ABSTRAK
Tujuan penulisan ini dimaksudkan untuk mencari solusi atau
kesepakatan antara arsitek dengan ahli struktur sehingga
aspek estetika bangunan masih diperhatikan.
Maka dari itu, kekuatan dan estetika keduanya dapat tercapai
secara seimbang dan optimal dalam sebuah bangunan.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
GAYA GEMPA
(sumber: BMKG)
F=m.a
- gaya vertikal
Deformasi:
- deformasi lentur
deformasi torsi - deformasi geser
deformasi guling -
POKOK-POKOK PERANCANGAN
Massa bangunan
Kurangi
penonjolan-penonjolan
yang
berlebihan
atau
tidak
Proporsi
atau
perbandingan
ideal
antara
ketinggian
bangunan
POKOK-POKOK PERANCANGAN
Kekakuan
POKOK-POKOK PERANCANGAN
Redaman
Kekuatan
POKOK-POKOK PERANCANGAN
Duktilitas
Hal ini merupakan variasi dari konfigurasi susunan kolom lemah dan
balok kuat.
Kolom-kolom pendek umumnya akan mengalami keruntuhan geser dan
bukan keruntuhan lentur.
Pemecahannya adalah dengan memisahkan kolom-kolom pendek dari
dinding pengisi atau dinding struktur.
POKOK-POKOK PERANCANGAN
- Kombinasi sifat kuat dan duktilitas dari bangunan dinamakan sifat liat
(toughness) dari bangunan.
- Semakin tinggi sifat liat dari bangunan semakin baik perilakunya
terhadap gempa.
- Keliatan sangat dipengaruhi oleh bahan dan jenis struktur bangunan
yang dipakai.
Bentuk Geometri
POKOK-POKOK PERANCANGAN
Kompatibilitas
Kontinuitas
KESIMPULAN
Banyak
dijumpai
bangunan-bangunan
tinggi
saat
ini
yang
lapangan
terhadap
desain-desain
bangunan
yang
kurang