Anda di halaman 1dari 11

PERAN KELOMPOK KEPENTINGAN DALAM KEBIJAKAN

POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT


(Kasus: Peran Lobi Kelompok Yahudi dalam
Kebijakan Politik Luar Negeri AS di Timur Tengah)

Oleh:
Kelompok 11
1.
2.
3.
4.

Imanuel Chrissandi
Andi Remi Aprilia
M. Noufal Renwarin
Sirton

Latar Belakang
Banyaknya tokoh Amerika Serikat keturunan Yahudi yang menduduki
posisi penting dalam pemerintahan dan badan legislatif.
Jumlah keturunan Yahudi Amerika yang sangat besar dan memiliki
pengaruh terhadap hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat.
Adanya ikatan antara Yahudi dan penduduk Kristen Amerika Serikat
mengenai kembalinya orang Yahudi ke bukit Zion (Palestina).
Masyarakat Yahudi Amerika Serikat, pada umumnya merupakan
pengusaha-pengusaha sukses, memiliki jaringan media yang kuat
serta dana yang tak terbatas untuk mempengaruhi kondisi politik
Amerika Serikat, baik itu mengenai kebijakan dalam negeri maupun
kebijakan luar negeri.

Rumusan Masalah
Bagaimana Peran kelompok
kepentingan dalam hal ini kelompok
Yahudi dalam kebijakan politik luar
negeri Amerika Serikat di Timur
Tengah?

Kerangka Teori
Konsep Kelompok Kepentingan

Definisi dari Kelompok penekan menurut Duverger


adalah
sekumpulan
pemikir
yang
terbiasa
mengadakan diskusi, melakukan evaluasi keadaan
negara,
mengkritik
jalannya
pemerintahan,
menuangkan gagasan-gagasan perbaikan keadaan,
kemudian menyampaikan hasil pemikiran berupa
kritik-kritik
tajam
kepada
pemerintah
atau
lembaga-lembaga negara lainnya. Hasil pemikiran
ini, berdampak luas terhadap perubahan opini
masyarakat
tentang
pemerintah
sehingga
pemerintah mulai memperhitungkan pengaruh
kelompok pemikir ini sebagai kekuatan politik
kolektif informal.

AIPAC

American Israel Public Affairs Committee merupakan sebuah lembaga


yang didirikan oleh seorang jurnalis Yahudi yang lahir di Kanada
bernama Isaiah L. Kenen pada tahun 1959 ketika pemerintahan
Eishenhower berkuasa

Pada masa awal pembentukannya American Israel Public Affairs


Committee (AIPACs) bekerja untuk lobi kepentingan minyak.
Kemudian terjadi Perang Enam Hari pada tahun 1967 antara Israel
dengan Negara-negara Arab (Mesir, Irak, Jordania dan Suriah) yang
mengubah orientasi AIPACs dari bisnis perminyakan menjadi
kelompok lobi Yahudi Amerika Serikat dalam menndukung eksistensi
Israel di Timur Tengah.

Untuk memperlancar lobinya, AIPACs berkantor yang berjarak dekat


gedung putih dan Capitol Hill. Dua lembaga inilah yang menjadi
sasasran utama AIPACs untuk mencapai tujuannya.


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.

Dalam menjalnkan aktivitas lobinya AIPAC memiliki tujuan tujuan yang ingin
dicapai yakni:
Mendukung keberadaan Israel di Timur Tengah
Memastikan lancarnya segala bantuan (diplomasi, ekonomi dan militer untuk
Israel
Menjaga dan memperkuat hubungan yang telah tercipta antara Israel dan
Amerika Serikat
Menekan pemerintahan Amerika Serikat agar segala kebijakan dan bantuan
untuk Israel tidak menjadi pembicaraan publik dan bahan diskusi nasional
Menekan pemerintahan palestina (terutama hamas) untuk menuruti Israel
melalui embargo dan resolusi PBB
Meningkatkan hubungan antara Israel dan AS melalui kerja sama intilijen
dan militer luar negeri
Menghukum segala kegiatan Iran yang terus melaksanakan kegiatan nuklir
dan telah menyangkal peristiwa holocaust (Peristiwa pembantaian Yahudi di
Eropa yang dilakukan oleh NAZI Jerman dibawah rejim Adolf Hitler)
Mendukung perlawanan terhadap negara-negara dan kelompok yang
memusuhi sekaligus tidak menerima keberadaan Israel meliputi negara Iran,
Irak, Libya, Lebanon, Suriah, kelompok Hamas, dan kelompok Hizbulah

JINSA

Jewish Institute for Security Affairs (JINSA) merupakan sebuah lembaga


Yahudi Pro Likud yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan industriindustri senjata di Amerika Serikat. Kelompok tersebut memiliki hubungan
erat dengan lobi persenjataan Lockhead, Northrop, General dynamics
serta industri militer lainnya.

Peran yang dilakukan oleh JINSA adalah bagaimana untuk memberikan


persenjataan-persenjataan dari industri Amerika Serikat ke Israel guna
melindungi serta melakukan serangan balik ke negara-negara yang
dianggap memberikan ancaman bagi kedaulatan Amerika Serikat maupun
Israel.

Keberhasilan dari lobi yang dilakukan oleh kelompok JINSA adalah ketika
invasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat ke negara Afghanistan dan
Irak. Dimana JINSA melakukan lobi kepada industri militer Amerika Serikat
untuk memberikan senjata-senjata terbaru dan mutakhir guna melakukan
serangan ke negara tersebut.

Selain itu, keberhasilan JINSA lainnya dalam melakukan lobi


adalah bagaimana Amerika Serikat juga memberikan
senjata-senjata yang baru dan mutakhir kepada Israel
seperti sistem pertahanan anti rudal yang dikenal dengan
istilah DOME.

JINSA juga memiliki organisasi lain yang berada di bawah


pengaruhnya seperti Jewish Defense League (JDL), Anti
Defamation League (ADL), Republican Jewish Coalition (RJC),
The Israel Project (TIP), Council for Foreign Relation (CFR)
yang memiliki peran relatif sama.

Lobi Yahudi dalam Invasi AS di


Afghanistan

Invasi militer yang dilakukan oleh Amerika Serikat di Afghanistan tahun


2001 tak lepas dari peran Yahudi Amerika Serikat dalam mempengaruhi
kebijakan tersebut, dengan dalih untuk membasmi terorisme
internasional yang dilakukan oleh kelompok Taliban di Afghanistan. Alasan
lain yang dilakukan guna mendukung kebijakan tersebut adalah ingin
menerapkan nilai-nilai demokrasi ala Amerika Serikat di dunia
internasional.

Melalui AIPACs, Yahudi berhasil meyakinkan anggota kongres untuk


menyetujui proposal anggaran militer dalam rangka invasi ke Afganistan.
Lobi Yahudi melalui AIPACs ini dilakukan pada anggota-anggota kongres
yang telah diperjuangkan dan dibantu secara finansial oleh AIPACs pada
masa pemilihan umum di Amerika Serikat.

AIPACs pula lah yang mengusulkan isu mengenai terorisme internasional


dan penerapan nilai demokrasi tersebut, sehingga dapat menjadi alat
kampanye Bush di dunia Internasional.

Kesimpulan
Kelompok Yahudi akan selalu mempengaruhi sistem ekonomi
dan politik di Amerika Serikat dengan menggunakan tiga
sumber kekuatan yaitu finansial (kekuatan ekonomi), jumlah
anggota dan pengetahuan, sedangkan upaya untuk
mencapai tujuan dilakukan melalui mobilisasi opini publik,
kampanye dan promosi, dalam menyokong dan mendukung
kandidat-kandidat calon politik, melakukan publikasi dan
membangun opini-opini serta mensponsori.
Orang-orang Yahudi Amerika Serikat yang memiliki kekuatan
besar itu memainkan peran penting dalam menginfiltrasi
tubuh pemerintah Amerika Serikat dan mempengaruhi
pengambilan keputusan para pejabat di Amerika Serikat,
khususnya mengenai kebijakan luar negeri di Timur Tengah.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai