Anda di halaman 1dari 33

VAKSIN POLIO

POLIOMYELITIS
Kerusakan sel motorneuron (cornu
anterior) di Medula Spinalis akibat suatu
peradangan yang disebabkan oleh virus
polio, dengan manifestasi
Medula spinalis
KELUMPUHAN. Penampang
horisontal

Cornu
anterior

Virus Polio
agent penyebab Poliomyelitis
X-ray
Crystallography

Virus RNA, 7500


nucleotide
Diameter 27-30 nm
Genus Enterovirus
Fam. Picornaviridae
Tahan terhadap:
asam,sabun,ether,
chloroform
Inaktivasi dg:
pemanasan,formalin, UV,
chlorine, pengeringan

Lama Virus Polio Bertahan


Hidup
berdasarkan Suhu
Suhu Beku
tahun

: Beberapa

Suhu Lemari Es
bulan

: Beberapa

Suhu Kamar
hari

: Beberapa

Virus Polio (Lanjutan)

3 Jenis enteroviruses
Tipe 1 (Brunhilde), Tipe 2 (Lansig) dan Tipe
3 (Leon)

Sangat menular

Semua tipe menyebabkan


kelumpuhan

Tipe 1 : penyebab paling sering,


kemudian Tipe 3 dan Tipe 2

Sekali terinfeksi, penderita akan


menularkan ke semua orang yang
tidak imun di sekitarnya.

Virus Polio
epidemiology
Reservoir: manusia
Penularan:
Fecal oral: >>>
Masa virus dalam tinja lebih lama, beberapa
saat/hari sebelum lumpuh - maks. 100 hr
setelah lumpuh.
Kebersihan lingkungan rendah:
Tinja dapat mencemari air dan makanan
Lalat virus dari tinja ke mak-min
Oral oral: sedikit
Masa virus dalam air ludah pendek, maks. 2
minggu
Kebersihan lingkungan baik.

PENYEBARAN VIRUS POLIO DI LINGKUNGA


ANAK TERINFEKSI
VIRUS POLIO,
BAB

TIDAK CUCI
TANGAN DENGAN
BAIK SETELAH
BAB

VIRUS POLIO
MASUK KE
ANAK LAIN
MELALUI
MULUT

MAK-MIN
TERKONTAMINA
SI

ANAK
SAKIT
POLIO

CARA BERPIKIR EPIDEMIOLOGI


KUMAN
PENYAKIT

INANG

LINGKUNGAN

Masa Inkubasi
Inkubasi pendek: 7-14 hr (terpendek 4
hr), range 3-35 hr
Eksresi virus melalui tinja secara
intermiten sampai 6-8 minggu atau melalui
air ludah 1-2 setelah lumpuh.

Eksresi virus terbanyak pada:


Beberapa saat sebelum lumpuh 2
minggu setelah lumpuh
Eksresi virus sangat menurun setelah 4
minggu lumpuh

PATHOGENESIS
Virus masuk melalui mulut (oral)
Replikasi pada lapisan tonsil dan usus, serta kelenjar
limfe.
Viremia melalui darah Susunan saraf pusat
melalui sel saraf ke medula spinalis
Motor neuron, pada Cornu anterior medula spinalis,
rusak karena replikasi virus lumpuh
Berat-ringan kelumpuhan tergantung banyaknya motor
neuron yang rusak.

HOST

Faktor Resiko
- Tidak mempunyai kekebalan
terhadap polio
- Incident terbesar pada anak < 3
tahun, dan sangat jarang ditemukan
pada anak umur 15 th >

IMUNISASI
MENCEGAH SAKIT POLIO

KEKEBALAN
thd Poliomeylitis
Melalui pemberian imunisasi/infeksi
Kekebalan terhadap satu tipe tidak menyebabkan
kekebalan pada tipe lain.
Ada dua jenis kekebalan: intestinal dan humoral
Kekebalan berlangsung seumur hidup
Bayi yg lahir dari ibu yg mempunyai antibodi
tinggi akan terlindungi selama beberapa minggu
pertama.

Imunisasi dengan OPV


(Oral Polio Vaccine)
OPV yang direkomendasikan oleh WHO
diproduksi memakai Strain Sabin
Setiap dosis OPV berisi 3 type virus polio
dengan titer:
tipe 1 : ( 10 5.5 10 6.5)
tipe 2 : (10 4.5 10 5.5)
tipe 3 : (10 5.0 10 6)
OPV: kekebalan intestinal dan humoral

Percent

Pembentukan Kekebalan
setelah 3 Dosis OPV

John TJ, Devararjan LV, Balasubramanyan A. Immunization in India with


trivalent and monovalent oral poliovirus vaccines of enhanced potency.
Bull WHO 1976;54:115-7.

MANFAAT
Imunisasi dengan OPV
Membentuk kekebalan
4 dosis tOPV (3 serotypes) pada bayi
sebelum umur 1 tahun.

Memutus transmisi virus polio


Mop-up/Sub PIN/PIN, tanpa melihat
status imunisasi sebelumnya.

Mempunyai community effect

EPIDEMIOLOGI YANG RELEVAN


UNTUK ERADIKASI
1. Virus hanya
hidup di
manusia
2. Daya hidup di
lingkungan
3. singkat
Virus

Memungkinkan
dibasmi

diekskresi
4. Kekebalan
intestinal

Waktu
pengambilan
spesimen
OPV jadi vaksin
pilihan

5. Tipe 2 yg
pertama punah

Perkembangan ke
arah eradikasi

POLIOMYELITIS
Faktor Resiko
Waktu - MUSIM
M. hujan, di negara tropis
M. dingin/ awal m. semi di negara 4 musim
Tempat
Di daerah dengan:
Cakupan imunisasi rendah
Sanitasi lingkungan buruk
Perkotaan kumuh (PADAT)

Orang:
Tidak mempunyai kekebalan
Anak < 3 th: resiko tertular paling tinggi
Umur 15 th >: sangat kecil kemungkinan tertular

TEMPAT (2)
Kasus Polio di Kab. Sukabumi, Jawa Barat, Maret-April
2005
Cicurug

Bj.Genteng

13 kasus AFP, dg onset lumpuh


antara 13-03-2005 s/d25-042005:
1 ks dg Virus Polio Liar (+)
1 ks dg Virus Polio Liar (-)
11 kasus, spesimen lab tunggu
120 spesimen kontak lab tunggu

4 desa imunisasi
polio masal balita
24-25 April 2005

EPIDEMIOLOGI
TURUNAN VIRUS
POLIO

Kelumpuhan yang
disebabkan oleh:
Virus vaksin Secara klinis disebut
VAPP

VDPV
VPL

Secara klinis disebut


Poliomyelitis

- Vaccine Associated Paralytic Polio


- Vaccine Derived Polio virus

VAPP
Vaccine Associated Paralytic Polio

Batasan
VAPP adalah bentuk KIPI dari OPV.
WHO: suatu kelumpuhan layuh akut yang
terjadi pada:
4-30 hari setelah menerima OPV
4-75 hari setelah kontak dg penerima OPV
dg kelainan neurologi sampai pada 60 hari/lebih
setelah onset
atau meninggal.

* Global burden VAPP: 250-500 kasus per tahun

MENGAPA TERJADI
VAPP?
Vaksin mengandung virus HIDUP
Mutasi/Reversi virus vaksin (REVERTANTS) < 1%
Mutasi virus terjadi karena replikasi lama di usus
Merupakan suatu respon IMUN LAMBAT
Resiko meningkat pada IMMUNODEFICIENCY
Pada umumnya PERMANENT

Risiko VAPP menurut WHO


(Background rates of AEFI:WHO/V&B/00.36)

Dosis pertama OPV

1 : 1.4 3.4 juta dosis

Dosis berikutnya

1 : 5.9 juta dosis

Kontak

1 : 6.7 juta dosis

National Immunization
1 : 6 juta dosis
Day

VDPV
(Vaccine-derived Polio Virus)
Virus vaksin ber-replikasi didalam usus manusia,
diekskresi melalui tinja biasanya 2-3 bln
Pada saat replikasi terjadi mutasi/reversion virus
vaksin.
Replikasi dan mutasi yang berulang diantara
anak yang TIDAK IMUN dan suatu saat
bergabung dengan C enterovirus maka akan
terjadi recombinant dalam bentuk VDPV yang
bersifat neuro-virulent.
Kesimpulan:
VAPP & VDPV adalah konsekuensi dari imunisasi
dengan OPV

3 Jenis VDPV
iVDPV = VDPV berasal dari pasien
immune-deficiency.
cVDPV = VDPV yang bersirkulasi;

memiliki sifat VPL, yaitu neurovirulen dan


transmissable,
semua virus yg menyebabkan wabah
terbukti merupakan recombinant dg C
Enterovirus

aVDPV = ambiguos VDPV yaitu:


tak ada bukti sirkulasi,
tak ada hubungan dg pend. imun.def
berasal dari sample lingkungan yg tak ada
hubungan dg kasus AFP.

Faktor risiko penyebaran VDPV


Cakupan imunisasi OPV yang rendah
dalam waktu lama sehingga terjadi
akumulasi orang-orang yang
tidak/belum kebal terhadap polio
Tidak adanya sirkulasi virus polio liar ??
Sanitasi buruk

Pencegahan penyebaran
VDPV
1. Imunisasi OPV: Cakupan tinggi dan merata
(dipertahankan!!)
2. Deteksi dini adanya VDPV dengan
peningkatan kinerja surveilans AFP
3. Screening semua isolat virus polio dengan
kombinasi metode antigenik dan molekuler ,
yaitu: uji ITD (Intratypic Strain Differentiation)
dg ELISA & Probe-hybridization.

Sirkulasi VPVD yang


Dilaporkan

Hispaniola
2000-1
22 cases

Note:
V1
V2

Nigeria
2005-2010
307 cs
Ethiopia
2008-2009
4 cs

Egypt
1988-93
32 cases

India
2009-2010
12 cs

Congo
2008-2009
Madagascar
16 cs
2002/2005
4/3 cases

Indonesia
On-going
46 cases
Philippines
2001
3 cases

VAPP

VDPV

Akibat respon
imun yang rendah
dari individu
Tidak ada kasus
lain (tidak
menular)

Akibat rendahnya
imunitas
masyarakat
Menjadi KLB

Studi pada penerima


vaksin polio oral
Tipe-3 paling cepat mengalami mutasi/reversi, diikuti
tipe-2 dan tipe-1, rekombinasi antara serotipe
vaksin sering terjadi
Pendeknya waktu ekskresi dan tingginya kekebalan
penduduk membatasi penyebaran virus revertant
Sebagian besar isolat dari penerima OPV maupun
kontaknya berhubungan erat dg strain Sabin
Perbedaan sekuens >1 % dibanding Sabin
menunjukan replikasi berkepanjangan, disebut VDPV
Perbedaan sekuens VP1 1% berarti replikasi virus
vaksin telah terjadi paling sedikit 1 tahun

Anda mungkin juga menyukai