Ppok Ayu
Ppok Ayu
KRONIK (PPOK)
Nur Hidayu
10101046
Pembimbing:
Dr. M. Budiman, M(Sc),SpPD
Latar Belakang
Kebiasaan
merokok
Peningkat
an usia
harapan
hidup
Pajanan
terhadap
pencemar
an udara
Peningkat
an
kejadian
PPOK
65 juta orang
menderita PPOK
sedang sampai
berat
3 juta orang
yang meninggal
akibat PPOK
pada tahun 2005
terjadi di negara
berpenghasilan
rendah dan
menengah
2002
penyebab
kematian kelima.
2030
penyebab
kematian ketiga
WH
90% kematian O
pada PPOK
202
0
Ischaemic heart
Cerebrovascular Lower
COPD
disease
disease
Respiratory
Infections
1. Murray CJL et al. Lancet 1997; 349:1498-1504
Lower
Trachea,
Road
traffic
Diarrhoeal
Perinatal
Disorders
COPD
respiratory
bronchus
and
accidents
Disease
infections
lung cancers
INDONESI
A
Definisi
PPO
K
hambatan aliran
udara di saluran
nafas yang bersifat
ireversibel dan
bersifat progresif
peningkatan respon
inflamasi kronis
terhadap saluran
nafas dan paru
terhadap partikel atau
gas yang beracun
atau berbahaya
Faktor resiko
PPOK
Faktor
pejamu (host)
Faktor prilaku
(kebiasaan)
merokok
Faktor
lingkungan
(polusi
udara)
Stres
oksidatif
PATOGENESIS
Inhalasi
Inhalasibahan
bahan
berbahaya
berbahaya
Inflamasi
Inflamasi
Mekanisme
perlindungan
Mekanisme perbaikan
Kerusakan
Kerusakanjaringan
jaringan
paru
paru
Penyempitan
Penyempitan
saluran
salurannafas
nafas
dan
danfibrosis
fibrosis
Destruksi
Destruksi
parenkim
parenkim
Hipersekres
Hipersekres
i imukus
mukus
DIAGNOSIS
Anamnesis
Adanya faktor
resiko (usia
pertengahan,
riw. pajanan)
Batuk kronik
Berdahak
kronik (kadang
tanpa disertai
batuk)
Sesak nafas
(dispnea)
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan fisik
Foto toraks
Laboratorium
Spirometri
RADIOLOGI
Diagnosis pasti
:pemeriksaan Rontgen
foto toraks P.A. Gambaran:
Hiperinflasi
- Hiperlusen
- Ruang retrosternal
melebar
- Diafragma mendatar
- Jantung menggantung
(jantung pendulum/ tear
drop/ eye drop
appearance)
Corakan bronkovaskuler
bertambah pada 21 %
kasus
Derajat
GOLD 2010
Klinis
Gejala klinis
Faal paru
Normal
dan VEP1/KVP <70%
PPOK
ringan
sering.
pasien
Pada
derajat
sering
ini
tidak
mulai menurun
Gejala
sesak
PPOK
sedang
kadang
ditemukan
gejala prediksi
batuk dan produksi sputum.
Pada derajat ini biasanya
pasien
mulai
kesehatannya.
memeriksa
Derajat III:
dan
serangan prediksi
semakin
eksaserbasi
sering
dan
pada
kualitas
Derajat IV:
pasien
Gejala
diatas
PPOK
tanda-tanda
sangat
berat
meburuk
eksaserbasi
berdampak
hidup
ditambah VEP1/KVP <70%
gagal
dan
jika
dapat
Produksi
sputum
meningkat
Perubahan
warna
sputum
Diagnosis Banding
Diagnosis
PPOK
Gambaran klinis
1. Onset pada usia pertengahan
2. Gejala semakin progresif
3. Terdapat riwayat merokok atau terpajan oleh
polusi yang berbahaya.
Asma
1.
2.
3.
4.
5.
Gagal jantung
kongesti
Bronkiektasis
Tuberkulosis
PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanaan :1
Mengurangi gejala
mencegah progresivitas penyakit
Meningkatkan toleransi latihan
Meningkatkan status kesehatan
Mencegah dan menangani komplikasi
Mencegah dan menangani eksaserbasi
Menurunkan kematian
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan secara umum:
Edukasi
Obat-obatan bronkodilator
(antikolinergik, agonis B-2, xantin),
antiinflamasi, antibiotik, antioksidan,
mukolitik, antitusif
Terapi oksigen
Ventilasi mekanis
Nutrisi
Tabel 2.2 Antibiotik yang umumnya digunakan pada PPOK eksaserbasi akut
Eksaserbasi ringan-sedang
Eksaserbasi sedang-berat
Lini pertama
Sefalosporin
Kotrimoksasol 2x1tab/hari
Amoksisklin-klavulanat
-
Penicilin antipseudomonal
Makrolide
Fluoroquinolones
Azitrommisin
500
mg
pertama, -
selanjutnya 250mg/hari
Fluoroquinolone
-
Levofloksasin 500mg/hari
Gatifloksasin 400mg/hari
Moksifloksasin 400mg/hari
Amiglosida
-
II: Moderate
III: Severe
Prognosis
Berdasarkan
skor diatas,
angka harapan
hidup dalam 4
tahun adalah:
0-2 points =
80%
3-4 points =
67%
5-6 points =
57%
7-10 points =
18%
Komplikasi
Gagal
napas
Infeksi
berulang
Kor
pulmonal
LAPORAN KASUS
Laporan kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. K
Usia: 55 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Pendidikan terakhir : SD
No.RM : 12-18-18
Tanggal MRS : 21 Septeber 2015
Tanggal periksa: 25 September 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Demam yang semakin meningkat
sejak 1 hari SMRS
Pemeriksaan Umum
- Kesadaran : komposmentis
- Keadaan umum : tampak sakit sedang
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 100x/i
- Pernafasan: 26x/i
- Suhu : 40,70C
- Berat badan : 85 kg
- Tinggi badan : 170 cm
- Keadaan gizi : baik
Pemeriksaan Fisik
Kepala dan leher
Konjungtiva anemis (-)
Sklera ikterik (-)
Pembesaran KGB (-)
Peningkatan JVP (-) 5-2cmH20
Thorax (Paru):
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskulta
si
Jantung :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskulta
si
Abdomen
Inspeksi : Perut cembung, venektasi (-)
Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-)
hepatomegali(-)
Perkusi : Timpani
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Akral hangat, capillary refill time (CRT):
kurang dari 2 detik, udem(-), Pucat (- )
,clubbing finger -
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium pemeriksaan darah (
21 sept 2015)
Darah rutin
Hb
: 13,9 g/dL
Ht
: 39,5 %
Leukosit : 12.400/ul
Trombosit : 209.000/ul
Kimia Darah: GDS: 91 mg/dl
RESUME
Tn. K, 55 tahun, dirawat di RSUD Bangkinang dengan
keluhan demam naik turun sejak 2 hari SMRS. Pasien
juga mengeluhkan adanya rasa nyeri ulu hati dan rasa
mual yang dirasakan terus menerus sejak 2 hari yang
lalu. Nafsu makan pasien berkurang. Pasien juga
mengeluhkan batuk hilang timbul dan sesak nafas
sejak 5 tahun yang lalu. Sesak nafas semakin sering
sejak 1 bulan terakhir akibat cuaca asap yang tidak
bagus dan batuk berdahak warna putih semakin
banyak. Dalam 2 hari ini pasien merasakan sesak
yang semakin berat dan perlu usaha untuk
mengeluarkan napas dengan mulut. Riwayat merokok
selama 30 tahun sebanyak 30 batang perhari dan
berhenti merokok sejak tahun 2011. Riwayat HT(-).
Daftar Masalah:
Demam
Sesak nafas
Batuk berdahak
Nyeri ulu hati
Leukositosis
Diagnosis:
PPOK Sedang Eksaserbasi Akut
Sedang dd/ Pneumonia
Rencana Penatalaksanaan
Non farmakologi:
Istirahat/bed rest
Hindari aktivitas yang berlebihan
Nutrisi: diet makanan dianjurkan asupan
makanan dengan jumlah sedikit dan
sering, makanan dengan energy yang
tinggi dan hasil metabolisme CO2 yang
rendah.
Farmakologi:
O2 nasal kanul 3L/menit
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxon 2 x 1 gr
Inj. Omeprazol 2 x 40mg
Parasetamol infus 1 gr/100 ml (jika suhu
>38,5 oc)
Aminofilin 2 x 150 mg
Salbutamol 2 x 2 mg
Metil prednisolon 1 x 4 mg
Tanggal
22/9/2015
S
Demam (+)
sesak
napas
(+),
namun
sudah
berkurang
Nyeri ulu hati
(+)
O
TD:120/70 mmHg
A
PPOK
HR: 88x/menit
Eksaserbasi
RR: 30 x/menit
Akut Berat
T : 37,9 0C
wheezing (+/+)
ronki (+/+)
23/9/2015
Demam (+)
Sesak
napas
(+),
namun
sudah
berkurang
PPOK
HR: 84x/menit
Eksaserbasi
RR: 28 x/menit
Akut berat
T : 37,8 0C
wheezing (+/+)
ronki (+/+)
P
O2
nasal
kanul
3L/menit
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxon 2 x
1 gr
Inj. Omeprazol 2 x
40mg
Parasetamol infus
1gr
Aminofilin 2 x 150
mg
Salbutamol 2 x 2
mg
Metil prednisolon 1
x 4 mg
O2
nasal
kanul
3L/menit
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxon 2 x
1 gr
Inj. Omeprazol 2 x
40mg
Parasetamol infus
1gr
Aminofilin 2 x 150
mg
24/9/2015
Demam (+)
TD:
160/90
PPOK
RR: 20 x/menit
Sedang
T: 36 0C
wheezing(-/-)
ronki (+/+)
25/9/2015
Demam (-)
TD:110/70 mmHg
Sesak nafas (-) HR: 92 x/menit
RR: 22 x/menit
T: 36 0C
wheezing(-/-)
ronki (-/-)
PPOK
Eksaserbasi
Akut Sedang
IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxon
2 x 1 gr
Inj. Omeprazol
2 x 40mg
Parasetamol
infus 1gr
Aminofilin 2 x
150 mg
Salbutamol 2 x
2 mg
Metil
prednisolon 1 x
4 mg
Cefixim 2 x 100
mg
Lansoprazol 1 x
15 mg
Aminofilin 2 x
150 mg
Salbutamol 2 x 2
mg
Metil prednisolon
1 x 4 mg
PEMBAHASAN
PF
PP
Purse lip
breathing +
Vokal
fremitus
melemah
Vesikuler
melemah
Hipersonor
semua
lapangan
paru
Rhonki
kasar +/+
Wheezing
+/+
Merokok dan
terpajan
dengan partikel
ataupun gas
beracun atau
berbahaya
Batuk
produktif
EKSASERBASI AKUT
SEDANG
Riw.
Terpapar
polusi udara
(kabut asap)
2 gejala:
Sesak
bertambah
Batuk dengan
sputum
meningkat
Infeksi
sekunder
Demam ->
parasetamol
Leukositosis
-> ceftriaxon
Bronkodilator:
Salbutamol
Xantin:
Aminofilin
Kortikosteroid:
Metilprednisolo
n
PPOK
eksaserbasi
akut
Leukositos
is
Daftar Pustaka
TERIMA KASIH