Anda di halaman 1dari 51

Konsep Dasar Hidrologi

Oleh :

Bambang Yulistiyanto

Hidrologi terapan (siklus hidrologi, konsep DAS, penentuan

debit andalan dan debit rencana), klimatologi (angin, penyinaran


matahari dan curah hujan),
software program untuk analisis dan simulasi bidang hidrologi
dan hidrolika,
sistem aliran fluida, hidraulika saluran terbuka dan saluran
tertutup,
Konsep Ekohidraulik dan penerapan Ekohidraulik dalam sistem
Tenaga Mikrohidro

Pengertian Umum
Ketersediaan Air : meliputi ketersediaan air
permukaan
(sungai
dan
telaga)
dan
ketersediaan air tanah (akuifer dan mata air).
Data debit Sungai berubah-ubah sepanjang
tahun. Debit besar pada musim basah dan debit
kecil pada musim kering
Pada tahun yang berbeda dengan bulan yang
sama debit juga tidak sama
Debit yang mana yang dipakai pada
perencanaan Bangunan mikrohidro?

Hydrology

Dua Daerah Aliran Sungai

A. ANALISIS HIDROGRAF

a. Upaya menekan debit maksimum


(musim hujan)
b. Upaya meningkatkan debit minimum (kemarau)

SESAAT/HARIAN/BULANAN

Kaitan Air permukaan dan air tanah


Elevasi muka air danau
dipengaruhi elev. Muka air
tanah. Berfungsi sbg
penyangga thd pengendalian
banjir dan recharge aquifer
Sumur
dalam

Daerah hujan
dan recharge

Large irrigated areas in


plains vulnerable to rising
groundwater levels as the
water table has a low
hydraulic gradient

Source: FAO 1995 redrawn

Wells vulnerable to
saline intrusion if water
table falls
Mataair

Groundwater
River seepage
recharges groundwater
Water table
Direction of groundwater
flow

River base flow supplied


by groundwater

Wells control water table


but may re-circulate
progressively more saline
water. Overpumping may
cause saline intrusion

(1)
Streamflow

(cfs)

Rainfall
Excess

Runoff
Groundwater
Time (hr)

Skema sungai perenial (perenial stream)

Skema sungai intermiten (intermitten streams)

Skema sungai epimeral (ephimeral streams)

Alur Analisa Neraca Air

Data-data
Ketersediaan
Air
Data
untuk pemetaan

Data hidroklimatologi
Data curah hujan harian
Data debit aliran harian

Debit Andalan
Debit andalan merupakan debit aliran yang tersedia

dengan probabilitas tertentu sepanjang tahun. Nilai


debit andalan ini dipengaruhi oleh nilai debit aliran di
muka tanah dari hujan setelah mengalami berbagai
proses alam seperti infiltrasi dan evapotranspirasi.
Pemanfaatan

Keandalan

Penyediaan air minum

99%

Penyediaan air industri

95-98%

Penyediaan air irigasi (daerah lembab)

70-85%

Penyediaan air irigasi (daerah kering)

80-95%

PLTA berdasarkan Produksi Energi


PLT piko hidro
= < 100 kW
PLT mikro hidro (PLTMH)
= 101 1000 kW
PLT mini hidro (PLTM) = 1001 10000 kW
PLTA skala kecil = 10001 25000 kW
PLTA skala besar = > 25 MW
PLTA berdasarkan tinggi jatuh
Pembangkit listrik head rendah
Pembangkit listrik head sedang
Pembangkit listrik head tinggi

= < 15 m
= 15 50 m
= > 50 m

Penentuan Debit Andalan:


Data Debit selama kurun waktu panjang
Data Debit dan data hujan
Data Klimatologi
Data debit yang panjang sulit diperoleh
Hubungan rainfall-runoff berdasar data debit

dan hujan pada waktu yang sama


Bangkitan data debit berdasar data hujan dan
hubungan rainfall-runoff

Model hujan-aliran Mock


Data yang diperlukan: data klimatologi, luas dan

penggunaan lahan

Parameter DAS hasil kalibrasi Mock


Parameter DAS

Nilai

Nilai

Satuan

Simbol

Koefisien infiltrasi musim basah

WIC

0,1

0,5

Koefisien infiltrasi musim kemarau

DIC

0,35

0,75

Initial Soil Moisture (mm)

mm

ISM

50

300

Soil Moisture Capacity (mm)

mm

SMC

100

300

Initial Groundwater Storage (mm)

mm

IGWS

50

2000

Groundwater Recession Constant

0,75

0,975

Minimum Maksimum

Distribusi Probabilitas Weibull


m
P
100%
n1
P

= probabilitas kejadian debit disamai atau


dilampaui (%),
m = nomor urut data dari nilai terbesar ke terkecil,
n = jumlah data.

Daya Bangkitan Listrik

P gHQ
P

= tenaga listrik yang dibangkitkan (Watt),


= massa jenis air (kg/m3),
g = kecepatan gravitasi (m/s2),
Q = debit aliran (m3/s),
H = tinggi jatuh (m), dan
= efisiensi (%), 0,6 ~ 0,75

Data Hidroklimatologi
Data

hidroklimatologi adalah data yang


diperlukan untuk menentukan besaran
penguapan rerata bulanan yang terjadi pada
DAS Serang. Data hidroklimatologinya antara
lain data temperatur, kecepatan angin,
kelembaban udara, dan data radiasi
matahari.

Contoh Perencanaan PLTMH Lewara

Analisis hujan
Hujan DAS
aritmatik/ rerata aljabar
poligon Thiessen
isohyet

Metode Aritmatik
paling sederhana
akan memberikan hasil yang teliti bila:
stasiun hujan tersebar merata di DAS
variasi kedalaman hujan antar stasiun
relatif kecil
1 N
P
Pi
N i 1

dengan N
Pi

: jumlah stasiun
: kedalaman hujan di
stasiun i

Metode Aritmatik
C

1 n
P di
n i 1
1
( PA PB PC )
3

Metode Thiessen
relatif lebih teliti
kurang fleksibel
tidak memperhitungkan faktor topografi
objektif
N
P i . Pi
i1

dengan
N: jumlah stasiun
Pi: kedalaman hujan di stasiun I
i: bobot stasiun I =Ai / Atotal
Ai: luas daerah pengaruh sta. I
Atotal : luas total

Metode Thiessen
C
n

P i Pi
i 1

A PA B PB C PC
A

Metode Thiessen
C

P i Pi
i 1

A PA B PB C PC D PD

Metode Thiessen
D

C
n

P i Pi
i 1

A PA B PB C PC D PD E PE

B
E
A

Metode Isohyet
fleksibel
perlu kerapatan jaringan yang cukup untuk
membuat peta isohyet yang akurat
subjetif
1
Pi Pi 1
P Ai
A i
2
n

dengan:
n : jumlah luasan
Pi: kedalaman hujan di kontur i
i: bobot stasiun I =Ai / Atotal
Ai: luas daerah antara dua garis
kontur kedalam hujan
Atotal : luas total

d6

Metode Isohyet

d5
C

di d 2
1
P Ai
A i 1
2
d1 d 2
d5 d6
A1
A5
2
2

A
n

A5
A4
B
A3

A1

d1

A
A2
d4
d2

d3

Evapotranspirasi
AET PET E
m
E PET
18 nh
20
AET
PET
nh

=
=
=

evapotranspirasi aktual (mm/bln),


evapotranspirasi potensial (mm/bln)
jumlah hari hujan bulanan,

exposed surface (%),

No.
1
2
3

m
0%
10 40 %
30 50 %

Daerah
hutan primer, sekunder
daerah tererosi
daerah ladang pertanian

390000 mT

397500

405000

412500

420000 mT

Sendangpitu Nyangkringan
9142500 mU

9142500 mU

T
$

Singkung
T
$

KAB. PURWOREJO

T
$

Kenteng
S

9135000

7 Km

9135000

Kalijoho

T
$

LEGEN DA :

Harjorejo Kokap

KAB. BANTUL
T
$
Lokasi Stasiun Hujan

T
$

KAB. KULON PROGO

Batas Propinsi

T
$

Batas Kabupaten/K odya

Gembongan

9127500

9127500

Jalan A rteri
Jalan K olektor
Batas pantai
Sungai

Sapon
Brosot/Tirtorahayu

Poligon Thiess en

T
$

T
$
T
$

390000 mT

397500

405000

412500

420000 mT

9120000 mU

9120000 mU

Sanden Pandak

Gambar 9. Letak Stasiun Hujan di dan Poligon


Thiessennya

Contoh Analisa Hujan Rerata dg Poligon Thiessen


A1 .P1 + A 2 .P2 + .... + A n .Pn

p=

A1 + A 2 + .... + A n

No
1
2
3
4
5
6

Stasiun Hujan
Singkung
Kenteng
Kokap
Kalijoho
Gembongan
Brosot/Tirtorahayu

Total

Hujan pada Januari I (mm)

96.51
46.95
152.11
58.42
92.07
64.64

73.00
73.00
27.00
219.00
358.00
190.00

510.69

==
96,51*73,00+ 46,95*73,00

Luas Daerah (km)

+ 152,11*27,00 + 58,42*219,00+ 92,07*358,0+ 64,64*190,00

p =

= 142 mm
96,51

+ 46,95

+ 152,11 + 58,42 + 92,07 + 64,64

PENGUAPAN (EVAPORATION)
Proses perubahan dari zat cair / padat menjadi gas
Beberapa difinisi tentang penguapan :
PENGUAPAN : Proses tranfer moisture dari permukaan bumi ke atmosfir.
TRANSPIRASI (TRANSPIRATION) : Penguapan air yang terserap tanaman.
(tidak termasuk penguapan dari permukaan tanah)
EVAPOTRANSPIRASI (EVAPOTRANSPIRATION) :Penguapan dari
permukaan bertanaman (vegetated surface)
EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL (potential evapotranspiration) :
evapotranspirasi yang terjadi apabila cadangan
moisture
tidak terbatas.

ETo = [C w. Rn + (1-w) . f(U) . (ea - ed) ]

dengan
Rs
Rns
f(ed)
f(t)
f(n/N)
Rs
Rn1
Rn

f(U)
= 0,27 (1+ u/100)
= Ra. (0,27 + 0,50 . n/N)
= (1 - ). Ra, dimana =0,27
= 0,34 0,044 ed
= Tk 4
= 0,1 + 0,9 n/N
= (a + b . n/N) . Ra
= f(t) . f(ed) . f(n/N)
= Rns Rnl

ETo = evapotranspirasi tanaman, dalam mm/hr; w = faktor

tekanan; Rn = radiasi bersih, dalam mm/hr; u = kecepatan angin,


dalam km/hr; (ea ed) = perbedaan antara tekanan uap air pada
temperatur rata-rata dengan tekanan uap jenuh air, dalam mm/hr; C
= faktor pendekatan Penman; Ra = radiasi pada lapisan atas
atmosfir, dalam Cal/mm2/hari; Rs = radiasi gelombang pendek
yang diterima bumi, dalam mm/hr.

Tabel. 5. Analisis Nilai Evapotranspirasi Potensial Stasiun Barongan

Analisa Debit Andalan


Debit aliran rerata setengah bulanan

dihitung

dengan model Mock


parameter-parameter dalam Model Mock

adalah sebagai berikut ini:

a). Koefisien infiltrasi untuk musim kemarau


(Cds) dan musim penghujan (Cws).
b). Initial Soil Moisture (ISM).
c). Soil Moisture Capacity (SMC).
d). Initial Ground Water Storage (IGWS).
e). Ground Water Resesion Constant (K).

3
2
5

6
7
8

akifer

SIKLUS HIDROLOGI
(HYDROLOGIC CYCLE)

1. PENGUAPAN
(EVAPORATION)
2. TRANSPIRASI
(TRANSPIRATION)
3. HUJAN
(PRECIPITATION / RAINFALL)
4. ALIRAN LIMPASAN
(OVERLAND FLOW )
LIMPASAN PERMUKAAN
(SURFACE RUNOFF)
5. INFILTRASI
(INFILTRATION)
6. ALIRAN ANTARA
(INTERFLOW / SUBSURFACE
FLOW)
7. PERKOLASI
(PERCOLATION)
8. ALIRAN AIR TANAH
(GROUNDWATER FLOW)
9. LIDAH AIR ASIN
(SALT WATER TONGE)

ER = hujan langsung yang sampai dipermukaan tanah (excess

rainfall), dalam mm/bulan; P = hujan, dalam mm/bulan; Eto =


evapotranspirasi
potensial,
dalam
mm/bulan;
Et
=
evapotranspirasi terbatas/actual, dalam mm/bulan; E =
evapotranspirasi, dalam mm/bulan; n = jumlah hari hujan
perbulan; SM = kandungan air dalam tanah (soil moisture),
nilainya SM = 0 (tanah kering sekali) dan SM = max/kapasitas
lapang (tanah pada saat jenuh air), dalam mm/bulan; WS =
kelebihan air (water surplus), dalam mm/bulan; I= infiltrasi,
dalam mm/bulan; GWS = jumlah air yang tertampung di dalam
akuifer (ground water storage), dalam mm/bulan; DS =
perubahan volume tampungan, dalam mm/bulan; ki = koefisien
infiltrasi (musim kemarau dan musim hujan); k = faktor resesi air
tanah; BF = aliran dasar, dalam mm/bulan; DRO = limpasan
langsung, dalam mm/bulan; A = luas daerah aliran sungai,
dalam km2; QRO= debit, dalam m3/dt.

Curah Hujan & Debit Andalan


Metode Weibull :

p=

m
n+1

dengan : p
m
n

= probabilitas
= nomor urut data dari besar
ke kecil
= jumlah data

HASIL

Anda mungkin juga menyukai