APLIKASI
ETIKA
PROFESI
DALAM
PELAYANA
N KB
LATAR BELAKANG
Tujuan
Manfaat
Untuk
Tujuan
Informed consent
Wewenang bidan
dalam pelayanan KB
PERMENKES RI 1464/MENKES/X/2010 yang
berkaitan dengan KB
D. Pelaksanaan tindakan
sesuai standart operasional
dan prosedur
Berdasarkan
KEPMENKES
RI/No.369/MENKEN/S
K/III/2007 TENTANG
STANDAR PROFESI
BIDAN pada BAB V
yaitu praktik Bidan
Pasal 14
Pasal 19
KASUS
Contoh Kasus Pelanggaran Etika dalam Pelayanan KB
7 th lalu istri saya melahirkan dengan operasi Caesar. Mengingat ingin
mengatur jarak kelahiran, kami memutuskan untuk menggunakan KB
suntik,namun ternyata tidak cocok sehingga beralih ke pil. 6 tahun
berselang kami memutuskan untuk memiliki anak lagi.Setahun pil sudah
tidak digunakan lagi, namun tanda-tanda kehamilan belum muncul.Sampai
pada akhirnya pada 4 maret 2006, dokter melakukan USG. Hasilnya amat
mengejutkan .Di dalam rahim istri saya terpasang IUD.Kami tidak pernah
berkeinginan menggunakan alat kontrasepsi IUD. Kalaupun secara sadar
menggunakannya , untuk apa masih menggunakan alat kontrasepsi suntik
dan lalu pil selama 6 tahun?. Kami menduga tindakan pemasangan ( tanpa
sepengetahuan dan izin dari kami berdua) dilakukan saat istri saya
dioperasi Caesar. Pihak RS saat itu sama sekali tidak menginformasikan
kepada kami perihal pemasangan IUD. Istri saya diopersi di RS Sunan
Gunung Jati Cirebon. Dengan kasus ini kami menuntut penjelasan dan ganti
rugi kepada pihak rumah sakit, seraya mengingatka kepada keluarga
berputra satu lainya yang sulit mendapatkan anak kedua :Anda mungkin
korban programKB yang dicananangkan rumah sakit.
Pembahasan
pada kasus diatas pasien tidak mengetahui dan tidak
diberikan penjelasan (konseling) maupun lembar
persetujuan tindakan medis untuk pemasangan alat KB
berupa KB IUD. Sehingga terdapat kesenjangan antara
teori dan praktek pada lahan.Oleh karenanya pihak
pasien berhak menuntut pihak Rumah Sakit untuk ikut
bertanggung jawab atas prosedur ataupun tindakan
yang telah dilakukannya. Jika terbukti dari pihak Rumah
Sakit melalukan pelanggaran kode etik tersebut maka
akan dikenakan hukuman pidana sesuai yang diatur
dalam perundang-undangan karena sudah melanggar
persyaratan untuk persetujuan tindakan medik yang
dimuat dalam UU Praktek Kedokteran No.29 tahun 2004
TERIMA KASIH