Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PEMULIAAN TANAMAN

“Pemuliaan Tanaman Semangka Menyerbuk Silang”

Dosen Pengampu ;
Ir. Sri Lestari Purnamaningsih, MS.

Diusulkan Oleh:
Krismon Husodo Mulyo 165040200111063 Tahun Angkatan 2016

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
Latar Belakang

Semangka merupakan tanaman yang termasuk kedalam komoditas


hortikultura dan dari famili Cucurbitaceae (labu-labuan). Semangka merupakan
salah satu buah yang digemari dan mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi.
Semangka digemari oleh masyarakat indonesia dikarenakan rasanya yang manis,
renyah dan kandungan airnya yang banyak.
Tanaman semangka (Citrullus vulgaris. Scard) adalah tanaman yang
berasal dari Benua Afrika tepatnya di gurun pasir Kala hari. Penyebarannya ke
India, China dan Amerika dilakukan oleh para pelayar dari pedagang. Buah
semangka memiliki daya tarik tersendiri dari buahnya yang segar dan manis.
Kandungan airnya mencapai 92 %, karbohidrat 7 % dan sisanya adalah vitamin.
Perkembangan teknologi budidaya semangka di daerah Sub-tropika lebih maju
dibandingkan daerah asalnya (tropika). Jenis-jenis baru baik, hibrida yang diploid
(semangka berbiji) maupun yang triploid (semangka tak berbiji), telah banyak
dikembangkan dengan kualitas buah dan hasil jauh lebih baik dibandingkan
dengan semangka tropis
Terdapat puluhan varietas semangka yang dibudidayakan, tetapi hanya
beberapa yang diminati para petani atau konsumen. Di Indonesia varietas yang
cocok dibudidayakan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Semangka Lokal
(Semangka hitam dari Pasuruan, Semangka Batu Sengkaling dan Semangka
Bojonegoro) dan Semangka Hibrida Impor (dari hasil silangan Hibridasi) yang
mempunyai keunggulan tersendiri.
Budidaya tanaman semangka di Indonesia masih terbatas untuk memenuhi
pasaran dalam negeri. Padahal terbuka peluang yang sangat luas bahwa semangka
dapat diekspor ke luar negeri, sebab kondisi alam Indonesia sesungguhnya lebih
menguntungkan daripada kondisi alam negara produsen lain di pasaran
Internasional. Permintaan pasar dunia akan semangka mencapai 1.506.000 ton.
Sampai saat ini Indonesia mendapat peluang ekspor semangka cukup besar yaitu
1.144 ton per tahun. Pemuiaan semangka ini dilakukan untuk mendapatkan
varietas baru yang harapannya dapat mempunyai produksi yang lebih baik.
Metodologi
Persemaian Dilakukan di Glass House. Varietas yang digunakan yaitu
Amor F1, Tafuma F1, Sun Flower F1,Sea Dragon F1, Legyta F1, dan Possa F1.
Media yang digunakan yatu tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1, lalu
dimasukkan ke dalam plastik putih ukuran 4x6 cm dengan memasukkan tanah ¾
bagian. Benih di semai ke dalam plastik sebanyak 1 biji pada setiap polybagnya.
Kemudian beri label pada setiap tanaman.

Transplanting atau pemindahan tanaman untuk ditanam di lahan. Pada


setiap tanaman diberi jarak antar tanaman 20x20 cm jarak antara bedengan 20 cm
dan tinggi bedengan 40 cm. pemberian jarak antar tanaman bertujuan untuk
mempermudahkan tanaman untuk mendapatkan cahaya matahari yang cukup serta
mendapatkan unsur hara yang cukup dalam pertumbuhan semangka. Bedengan
ditugal untuk mendapatkan lubang tanam semangka, kemudian mengambil bibit
lalu menekan media di dalam plastik supaya saat dipindahkan ke bedengan tanah
tetap utuh sehingga akar tanaman tetap terjaga lalu menutup lubang tanam dengan
tanah disekitarnya.

Pada tanaman semangka ini di lakukan tiga kali pemupukan diantaranya


pupuk kandang, pupuk urea dan pupuk npk. Pada pupuk kandang di berikan pada
saat prngolahan tanah pertama, NPK pada 2 mst dan urea pada 5 mst ,
perbandingan pupuk NPK pada pupuk yang digunakan adalah NPK (16:16:16).
Dosis pupuk yang digunakan pada pemupukan tanaman semangka adalah pupuk
urea dan NPK sebanyak 0,5 gram pertanamnan. Cara pengaplikasian pupuk pada
pupuk kandang dilakukan dengan mencampurkan tanah dengan pupuk hingga
merata.

Proses persilangan pertama dilakukkan dengan penentuan induk tetua


jantan dan betina. Waktu untuk persilangan yaitu pukul 06.00-09.00 WIB. Setelah
itu kepala putik dibuka dan menyerbukkan serbuk sari ke kepala putik yang telah
dibuka. Kemudian bunga tersebut disungkup menggunkan kertas minyak.
Terakhir pemberian label yang berisikan nama tetua jantan maupun betina, nama
pemulia, dan waktunya.

Proses terakhir adalah seleksi. menurut buku descriptor International


Union For The Protection Of New Varieties Of Plants (2013) yang perlu
diperhatikan pada proses seleksi adalah daun yang sehat, ukuran peduncle yang
ideal, waktu pembungaan betina, berat buah, bentuk bujur buah, bentuk apikal
buah, warna dasar kulit buah, warna corak pada buah, lebar corak pada buah,
margin corak pada buah, warna daging buah, panjang biji, dan warna dasar testa
(lapisan pelindung biji).
Bagan kombinasi persilangan

A F Keterangan :

A Amor

B C D E F A B C D E B Possa

C Legyta

B E D Tafuma

E Sun Flower

C D E F A B C D F Sea Dragon

C D

D F F A B C

D A

E F A B

E B

F A

Anda mungkin juga menyukai