Pengertian
Cairan tubuh
Cairan tubuh adl : larutan / air (pelarut/solvent)
dan solute (elektrolit & non elektrolit).
Sedangkan Elektrolit adl : senyawa kimia yg
terlarut dlm suatu larutan yg dibentuk oleh
ion.
Elektrolit tubuh, bisa terlarut dlm air atau
larutan lain. Elektrolit memiliki fungsi fisiologis
yg khusus di dlm tubuh, spt dlm proses kerja
neuromuskuler.
Cairan Tubuh
Prosentase yg besar dr berat badan (BB) tdd air
yg mengandung partikel bahan organik dan
anorganik yg vital utk hidup.
BB bayi yg baru lahir : 75 77 % tdd air
Anak anak
: 60 75 %
Orang dewasa laki : 60 %
Orang dewasa wanita : 50 %
Lansia
: 40 50 %
Prosentase BB yg tdd air, lambat laun berkurang
mengikuti usia
Keseimbangan Cairan
Cairan tubuh terus menerus berkurang dan hrs
diganti demi kelangsungan proses yg normal.
Tubuh menerima air dari :
Makanan dan cairan yg masuk
Metabolisme bahan makanan
Dan dari jaringan tubuh
Makanan padat seperti daging & sayuran
mengandung air 60% - 90%.
Intake cairan & output (urine) rata sama
Komponen elektrolit
Jenis elektrolit tubuh :
Cairan tubuh mengandung komponen kimiawi .
Komponen kimiawi dlm larutan adl elektrolit dan
nonelektrolit
Elektrolit dlm larutan terurai menjadi ion-ion
Sodium Clorida dlm larutan bermuatan (Na+) dan (Cl-).
Muatan ion positif disebut cation dan negatif disebut
anion.
Protein mrpk muatan khusus dan tgt pd pH cairan
tubuh, pd pH plasma normal (7,4), protein bermuatan
(-).
non Elektrolit
Yg termasuk nonelektrolit seperti :
urea,
dextrose dan
creatinin
lanjutan
Kompartemen
Keterangan
Cairan
Intra selluler
Ekstra selluler
Intra vaskuler
Cairan di dlm
pembuluh darah
Plasma darah
Interstitial
: 66 %
Intra vasculer
: 07 %
Interstitial
: 27 %
Intra vascular
(mEq/l)
Intrastitial
(mEq/l)
Intra selluler
(mEq/l)
142
5
5
2
146
5
3
1
15
150
2
27
102
27
114
30
1
10
16
2
1
5
1
2
1
8
100
20
0
lanjutan
Filtrasi :
Adl perpindahan larutan melalui membran
semiperbialis karena adanya perbedaan tekanan
hidrostatik dikedua sisinya.
Jumlah cairan yg difiltrasi dlm jangka waktu
tertentu berbanding proporsional dgn perbedaan
tekanan dan luas permukaan membran.
Molekul yg lebih kecil dari pori membran berlalu
melintasinya zat cair itu, sedangkan molekul yg
lebih besar akan tertahan
2. Aldosterone
Disekresi oleh Adrenal corteks
Bekerja terhadap tubulus renalis, guna
mereabsorbsi sodium dan eskresi potasium.
Meningkatkan volume sirkulasi dgn reabsorbsi
air bersama sodium
Parathormone
1. Dihasilkan oleh kelenjar Parathyroid.
2. Melancarkan absorbsi Kalsium dari intestinal
3. Melancarkan pelepasan Kalsium dari tulang
4. Meningkatkan ekskresi ion-ion Phosphate oleh
ginjal
Out put
Rumus IWL
IWL = (15 x BB) / jam
24 jam
Output
Urine ........
Feses ....(normal 100 cc /BAB
Muntah, cairan drainage .....cc
IWL ...... ( 15 cc/kg BB/hr)
Dijumlah ............ cc
Contoh kasus
Hitung balance cairan pd Tn A.
Tn A umur 60 th, dirawat di RS Fajar ruang Asoka,
dg post operasi appendiktomi hr ke-1, keadaan
umum lemah, kesadaran composmentis
Vital sign : TD 130/80 mmHg, N : 84x/m,
S:
37,8 C, RR 18x/m.
Pasien terpasang infus cairan RL 20 tts/m, urine
katheter 1500 cc/hr. Pasien boleh minum 15 cc
/jam, dpt injeksi antibiotik Ampicilin 3x500mg
serta Ratinidin 500mg/diberikan melalui Infus.
Pasien belum BAB.
Hitung balance cairan pd Tn A dalam 24 jam (hr).
lanjutan
3. Diet :
Diet dpt berpengaruh tdp intake cairan &
elektrolit. Ketika intake tdk adekuat, maka tubuh
akan membakar protein & lemak, shg serum albumin
dan cadangan protein akan menurun, yg mana
keduanya sangat diperlukan dlm proses
keseimbangan cairan ------ shg akan
menyebabkan edema.
4. Stress :
Stress dpt meningkatkan metabolisme sel,
glukosa darah dan pemecahan glykogen otot.
Hal ini dpt menyebabkan peningkatan
Natrium dan retensi air, shg klo
lanjutan
5. Kondisi sakit :
Kondisi sakit sangat berpengaruh thd balance
cairan & elektrolit.
Seperti :
luka bakar -- meningkatnya kehilangan cairan
melalui IWL.
Penyakit ginjal dan kardiovaskuler, sangat
mempegaruhi proses regulator
Pasien tdk sadar, mengalami gg pemenuhan intake
cairan, krn tdk mampu utk memenuhi
kebutuhannya sendiri.
lanjutan
6. Tindakan Medis :
Banyak tindakan medis yg berpengaruh pd balance
cairan & elektrolit seperti : suction, nasogastric tube
dll
7. Pengobatan :
Pemberian diuretik, laksative dpt berpengaruh pd
kondisi cairan & elektrolit tubuh.
8. Pembedahan :
Pasien dgn tindakan pembedahan memiliki resiko
mengalami gg keseimbangan cairan & elektrolit, krn
kehilangan darah selama pembedahan
lanjutan
c. Hipokalemia :
Adl Kadar Kalium (K) serum dibawah normal
Etiologi :
. Kehilangan K+ melalui saluran cerna (muntah)
. Sedot nasogastrik, diare, sindrom malabsorpsi,
penyalahgunaan pencahar
. Diuretik
. Asupan K+ yg tdk cukup dari diet
. Ekskresi berlebihan dr ginjal
. Hiperaldosteron dan maldistribusi K+
d. Hiperkalemia
Kadar K+ serum diatas normal ( > 5,5 mEq/L)
Etiologi :
Ekskresi renal tdk adekuat
Beban K+ dari nekrosis sel yg masif krn adanya
trauma
Pembedahan mayor
Luka bakar
Emboli arteri akut
Haemolisis
Perdarahan saluran cerna dll
e. Hipoaldosteron
Tanda & gejala :
Perubahan eksitabilitas jantung
EKG memperlihatkan :
Perubahan sekuensial seiring dgn peninggian K+
serum
Pada permulaan terlihat gelombang T runcing
Interval PR memanjang, amplitudo gelombang P
mengecil
Dll