Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas
Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas
Pengertian
Kondisi medis yang ditandai oleh :
Ketidakmampuan memusatkan perhatian
Hiperaktif
Impulsif
Epidemiologi
Tipe kombinasi > gangguan pemusatan
perhatian saja atau hiperaktif saja
Di Jakarta, GPPH diantara anak Sekolah Dasar
26,2%, proporsi terbesar adalah jenis gangguan
tidak mampu memusatkan perhatian yaitu
sebesar 15,9 %
Etiologi
Faktor Genetik
Keluarga dan Anak Kembar
Faktor Neurologik
Faktor Neurotransmiter
Nor-epinefrin, dan Dopamin
Faktor Psikososial
Faktor Lingkungan
KOMORBIDITAS GPPH
Kesulitan Belajar
Sindroma Tourette
Gangguan perilaku menentang (oppositional
defiant disorders)
Gangguan tingkah laku (conduct disorders)
Ansietas dan depresi
Gangguan bipolar
Autisme
Hiperaktivitas
Tidak dapat duduk diam, tidak bisa diam, nge-gratak, lasak,
banyak bicara, berlari-lari dan memanjat manjat berlebihan,
di dalam kelas selalu berjalan jalan, dan banyak ngobrol
dengan teman, sering menyeletuk
Kadang-
Sering
Sangat
Pernah
kadang
(3)
Sering
sama
(2)
(4)
sekali
(1)
1
Sering sulit
mempertahankan
perhatian pd waktu
melaksanakan tugas atau
kegiatan bermain
Gagal menyelesaikan
sesuatu yg telah dimulai
Penilaian SPPAHI:
- Jawaban setiap butir pertanyaan diberi nilai 0-3
- Nilai 0 = jawaban pada kolom 1 (sama sekali tidak atau
sangat jarang)
- Nilai 1 = jawaban pada kolom 2 (kadang-kadang)
- Nilai 2 = jawaban pada kolom 3 (sering)
- Nilai 3 = jawaban pada kolom 4 (selalu)
- Total nilai = 0 -105
Cut off Score:
- Pemeriksa Orang Tua > 30
- Pemeriksa Guru > 29
- Pemeriksa Dokter > 22
Hiperaktivitas
(a) Sering tangan dan kakinya tidak bisa diam atau tidak
bias duduk diam
(b) Sering meninggalkan tempat duduk di dalam kelas atau
di situasi lain pada saat diharapkan ia untuk tetap diam
(c) Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan
dalam situasi yang tidak sesuai untuk hal tersebut
(d) Sering mengalami kesulitan bermain atau mengikuti
kegiatan waktu senggang dengan tenang
(e) Sering dalam keadaan siap gerak
(f) Sering bicara berlebihan
Impulsivitas
(g) Sering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai
ditanyakan
(h) Sering sulit menunggu giliran
(i) Sering menyelak atau memaksakan diri terhadap orang lain
B. Gejala hiperaktif-impulsif atau tidak mampu memusatkan
perhatian yang menimbulkan masalah telah ada sebelum usia
7 tahun
C. Kegagalan yang ditimbulkan oleh gejala-gejala tersebut
tampak pada dua atau lebih tempat
D. Didapatkan bukti yang jelas adanya kegagalan yang
bermakna secara klinis pada fungsi sosial, akademik, dan
okupasional
E. Gejala-gejala tersebut tidak disebabkan oleh gangguan
perkembangan pervasif, gangguan skizofrenia atau gangguan
psikotik dan tidak diakibatkan oleh adanya gangguan mental
lain
Penatalaksanaan
TERAPI PSIKOFARMAKA
Metilfenidat (sedian tablet 10 mg, dan 20 mg). 0.30.7mg/KgBB/hari. Biasanya dimulai dengan 5 mg/hr
pada pagi hari
Metilfenidat (Slow Release, 20 mg) Dosis dimulai dgn
20 mg pada pagi hari dan dapat ditingkatkan dengan
dosis 0.3 0.7 mg/KgBB/hr
PENDEKATAN PSIKOSOSIAL
Pelatihan keterampilan sosial
Edukasi bagi orang tua
Prognosis
Prognosis biasanya ditentukan oleh ada tidaknya
gangguan lain yang timbul bersamaan, kegelisahan dan
daya perhatian serta rasa harga diri pasien
Kesimpulan
Karakteristik anak-anak dengan ADHD yang tersering
dinyatakan dalam urutan frekuensi: hiperaktivitas,
gangguan motorik perseptual, labilitas emosional, defisit
koordinasi menyeluruh, gangguan atensi, impulsivitas,
gangguan daya ingat dan pikiran, ketidakmampuan belajar
spesifik, gangguan bicara dan pendengaran, dan tanda
neurologis. Karena gejala ADHD bervariasi, DSM-IV-TR
mencantumkan tiga subkategori, yaitu tipe predominan
inatentif, tipe predominan Hiperaktif-Impulsif, dan tipe
kombinasi. Beberapa terapi untuk penderita ADHD antara
lain dengan farmakoterapi yaitu terapi dengan
menggunakan obat psikostimulan dan terapi pendekatan
sosial.
Terima Kasih