(GNA)
DEFINIS
I
Glomerulonefritis akut merupakan penyakit
ginjal dengan suatu inflamasi akut disertai
dengan proliferasi sel glomerulus.
ETIOLOGI
Pada anak kebanyakan kasus glomerulonefritis akut
yang
dikenal
sebagai
streptokinase
dan
EPIDEMIOLO
GI
Diperkirakan insiden berkisar 0-28% pasca infeksi
streptokokus
Penelitian multisenter di Indonesia memperlihatkan
MANIFESTASI
KLINIS
1. Periode laten
yaitu periode antara infeksi streptokokus dan
timbulnya gejala klinik.
. 1-2 minggu umumnya terjadi pada GNAPS yang
didahului
oleh
ISPA,
sedangkan
periode
2. Edema (pitting)
- Paling sering, umumnya pertama kali timbul,
dan menghilang pada akhir minggu pertama.
Biasanya pada peroirbital & tungkai
3. Hematuria
- Hematuria makroskopik 30-70% kasus GNAPS,
hematuria mikroskopik pada semua kasus.
- Urin tampak coklat kemerah-merahan atau
seperti teh pekat, air cucian daging atau
berwarna seperti cola.
- Hematuria makroskopik timbul pd minggu
pertama & berlangsung beberapa hari, tetapi
dapat pula smp beberapa minggu.
- Hematuria mikroskopik lebih lama, umumnya
4. Hipertensi
- Terdapat pada 60-70% kasus GNAPS
- Umumnya
menghilang
terjadi
bersamaan
dengan
menghilangnya
5. Oliguria
- Jarang dijumpai, terdapat pada 5-10% kasus GNAPS
- Produksi urin kurang dari 350 ml/m2 LPB/hari
6. Gejala Kardiovaskular
a. Edema paru
Hanya terlihat secara radiologik. Gejala-gejala
klinik adalah batuk, sesak napas, sianosis. PF :
ronki basah kasar atau basah halus.
terjadi dalam minggu pertama dan kadangkadang bersifat fatal.
7. Gejala-gejala lain
Selain
gejala
utama,
dijumpai
gejala
umum
8. Urinalisis
- Proteinuria
9. Darah
- Reaksi serologis
menurun
selama
fase
akut
(dalam
minggu
DIAGNOSI
S
1. Secara klinik diagnosis GNAPS dapat ditegakkan bila
dijumpai
full
hematuria,
blown
case
hipertensi,
dengan
edema,
gejala-gejala
oliguria
yang
menunjang
pemeriksaan
diagnosis
laboratorium
klinik,
berupa
dilakukan
ASTO
adanya
proteinuria
torak
eritrosit,
hematuria
&
GNAPS
berdasarkan
(hematuria
adanya
GNAPS.
atas
asimtomatik,
kelainan
mikroskopik),
epidemi/kontak
diagnosis
sedimen
urin
proteinuria
dan
dengan
penderita
TATALAKSA
NA
1. Farmakologi
a. Kausatif
Amoksisilin 50 mg/kgbb dibagi dalam 3 dosis 10
hari.
eritromisin dosis 30 mg/kgbb/hari 10 hari (jika alergi)
Jika kultur urine (+) atau hapusan tenggorok/kulit (+)
b. Supportif
. Hipertensi
-. Ringan (130/90mmHg)
Istirahat cukup & pembatasan cairan yg baik.
Umumnya
normal dlm 1 minggu
-. Sedang (sist > 140 150 mmHg & diast > 100
- Berat
hidralazin 0,15-0,30 mg/kbBB intravena, dapat diulang
setiap 2-4 jam atau reserpin 0,03-0,10 mg/kgBB (1-3
mg/m2) iv, atau natrium nitroprussid 1-8 m/kgBB/menit
- Krisis Hipertensi (sist>180 /diast> 120 mmHg)
Diazoxid
2-5
mg/kgBB
furosemid 2 mg/kgBB iv
iv
secara
cepat
bersama
2. Non-Farmakologi
Istirahat
Bed rest selama fase akut, setelah itu tdk
dianjurkan lagi. Jika di rawat inap biasanya pasien
dipulangkan setelah 10-14 hari.
Diet
- Natrium
Edema berat : diberikan makanan tanpa garam
Edema ringan : garam 0,5-1 g/hari
- Protein
Bila ureum tinggi : 0,5-1 g/kgbb/hari
- Cairan (terutama oligouria & anuria)
asupan cairan = jumlah urin + insensible water loss
(20-25 ml/kgbb/hari) + jumlah keperluan cairan pada
setiap kenaikan suhu dari normal (10 ml/kgbb/hari).
PEMANTAUAN
Jadi, perjalanan penyakit GNAPS ditandai dengan fase
akut 1-2 minggu (diakhir fase ini gejala klinis mulai
hilang) -> tapi temuan Lab masih ada (proteinuria,
hematuiria & hipokomplemenemia) -> komplemen
normal kembali dlm 2 bln sdgkan proteinuria &
hematuria dpt menetap smp 1 thn
pasien
selama
dianjurkan
6
bln
utk
kembali
tiap
pemantauan.
minggu
>1
th
PROGNOSIS
Anak 85-95% kasus GNAPS sembuh
sempurna orang dewasa 50-75%
GNAPS dapat berlangsung kronis
KOMPLIKASI
KAPAN HARUS
MERUJUK ?
1. Gejala-gejala tidak khas untuk GNAPS :
- Periode laten pendek - Usia di bawah 2 tahun atau
di atas 12 thn
- Adanya penyakit ginjal dalam keluarga
- Pernah mendapat penyakit ginjal sebelumnya
2. Temuan laboratorik yang tidak khas untuk GNAPS :
- Hematuria makroskopik > 3 bulan
- Hematuria mikroskopik > 12 bulan
- Proteinuria > 6 bulan - GFR < 50% menetap > 4
bulan
- Kadar komplemen C3 tetap rendah > 3 bulan
- Kadar komplemen C4 rendah, ANCA (+), ANA (+),
DIAGNOSIS
BANDING
1. Penyakit ginjal
a. Glomerulonefritis kronik eksaserbasi akut
Pada anamnesis didapat :
-. Penyakit ginjal sebelumnya
-. Masa laten terlalu singkat 1-3 hari
-. gangguan
pertumbuhan,
anemia
dan
2. Penyakit-penyakit sistemik
Purpura Henoch-Schenlein, eritematosus dan
endokarditis bakterial subakut
Persamaan
Gejala-gejala sindrom nefritik akut : hematuria,
proteinuria dan kelainan sedimen yang lain
Perbedaan
HSP dapat dijumpai purpura, nyeri abdomen dan
artralgia
Pada SLE terdapat kelainan kulit dan sel LE positif
pada pemeriksaan darah
pada SBE tidak terdapat edema, hipertensi atau
oliguria
apusan tenggorok negatif dan titer ASO normal
Biopsi ginjal : GNAPS yang kelainan histologiknya
3. Penyakit-penyakit infeksi
GNA bisa pula terjadi sesudah infeksi bakteri atau
virus
tertentu
selain
oleh
Group
-hemolytic
streptococci.
Beberapa kepustakaan melaporkan gejala GNA yang
timbul sesudah infeksi virus morbili, parotitis, varicella,
dan virus ECHO.
Diagnosis banding dengan GNAPS adalah dengan
melihat penyakit dasarnya.
Referensi