Anda di halaman 1dari 11

A

K
I
S
I
F

D
L
E

E
(2

M
JA
(2 3)
U
FA
(2 4)
K
I
G
H
(2
T
N
A
K
A LL
A
N
A
F
U
A D
F
R
D
A
A
.
P
B
W
D
A
M
O

IN

R
N

IA

IA

:
L
U E
D
D
U
L
J E
M

B
O
C
R
E

N
A
A

A
T
D
FA PA
I
S L
I
A
R
S
JA ER
A
L NV
E
P A
M
E TR
M G
:
N
N
A
A B
U
J
M
U
O
T EL
G

I
L
TA

DASAR TEORI

Hukum Melde adalah hukum yang mempelajari


tentang besar-besaran yang mempegaruhi cepat
rambat gelombag tranversal pada tali.
Melde menemukan bahwa cepat rambat
gelombang pada dawai sebanding dengan akar
gaya tegangan tali dan berbanding terbalik
dengan akar massa persatuan panjang dawai.
Percobaan Melde digunakan untuk menyelidiki
cepat rambat gelombang tranversal dalam
dawai.
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang
merambat pada suatu medium. Pada gelombang
yang merambat adalah gelombangnya, bukan
zat medium perantaranya. Suatu gelombang
dapat dilihat panjangnya, bukan zat medium
perantaranya. Suatu gelombang dapat dilihat
panjangnya dengan menghitung jarak antara
lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau
menghitung jarak antara satu rapatan dengan
satu renggangan (gelombang logitudinal). Cepat
rambat gelombang dengan adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam satu detik.

Alat

Gambar

Catu daya

Benang dan neraca Ohauss

Katrol

Meteran dan Beban

Power supply dan vibrator

LANGKAH KERJA

1. Mengambil benang 1,36 m dan menimbang dengan neraca Ohauss lalu


mencatat hasil timbangan yaitu 9,2 gram.
2.Menyusun alat seperti gambar di bawah (panjang benang 1.36 m, beban
50 g, tegangan catu daya 3 V

3.Menghungkan power supply (kabel AC) ke vibrator dan catu daya.

4.Menghidupkan catu daya, menggeser-geser vibrator hingga memperoleh bentuk


gelombang dengan simpul yang jelas. Mengukur panjang gelombang dan
mencatat datanya.
5.Mengulangi kegiatan 2 dan 4 dengan beban berbeda (100 g, dan 50 g) dan voltase
yang berbeda yaitu 3 V dan 6 V

Massa
tali
(kg)

Beban
(kg)

Panjang
gelomban
g (m)

0,009
2

Kecepatan Voltase
gelomban
(V)
g (m/s)
v= ;F=
m.g
8,579
3

Banyak
gelombang

0,05

0,906

1,5

0,05

0,906

8,579

1,5

0,1

1,36

12,16

0,1

1,36

12,16

0,15

1,813

14,89

0,75

0,15

1,813

14,89

0,75

0,2

0,906

17,19

1,5

0,2

0,906

17,19

1,5

Benang yang diberi beban 0,05 kg dengan besar voltase 3 V menghasilkan 1,5
gelombang, panjang gelombang 0,906 m, dan kecepatan gelombangnya 8,579 m/s.
Benang yang diberi beban 0,05 kg dengan besar voltase 6 V menghasilkan 1,5
gelombang, panjang gelombang 0,906 m, dan kecepatan gelombangnya 8,579 m/s.
Benang yang diberi beban 0,1 kg dengan besar voltase 3 V menghasilkan 1 gelombang,
panjang gelombang 1,36 m, dan kecepatan gelombangnya 12,16 m/s.
Benang yang diberi beban 0,1 kg dengan besar voltase 6 V menghasilkan 1 gelombang,
panjang gelombang 1,36 m, dan kecepatan gelombangnya 12,16 m/s.
Benang yang diberi beban 0,15 kg dengan besar voltase 3 V menghasilkan 0,75
gelombang, panjang gelombang 1,813 m, dan kecepatan gelombangnya 14,89 m/s.
Benang yang diberi beban 0,15 kg dengan besar voltase 6 V menghasilkan 0,75
gelombang, panjang gelombang 1,813 m, dan kecepatan gelombangnya 14,89 m/s.
Benang yang diberi beban 0,2 kg dengan besar voltase 3 V menghasilkan 1,5
gelombang, panjang gelombang 0,906 m, dan kecepatan gelombangnya 17,19 m/s.
Benang yang diberi beban 0,2 kg dengan besar voltase 6 V menghasilkan 1,5
gelombang, panjang gelombang 0,906 m, dan kecepatan gelombangnya 17,19 m/s.

ANALISIS DATA

Pada percobaan ini massa benang yang digunakan dibuat sama yaitu 0,0092 kg, begitu
pula dengan panjang benangnya yaitu 0,54 cm.

KESIMPULAN

Dari data diatas, didapat bahwa besarnya kecepatan gelombang pada


benang berbanding lurus dengan berat beban yang digantungkan.
Jadi, semakin besar massa beban gantung, maka semakin besar
pula kecepatan gelombang.
Banyaknya gelombang pada benang tergantung pada berat beban
yang digunakan. Semakin berat bebannya semakin sedikit
gelombang yang terbentuk.
Besarnya voltase tidak mempengaruhi banyaknya gelombang,
kecepatan gelombang, dan panjang gelombang pada benang.

N
A
I
K
E
S

Anda mungkin juga menyukai