Anda di halaman 1dari 21

PANDANGAN

ISLAM TENTANG
DONOR ORGAN,
BEDAH PLASTIK,
DAN PERUBAHAN
KELAMIN
(TRANSGENDER)

Pandangan Islam Mengenai Donor


Organ
1.MUI
''Pada
dasarnya,
seseorang
tak
mempunyai hak untuk mendonorkan
anggota tubuhnya kepada orang lain,
karena ia bukan pemilik sejati atas organ
tubuhnya. Akan tetapi, karena untuk
kepentingan
menolong
orang
lain,
dibolehkan dan dilaksanakan sesuai
wasiat,''

2. Muhammadiyah
Hukum
Islam
membenarkan
donor
kornea
mata
yang
diwasiatkan
seseorang
ketika
meninggal dunia. Sebab, hal itu
dapat membawa kemaslahatan
bagi penderita yang menerima
sumbangan
kornea
mata.

''Hendaknya,
mereka
yang
berwasiat untuk mendonorkan
kornea
matanya
benar-benar
ikhlas untuk memperoleh ridhaNya. Jangan berkecenderungan
komersial,''

3. NU
Para ulama NU menegaskan, haram
hukumnya mengambil bola mata
mayit, walaupun mayit itu tidak
terhormat, seperti orang murtad.
''Demikian pula, haram menyambung
anggota organ tubuh dengan organ
tubuh lainnya, karena bahayanya buta
itu tak sampai melebihi bahayanya
merusak kehormatan mayit,'' tegas
ulama NU dalam fatwanya.

4. Syekh al-Qardhawi
Tindakan
seorang
Muslim
yang
mendonorkan salah satu ginjalnya yang
sehat dapat dibenarkan.''Bahkan terpuji
dan berpahala bagi yang melakukannya''
Islam tak membatasi sedekah pada
harta semata-mata, bahkan semua
kebaikan merupakan sedekah. ''Maka
mendermakan sebagian organ tubuh
termasuk kebaikan (sedakah)
Seseorang
menjadi
tak
boleh
mendonorkan organ tubuhnya, jika akan
menimbulkan bahaya, kemelaratan dan
kesengsaraan
pada
dirinya.

''Oleh karena itu, tidak diperkenankan


seseorang mendonorkan organ tubuh
yang cuma satu-satunya seperti hati atau
jantung, karena tak akan mungkin hidup
tanpa organ tersebut
Mendonorkan
organ
tubuh
boleh
dilakukan kepada orang Muslim dan nonMuslim, kecuali pada kafir harbi yang
memerangi
umat
Islam.
Seorang Muslim dilarang menjual organ
tubuhnya. Sebab, tubuh manusia itu
bukanlah harta yang dapat dipertukarkan
dan ditawar-tawarkan, bahkan menjadi
obyek perdagangan dan jual-beli.

Pandangan Islam Mengenai Bedah Plastik


A. Hukum melakukan Operasi Plastik
dengan Tujuan untuk Kecantikan

Allah menyukai yang indah-indah


dan Islam juga membolehkan
seseorang untuk berhias atau
mempercantik diri selama tidak
berlebih-lebihan, apalagi sampai
mengubah ciptaan Allah.
Persoalan yang perlu kita sadari
bahwa tidak semua yang dilakukan
manusia yang menurut manusia
baik, baik pula dalam pandangan
Allah.

Merubah bentuk salah satu


anggota tubuh yang berbeda
dari apa yang diberikan
Allah,dalam logika manusia
dipandang baik, karena akan
lebih
cantik,tampan
dan
menarik. Namun,apa yang
dilakukan
sebenarnya
merupakan tindakan yang
tidak
percaya
dengan
pemberian Allah dan dapat
dikatakan sebagai bentuk
penghinaan terhadap Allah.

B. Operasi Plastik untuk Memperbaiki


Cacat atau Akibat Kecelakaan
Hukum melakukan operasi plastik dengan
tujuan untuk memperbaiki cacat yang
dibawa sejak lahir seperti bibir sumbing, atau
cacat yang datang akibat kecelakaan,
kebakaran, atau semisalnya, seperti wajah
yang
rusak
akibat
kebakaran
atau
kecelakaan,
maka
dapat
dikategorikan
sebagai mubah atau dibolehkan melakukan
operasi. Operasi plastik pun legal untuk
dilakukan dengan ketentuan dan tujuan yang
sesuai.

Pandangan Islam Mengenai Transgender

a) Seseorang yang dilahirkan


normal
dan
melakukan
operasi ganti kelamin
Isi fatwa MUI sebagai berikut:
1. Merubah jenis kelamin laki-laki menjadi
kelamin perempuan, atau sebaliknya,
hukumnya haram. Karena bertentangan
dengan al-Quran surat al-Nisa ayat 119,
bertentangan pula dengan jiwa syara.
2. Orang yang kelaminnya diganti,
kedudukan hukum jenis kelaminnya sama
dengan jenis kelamin semula sebelum
dirubah.
3. Seorang khuntsa (banci) yang kelaki-

b) Operasi kelamin yang


bersifat
tashih
atau
takmil
Operasi
kelamin
yang
bersifat tashih atau takmil
(perbaikan
atau
penyempurnaan) dan bukan
penggantian jenis kelamin
menurut
para
ulama
diperbolehkan
secara
hukum syariat. Contohnya
kelainan
kelamin
yang

Operasi perbaikan atau penyempurnaan


kelamin boleh dilakukan berdasarkan prinsip
Mashalih Mursalah karena kaidah fiqih
menyatakan Adh-Dhararu Yuzal (Bahaya
harus dihilangkan).
Hal ini sejalan dengan hadits Nabi saw :
Berobatlah wahai hamba-hamba Allah!
Karena
sesungguhnya
Allah
tidak
mengadakan penyakit kecuali mengadakan
pula obatnya, kecuali satu penyakit, yaitu
penyakit ketuaan. (HR. Ahmad)

c)
Seseorang
yang
memiliki
kelamin ganda
Menurut Islam memperbolehkan bagi
seseorang yang memiliki kelamin
ganda untuk melakukan operasi
kelamin. Hal ini bertujuan untuk
memperjelas
dan
memfungsikan
secara optimal alat kelaminnya, maka
ia diperbolehkan melakukan operasi
untuk mematikan dan menghilang
kan salah satu alat kelaminnya.

Namun , operasi kelamin


yang dilakukan, harus
sejalan dengan bagian
dalam alat kelaminnya.
Apabila
seseorang
memiliki
penis
dan
vagina, sedangkan pada
bagian
dalamnya
ada
rahim dan ovarium, maka
ia tidak boleh menutup
lubang vaginanya untuk
memfungsikan penisnya.
Demikian pula sebaliknya.

Seseorang yang melakukan operasi


yang disertai pelanggaran syariat
dengan mengubah ciptaan Allah SWT,
hal ini bertentangan dengan firman
Allah bahwa tidak ada perubahan pada
fitrah Allah.
QS.Ar-Rum:30
Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu
dengan lurus kepada agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah
itu. Tidak ada peubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan
manusia
tidak
mengetahui

Operasi
perbaikan
atau
penyempurnaan
kelamin
diperbolehkan, asalkan sesuai dengan
keadaan
anatomi
bagian
dalam
kelamin
orang
yang
mempunyai
kelainan
kelamin
atau
kelamin
ganda.selain itu, peranan dokter dan
para medis dalam operasi penggantian
kelamin ini juga tidak kalah penting,
dalam status hukumnya sesuai dengan
kondisi alat kelamin yang dioperasinya.

Jika melakukan operasi yang haram


maka seorang dokter ikut berdosa
karena termasuk tolong-menolong
dalam dosa dan bila melakukan
operasi kelamin yang sesuai syariat
Islam dan bahkan dianjurkan maka ia
mendapat pahala dan terpuji karena
termasuk anjuran yang bekerja sama
dalam ketakwaan dan kebajikan.

KESIMPULAN
1. Sebagai insan yang beriman, kita hanya
diperbolehkan untuk mendonorkan organ kita
dengan tujuan untuk menolong dan didasari
dengan sila kemanusiaan.
2. Kita diperbolehkan melakukan bedah plastic
dengan tujuan membenahi supaya normal
kembali, bukan untuk mempercantik diri. Karena
hal itu sangat bertentangan dengan ketentuan
agama Islam dan haram hukumnya.
3. Operasi perbaikan atau penyempurnaan kelamin
diperbolehkan, asalkan sesuai dengan keadaan
anatomi bagian dalam kelamin orang yang
mempunyai kelainan kelamin atau kelamin
ganda.

KELOMPOK 3
ZAKIYA ISNAINI FITRI
(1401100054)
RIZKI RAHMAWATI
(1401100055)
RICHA KUMALASARI
(1401100056)
MAHDIYAH MUFARIDAH A.
(1401100057)
RATNA CONNIE
(1401100058)
ADYAKSA INDRAJID
(1401100059)

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2013. Hukum Donor Organ Tubuh
dalam islam. From:
http://catatanpengajian.blogspot.com/2013/06/hu
kum-donor-organ-tubuh-dalam-pandangan.html
. di akses 22 September 2014
Ridwan. 2013. Operasi Plastik Menurut Islam. From:
http://coretanbinderhijau.blogspot.com/2013/09/m
akalah-operasi-plastik-menurut-hukum.html
. di di akses 22 September 2014
PANDANGAN ISLAM TENTANG TRANSGENDER. From:
http
://irna-chuwnha.blogspot.com/2010/06/pandangan-i
slam-tentang-transgender.html
di akses 12 Juni 2010

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai