Anda di halaman 1dari 24

INTERIOR BANGUNAN PRIVAT

APARTMENT INTERIOR
UNTUK PENDERITA

CLAUSTROPHOBIA

LATAR BELAKANG
ketakutan berlebihan
berada didalam ruang sempit dan tidak
terdapat jalan keluar.

Claustrophobia adalah

Sekitar

5-7%

orang

claustrophobia

didunia

menderita

Claustrophobia

ini umumnya terjadi akibat


peristiwa traumatis yang pernah dialami
sebelumnya (misal: terkunci dikamar mandi,
terkunci di gudang.dll) namun menurut
penelitian claustrophobia juga bersifat genetik.

Pada beberapa kasus claustrophobia akan

diikuti oleh ketakutan akan ruang gelap (


nyctophobia)

DIAGNOSIS?
Gejala claustrophobia termasuk
diantaranya adalah denyut jantung yang
cepat, gemetar dan berkeringat, sesak
napas, hiperventilasi, serangan panik,
pingsan, mual, pusing, sakit kepala, dan
nyeri dada saat sedang berada diruang
tertutup

claustrophobia sering
merasa seperti akan mati atau menjadi
sangat cemas ketika timbul serangan.

Orang dengan

KEGIATAN YANG SERING DIHINDARI


Seseorang dengan claustrophobia akan

menghindari lift,

takut ketika semua pintu dalam ruangan tertutup,


berdiri dekat dengan pintu keluar ketika dalam keramaian,
Ketika Melakukan kegiatan, penderita claustrophobia akan memilih tempat yang dekat

dengan bukaan

Menghindari ruangan gelap atau pengap


Tidak berlama-lama di kamar mandi

PERAWATAN

Cognitive Behavioral Therapy (pendekatan secara tidak langsung melalui

meditasi atau terapi audio)


In vivo expossure ( penderita dihadapkan langsung dengan keadaan yang
membuat takut)

Interoceptive exposure (penderita dihadapkan dengan keadaan yang membuat


takut

secara bertahap)

Natural remedies (menggunakan aroma bunga-bunga yang menenangkan


kepanikan)

TEMA DESAIN

LUAS
TENANG
NYAMAN

KONSEP
Ruang tidak bersekat
Pembagian ruangan yang tidak banyak

sekat, ruangan yang memiliki banyak


sekat akan menyulitkan bagi penderita
untuk keluar dari rumah saat timbul
serangan. Dengan dibuatnya ruangan
minim sekat akan memudahkan bagi
penderita untuk mencari pintu keluar

Sirkulasi jelas
Pengaturan

sirkulasi yang jelas diusahakan


sirkulasi yang membingungkan didalam ruangan

tidak

ada

KONSEP DESAIN
Pemilihan warna
Menghindari pemilihan warna gelap pada

ruangan, warna gelap akan membuat


ruangan semakin terlihat sempit dan
gelap, sehingga akan memicu perasaan
was-was dan takut. Penggunaan warna
dengan tema natural (hijau,biru, putih,
coklat) akan membuat suasana segar dan
membuat penghuni seakan-akan berada
di luar ruangan.
Menghindari
block warna pada bagian
dinding paling panjang/paling lebar.
Dengan adanya warna yang mendominasi
pada satu sisi akan menyebabkan suasana
ruangan yang menekan

SKEMA WARNA
untuk menghasilkan kesan luas pada area

sempit, pemilihan warna menjadi hal yang


utama. untuk area sempit penggunaan
skema warna terang dan dingin akan
menjadikan ruangan nampak luas.
pada desain ini skema warna yang

digunakan adalah monokromatik biru. biru


akan memberikn kesan luas, nyaman dan
tenang pada ruangan sangat cocok untuk
desain interior bagi penderita
clautrophobia ini.

KONSEP DESAIN
PEMILIHAN MATERIAL
untuk menciptakan ruang yang luas, nyaman dan

tenang dapat dicapai melalui pemilihan material


bahan yang digunakan. perabot dengan material
berat, massive dan berwarna gelap perlu
dihindari untuk memberikan kesan luas.

pada desain ini, pemilihan material diutamakan

menggunakan material yang mengandung unsur


alami, sehingga perabot didominasi dengan
material dari kayu. Untuk ranjang tempat tidur
memang didesain massive mengingat fungsinya
yang tidak hanya sebagai ranjang melainkan juga
sebagai lemari. untuk mengatasi kesan berat dari
bentuknya yang massive, material yang
digunakan berupa kayu berwarna cerah sehingga
mengurangi kesan berat.

KONSEP DESAIN

PEMILIHAN PERABOT
Pemilihan perabot akan menentukan

kesan pada ruangan. Untuk ruang yang


kecil penggunaan perabot yang
multifungsi akan sangat efektif.
Pada desain ini penggunaan perabot yang

multifungsi digunakan pada hampir setiap


areanya, hal ini untuk menghasilkan ruang
yang luas dan nyaman

KONSEP DESAIN
PERMAINAN ILUSI
Penggunaan beberapa asesoris dapat

menciptakan suatu ilusi ruang. sebagai


contoh penggunaan cermin dapat
memberikan kesan luas pada ruang yang
sempit.
Pada desain ini aka menggunakan

beberapa ilusi seperti lukisan dan cermin


untuk menghadirkan ruang yang luas dan
juga mengalihakn perhatian penghuni
rumah.

PENGEMBANGAN DESAIN

APARTMENT TYPE STUDIO


1 KAMAR MANDI
1 KAMAR TIDUR
RUANG TAMU
DAPUR

DAPUR DAN AREA MAKAN

Ukuran dapur sangat sempit karena berbatasan langsung dengan sirkulas, maka
digunakan perabot yang multifungsi untuk mengantisipasinya. Seluruh Perlengkapan dapur
seperti kulkas, kompor,dll menjadi satu dengan kitchen set. untuk memaksimalkan ruang,
digunakan meja lipat yang menjadi satu dengan kitchen set

pada area washtafel digunakan ilusi

cermin yang dibentuk menyerupai jendela.


hal ini untuk menciptakan suasana
seolah2 ruang dapur berbatasan langsung
dengan area luar sehingga penghuni tidak
merasa takut.

dikarenakan ruang yang sangat minim, maka meja makan menggunakan bentuk perabot

yang tidak seperti meja makan pada umumnya, meja makan pada desain ini
dikamuflasekan sebagai cermin, sehingga tidak memakan ruang dan juga mempercantik
ruangan.

KAMAR MANDI
Penderita claustrophobia umumnya tidak suka berlama-lama berada dikamar mandi, semakin lama mereka berada dikamar mandi

akan memicu imajinasi mereka tentang ruang yang sempit.


pada desain ini kamar mandi dibuat tidak bersekat. untuk memaksimalkan ruang digunakan shower. area shower hanya dibatasi

dengan penggunaan tirai transparan untuk membuat kontinuitas visual pengguna.

Area kamar mandi juga digunakan sebagai area mencuci

pakaian sehingga terdapat mesin cuci. untuk membuat ruangan


terkesan rapi, digunakan rak untuk tempat washtafel dan juga
mesin cuci.
penggunaan cermin dengan dimensi yang besar untuk

menimbulkan kesan ruangan yang luas. pada area dinding dekat


ceiling diberi lampu LED untuk memberikan ilusi seolah-olah
cahaya matahari masuk kedalam kamar mandi.
pada area lantai dan pintu diberi aksesoris berbentuk bintang,

bintang ini dapat bercahaya disaat gelap karena menggunakan


cat Photoluminescent. bintang-bintang ini nantinya akan
menuntun ke arah pintu. hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
disorientasi saat serangan panik terjadi. sehingga pengguna
dapat menemukan jalan keluar. pada area dinding juga diberi list
dengan menggunakan material batu, hal ini juga digunakan
untuk menemukan pintu keluar.

AREA TEMPAT TIDUR


Bagi para penderita claustrophobia, bukaan menjadi hal yang sangat penting. mereka lebih nyaman

melakukan aktivitasnya didekat bukaan (jendela atau pintu). dari analisis itulah maka pada desain
ini, area tempat tidur dan area kerja diletakkan di dekat jendela. Tempat tidur digunakan pula
sebagai area kerja untuk menghemat ruang. Pada saat tidak digunakan untuk tidur, kasur akan
dilipat dan dimasukkan kedalam lemari yang menyatu dengan ranjang. pada area ini juga dilengkapi
dengan meja lipat yang digunakan untuk bekerja.

penggunaan wallpaper dan ceiling bermotif awan agar penghuni tidak merasa berada di ruang yang tertutup, pada

area ceiling juga terdapat lampu berbentuk bintang untuk mengalihkan perhatian penghuni sehingga tidak menatap
ceiling langsung melainkan melihat lampu bintang tersebut.
Adanya lukisan yang berbentuk seperti sebuah jendela, hal ini sebagai ilusi untuk penghuni sehingga seakan-akan

penghuni langsung berhubungan dengan ruang luar.

AREA RUANG TAMU

Karena type apartment adalah studio sehingga seluruh ruangan

meggunakan konsep open plan, pada desain ini ruang tamu menjadi
satu dengan area tempat tidur. dimensi ruang tamu sangat kecil
karena harus berbagi dengan area tempat tidur. penggunaan set seofa
pun tidak memungkinkan, sehingga digunakan perabot yang
multifungsi menjadi pilihan untuk menciptakan ruang yang luas
Televisi diletakkan menempel pada dinding untuk menghemat ruang
dan memperlebar sirkulasi. kursi tamu berfungsi ganda sebagai meja,
ketika tidak digunakan kursi tersebut dapat dilipat dan difungsikan
sebagai meja sehingga tidak mengganggu sirkulasi dari adanya
penggunaan kursi yang besar.

penggunaan cermin untuk memperluas

ruangan juga diterapkan pada area ini,


adanya cermin dengan dimensi cukup
besar digunakan sebagi frame dari
televisi.
Pada Pintu utama, lantai dan dinding

diberi lampu bintang yang dapat


menyala waktu gelap untuk
mengantisipasi ketika penghuni rumah
mengalami disorientasi saat serangan
tiba.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai