Anda di halaman 1dari 20

(HERBAL MEDICINE)

TANAMAN OBAT TRADISIONAL

Rahmah Chairunnisa
1641012342
Apoteker UNAND Angkatan III 2016

I. DAUN DEWA (Gynura


divaricata)

Daun dewa mengandung senyawa


saponin, flavonoid dan minyak atsiri.
Daun dewa berkhasiat untuk mengobati
muntah darah dan payudara bengkak.

Daun dewa bisa juga digunakan untuk


melancarkan sirkulasi darah, mengobati
luka memar, menurunkan tekanan
darah tinggi, menghentikan
pendarahan, pereda rasa nyeri
(analgesik), penurun panas, kencing
manis atau diabetes mellitus dan
sebagai obat pembersih racun dalam
tubuh.

Pengobatan dengan daun dewa bisa dengan daun segar yang


disajikan secara langsung atau dalam bentuk ekstraknya.

Untuk menurunkan tekanan darah tinggi, ambil tujuh lembar daun


dewa yang cukup lebar dan siap panen, kemudian direbus dengan
tiga gelas air sampai tersisa kira-kira dua gelas.

Air rebusan yang tersisa bisa diminumkan dua kali dalam sehari
sesudah makan. Atau bisa juga daun dewa dijadikan sebagai
lalapan makan.

Untuk obat luka memar, gunakan daun dan umbi daun dewa
seberat 20 gram dan daun daun jarak yang masih segar 10
lembar. Lalu, haluskan ketiganya sampai halus, setelah itu
tapalkan pada daerah yang memar.

II. SELEDRI (Apium graveolens)

Seledri merupakan sayuran


hijau yang rendah kalori. Daun
seledri mengandung sekitar 16
kalori per 100 gram. Daun
seledri selain biasa digunakan
sebagai penambah aroma
masakan, juga bisa digunakan
sebagai tanaman obat
keluarga.

Seledri mengandung vitamin A,


vitamin C, vitamin B1 dan zat
besi lainnya seperti kalium,
mineral dan zat besi.

Beberapa manfaat daun seledri diantaranya dapat mengobati


tekanan darah tinggi, mencegah pembentukan batu di kantung
empedu, menenangkan sistem saraf, mengembalikan nafsu
makan yang hilang, menghindarkan dari kanker perut dll.

Seledri juga bermanfaat untuk menjaga kecantikan wajah, daun


seledri yang dikonsumsi bisa mencegah timbulnya kerutan pada
wajah.

Bisa juga digunakan sebagai masker, caranya beberapa daun


seledri di iris kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam mangkuk yang
berisi air mendidih. Biarkan selama 15 menit. Setelah harum,
buang daun seledrinya dan air daunnya disimpan di lemari es.
Gunakan air daun seledri tadi pada malam hari sebagai masker.

III. SAMBILOTO (Andrographis paniculata)

Sambiloto (Andrographis
paniculata), adalah sejenis tanaman
herba dari famili Acanthaceae, yang
berasal dari India dan Sri Lanka.
Sambiloto juga dapat dijumpai di
daerah lainnya, seperti Indonesia,
Malaysia, Thailand, serta beberapa
tempat di benua Amerika.

Genus Andrographis memiliki 28


spesies herba, namun hanya sedikit
yang berkhasiat medis, salah
satunya adalah Andrographis
paniculata (sambiloto).

Daun sambiloto banyak mengandung senyawa Andrographolide, yang


merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa kimia yang
rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911.

Andrographolide memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan


terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan
parasetamol. Khasiat ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim
metabolik tertentu.

Sambiloto telah lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah


salah satu sistem pengobatan India kuno yang mencantumkan sambiloto
sebagai herba medis, dimana sambiloto disebut dengan nama Kalmegh
pada Ayurveda.

Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan


pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa aktifnya,
yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin
dependent kinase 4).

IV. TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L)

Tempuyung (Sonchus arvensis L)


termasuk tanaman terna menahun yang
biasanya tumbuh di tempat-tempat yang
ternaungi.

Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu,


tepinya berombak, dan bergigi tidak
beraturan. Di dekat pangkal batang, daun
bergigi itu terpusar membentuk roset dan
yang terletak di sebelah atas memeluk
batang berselang seling.

Daun berombak memeluk batang inilah


yang berkhasiat menghancurkan batu
ginjal.

Di dalam daun tersebut terkandung kalium berkadar cukup


tinggi. Kehadiran kalium dari daun tempuyung inilah yang
membuat batu ginjal berupa kalsium karbonat tercerai berai,
karena kalium akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung
dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang
merupakan pembentuk batu ginjal. Endapan batu ginjal itu
akhirnya larut dan hanyut keluar bersama urine.

Untuk menggunakannya sebagai obat diperlukan lima


lembar daun tempuyung segar. Setelah dicuci bersih, daun
diasapkan sebentar. Daun tersebut dimakan sekali habis
sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari kita bisa
memakan lalap itu sebanyak tiga kali

V. DAUN PEGAGAN (Centella asiatica)

Tanaman ini lebih


dikenal dengan
nama daun kaki
kuda dan Antanan.
Pegagan tumbuh liar
di perkebunan,
pematang sawah,
ladang dan tepian
jalan. Masyarakat
Jawa Barat biasa
memanfaatkan
tanaman ini untuk

Pegagan mengandung beberapa senyawa seperti


isothankuniside, thankuniside, asiaticoside, madasiatic
acid, brahminoside, brahmic acid, brahmoside,
madecassoside, vellarine, hydrocotylin, carotenoids,
centelloside, meso-inositol, serta garam-garam mineral
seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium dan besi.

Daun pegagan bisa digunakan untuk obat kulit (koloid),


memperbaiki peredaran darah dan gangguan saraf.
Berdasarkan penelitian di RSU Dr. Soetomo, daun pegagan
bisa dipakai untuk menurunkan tekanan darah, dan
penurunannya tidak terlalu drastis, sehingga cocok untuk
penderita yang berusia sudah lanjut.

VI. TEMBELEKAN
(Lantana camara)

Tembelekan merupakan tanaman perambat yang bisa tumbuh


sampai dengan ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut.

Tanaman ini banyak digunakan sebagai tanaman pagar karena bisa


tumbuh setinggi dua meter. Daun, bunga, dan akar dari tembelekan
bisa dimanfaatkan sebagai obat. Akarnya berkhasiat untuk
mengatasi penyakit TBC kelenjar, keputihan dan influenza.

Daunnya berkhasiat untuk obat sakit kulit, memar, bisul, rheumatik,


bengkak, panas tinggi dan gatal-gatal. Bunganya berkhasiat untuk
mengobati asthmatik dan TBC dengan batuk darah.

VII. SRIKAYA (ANNONA SQUAMOSA)

Srikaya berasal dari kawasan


Amerika tropis dan bisa tumbuh
di daerah dataran rendah
sampai dengan ketinggian 1000
meter di atas permukaan laut.

Srikaya akan mulai berbuah


setelah ditanam selama 1-2
tahun. Biasanya tanaman ini
akan berbunga pada bulan
januari Desember. Banyaknya
buah yang dihasilkan tergantung
pada pengairan, pemberian
pupuk dan pemangkasan.

Tanaman srikaya secara umum mengandung


anonain dan retikulin. Daun, akar, dan kulitnya
mengandung WN. Akar srikaya berkhasiat
sebagai antidepresi dan antiradang.

Daunnya berkhasiat sebagai peluruh cacing usus,


mempercepat pemasakan bisul dan antiradang.
Bijinya berkhasiat untuk membunuh serangga
dan memacu enzim pencernaan. Kulit kayunya
bekhasiat sebagai tonikum dan astringen.

VIII. BENALU (Macrosolen cochinchinensis L.)

Tanaman benalu
mengandung zat
glikosida kuersetin,
querstrin, alkaloida,
saponin, flavonoid, dan
tanin. Setiap kandungan
tersebut tergantung dari
jenis pohon induk yang
dia tumpangi.

Manfaat dan Khasiat Tanaman Benalu Bagi Kesehatan

Tanaman benalu digunakan untuk obat penyakit gangguan kelenjar


prostat,
Tanaman benalu untuk obat nyeri pinggang
Tanaman benalu untuk obatmelancarkan buang air kecil
Tanaman benalu sebagai obat untuk mengobati kanker
Tanaman benalu digunakan sebagai obat penyakit tumor,
Tanaman benalu untuk obat penyakit amandel
Tanaman benalu berguna untuk mengobati penyakit gangguan
pada organ usus.
Tanaman benalu digunakan sebagai obat penyakit gangguan pada
kelenjar prostat
Tanaman benalu dapat digunakan untuk antioksidan tubuh agar
tubuh kita terlihat lebih muda

IX. PETAI CINA (Leucaena leucocephala)

Petai cina disebut juga lamtoro


(Jawa) atau peuteuy (Sunda).
Tanaman ini banyak ditanam oleh
para petani di pedesaan sebagai
tanaman pagar. Batang pohonnya
keras tapi tidak berukuran begitu
besar.
Buahnya mirip dengan buah petai
tapi berukuran lebih kecil dan
berpenampang lebih tipis. Petai Cina
bisa dikembangbiakan dengan
penyebaran biji atau dengan cara
stek batang.
Petai cina bisa digunakan untuk
mengobati diabetes mellitus, kasura,
cacingan, bengkak, gairah seks dan
luka baru.

Petai cina bisa digunakan


untuk mengobati diabetes
mellitus, kasura,
cacingan, bengkak, gairah
seks dan luka baru.

X. BUNGA KITOLOD ATAU KEMBANG JANGAR


(Laurentia longiflora)

Kitolod merupakan merupakan tanaman


semak yang mempunyai tangkai bunga
yang panjang, dan mahkotanya
berbentuk bintang berwarna putih
bersih.

Bunga Kitolod atau Kembang Jangar,


tanaman ini mempunyai nama ilmiah
Isotoma longiflora atau Laurentia
longiflora yang merupakan mahkota
dari tanaman kitolod yang dapat
mengobati gangguan mata, seperti
hipermetropi, miopi, silinder, dan
gangguan mata lainnya.

Hal ini dapat dilihat dari kandungan


kimia didalamnya, seperti alkoid,
saponin, flavonoid dan felifenol.

Pada getahnya mengandung racun


namun pada bagian lain
mengandung zat
antiradang(antiflamasi),
antikanker (antineoplasmik) serta
menghilangkan nyeri dan
menghentikan penadarahan.

Manfaat dan Khasiat Kitolod:

Mengobati mata merah;


Mata gatal;
Mata minus dan plus;
Infeksi mata;
Katarak;
Nyeri dan perih pada mata.

Cara penggunaanya :

Pilih bunga kitolod yang baru merekah,


Pisahkan bunga dari pangkalnya
Celupkan pada air putih dalam gelas (anget atau biasa saja),
Ujung tangkainya teteskan pada bagian mata kanan dan kiri (masingmasing cukup sekali tetes) atau pada bagian mata yang sakit saja.

Pada saat penggunaannya mata akan terasa perih, merah


dan sesekali mengeluarkan air mata, tapi itu hanya
sebentar, setelah itu mata dikedip-kedipkan agar obatnya
terserap rata.
Untuk hasil maksimal, gunakan sehari dua kali, pagi dan
malam.
Bagi lansia, tetes mata ini berguna untuk mengatasi air
mata berlebihan, kelopak mata terasa berat, tidak tahan
panas, dan mata gatal.
Dan dengan meneteskan satu kali seminggu sangat
berguna untuk pencegahan agar kelak suatu saat nanti
tidak mudah mengalami gejala mata, seperti glukoma,
tidak tahan panas, cairan berlebih, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai