Anda di halaman 1dari 61

Definisi dan Klasifikasi

Osteomielitis

Definisi Osteomielitis

Osteomielitis merupakan inflamasi yang


terjadi pada sumsum tulang.

Secara klinis osteomielitis disebut juga


suatu infeksi tulang yang dimulai dari
kavitas medula dan sistem Havers,
melibatkan tulang kanselus kemudian
menyebar ke dalam tulang kortikal
dan akhirnya mencapai periosteum
tulang.

Klasifikasi Osteomielitis
Patogenesis

Onset
Penyakit

Bedasarkan Patogenesis
1.

Osteomyelitis
langsung/
direct/eksogen
yaitu
kuman-kuman
mencapai
tulang secara langsung melalui luka.
Disebabkan oleh adanya fraktur
terbuka, operasi,atau penyebaran
infeksi dari jaringanlunak lokal.

2.
Osteomyelitis
Sekunder
atau
hematogen
terjadi akibat bakteremia, kumankuman mencapai tulang melalui
aliran darah dari suatu fokus primer
atau adanya riwayat infeksi ditempat
lain (misalnya infeksi salurannafas).

Bedasarkan Waktu Penyakit


1.

2.

Osteomielitis akut
infeksi bakteri pada tulang dansumsum
tulang yang sering terjadipada anakanak dan berkembang antara dua minggu
setelah onset penyakit.
Osteomielitis subakut
berkembang antara satu sampai
beberapa bulan.

Bedasarkan Waktu Penyakit


3.

Osteomielitis kronis
berkembangsetelah
beberapa
bulan.
Dikarenakanpengobatan
yang
tidak
adekuat pada keadaan akut sehingga
menyebabkan
perdarahan
menahun
tulang atau juga oleh karena diagnosis
yang lambat.

ETIOLOGI DAN FAKTOR


RISIKO OSTEOMIELITIS

Etiologi

Penyebab osteomielitis hematogen hampir selalu


mikroba tunggal, yang terbanyak adalah
Staphylococcus aureus.

Berbeda dengan osteomielitis hematogen,


osteomielitis pasca trauma disebabkan lebih dari
satu mikroorganisma.

Staphylococcus aureus

Streptococcus pneumonia

Faktor Risiko
1)
2)
3)
4)

Nutrisi buruk
Lansia
Diabetes melitus
Mendapatkan terapi kortikosteroid
jangka panjang

Patogenesis osteomyelitis

Port d'entre Bakteri

Penyebaran secara hematogen


Kontaminasi langsung
Trauma

Penyebaran secara Hematogen


Infeksi suatu organ
Bakteri dari fokus infeksi masuk ke aliran
darah
Pada daerah metafisis terdapat banyak
sinusoid
Aliran darah lebih lambat
Bakteri berkembang pada daerah metafisis

Kontaminasi Langsung
Fraktur terbuka
Kontak langsung tulang yang fraktur dengan
dunia luar
Bakteri masuk
Bakteri mengekspresikanreseptor
(adhesins)untuk komponen matrikstulang
Bakteri menempel pada tulang dan
membentuk fokus infeksi

Trauma
Trauma ringan
Terbentuk hematom
Hematom tersangkut di bagian
metafisis
Media yang baik untuk
pertumbuhan bakteri

Manifestasi Klinis

Demam
Invasi
Bakteri

Reaksi
Radang

Monosit,
Limfosit
dan
Makrofag

Pirogen
Eksogen

Produksi IL
1 ,IL2, IL6
TNF alfa
dan INF
gama

Meningkatkan
Set Point di
Hipothalamus

Pirogen
Endogen

Produksi
Prostaglandin

Demam

Atrofi
Luka Tembus
Atau Trauma
langsung
pada Tulang

Infeksi

Kerusakan
Suatu Saraf

Terbentukn
ya
Pus/Nanah

Kurangnya
Perfusi
pada
Jaringan
Otot

Penyusutan
Ukuran Sel

Sel Akan
menyesuai
kan
volumenya

MANIFESTASI KLINIK
OSTEOMIELYTIS KRONIK

TRAUMA
TEMBAKAN PD
TUNGKAI BAWAH
LUKA/FRAKTUR
PADA TUNGKAI
BAWAH

DE
R
KO MIS,
R
P
T.R TEKS .DARA
AW
T
AN ULAN H,
, TU
LAN G,
G

MEROBEK P.DARAH

HEMATOMA

Reaksi
inflamasi
PERMEABILITAS
VASKULAR >>

EDEMA

Menekan sis.saraf di
jaringan sekitar
luka/frkatur

NYERI
TEKAN

Salah satu tanda adanya infeksi bakteri

PUS
atau
nanah

Umumnya terdiri dari sel darah putih dan


bakteri yang mati, termasuk juga substansi
yang dihasilkan oleh bakteri jenis piogenik.

Port dentree
FRAKTUR
TULANG

FOKUS
PERKEMBANG
BIAKAN BAKTERI

TERBENTU
K PUS

MENDESAK P.DARAH
DAN JAR.TULANG
SEKITAR
ISHKEMIA
JAR.TULANG
NEKROSIS JAR.
TULANG
(SEQUESTRUM)

MENGAKTIFKAN
SISTEM IMUN

INFEKSI

Faktor
sistemik
Faktor
lokal

TEKANAN
DALAM
TULANG

Tulang tdk dapat


berekspansi
NYERI HEBAT
PADA TULANG

Diagnosis Osteomeilitis

ANAMNESIS
PEMERIKSAA
N FISIK

ANAMNESIS
- Sacred Seven
- Keluhan Utama
1. Nyeri
Pengkajian
Deskripsi

Provoking
incident

Quality of
pain

Teknik pengkajian,prediksi
hasil dan implikasi klinis

Menentukan
faktor/peristiwa yg
mencetuskan keluhan
nyeri

Pada kondisi nyeri otot,tulang &


sendi biasanya disebabkan oleh
adanya kerusakan jaringan saraf
akibat suatu trauma atau
merupakan respons dari
peradangan local

Sifat keluhan,Seprti
apa rasa nyeri yang
dirasa digambarkan
pasien

Apakah keluhan bersifat nyeri


menusuk,tajam atau tumpul
menusuk

Pengkajian
Deskripsi
Region

Scale of pain

Area/lokasi keluhan
nyeri,apakah nyeri
menjalar dan
menyebar ke daerah
lain
Seberapa jauh rasa
nyeri yang dirasakan
pasien

Time
Berapa lama nyeri
berlangsung

Teknik pengkajian,prediksi
hasil dan implikasi klinis
Lokasi nyeri harus ditunjuk tepat
oleh pasien.

0 = Tidak ada nyeri


1 = Nyeri ringan
2 = Nyeri sedang
3 = Nyeri berat
4 = Nyeri berat sekali tak
tertahankan
Sifat mula timbul nyeri.tentukan
apakah gejala timbul
mendadak,perlahan lahan,atau
seketika itu juga

2. Deformitas
3. Kekakuan/instabilitas pada sendi
4. Pembengkakan/benjolan
5. Kelemahan otot
6. Gangguan atau hilangnya fungsi
7. Gangguan sensibilitas

Riwayat penyakit sekarang

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit keluarga

Pemeriksaan Fisik

Pengkajian Fisik umum

Pengkajian fisik musculoskeletal

1. Inspeksi ( look )
2. Palpasi (feel )
- Suhu kulit
- Jaringan lunak
- Tulang
- Penilaian deformitas yang menetap
- Nyeri tekan
- Pengukuran panjang anggota gerak
3. Penilaian gerakan baik pergerakan aktif
maupun pasif ( move )

Pemeriksaan Penunjang
osteomielitis

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Lab Test
X- Ray
Bone Scan
MRI

LAB Test
a.Darah : Pemeriksaan darah
memperlihatkan peningkatan leukosit
dan peningkatan laju endapan darah.
b.Kultur darah dan kultur abses
diperlukan untuk menentukan jenis
antibiotika yang sesuai.

LED (n) : < 10mm/ 1jam


Leukosti : 5.000 - 10.000

http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=120

X- Ray

Bone Scan

MRI

Penatalaksanaan
Osteomielitis

Prinsip

Pengobatan suportif (nyeri, dehidrasi)


Imobilisasi
Antibiotika
Operatif

Analgesik
2. Pemberian cairan IV dan kalau perlu transfusi darah
3. Istirahat lokal dengan bidai atau traksi
4. Pemberian antibiotik.
Antibiotika IV (empiris) sambil menunggu hasil biakan
1.

o Bayi & anak < 5 thn: Cefuroxim 200-300 mg/kgBB/hari dalam

3 dosis IV
o > 5thn: Cefazolin 100-150 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis IV
o Pada pasien dengan penyakit sickle cell: tambahkan
cefotaxim atau ceftriaxon
o Jika alergi terhadap gol beta-lactam : clindamycin 30-40
mg/kgBB/hari dalam 4 dosis IV
o Pada pasien immunocompromised: kombinasi vancomycin
dan ceftazidim

5. Drainase bedah.

Komplikasi dan Prognosis


Osteomielitis

Osteonekrosis
Infeksi pada tulang dapat menghambat
sirkulasi
darah
dalam
tulang,
menyebabkan kematian tulang. Jika terjadi
nekrosis
pada
area
yang
luas,
kemungkinan harus diamputasi untuk
mencegah terjadinya penyebaran infeksi.

Artritis Septic
Dalam beberapa kasus, infeksi dalam
tulang dapat menyebar ke dalam sendi di
dekatnya.

Septic Arthritis

infeksi pada sendi, umumnya karena


bakteri
Penyebaran hematogen
Bacteria masuk ke dalam sendi
Sendi panggul & siku
Penjalaran dari osteomyelitis
Staphylococcus Aureus

Gangguan Pertumbuhan
Pada anak-anak lokasi paling sering terjadi
osteomielitis adalah pada daerah yang
lembut, yang disebut lempeng epifisis, di
kedua ujung tulang panjang pada lengan dan
kaki. Pertumbuhan normal dapat terganggu
pada tulang yang terinfeksi.

Kanker kulit
Jika
osteomielitis
menyebabkan
timbulnya
luka
terbuka
yang
menyebabkan keluarnya nanah, maka
kulit disekitarnya berisiko tinggi terkena
karsinoma sel skuamosa.

Prognosis
Setelah mendapatkan terapi, umumnya
osteomielitis akut menunjukkan hasil yang
memuaskan. Prognosis osteomielitis kronik
umumnya
buruk
walaupun
dengan
pembedahan, abses dapat terjadi sampai
beberapa minggu, bulan atau tahun
setelahnya.

Fraktur Tulang

FRAKTUR
Putusnya hubungan kesinambungan/
diskontinuitas tulang dan atau tulang
rawan.

KLASIFIKASI
Berdasarkan hub dengan dunia luar :

1.Fraktur
tertutup

2. Fraktur
terbuka

Fraktur terbuka fraktur dengan


kulit ekstremitas yang terlibat telah
ditembus.

Fraktur tertutup fraktur dengan


kulit yang tidak ditembus oleh
fragmen tulang.

KLASIFIKASI
Berdasarkan garis
patah
1.Komplet

2.Inkomplet

KLASIFIKASI
Berdasarkan jumlah garis patah

1. Simple

2. Komunitif

3. Segmental

Fraktur Komunitif fraktur dimana garis


patah lebih dari satu dan saling
berhubungan.
Fraktur Segmental fraktur dimana garis
patah lebih dari satu tapi tidak
berhubungan.
Fraktur Multiple->fraktur diman garis
patah lebih dari satu tapi tidak pada
tulang yang sama.

KLASIFIKASI
Berdasarkan arah garis patah

1. Transversal

2. Oblique

3. Spiral

4. Kompresi

Fraktur Transversal fraktur yang


arahnya malintang pada tulang dan
merupakan akibat trauma angulasi atau
langsung.

Fraktur Oblik fraktur yang arah garis


patahnya membentuk sudut terhadap
sumbu tulang dan merupakan akibat
dari trauma angulasi juga.

Fraktur Spiral fraktur yang arah


garis patahnya sepiral yang di
sebabkan oleh trauma rotasi.
Fraktur Kompresi fraktur yang
terjadi karena trauma aksial fleksi
yang mendorong tulang kea rah
permukaan lain.

Fraktur Patologik

Terjadi pada daerah-daerah tulang


yang telah menjadi lemah oleh
karena tumor/proses patologik
lainnya.

Fraktur Avulsi

Fraktur Avulsi fraktur yang


diakibatkan karena trauma
tarikan/traksi otot pada insersinya
pada tulang.

Fraktur Beban(kelelahan)

Terjadi pada orang-orang yang baru


saja menambah tingkat aktivitas.
Fraktur semacam ini akan sembuh
dengan baik jika tulang itu
diimobilisasi selama beberapa
minggu.

Referensi
Setiati,siti,dkk.Ilmu Penyakit
Dalam.2014.Interna Publishing.Jakarta
Sylvia A Price, Lorraine M Wilson.
2003.Patofisiologi konsep klinis prosesproses penyakit edisi 6 volume 1. Jakarta
: Penerbit Buku kedokteran EGC.
Buku AjarIlmu Bedah(Edisi 3), Penulis: R.
Sjamsuhidajat, Wimde Jong,
Diagnosist and Management Osteomyelitis
(http://www.aafp.org/afp/2001/0615/p2413.h
tml)

Anda mungkin juga menyukai