Anda di halaman 1dari 101

DEFINISI SIROSIS HATI

Istilah Sirosis diberikan petama kali oleh


Laennec tahun 1819, yang berasal dari
kata Kirrhos yang berarti kuning
orange (orange yellow), karena terjadi
perubahan warna pada nodul-nodul hati
yang terbentuk.

Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun


yang ditandai dengan adanya pembentukan
jaringan ikat disertai nodul.
Biasanya dimulai dengan adanya proses
peradangan nekrosis sel hati yang luas,
pembentukan jaringan ikat dan usaha
regenerasi nodul.
Distorsi arsitektur hati akan menimbulkan
perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi
tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat
dan nodul tersebut

ETIOLOGI SIROSIS
HATI

Ada 3 tipe sirosis hepatis :


Sirosis portal laennec (alkoholik nutrisional)
dimana jaringan parut secara khas mengelilingi daerah
portal. Sering disebabkan oleh alkoholis kronis.
Sirosis pasca nekrotik
dimana terdapat pita jaringan parut yang lebar sebagai
akibat lanjut dari hepatitis virus akut yang terjadi
sebelumnya.
Sirosis bilier
dimana pembentukan jaringan parut terjadi dalam hati di
sekitar saluran empedu. Terjadi akibat obstruksi bilier
yang kronis dan infeksi (kolangitis).

Etiologi

1. Virus hepatitis VHB dan VHC


(komplikasi akhir dari penyakit ini adalah (Sirosis Hepatis).
2. Alkohol
(zat toksik yang paling seringdikonsumsidan merusak hepar).
3. Hemokromatosis
(akumulasi zat besi yang berlebihan di hepar).
4. Penyakit auto imun hepar
(hepatitis lupoid dan sirosis biliaris primer).
5. Obstruksi biliaris rekuren
(misalnya batu empedu).
6. Penyakit Wilson
(akumulasi tembaga yang berlebihan di hepar).

PATOFISIOLOGI
SIROSIS HATI
Kelompok 13

Patogenesis
Meskipun etiologi berbagai bentuk sirosis masih
kurang dimengerti, terdapat 3 pola khas yang
ditemukan :
Sirosis Laennec
Sirosis Pascanecrotik
Sirosis Biliaris

Sirosis Laennec
Sirosis Laennec (disebut juga sirosis alkoholik,
portal, sirosis gizi), merupakan sebuah pola khas
penyalahgunaan alkohol.
Hubungan pasti antara alkohol dan sirosis Laennec
belum diketahui secara pasti, perubahan pertama
yang terjadi adalah akumulasi lemak secara
bertahap pada sel sel hati.
Akumulasi lemak mencerminkan adanya sejumlah
gangguan metabolik yang mencakup pembentukan
trigliserida secara berlebihan.

Pada perlemakan hati tahap awal sirosis masih


bersifat reversibel, yang artinya dapat kembali
normal bila berhenti minum alkohol.
Pada kasus sirosis Laennec sangat lanjut,
lembaran lembaran jaringan ikat yang tebal pada
tepian lobulus, membagi parenkim menjadi nodul
nodul halus.
Hati akan menciut, keras, dan hampir tidak
memiliki jaringan normal pada stadium akhir
sirosis, yang menyebabkan hipertensi portal dan
gagal hati.

Sirosis Pascanecrotik
Sirosis pascanecrotik merupakan sebuah sirosis
yang terjadi setelah nekrosis pada jaringan hati.
Sekitar 75% kasus cenderung berkembang dan
berakhir dengan kematian dalam 1 hingga 5
tahun.
Kasus pascanekrotik berjumlah sekitar 10% dari
seluruh kasus sirosis, sekitar 25-75% memiliki
riwayat hepatitis virus sebelumnya, banyak
pasien yang memiliki hasil uji HBsAg (+),
sehingga menunjukkan bahwa hepatitis kronis
agaknya memiliki pengaruh.

Sirosis Biliaris
Sirosis biliaris dimulai dari kerusakan sel hati
yang terdapat di sekitar duktus biliaris, sehingga
menimbulkan pola sirosis, tipe ini merupakan 2%
dari populasi sirosis.
Penyebab tersering adalah obtruksi biliaris
pascahepatik, stasis empedu menyebabkan
penumpukan di dalam masa hati dan kerusakan
sel sel hati.

Gambaran Klinis
Manifestasi utama dari sirosis hati yang terjadi
akibat 2 jenis gangguan, yaitu : gagal sel hati dan
hipertensi
portal.
Gagalnya
hepatosit
menyebabkan
ikterus,
kecenderungan
perdarahan, edema perifer, asites.
Gambaran
klinis
yang
berkaitan
dengan
hipertensi portal adalah splenomegali, varises
esofagus dan lambung.

Edema perifer dan asites


Perpindahan CIS menuju CES
Terganggunya tekanan osmotik
Hipoalbuminemia
Terganggunya sintesis albumin
Gagal Hati

Mekanisme Edema

Mekanisme Hematemesis

Penyusutan
masa hati

Hipertensi
Porta

Menghambat
darah dari
vena
mesenterium

Muntah darah

Ruptur
pembuluh
darah

Varises pada
esophagus,
lambung

Mekanisme Ikterus
Gagal hati

Hati tidak
mampu
memetabolisme
bilirubin I

Penumpukan
bilirubin 1
dalam darah

Ikterus

Referensi
Price & Wilson; Patofisiologi Edisi 6 p493-499;
Penerbit Buku Kedokteran EGC; Jakarta
Nurdjanah Siti; 2011; Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Sirosis Hati; Penerbit Buku Kedokteran
EGC; Jakarta

DIAGNOSIS
SIROSIS HATI
KELOMPOK 13A

Anamnesis (Alloanamnesis)

Identitas:
1. Nama

2. Jenis Kelamin

:Laki-laki

3. Usia

:50 tahun

4. Alamat

5. Pekerjaan

6. Pendidikan

7. Status

: Menikah

8. Suku

9. Agama

Mengetahui keadaan
lingkungan pasien

Sacred seven
Keluhan utama
1. Onset

: muntah darah

: sejak pagi SMRS

2. Lokasi

:-

3. Kronologi

: hematemesis berulangkali sehingga pasien lemas

4. Kuantitas

: berulangkali

5. Kualitas

: massif (hebat dan banyak)

6. Memperberat : 7. Memperingan : 8. Keluhan tambahan : BAB hitam dan berbau amis

Riwayat Penyakit Dahulu


2 tahun terakhir dirawat dengan keluhan awal demam dan sesak napas yang disertai perut
buncit dan kaki bengkak

Riwayat Penyakit Keluarga


TAK

Riwayat Kebiasaan Pribadi


- Hygiene personal
- Alkoholik

PEMERIKSAAN FISIK

INSPEKSI

PALPASI

PERKUSI

AUSKULTASI

Inspeksi
1.
2.
3.
4.
5.

Spider nevi
Eritema palmaris
Vena kolateral
Ginekosmastia
Asites

(menurut Suharyono Soebandiri


memformulasikan 5 dari 7 gejala diatas
sudah dapat menegakkan diagnosis sirosis
hati dekompensasi)

Palmar eritema

Ginekomastia

Vena kolateral dan


asites

Spider nevi

Auskultasi
Peristaltik (+)

Perkusi
bunyi pekak hampir di
sebagian besar abdomen

Palpasi
Shiffting dullness (+)
Hepar teraba:
berapa jarak nya dari
arcus costae?
Pinggir hepar,apakah
tumpul atau tajam?
Permukaan hepar,kenyal
atau tidak?
Nyeri tekan,ada atau
tidak?

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Adanya sirosis hati dicurigai bila ada kelainan


pemeriksaan lab pada waktu melakukan
kesehatan rutin atau skrining untuk evaluasi
keluhan spesifik.

Pemeriksaan Lab
Darah :
Hb
anemia
kolestrol darah
Kenaikan enzim AST
(Aspartat aminotransferase)
dan ALT ( Alanin
aminotransferase
Alkali fosfatase 2-3x di
atas normal
Bilirubin kadar bilirubin
bisa normal pada sirosis hati
kompensata, tp bisa pada

Albumin karena kemampuan sel hati


Globulin
CHE (Colinesterase) pemeriksaan penting
dalam menilai kemampuan sel hati
GGT biasanya meningkat pd penyakit
alkoholik kronik, krn alkohol menyebabkan
bocornya GGT dari hepatosit

Pemeriksaan Penunjang
Lainnya
USG (Ultrasonografi)
rutin digunakan karena
pemeriksaannya non invasif dan
mudah digunakan
yang dinilai pada pemeriksaan
hati : sudut, permukaan, ukuran,
homogenitas, ada/ tidaknya
massa
HASIL :
Hati mengecil & nodular,
permukaan irreguler, tepi hati
tumpul, peningkatan ekogenitas
parenkim hati
Selain pemeriksaan hati, dapat
juga melihat adanya asites,
trombosis & pelebaran v.porta,

http://biomedikamataram.wordpress.com/2009/10/05/beberapa-catatantentang-ultrasonografi-hati/

Pemeriksaan Penunjang
Lainnya
Radiologi :
Pada foto toraks
didapatkan adanya
peninggian diafragma yg
diakibatkan karena asites yg
banyak shg mendorong
diafragma ke atas
Peritoneoskopi (Laparoskopi)
tampak permukaan hati
berbenjol-benjol, berbentuk
nodul besar maupun kecil
dan terdapat fibrosis hati,
tepi biasanya tumpul

http://www.blog.kesihatanonline.com/2011/10/kerosakan-hati-fibrosis-sirosishati.html

Pada saat ini, diagnosis


dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan fisis, lab, dan
pemeriksaan penunjang :
USG
Untuk kasus tertentu,
diperlukan pemeriksaan
biopsi hati karena sulit untuk
membedakan hepatitis
kronik aktif yg berat dengan
sirosis hati dini.

Referensi
Sudoyo,Aru,dkk.2006.Buku
Ajar Ilmu Penyakit
Dalam.Jakarta:FKUI.
Hadi,Sujono.2002.Gastroent
erologi.Bandung:PT.Alumni.
Sulaiman,H.Ali.dkk.2007.Bu
ku Ajar Ilmu Penyakit
Hati.Jakarta:Jayabadi.

Definisi
Gastritis Erosif

Definisi

Gastritis Erosif adalah suatu


peradangan permukaan mukosa
lambung yang akut dengan kerusakankerusakan erosi

Sering disebut sebagai ulkus stress


Ulkus stress akut biasanya memiliki lesi
yang dangkal, irregular, menonjol
keluar, dan ukurannya agak besar
Lesi dapat meyebabkan perdarahan
lambat sehingga menyebabkan melena
Lesi-lesi ini bersifat superficial

Etiologi
Gastritis Erosif

Etiologi
Penggunaan obat-obatan analgetik-anti
inflamasi. Contoh: Aspirin
Bahan kimia. Contoh: Lisol
Merokok
Alkohol

Etiologi
Stress Fisiologis. Contoh: Luka bakar,
sepsis, trauma, pembedahan
Reflux usus-lambung
Endotoksin

Referensi

Price, Sylvia. 2013. Patofisiologi Volume


1 Edisi 6. Jakarta: EGC

Patofisiologi
Gastritis Erosif

Meningkatny
a sekresi
mukosa
berupa
HCO3
Di lambung
HCO3 akan
berikatan
dengan
NaCl
Menghasilk
an HCL dan
NaCO3

Menimbulka
n rasa mual
&
muntah

Masuknya
iritan ke
dalam
lambung

Inflamasi
pada
mukosa
lambung

Mukus
gagal
melindungi
mukosa
lambung

Meningkatnya
sekresi mukus
untuk
melindungi
mukosa
lambung

Terjadi erosi
pada
mukosa
lambung

Terjadinya
hemostatis

Terjadi erosi
sampai pada
lapisan
pembuluh
darah

Terjadi
penyembuhan
pada mukosa
lambung

Terjadi
perdaraha
n pada
lambung

Perubahan lapisan mukosa lambung rasa


tidak nyaman pada daerah epigastrium,
gangguuan pencernaan, kram perut, mual,
pendarahan saluran cerna, muntah, nyeri
tekan abdomen dan distensi.
Pendarahan saluran cerna takikardia,
hipertensi, pucat, gelisah, distensi abdomen,
muntah darah dan melena.

Stress fisiologis terjadinya perangsangan


saraf simpatis nervus vagus yang akan
meningkatkan produksi asam lambung
menimbulkan rasa mual, muntah dan
anoreksia.

DIAGNOSIS GASTRITIS EROSIF

DIAGNOSIS

ANAMNESIS

PEMERIKSA
AN FISIK

PEMERIKSA
AN
PENUNJANG

1. ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Secara umum pasien gastritis erosif biasanya mengeluh:
Nyeri di ulu hati
Muntah darah
Feses berwarna hitam
A.

B. Riwayat Penyakit Dahulu


Pemakaian obat-obatan
C. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
D. Riwayat Kebiasaan Pribadi
Meminum alkohol

2. PEMERIKSAAN FISIK
Konjungtiva pucat
Nyeri tekan epigastrium

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan endoskopi dan tindakan biopsi.

Pemeriksaan Laboratorium
Anemia
Kemungkinan SGOT dan SGPT meningkat

Definisi Ulkus
Peptikum

Definisi ulkus peptikum

Merupakan putusnya kontinuitas


mukosa lambung yg meluas sampai
dibawah epitel.
bila tidak meluas sampai ke bawah

epitel disebut erosi


Bila memiliki jaringan parut pada
dasar ulkus disebut ulkus kronik,
berbeda dengan akut.

Definisi ulkus peptikum


Dapat

terletak di setiap bagian saluran


cerna yg terkena getah asam lambung
Esofagus
Lambung
Duodenum
Jejunum

90%

terletak sepanjang curvatura minor


& daerah sepanjang kelenjar pilorus

Etiologi ulkus peptikum

Ulkus peptikum dpt sebabkan oleh:


1. Penurunan produksi mukus
2. Kelebihan asam & Peningkatan
penyaluran asam

Penurunan produksi mukus


Penyebab utama penuruna produksi mukus
berhubungan dgn infeksi bakterium H.pylori
Dpt disebabkan krn penurunan aliran darah ke
usus hipoksia lapisan mukosa dan kematian
sel2 penghasil mukus
Penggunaan obat anti inflamasi non steroid
spt(aspirin) dan glukokortikosteroid
Cafein, alkohol dan nikotin jg dihubungkan dgn
penyebab ini

Kelbihan asam dpt di sebabkan oleh makanan &


obat2an tertentu jika asam berlebih ini yg dpt
menyebabkan iritasi pd mukosa lambung
Peningkatan penyaluran asam dpt menyebabkan
ulkus bila isi lambung terlalu cpt ke duodenum ini
dpt memperberat lapisan mukus protektif di
duodenum

Patofisiologi Ulkus
Peptikum

Patofisiologi ulkus
peptikum

aspirin
alkohol
garam
empedu, dll.

Menyebabkan
perubahan
kualitatif
mukosa
lambung
Dengan cara :
Mengubah
permeabilit
as sawar
epitel

Mukosa
kapiler
menjadi
rusak
Hemoragi
interstisial &
perdarahan

Histamin
dikeluark
an

sejumlah
protein
plasma dapat
menghilang
Mukosa
mjd
edema

Histamin
merangsang
sekresi asam &
pepsin lebih
lanjut

Meningkatkan
permeabilitas
kapiler terhadap
protein

Patofisiologi ulkus
peptikum
1. Perdarahan ringan & kronis
anemia def.Fe
Perdarah
2. Hasil pemeriksaan darah samar
an
feses (+)
3. Melena
4. Perdarahan masif hematemesis
shock memerlukan transfusi darah
Meningkatkan sekresi
as.lambung
OAIN
S

Menurunkan jumlah
ATP

Perbaikan sel
tertunda
Perfora
si

Diagnosa ulkus peptikum


Kriteria terpenting dlm menegakan diagnosis
ulkus duodenum adalah serologi + pd ujia napas
urea utk mengetahuin adanya infeksi H.pylory
Ada riwayat pola nyeri hilang timbul setelah mkn
nyeri lambung pd mlm hr
Pasien biasa muntah2 berwarna merah / sprt
kopi, anoreksia, berat badab trn
Ulkus peptikum di pastikan dgn pem barium
rodiogram
Jk pem barium radiogram nmn keluhan ms ada
mk hrs dilakukan pem endokopi

CA Gaster

Definisi
a.Karsinoma gaster merupakan tumor
ganas lambung yang paling banyak
tergolong adenokarsinoma.
(Soeparman & Sarwono Waspadji,
1990)
b.Karsinoma gaster merupakan bentuk
neoplasma gastrointestinal yang paling
sering terjadi dan menyebabkan
sekitar 2,4 % kematian akibat kanker.
(Price & Wilson, 1995)

c. Karsinoma gaster adalah gangguan


sel gaster yang dalam waktu lama
terjadi mutasi sel gaster.
(Sjamsuhidajat & Wim De Jong, 1997)
d.Karsinoma gaster merupakan
mutasi sel gaster yang kebanyakan
menyerang antrum gaster dan
merupakan kanker adenokarsinoma.
(Baughmen & JoAnn, 2000)

ETIOLOGI
CARSINOMA GASTER

Infeksi Helicobacter pylori


Karsinoma lambung mempunyai hubungan
yang kuat dengan infeksi Helicobacter pylori.
Pada penelitian menunjukkan H.pylori
menimbulkan perubahan fenotip yang dapat
menimbulkan karsinoma, antara lain: atrofi
mukosa lambung, metaplasia, intestinal dan
displasia.
1.

Diet
Diet dengan intake buah segar dan sayuran
yang adekuat dapat menurunkan resiko
karsinoma ini, oleh karena adanya efek
antioksidan. Intake garam, alkohol asap rokok
dan paparan nitrosamin diduga dapat
meningkatkan resiko karsinoma gaster dan
dapat menimbulkan precursor.
2.

Reflux empedu
Resiko karsinoma gaster dapat meningkat
pada penderita yang mengalami operasi gaster
setelah 5-10 tahun, terutama dengan jenis
operasi Bilroth II yang dapat meningkatkan
reflux empedu.
3.

Patofisiologi

Terjadi
hematemeisis dan
melena karena pada
penyakit ini terjadi

DIAGNOSIS
CARSINOMA GASTER

GEJALA-GEJALA

Rasa nyeri dan tidak enak pada perut bagian


atas (uluhati)
Muntah darah dan atau BAB darah
Menurun atau hilangnya nafsu makan
Lemah

GAMBARAN KLINIS

Kanker lambung seringkali terlambat


diketahui, karena tidak ada gejala klinis
awal.
Anemia: perdarahan samar saluran
pencernaan dan mengakibatkan defisiensi Fe
merupakan keluhan utama karsinoma gaster
yang paling umum
Penurunan BB: sering dijumpai dan
menggambarkan penyakit metastasis lanjut.
Muntah: merupakan indikasi akan terjadinya
obstruksi aliran keluar lambung

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Endoskopi: termasuk biopsi untuk


memastikan diagnosis secara histologis.

Ultrasonografi hati: untuk mendeteksi


metastasis ke hati

Radiologi: Pemeriksaan kontras ganda dengan


berbagai posisi seperti telentang.

Pemeriksaan Sitologi Brushing: jika dilakukan


dengan benar, mempunyai nilai keakuratan
85%, tetapi bila pemeriksaan ini dilanjutkan
dengan biopsy lambung maka nilai
keakuratannya dapat meningkat mencapai
96%.

Pemeriksaan darah pada tinja: pada tumor


ganas sering didapatkan perdarahan dalam
tinja

Terapi: Standar terapi pada karsinoma gaster


adalah gastrectomy. Operasi ini biasanya
berupa subtotal, radical subtotal
gastrectomy, tergantung pada penyebaran
tumor dan mukosa yang terkena.

Daftar Pustaka

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1


Edisi V
Patofisiologi Silvia A.Price

PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN DAN
PENGOBATAN

PENCEGAHAN
SIROSIS HATI
Berdasarkan Konsep
Kedokteran Keluarga

Periods of Pre-pathogenesis

HEALTH
PROMOTIO
N

SPECIFIC
PROTECTIO
N

Primary Prevention

Periods of Pathogenesis

EARLY
DIAGNOSIS AND
PROMT
TREATMENT

DISABILITY
LIMITATION

Secondary Prevention

REHABILITATI
ON

Tertiary
Prevention

5 Level of prevention (Leavell and Clark)

Health Promotion
Proses untuk meningkatkan
kemampuan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.

PHBS

POSYANDU

General & Spesific Protection


a. Vaksinasi untuk mencegah penyakitpenyakit tertentu
b. Hindari konsumsi alkohol berlebihan
c. Menghindari obat-obatan yang sifatnya
merusak organ hepar

Early diagnosis and Prompt


Treatment
Tujuan utama dari usaha ini adalah :
1. Dapat dengan segera mengenali tanda klinis
penyakit hati untuk meneggakkan diagnosis
2. Pengobatan yang setepat-tepatnya dan
secepat-cepatnya
dari
penyakit
hati
sehingga tercapai penyembuhan yang
sempurna dan segera.
3. Pencegahan penularan kepada orang lain,
bila penyakitnya menular.
4. Mencegah
terjadinya
kecacatan
yang
diakibatkan sesuatu penyakit.

Rehabilitation
Rehabilitasi fisik
Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimalnya.

Rehabilitasi mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyusuaikan diri dalam hubungan
perorangan dan social secara memuaskan

Rehabilitasi social vokasional


Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam
masyarakat dengan kapasitasnya.
Rehabilitasi aesthetis
Usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa
keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri
tidak dapat dikembalikan.

PENGOBATAN
SIROSIS HATI

Pengobatan
Penyebab primer dari sirosis alkoholik,
hepatitis B dan C diobati penyebab primer
sampai tuntas
Tidak ada terapi farmakologik yang spesifik
Dianjurkan untuk istirahat yang cukup dan
nutrisi yang adekuat
Transplantasi hati pilihan terakhir

Pengobatan
Hipertensi portal
Obat penghambat beta-adrenergik
(propanolol)
Mengurangi risiko perdarahan saluran
makanan bagian atas berulang pada pasien
hipertensi portal
Menurunkan kecepatan denyut jantung

Terapi bedah
Pembuatan pintas portal-sistemik
memungkinkan dekompresi sistem portal

Pengobatan
Asites
Tirah baring
Pemberian diuretik
Parasentesis
Tindakan utk menghilangkan cairan pada
rongga abdomen

Daftar pustaka
Isselbacher, Braunwald et all.
Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 13 Volume 4. jakarta:
EGC; 2014. hal: 1665-1675

Prognosis

Pada

penderita sirosis hati prognosis


tidaklah baik, akan diperparah jika
terdapat komplikasi.
Pada penderita sirosi hepatis tidak
terdapat kata sembuh.
Sehingga kesimpulannya adalah prognosis
pada pasien adalah buruk.

Anda mungkin juga menyukai