Anda di halaman 1dari 22

EVALUASI PENANGANAN NYERI

DADA PADA PASIEN STEMI


DI RUMAH SAKIT UMUM UKI
TAHUN 2010 - 2015

Disusun Oleh:
Syahril Maulana Rasahan
1261050143

LATAR BELAKANG

Sindrome Koroner Akut

Merupakan penyebab kematian


utama di seluruh dunia.
Berdasarkan data yang dicatat
oleh WHO, 78% kematian global
akibat jantung terjadi pada
masyarakat miskin dan menengah

Berdasarkan data yang diolah


oleh Riskesdas tahun 2013
didapatkan prevalensi SKA di
Indonesia sebesar 1,5 % atau
diperkirakan sekitar 2.650.340
orang

Penanganan dan diagnosis penderita-penderita yang datang ke


Unit Gawat Darurat (UGD) dengan keluhan nyeri dada yang
dicurigai akibat Sindrom Koroner Akut (SKA) sampai saat ini
masih merupakan permasalahan yang berkepanjangan
Kekurangtelitian dalam diagnosa dan penanganan penderita
yang datang ke UGD dengan keluhan utama nyeri dada yang
diperkirakan akibat SKA ini merupakan pemborosan biaya,
waktu perawatan dan biaya pengobatan Sindrome Koroner
Akut serta pemeriksaan penunjangnya, tentu tidak sedikit.
Belum lagi keberhasilan pengobatan sangat bergantung kepada
kecepatan penanganan penyakit

RUMUSAN MASALAH
1. Apakah penanganan pada pasien dengan keluhan nyeri dada
di UGD RSU UKI tahun 2010-2015 sudah sesuai dengan
pedoman yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia tahun 2015.
2. Apakah pemeriksaan yang dilakukan di UGD RSU UKI
tahun 2010-2015 sudah sesuai dengan ketepatan diagnostik
menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
tahun 2015.

Mengevaluasi tentang penanganan dan ketepatan diagnostik pada


pasien dengan keluhan nyeri dada yang sesuai dengan pedoman
yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia tahun
2015

Mengetahui kesesuaian ketepatan diagnostik dan penanganan pada


pasien dengan keluhan nyeri dada di UGD RSU UKI.

Tujuan
Khusus

Tujuan
Umum

TUJUAN PENELITIAN

MANFAAT PENELITIAN

Bagi Peneliti
Bagi Institusi
Pendidikan

Bagi Masyarakat

TINJAUAN PUSTAKA
Angina Pectoris
tidak stabil /APTS
(unstable
angina/UA)

Infark Miokard gelombang Q


atau Infark Miokard dengan
elevasi segmen ST (ST
elevation miokard infarction /
STEMI)

Sindrome
Koroner
Akut

Infark Miokard non-Q atau


Infark Miokard tanpa elevasi
segmen ST(Non-ST elevation
myocardial infarction/
NSTEMI)

Etiologi Sindrome Koroner Akut

Ruptur
Plak

Trombosis
Plak
Sindrome
Koroner
Akut

Patofisiologi Sindrome Koroner Akut

Nyeri substernal
Gelisah,pucat,keringat dingin
Hipotensi dan bradikardi
> 1 jam

Nyeri khas pada daerah substernal, epigastrium


1 jam

Nyeri dada pada waktu istirahat atau aktivitas


Minimal (10 20 menit)

STEMI (ST
Elevation
Myocardial
Infraction)
NSTEMI (Non-ST
Elevation
Myocardial
Infraction)
Angina Pektoris Tak
Stabil

Manifestasi Klinis
Sindrome Koroner Akut

Diagnosis Sindrome Koroner Akut


Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Nyeri dada tipikal (sifat


nyeri,lokasi,penjalaran,nyeri
membaik/hilang,faktor pencetus,gejala yang
menyertai

Hipertensi,disfungsi ventrikel kiri

Depresi segmen ST > 0,05 mV

Elektrokardiografi
Petanda Biokimia
Jantung

Inversi gelombang T, ditandai dengan >


0,2 mV inversi gelombang T yang simetris
di sandapan precordial
CKMB
Troponin T

Penatalaksanaan Sindrome Koroner


Akut
Tirah Baring dan
Monitoring
Oksigen

Aspirin

Tindakan Umum
dan Langkah Awal

Penghambat reseptor
ADP (adenosine
diphosphate)
Nitrogliserin (NTG)
spray/tablet sublingual
Morfin sulfat

Obat obatan lainnya

Metode Penelitian
Desain Penelitian

Studi Kasus Retrospektif

Rekam Medik

Waktu dan Lokasi Penelitian

November 2015

RSU UKI

Populasi dan Sampel

Seluruh pasien yang datang dengan keluhan nyeri


dada ke RSU UKI pada tahun 2010 2015

Seluruh pasien yang datang dengan keluhan nyeri


dada ke RSU UKI yang memenuhi kriteria inklusi.

Pengolahan Data
Univariat dengan perhitungan manual (deskriptif frekuensi)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Pasien
Kriteria Inkulsi

Kriteria Eksklusi

34%
66%

Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin


Laki - laki

Perempuan

20%

80%

Karakteristik Berdasarkan Kelompok Umur


25 - 34

35 - 44

45 - 54

20%

55 - 64

5%

15%

24%
37%

65 - 74

> 75

Karakteristik Berdasarkan Faktor Risiko


30
25
20
15

29
19
15
10

10
5
0

Jumlah Pasien

13
4

Obesitas

Pra Obesitas

Overweight

Karakteristik Berdasarkan Pemeriksaan Laboratorium


14
12
10
8
6
4
2
0

11

14

11
6

Jumlah Pasien

Karakteristik Berdasarkan Manajemen Terapi


45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

44
32
26

25
18
10
1

Jumlah Pasien

8
1

KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.

Aspirin 32 orang
Clopidogrel 26 orang
Statin 25 orang
Oksigen 44 orang

. 50% obat obat tersebut diberikan pada


pasien dengan keluhan nyeri dada
(MONACO)

SARAN
1. Perlu dilakukan lebih banyak penelitian tentang
penerapan tatalaksana MONACO pada pasien nyeri
dada di tempat yang sama maupun di tempat lain
dalam kurun waktu yang berbeda untuk menguatkan
bahwa penggunaan tatalaksana MONACO dapat
menghindari pasien dari komplikasi nyeri dada yang
lebih berat.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai