I. KONSENSUS
UMUM
kerusakan lanjut.
Eliminasi kerusakan akibat proses patogenesis
sekunder
Mengganti sel saraf yang rusak.
Menstimulasi perlumbuhan akson dan
koneksitasnya.
Memaksimalkan penyembuhan defisit neurologis.
Stabilisasi vertebra.
Neurorestorasi dan neurorehabilitasi untuk
mengembalikan fungsi tubuh.
Penegakkan Diagnosis:
Anamnesis riwayat trauma
Berdasarkan Gejala dan Tanda Minis (ASIA
scale)
Gambaran klinis tergantung letak dan luas lesi
Definisi :
Trauma medula spinalis (spinal cord
injury) : adalah trauma langsung atau tidak
langsung terhadap medula spinalis yang
menyebabkan kerusakan medula spinalis.
Klasifikasi
l. ASIA / IMSOP
Klasifikasi tingkat dan keparahan trauma medula spinalis ditegakkan
pada saat 72 jam sampai 7 hari setelah trauma.
A. Berdasarkan impairment scale:
Grade
Tipe
Komplit
Inkomplit
Inkomplit
Inkomplit
Normal
Kausa Utama
Trauma tembus, Kompresi
ekstrinsik
Sindroma Spinalis
anterior
Sindroma Spinalis
sentral servikal
Hematomielia,
Sindroma Spinalis
posterior
Sindroma konus
medullaris
Sindroma Cauda
Equina
Otot-otot utama :
lengan
lain
penanganan imobilitas vertebra dengan
kolar leher dan vertebral brace.
Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium:
- Darah perifer lengkap
- Urine lengkap
- Gula darah sewaktu
- Ureum & Kreatinin
- Astrup (analisa gas darah)
b. Radiologi
- Foto Vertebra posisi AP/LAT/odontoid dengan sesuai
letak Lesi.
- CT Scan / MRI jika dengan foto konvensional masih
Meragukan atau bila akan dilakukan tindakan operasi
c. Pemeriksaan lain
- EKG bila terdapat aritmia jantung
MANAJEMEN DI RUANG
RAWAT
Perawatan Umum
Lanjutkan A,B,C sesuai keperluan
Usahakan suhu badan tetap normal (jika
f.
g.
h.
i.
proses sekunder)
Anti spastisitas otot sesuai keadaan klinis.
Analgetik.
Mencegah dekubitus, kalau perlu pakai kasur khusus.
Mencegah trombosis vena dalam (DVT) dengan
stoking kaki khusus atau fisioterapi. Kalau perlu dapat
diberikan antikoagulan (Heparin atau LMWH)
Mencegah proses sekunder ( free radikal, dll) dengan
pemberian anti oksidan (vit. C, vit E).
Stimulasi sel saraf dengan pemberian GM1Ganglioside. Dimulai dalam kurun waktu 72 jam sejak
onset sampai dengan 18-32 hari
Terapi obat lain sesuai indikasi, seperti antibiotik bila
ada infeksi, dll.
Memperbaiki sel saraf yang rusak dengan stem sel
(dimasa mendatang).
Operasi
Waktu operasi
Waktu operasi antara 24 jam sampai dengan 3 minggu.
Tindakan operatif awal (<24jam) lebih bermakna
Indikasi operatif
Ada fraktur, pecahan tulang menekan medula spinalis.
Gambaran neurologis progresif memburuk.
Fraktur, dislokasi yang labil.
Terjadi herniasi diskus intervertebralis yang menekan
medulla spinalis.
HUBUNGAN TOPOGRAFIK
N. Radialis
N. Medialis
N. Ulnaris
Pleks
Brakhialis
Radiks
Pleksus
Saraf Perifer
N. Femoralis
N. Ischiadikus
Pleks
Lumbosacral
is
N. Cut. Posterior
N. Pudendus
Relation of
Spinal column
to cord
segements,
nerve roots
and
dermatomes
MACAM-MACAM LESI
SINDROMA GANGLION
SPINALIS
SINDROMA RADIKS
POSTERIOR
SINDROMA SUBSTANSIA
GRISEA
PARAPLEGIA AKIBAT
TRANSEKSI MEDULA
SPINALIS PADA TIGA
TINGKAT YANG BERBEDA
Terima kasih.....