ETIOLOGI SIROSIS
HATI
Etiologi
PATOFISIOLOGI
SIROSIS HATI
Kelompok 13
Patogenesis
Meskipun etiologi berbagai bentuk sirosis masih
kurang dimengerti, terdapat 3 pola khas yang
ditemukan :
Sirosis Laennec
Sirosis Pascanecrotik
Sirosis Biliaris
Sirosis Laennec
Sirosis Laennec (disebut juga sirosis alkoholik,
portal, sirosis gizi), merupakan sebuah pola khas
penyalahgunaan alkohol.
Hubungan pasti antara alkohol dan sirosis Laennec
belum diketahui secara pasti, perubahan pertama
yang terjadi adalah akumulasi lemak secara
bertahap pada sel sel hati.
Akumulasi lemak mencerminkan adanya sejumlah
gangguan metabolik yang mencakup pembentukan
trigliserida secara berlebihan.
Sirosis Pascanecrotik
Sirosis pascanecrotik merupakan sebuah sirosis
yang terjadi setelah nekrosis pada jaringan hati.
Sekitar 75% kasus cenderung berkembang dan
berakhir dengan kematian dalam 1 hingga 5
tahun.
Kasus pascanekrotik berjumlah sekitar 10% dari
seluruh kasus sirosis, sekitar 25-75% memiliki
riwayat hepatitis virus sebelumnya, banyak
pasien yang memiliki hasil uji HBsAg (+),
sehingga menunjukkan bahwa hepatitis kronis
agaknya memiliki pengaruh.
Sirosis Biliaris
Sirosis biliaris dimulai dari kerusakan sel hati
yang terdapat di sekitar duktus biliaris, sehingga
menimbulkan pola sirosis, tipe ini merupakan 2%
dari populasi sirosis.
Penyebab tersering adalah obtruksi biliaris
pascahepatik, stasis empedu menyebabkan
penumpukan di dalam masa hati dan kerusakan
sel sel hati.
Gambaran Klinis
Manifestasi utama dari sirosis hati yang terjadi
akibat 2 jenis gangguan, yaitu : gagal sel hati dan
hipertensi
portal.
Gagalnya
hepatosit
menyebabkan
ikterus,
kecenderungan
perdarahan, edema perifer, asites.
Gambaran
klinis
yang
berkaitan
dengan
hipertensi portal adalah splenomegali, varises
esofagus dan lambung.
Mekanisme Edema
Mekanisme Hematemesis
Penyusutan
masa hati
Hipertensi
Porta
Menghambat
darah dari
vena
mesenterium
Muntah darah
Ruptur
pembuluh
darah
Varises pada
esophagus,
lambung
Mekanisme Ikterus
Gagal hati
Hati tidak
mampu
memetabolisme
bilirubin I
Penumpukan
bilirubin 1
dalam darah
Ikterus
Referensi
Price & Wilson; Patofisiologi Edisi 6 p493-499;
Penerbit Buku Kedokteran EGC; Jakarta
Nurdjanah Siti; 2011; Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Sirosis Hati; Penerbit Buku Kedokteran
EGC; Jakarta
DIAGNOSIS
SIROSIS HATI
KELOMPOK 13A
Anamnesis (Alloanamnesis)
Identitas:
1. Nama
2. Jenis Kelamin
:Laki-laki
3. Usia
:50 tahun
4. Alamat
5. Pekerjaan
6. Pendidikan
7. Status
: Menikah
8. Suku
9. Agama
Mengetahui keadaan
lingkungan pasien
Sacred seven
Keluhan utama
1. Onset
: muntah darah
2. Lokasi
:-
3. Kronologi
4. Kuantitas
: berulangkali
5. Kualitas
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
PALPASI
PERKUSI
AUSKULTASI
Inspeksi
1.
2.
3.
4.
5.
Spider nevi
Eritema palmaris
Vena kolateral
Ginekosmastia
Asites
Palmar eritema
Ginekomastia
Spider nevi
Auskultasi
Peristaltik (+)
Perkusi
bunyi pekak hampir di
sebagian besar abdomen
Palpasi
Shiffting dullness (+)
Hepar teraba:
berapa jarak nya dari
arcus costae?
Pinggir hepar,apakah
tumpul atau tajam?
Permukaan hepar,kenyal
atau tidak?
Nyeri tekan,ada atau
tidak?
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Lab
Darah :
Hb
anemia
kolestrol darah
Kenaikan enzim AST
(Aspartat aminotransferase)
dan ALT ( Alanin
aminotransferase
Alkali fosfatase 2-3x di
atas normal
Bilirubin kadar bilirubin
bisa normal pada sirosis hati
kompensata, tp bisa pada
Pemeriksaan Penunjang
Lainnya
USG (Ultrasonografi)
rutin digunakan karena
pemeriksaannya non invasif dan
mudah digunakan
yang dinilai pada pemeriksaan
hati : sudut, permukaan, ukuran,
homogenitas, ada/ tidaknya
massa
HASIL :
Hati mengecil & nodular,
permukaan irreguler, tepi hati
tumpul, peningkatan ekogenitas
parenkim hati
Selain pemeriksaan hati, dapat
juga melihat adanya asites,
trombosis & pelebaran v.porta,
http://biomedikamataram.wordpress.com/2009/10/05/beberapa-catatantentang-ultrasonografi-hati/
Pemeriksaan Penunjang
Lainnya
Radiologi :
Pada foto toraks
didapatkan adanya
peninggian diafragma yg
diakibatkan karena asites yg
banyak shg mendorong
diafragma ke atas
Peritoneoskopi (Laparoskopi)
tampak permukaan hati
berbenjol-benjol, berbentuk
nodul besar maupun kecil
dan terdapat fibrosis hati,
tepi biasanya tumpul
http://www.blog.kesihatanonline.com/2011/10/kerosakan-hati-fibrosis-sirosishati.html
Referensi
Sudoyo,Aru,dkk.2006.Buku
Ajar Ilmu Penyakit
Dalam.Jakarta:FKUI.
Hadi,Sujono.2002.Gastroent
erologi.Bandung:PT.Alumni.
Sulaiman,H.Ali.dkk.2007.Bu
ku Ajar Ilmu Penyakit
Hati.Jakarta:Jayabadi.
Definisi
Gastritis Erosif
Definisi
Etiologi
Gastritis Erosif
Etiologi
Penggunaan obat-obatan analgetik-anti
inflamasi. Contoh: Aspirin
Bahan kimia. Contoh: Lisol
Merokok
Alkohol
Etiologi
Stress Fisiologis. Contoh: Luka bakar,
sepsis, trauma, pembedahan
Reflux usus-lambung
Endotoksin
Referensi
Patofisiologi
Gastritis Erosif
Meningkatny
a sekresi
mukosa
berupa
HCO3
Di lambung
HCO3 akan
berikatan
dengan
NaCl
Menghasilk
an HCL dan
NaCO3
Menimbulka
n rasa mual
&
muntah
Masuknya
iritan ke
dalam
lambung
Inflamasi
pada
mukosa
lambung
Mukus
gagal
melindungi
mukosa
lambung
Meningkatnya
sekresi mukus
untuk
melindungi
mukosa
lambung
Terjadi erosi
pada
mukosa
lambung
Terjadinya
hemostatis
Terjadi erosi
sampai pada
lapisan
pembuluh
darah
Terjadi
penyembuhan
pada mukosa
lambung
Terjadi
perdaraha
n pada
lambung
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
PEMERIKSA
AN FISIK
PEMERIKSA
AN
PENUNJANG
1. ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Secara umum pasien gastritis erosif biasanya mengeluh:
Nyeri di ulu hati
Muntah darah
Feses berwarna hitam
A.
2. PEMERIKSAAN FISIK
Konjungtiva pucat
Nyeri tekan epigastrium
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan endoskopi dan tindakan biopsi.
Pemeriksaan Laboratorium
Anemia
Kemungkinan SGOT dan SGPT meningkat
Definisi Ulkus
Peptikum
90%
Patofisiologi Ulkus
Peptikum
Patofisiologi ulkus
peptikum
aspirin
alkohol
garam
empedu, dll.
Menyebabkan
perubahan
kualitatif
mukosa
lambung
Dengan cara :
Mengubah
permeabilit
as sawar
epitel
Mukosa
kapiler
menjadi
rusak
Hemoragi
interstisial &
perdarahan
Histamin
dikeluark
an
sejumlah
protein
plasma dapat
menghilang
Mukosa
mjd
edema
Histamin
merangsang
sekresi asam &
pepsin lebih
lanjut
Meningkatkan
permeabilitas
kapiler terhadap
protein
Patofisiologi ulkus
peptikum
1. Perdarahan ringan & kronis
anemia def.Fe
Perdarah
2. Hasil pemeriksaan darah samar
an
feses (+)
3. Melena
4. Perdarahan masif hematemesis
shock memerlukan transfusi darah
Meningkatkan sekresi
as.lambung
OAIN
S
Menurunkan jumlah
ATP
Perbaikan sel
tertunda
Perfora
si
CA Gaster
Definisi
a.Karsinoma gaster merupakan tumor
ganas lambung yang paling banyak
tergolong adenokarsinoma.
(Soeparman & Sarwono Waspadji,
1990)
b.Karsinoma gaster merupakan bentuk
neoplasma gastrointestinal yang paling
sering terjadi dan menyebabkan
sekitar 2,4 % kematian akibat kanker.
(Price & Wilson, 1995)
ETIOLOGI
CARSINOMA GASTER
Diet
Diet dengan intake buah segar dan sayuran
yang adekuat dapat menurunkan resiko
karsinoma ini, oleh karena adanya efek
antioksidan. Intake garam, alkohol asap rokok
dan paparan nitrosamin diduga dapat
meningkatkan resiko karsinoma gaster dan
dapat menimbulkan precursor.
2.
Reflux empedu
Resiko karsinoma gaster dapat meningkat
pada penderita yang mengalami operasi gaster
setelah 5-10 tahun, terutama dengan jenis
operasi Bilroth II yang dapat meningkatkan
reflux empedu.
3.
Patofisiologi
Terjadi
hematemeisis dan
melena karena pada
penyakit ini terjadi
DIAGNOSIS
CARSINOMA GASTER
GEJALA-GEJALA
GAMBARAN KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Daftar Pustaka
PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN DAN
PENGOBATAN
PENCEGAHAN
SIROSIS HATI
Berdasarkan Konsep
Kedokteran Keluarga
Periods of Pre-pathogenesis
HEALTH
PROMOTIO
N
SPECIFIC
PROTECTIO
N
Primary Prevention
Periods of Pathogenesis
EARLY
DIAGNOSIS AND
PROMT
TREATMENT
DISABILITY
LIMITATION
Secondary Prevention
REHABILITATI
ON
Tertiary
Prevention
Health Promotion
Proses untuk meningkatkan
kemampuan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
PHBS
POSYANDU
Rehabilitation
Rehabilitasi fisik
Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimalnya.
Rehabilitasi mental
Yaitu agar bekas penderita dapat menyusuaikan diri dalam hubungan
perorangan dan social secara memuaskan
PENGOBATAN
SIROSIS HATI
Pengobatan
Penyebab primer dari sirosis alkoholik,
hepatitis B dan C diobati penyebab primer
sampai tuntas
Tidak ada terapi farmakologik yang spesifik
Dianjurkan untuk istirahat yang cukup dan
nutrisi yang adekuat
Transplantasi hati pilihan terakhir
Pengobatan
Hipertensi portal
Obat penghambat beta-adrenergik
(propanolol)
Mengurangi risiko perdarahan saluran
makanan bagian atas berulang pada pasien
hipertensi portal
Menurunkan kecepatan denyut jantung
Terapi bedah
Pembuatan pintas portal-sistemik
memungkinkan dekompresi sistem portal
Pengobatan
Asites
Tirah baring
Pemberian diuretik
Parasentesis
Tindakan utk menghilangkan cairan pada
rongga abdomen
Daftar pustaka
Isselbacher, Braunwald et all.
Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit
Dalam Edisi 13 Volume 4. jakarta:
EGC; 2014. hal: 1665-1675
Prognosis
Pada