengan faringitis streptokokus, semua
kasus memiliki gen yang sama selama 1
bulan, di sisi lain semua kasus memiliki gen
yang berbeda setelah 6 bulan atau lebih
sejak infeksi pertama

Anda mungkin juga menyukai