Kelompok 6
Kelompok 6
Anggota :
IKA NUR AZIZAH
( 1401100073 )
ELYSSA ADDINNA N.( 1401100074 )
PUTRI NUR BARLIANTI ( 1401100076 )
ADI AJENG AYU A. ( 1401100078 )
NEVI MILA PUSPITASARI ( 1401100079 )
TUTUT DWI PUTRIANI ( 1401100080 )
PEMBAHASAN
EUTANASIA
PENGOBATAN ALTERNATIF
TINDAKAN
KEPERAWATAN/MEDIS OLEH
LAIN JENIS KELAMIN ( BUKAN
MAKHROM )
PENGERTIAN EUTANASIA
Kata eutanasia berasal dari bahasa
Yunani eu yang berarti baik dan
thanatos yang berarti kematian.
Terminologi : mempercepat kematian
Eutanasia adalah sebuah tindakan
mengakhiri dengan sengaja
kehidupan seseorang agar ia
terbebaskan dari kesengsaraan yang
dideritanya
Hukum Euthanasia
Syariat Islam menghormati dan
menjunjung tinggi hak hidup bagi manusia.
Setiap perbuatan menghilangkan hidup
(nyawa), baik oleh orang lain maupun oleh
diri sendiri dilarang dengan tegas dalam
al-Quran dan al-Sunnah.
Ayat-ayat Al Quran yang mendukung :
1. Q.S an-Nisa ayat 92
2. Q.S an-Nisa ayat 93
PENGERTIAN PENGOBATAN
ALTERNATIF
Pengobatan alternatif adalah
pengobatan pengganti yang
dibedakan dengan pengobatan
modern yang kita kenal sekarang
sebagai hasil perkembangan ilmu
pengetahuan (bersifat ilmiah).
LANJUTAN
lalu Thariq berkata, Saya membuatnya hanya
sebagai obat, kemudian beliau
bersabda.Sesungguhnya khamr (arak) itu bukanlah
obat, akan tetapi penyakit(HR.Muslim).Keharaman
ini jika khamr yang digunakan sebagai obat, masih
murni, tanpa campuran. Adapun khamr yang telah
dicampurkan dengan bahan lain, sehingga
campuran keduanya tidak lagi dinamakan khamr,
maka boleh menggunakannya sebagai obat, sama
seperti benda-benda najis lainnya.
TINDAKAN KEPERAWATAN/MEDIS
OLEH LAIN JENIS
Dalam ilmu kedokteran / kesehatan untuk
menegakkan diagnosa suatu penyakit, dokter perlu
melaksanakan pemeriksaan pada pasien seluruh
tubuhnya, baik diluar, maupun dari dalam, sehingga
pada umumnya pasien harus bersedia
menanggalkan pakaiannya. Pemeriksaan dilakukan
oleh dokter di ruang pemeriksaan, di mana dokter
dapat memeriksa pasien dengan leluasa tanpa
dapat dilihat dan didengar oleh orang lain. Dokter
dan tenaga para medis diwajibkan secara etis
memelihara kehormatan manusia, baik dalam ruang
pemeriksaan, maupun dalam ruang perawatan