Anda di halaman 1dari 21

Pediatric

Asesment
Triangle
Syahril Maulana Rasahan
1261050143
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Periode 25 Juli 2016 1 Oktober 2016

Pendahuluan
Penilaian awal dilakukan secara observasi,

yaitu dengan metoda PAT, dilanjutkan


dengan pemeriksaan tanda vital dengan
metoda ABCDE. Pemeriksaan ini dilakukan
untuk memutuskan tindakan selanjutnya,
seperti meneruskan resusitasi,
pemeriksaan dan pemantauan lebih lanjut,
atau merujuk.

Pendekatan Pada Anak


Observasi awal.
Salah satu
metoda yang
khusus
dikembangkan
untuk ini dikenal
dengan metoda
segitiga
penilaian
pediatrik (PAT=
Paediatric
Assessment
Triangle)

Penilaian tanda
vital yang
dikenal dengan
metoda ABCDE.

Memutuskan
untuk tindakan
selanjutnya
dengan cepat,
sesuai tingkat
kegawatan

Pemeriksaan
selanjutnya
dilakukan setelah
kondisi vital
stabil (tidak
dibahas dalam
makalah ini).

Karakteristik Anatomik dan


Fisiologik Bayi
Pernapasan hidung
Pernapasan abdominal

Usia kurang dari 1 bulan. Sumbatan hidung


akibat edema mukosa dapat menyebabkan
distress napas hebat.
Karena anatomis tulang iga dan otot interkostal
yang
belum
berkembang
sempurna,
pernapasan abdominal normal pada bayi

Retraksi

Pada distress napas lebih mudah terlihat

Metabolisme tinggi

Kebutuhan oksigen per kilogram berat badan


lebih tinggi. Cadangan substrat terbatas. Bayi
mudah mengalami hipoksia dan hipoglikemia.

Regulasi
suhu
belum Mudah mengalami hipotermi
sempurna
Kepala relatif besar
Kepala merupakan bagian utama kehilangan
panas tubuh

Segitiga penilaian pediatrik (PAT: Pediatric


Assessmen Triangle)

Penampilan anak
Karakteris
tik
Tone

Hal yang dinilai

Apakah anak bergerak aktif atau menolak pemeriksaan


dengan kuat? Apakah tonus ototnya baik atau lumpuh?
Interactiven Bagaimana
kesadarannya?
Apakah
suara
ess
mempengaruhinya? Apakah ia mau bermain dengan
mainan atau alat pemeriksaan? Apakah anak tidak
bersemangat saat berinteraksi dengan orang tua/
pengasuh?
Consolabillit Apakah ia dapat ditenangkan orang tua atau pengasuh
y
atau pemeriksa? Apakah anak menangis terus atau tampak
agitasi sekalipun dilakukan pendekatan yang lembut?
Look/Gaze
Apakah ia dapat memfokuskan penglihatan? Apakah
pandangannya kosong?
Speech/Cry Apakah anak berbicara atau menangis dengan kuat?
Apakahdengan
suaranya lemah?
Penilaian
metoda Ticles (TICLS)

Upaya napas
Upaya napas merefleksikan usaha anak
mengatasi gangguan oksigenasi dan ventilasi.
Karakteristik hal yang dinilai adalah
Suara napas yang tidak normal
Posisi tubuh yang khas
Retraksi
Cuping hidung
Karakteristik

Hal yang dinilai

Suara napas yang tidak Mengorok, parau, stridor, merintih,


normal
menangis
Posisi tubuh yang tidak Sniffing,
tripoding,
menolak
normal
berbaring, head bobbing
Retraksi
Supraklavikula,
interkosta,
subternal
Cuping hidung
Napas cuping hidung

Penilaian Upaya Napas

Sirkulasi kulit
Sirkulasi kulit mencerminkan kecukupan curah jantung dan perfusi ke organ vital. Hal yang dinilai :
Pucat
Mottling
Sianosis

Karakteri
stik
Pucat

Hal yang dinilai


Kulit atau mukosa tampak kurang merah
karena kurangnya aliran darah ke darah
tersebut

Mottling

Kulit berbecak kebiruan akbiat vasokontriksi

Sianosis

Kulit dan mukosa tampak biru

Penilaian sirkulasi kulit

Metoda PAT

Metoda ABCDE

Airway (jalan napas)


Menilai jalan napas (airway) pada anak dengan

kesadaran menurun dilakukan dengan teknik look,


listen, feel yaitu membuka jalan napas dengan
posisi sniffing, lalu melihat pengembangan dada
sambil mendengar suara napas dan merasakan
udara yang keluar dari hidung/mulut (gambar 2).
Penilaian jalan napas diekspresikan sebagai:
Jalan napas bebas
Jalan napas masih dapat dipertahankan
Jalan napas harus dipertahankan dengan intubasi
Obstruksi total jalan napas

Teknik look, listen, fe

ekuensi pernapasan normal sesuai u

Usia

< 1 th

Frekuensi pernapasan
(pernapasan/menit)
30 40

2 5 th

20 30

5 12 th

15 20

>12 th

12 16

Interprestasi suara napas


abnormal
Suara
Stridor

Penyebab
Obstruksi jalan
napas atas

Mengi

Obstruksi jalan
napas bawah
Oksigenasi tidak
adekuat

Merintih (grunting)
pada ekspirasi
Ronkhi basah pada
inspirasi
Suara napas tidak
ada dengan upaya
napas yang
meningkat

Cairan lendir atau


darah dalam jalan
napas
Obstruksi jalan
napas total
Gangguan transmisi
suara

Contoh diagnosis
Croup, benda
asing, abses
retrofarings
Asthma, benda
asing, bronkiolitis
Kontusi paru,
pneumonia,
tenggelam, IRDS
Pneumonia, kontusi
paru

Benda asing asthma


berat,
pneumotoraks,
hemotoraks
Efusi pleura,
pneumonia,
pneumotoraks

Circulation (Sirkulasi)
Circulati
on

Denyut
jantung

Takikardi

Bradikar
dia

Denyut
nadi
perifer

Perfusi
organ

Tekanan
darah

capillary
refill
time

Tingkat
kesadar
an

Nilai normal denyut jantung


sesuai usia
Umur
< 3 bulan
3 bulan 2
tahun
2 10 tahun

Sebaran normal
( denyut/menit)
85 200
100 190
60 140

Tekanan Sistolik minimal= 70 + 2 x umur


(dalam tahun)

Disability (status
neurologik)

Fungsi korteks dinilai dengan skala AVPU


(tabel 9). Anak dengan penurunan skala AVPU
pasti disertai kelainan penampilan pada skla
PAT. Anak dengan sakit atau cedera sedang
dapat mengalami gangguan penampilan pada
skala PAT, namun mempunyai skala AVPU
pada tingkat A (A= Alert).
Untuk mengevaluasi fungsi batang otak
dilakukan pemeriksaan pola napas sentral,
postur tubuh (dekortikasi/deserebrasi/flacid),
pupil dan reaksinya terhadap cahaya serta
evaluasi syaraf kranial lain.

Penilaian lebih lanjut dilakukan atas gerakan


motorik. Perhatikan gerakan-gerakan
asimetrik, kejang, posture atau flasiditas.
Pemeriksaan neurologis lebih lengkap
dilakukan pada tahap pemeriksaan tambahan.

Skala AVPU
Katagori
Alert

Rangsang

Verbal

Lingkungan
normal
Perintah
sederhana atau
rangsang suara

Pain

Nyeri

Tipe
respon
Sesuai

Sesuai
Tidak
sesuai

Sesuai
Tidak
sesuai
Patologis

Reaksi
Interaksi normal untuk
tingkat usia
Bereaksi terhadap
nama
Tidak spesifik/ bingung

Menghindar rangsang
Mengeluarkan
suara
tanpa
tujuan
atau
dapat
melokali-sasi
nyeri
Posture

Unresponsi Tak ada respon yang dapat dilihat terhadap semua


ve
rangsang

Exposure (paparan)
Untuk melengkapi perlu juga dinilai hal lain

yang dapat langsung terlihat, contoh: ruam


akibat morbili, hematoma akibat trauma
dsb. Ketika melakukan pemeriksaan jagalah
agar anak (terutama bayi) tidak
kedinginan.

Memutuskan untuk tindakan


selanjutnya
Setelah melengkapi tahap PAT dan ABCDE, sekaligus resusitasi
bila dibutuhkan, petugas medis harus memutuskan tindakan
selanjutnya yang meliputi:

Meneruska
n
resusitasi

Melakukan
pemeriksa
an /
pemantau
an lebih
lanjut

Merujuk

Memutuskan untuk tindakan


selanjutnya
Proses ini amat tergantung pada kemampuan petugas,

fasilitas yang ada dan sistim penanggulangan


kegawatan medis setempat. Bila fasilitas terbatas, lebih
baik untuk cepat melakukan rujukan untuk anak
berisiko, antara lain:

Cedera berat

Riwayat penyakit berat


Kelainan anatomis yang dapat
memberikan akibat fatal
Kelainan fisiologi yang terdekteksi pada
pengamatan awal
Nyeri hebat

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai