Anda di halaman 1dari 36

CAIRAN & ELEKTROLIT TUBUH

Hj. Yulianti Suswari

Pengertian
Cairan tubuh
Cairan tubuh adl : larutan / air (pelarut/solvent)
dan solute (elektrolit & non elektrolit).
Sedangkan Elektrolit adl : senyawa kimia yg
terlarut dlm suatu larutan yg dibentuk oleh
ion.
Elektrolit tubuh, bisa terlarut dlm air atau
larutan lain. Elektrolit memiliki fungsi fisiologis
yg khusus di dlm tubuh, spt dlm proses kerja
neuromuskuler.

Cairan Tubuh
Prosentase yg besar dr berat badan (BB) tdd air
yg mengandung partikel bahan organik dan
anorganik yg vital utk hidup.
BB bayi yg baru lahir : 75 77 % tdd air
Anak anak
: 60 75 %
Orang dewasa laki : 60 %
Orang dewasa wanita : 50 %
Lansia
: 40 50 %
Prosentase BB yg tdd air, lambat laun berkurang
mengikuti usia

Keseimbangan Cairan
Cairan tubuh terus menerus berkurang dan hrs
diganti demi kelangsungan proses yg normal.
Tubuh menerima air dari :
Makanan dan cairan yg masuk
Metabolisme bahan makanan
Dan dari jaringan tubuh
Makanan padat seperti daging & sayuran
mengandung air 60% - 90%.
Intake cairan & output (urine) rata sama

Komponen elektrolit
Jenis elektrolit tubuh :
Cairan tubuh mengandung komponen kimiawi .
Komponen kimiawi dlm larutan adl elektrolit dan
nonelektrolit
Elektrolit dlm larutan terurai menjadi ion-ion
Sodium Clorida dlm larutan bermuatan (Na+) dan (Cl-).
Muatan ion positif disebut cation dan negatif disebut
anion.
Protein mrpk muatan khusus dan tgt pd pH cairan
tubuh, pd pH plasma normal (7,4), protein bermuatan
(-).

non Elektrolit
Yg termasuk nonelektrolit seperti :
urea,
dextrose dan
creatinin

tetap utuh sebagai molekul penting dan tidak


bermuatan.
Elektrolit yg berfungsi sebagai tekanan osmotik dr
cairan tubuh sangat penting dlm mempertahankan
keseimbangan asam basa dan dpt mengendalikan
volume cairan tubuh.

Distribusi Cairan Tubuh


Cairan tubuh terdiri dari :
1. Intracelluler (CIS) : cairan yg berada didlm sel
(40% body weigh).
2. Extracelluler (CES) : cairan yg berada di luar
sel terdiri dr :

cairan interstisial (15%, dlm rongga pleura,


perikardium, sendi, serebrospinalis
dan plasma darah (5%).

3. Cairan intravaskuler : berada di dlm pembuluh


darah.

lanjutan
Kompartemen

Keterangan

Cairan

Intra selluler

Cairan di dlm sel

Cairan intra sel (CIS)

Ekstra selluler

Cairan di luar sel

Cairan ekstra sel


(CES)

Intra vaskuler

Cairan di dlm
pembuluh darah

Plasma darah

Interstitial

Cairan di dlm jaringan Contoh : cairan getah


(diantara sel-sel atau
bening,
di dlm rongga tubuh) cerebrospinalis, intra
okuler, sekresi
kelenjar, urine,
keringat, eksudat

Volume cairan dlm Kompartemen


Intra selluler

: 66 %

Intra vasculer

: 07 %

Interstitial

: 27 %

Kandungan normal elektrolit dlm


Cairan Tubuh
Elektrolit
(anions = 154
kations = 154)
Sodium (Na+)
Potasium (K+)
Calsium (CA+2)
Magnesium
(Mg+2)
Clorida (Cl-)
Bicarbonat
(HCO-3)
Protein (prot-)
Phosfat (HPO-4)
Sulfate (SO-4)
Organic Acids

Intra vascular
(mEq/l)

Intrastitial
(mEq/l)

Intra selluler
(mEq/l)

142
5
5
2

146
5
3
1

15
150
2
27

102
27

114
30

1
10

16
2
1
5

1
2
1
8

100
20
0

Mekanisme pertukaran cairan &


elektrolit
Cairan , elektrolit, gas dan molekul kecil
bergerak dgn bebas melalui membran
semipermiabel yg memisahkan kompartemen.
Gerakan berlangsung terus selama Oksigen dan
nutrisi dikirim kpd sel, sisa produk dibuang oleh
darah dari sel-sel
Gerakan air dan partikel yg terlarut bolak balik,
jumlah air dan konsentrasi larutan dlm tiap
kompartemen tetap relatif tdk berubah.
Mekanisme gerakan air dan zat terlarut disebut :
osmose, difusi dan filtrasi.

Istilah dlm pertukaran cairan &


elektrolit tubuh
Osmose:
Adl gerakan / pengaliran larutan melalui
membran dari daerah konsentrasi rendah ke
daerah yg konsentrasi lebih pekat. Air bergerak
guna melarutkan cairan yg konsentrasi lebih
tinggi, shg terjadi equilibrium dr kedua sisi
membran.
Difusi :
Adl pengaliran larutan dr daerah konsentrasi lebih
tinggi kedaerah konsentrasi lebih rendah, sampai
konsentrasinya sama pd seluruh larutan

lanjutan
Filtrasi :
Adl perpindahan larutan melalui membran
semiperbialis karena adanya perbedaan tekanan
hidrostatik dikedua sisinya.
Jumlah cairan yg difiltrasi dlm jangka waktu
tertentu berbanding proporsional dgn perbedaan
tekanan dan luas permukaan membran.
Molekul yg lebih kecil dari pori membran berlalu
melintasinya zat cair itu, sedangkan molekul yg
lebih besar akan tertahan

Hormon kontrol / pengendali


Hormon pengendali keseimbangan cairan
& elektrolit :
1. Hormon Anti Diuretik (ADH) :
a. Diproduksi pada hipothalamus, disimpan
dan dikeluarkan oleh kelenjar Pituitary
posterior
b. Bekerja terhadap tubulus renalis, guna
menahan air dan mengurangi output
urine.

2. Aldosterone
Disekresi oleh Adrenal corteks
Bekerja terhadap tubulus renalis, guna
mereabsorbsi sodium dan eskresi potasium.
Meningkatkan volume sirkulasi dgn reabsorbsi
air bersama sodium

Parathormone
1. Dihasilkan oleh kelenjar Parathyroid.
2. Melancarkan absorbsi Kalsium dari intestinal
3. Melancarkan pelepasan Kalsium dari tulang
4. Meningkatkan ekskresi ion-ion Phosphate oleh
ginjal

Fungsi Cairan Tubuh


1.
2.
3.
4.

Memberi bentuk pd tubuh


Berperan dlm pengaturan suhu tubuh
Berperan dlm berbagai pelumasan
Sebagai pelarut dan transfortasi berbagai
unsur nutrisi dan elektrolit
5. Sebagai bantalan
6. Media utk terjadinya berbagai reaksi kimia dlm
tubuh

Kehilangan Cairan & Elektrolit


Kulit : diaphorosis, rembesan dari luka berat
atau luka bakar.
Saluran Cerna : saliva yg banyak, muntah, diare,
drainase, dari gastrik intestinal.
Ginjal : diuretika -- poliuri
Punksi : luka bengkak, edema, asites, obstruksi,
intestinal.

Keseimbangan cairan tubuh


Intake

Out put

Cairan yg diminum : 1200 ml


Makanan padat (air): 1000 ml
Oksidasi makanan (air) : 300 ml

Ginjal (urine) ; 1500 ml


Usus Halus (feses) : 200 ml
Paru (dlm udara ekspirasi )
400 ml
Kulit (keringat) : 400 ml

Pengaturan normal balance cairan


& elektrolit
Ketentuan Volume Cairan :
Kebutuhan cairan tubuh yg normal adalah intake dan
output
Intake cairan normal :
Orang dewasa sehat memasukkan cairan 90% (2500 cc) /
hr , dan 10 % intake cairan dihasilkan dari metabolisme
Output cairan normal :
Balance cairan dipertahankan , krn paru, kulit,
saluran cerna dan ginjal mensekresikan sejumlah
cairan sama dg intake cairan total

Menghitung balance cairan tubuh


Rumus balance cairan :
Intake (output + IWL)

Intake (cairan masuk) : dihitung mulai dari


cairan infus, minuman, kandungan cairan dlm
makanan, albumin, volume obatan (termasuk
obat suntik, obat yg di drip melalui infus) dll
Output (cairan keluar) : urine 24 jam, feses dll
IWL ( Insensible Water Loss ) : sulit dihitung
terdiri dari keringat, uap nafas, muntah, cairan
drainage dll

Rumus IWL
IWL = (15 x BB) / jam

24 jam

Contoh : Seorang pasien dg BB 60 kg, suhu 36,7 C


Maka : IWL nya : 15 x 60 = 37,5 cc /jam
24
Jadi IWL dlm 24 jam : 37,5 x 24 = 900 cc

Penghitungan balance cairan pd dewasa


Intake

Air (minun & makan) .......


Cairan infus ............
Therapi injeksi ...........
Air Metabolisme ............
(5cc/kg BB/hr)
dijumlah .............
Balance cairan :
(Juml Intake juml output) =...

Output

Urine ........
Feses ....(normal 100 cc /BAB
Muntah, cairan drainage .....cc
IWL ...... ( 15 cc/kg BB/hr)
Dijumlah ............ cc

Penghitungan balance cairan pd Anak


Menghitung balance cairan pd anak, tergantung dgn
umur/ usia.
Utk menentukan Air Metabolisme menurut
PT Otsuka Indonesia yaitu :
Usia balita (1-3 th) : 8 cc/kg BB/hr
Usia 5 - 7 th : 8 - 8,5 cc/kg BB/hr
Usia 8 11 th : 6 - 7 cc / kg BB/hr
Usia 12 14 th : 5 6 cc / kg BB /hr
Utk menghitung IWL pd anak = (30 usia anak dlm
tahun) x cc/kg BB/hr
Jika ngompol menghitung urine 0,5- 1 cc/kg BB/hr

Contoh kasus
Hitung balance cairan pd Tn A.
Tn A umur 60 th, dirawat di RS Fajar ruang Asoka,
dg post operasi appendiktomi hr ke-1, keadaan
umum lemah, kesadaran composmentis
Vital sign : TD 130/80 mmHg, N : 84x/m,
S:
37,8 C, RR 18x/m.
Pasien terpasang infus cairan RL 20 tts/m, urine
katheter 1500 cc/hr. Pasien boleh minum 15 cc
/jam, dpt injeksi antibiotik Ampicilin 3x500mg
serta Ratinidin 500mg/diberikan melalui Infus.
Pasien belum BAB.
Hitung balance cairan pd Tn A dalam 24 jam (hr).

Faktor yg mempengaruhi balance cairan &


elektrolit
1. Umur :
Kebutuhan cairan tubuh bervariasi, tgt usia, krn usia akan
mempengaruhi pd luas permukaan tubuh, metabolisme
dan BB. Infant dan anak lebih mudah mengalami gg
keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Sedangkan
pd lansia sering terjadi krn adanya gg ginjal atau jantung.
2. Iklim :
Orang yg tinggal didaerah panas (suhu tinggi) dan
kelembaban udaranya rendah, mempunyai peningkatan
kehilangan cairan & elektrolit tubuh, melalui keringat

lanjutan
3. Diet :
Diet dpt berpengaruh tdp intake cairan &
elektrolit. Ketika intake tdk adekuat, maka tubuh
akan membakar protein & lemak, shg serum albumin
dan cadangan protein akan menurun, yg mana
keduanya sangat diperlukan dlm proses
keseimbangan cairan ------ shg akan
menyebabkan edema.
4. Stress :
Stress dpt meningkatkan metabolisme sel,
glukosa darah dan pemecahan glykogen otot.
Hal ini dpt menyebabkan peningkatan
Natrium dan retensi air, shg klo

lanjutan
5. Kondisi sakit :
Kondisi sakit sangat berpengaruh thd balance
cairan & elektrolit.
Seperti :
luka bakar -- meningkatnya kehilangan cairan
melalui IWL.
Penyakit ginjal dan kardiovaskuler, sangat
mempegaruhi proses regulator
Pasien tdk sadar, mengalami gg pemenuhan intake
cairan, krn tdk mampu utk memenuhi
kebutuhannya sendiri.

lanjutan
6. Tindakan Medis :
Banyak tindakan medis yg berpengaruh pd balance
cairan & elektrolit seperti : suction, nasogastric tube
dll
7. Pengobatan :
Pemberian diuretik, laksative dpt berpengaruh pd
kondisi cairan & elektrolit tubuh.
8. Pembedahan :
Pasien dgn tindakan pembedahan memiliki resiko
mengalami gg keseimbangan cairan & elektrolit, krn
kehilangan darah selama pembedahan

Masalah gg balance cairan & elektrolit


1. Gg keseimbangan cairan & elektrolit tubuh :
a. Dehidrasi
b. Syok hipovolemik
2. Gg keseimbangan elektrolit
a. Hiponatremia : kadar Na+ serum dibawah normal
ditandai dgn : mual, muntah, sakit kepala, kram
otot, letargi, kejang, hipotensi, takikardi ,
disorientasi , coma.
b. Hipernatremia : Na+ serum diatas normal -- 45
mEq/l, ditandai dgn : irritabilitas otot, bingung,
tremor, kejang dan coma.

lanjutan
c. Hipokalemia :
Adl Kadar Kalium (K) serum dibawah normal
Etiologi :
. Kehilangan K+ melalui saluran cerna (muntah)
. Sedot nasogastrik, diare, sindrom malabsorpsi,
penyalahgunaan pencahar
. Diuretik
. Asupan K+ yg tdk cukup dari diet
. Ekskresi berlebihan dr ginjal
. Hiperaldosteron dan maldistribusi K+

Tanda & gejala Hipokalemia

Lemah : terutama pd otot proksimal


Penurunan motilitas saluran cerna
Hipotensi ortostatik
Hiperpolarisasi myocard dpt menyebabkan denyut
ektopik ventrikel
EKG : memperlihatkan gelombang T datar,
gelombang U dan depresi segmen ST

d. Hiperkalemia
Kadar K+ serum diatas normal ( > 5,5 mEq/L)
Etiologi :
Ekskresi renal tdk adekuat
Beban K+ dari nekrosis sel yg masif krn adanya
trauma
Pembedahan mayor
Luka bakar
Emboli arteri akut
Haemolisis
Perdarahan saluran cerna dll

e. Hipoaldosteron
Tanda & gejala :
Perubahan eksitabilitas jantung
EKG memperlihatkan :
Perubahan sekuensial seiring dgn peninggian K+
serum
Pada permulaan terlihat gelombang T runcing
Interval PR memanjang, amplitudo gelombang P
mengecil
Dll

Penanganan gg keseimbangan cairan &


elektrolit
Dengan terapi Cairan : adl tindakan utk
memelihara , mengganti cairan yg hilang dlm
batas - batas fisiologis.
Indikasi antara lain :

Kehilangan cairan tubuh akut


Kehilangan darah (perdarahan)
Anoreksia
Kelainan saluran cerna

Anda mungkin juga menyukai