Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan
angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi
untuk tiap komputer/host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah
32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang
menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis
TCP/IP.
SUBNETING
Pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil-kecil disebut
sebagai subnetting dilakukan dengan cara memodifikasi subnetmask
default.
Subnetting adalah suatu proses untuk memecah suatu jaringan IP
jaringan ke Sub Jaringan yang lebih kecil atau juga dapat
diartikan sebagai metode yang dilakukan untuk membagi blok
setiap alamat IP address menjadi beberapa blok IP address.
A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk
subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
10.0.0.0
Penghitungan:
1 pada 3 oktet terakhir kelas A. Sehingga jumlah Subnet pada kasus kelas A adalah
28 = 256.
Jumlah Host per Subnet dapat dihitung dengan rumus 2 y 2, dimana y adalah
kebalikan dari x, yaitu banyak nya binary 0 pada 3 oktet terakhir kelas A.
Blok Subnet : 256 255 = 1, dimana 255 adalah nilai oktet terakhir subnetmask
blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya
blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang dimainkan di oktet
keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita mainkan di oktet keempat, tapi
setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
172.16.0.0
(255.255.192.0).
Penghitungan:
oktet terakhir kelas B. Sehingga jumlah Subnet pada kasus kelas B adalah 2 2 = 4.
Jumlah Host per Subnet dapat dihitung dengan rumus 2 14 2, dimana y adalah kebalikan dari
x, yaitu banyak nya binary 0 pada 2 oktet terakhir kelas B. Sehingga jumlah Host per Subnet
pada kasus kelas B adalah 214 2 = 16.382.
Blok Subnet : 256 192 = 64, dimana 192 adalah nilai oktet terakhir subnetmask
hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang dimainkan
di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita mainkan di oktet
keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000
(255.255.255.128).
Penghitungan:
oktet terakhir kelas B. Sehingga jumlah Subnet pada kasus kelas B adalah 2 9 = 512.
Jumlah Host per Subnet dapat dihitung dengan rumus 2 7 2, dimana y adalah kebalikan dari x,
yaitu banyak nya binary 0 pada 2 oktet terakhir kelas B. Sehingga jumlah Host per Subnet pada
kasus kelas B adalah 27 2 = 126.
Blok Subnet : 256 128 = 128, dimana 128 adalah nilai oktet terakhir subnetmask
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan:
oktet terakhir kelas C. Sehingga jumlah Subnet pada kasus kelas C adalah 2 2 = 4.
Jumlah Host per Subnet dapat dihitung dengan rumus 2 14 2, dimana y adalah kebalikan dari
x, yaitu banyak nya binary 0 pada oktet terakhir kelas B. Sehingga jumlah Host per Subnet
pada kasus kelas B adalah 26 2 = 62.
Blok Subnet : 256 192 = 64, dimana 192 adalah nilai oktet terakhir subnetmask
TERIMAKASIH