Anda di halaman 1dari 32

TEKNIK BIMBINGAN KONSELING

USIA LANJUT

Oleh : Veny Hidayat, Mpsi., Psikolog


081230717130
v3ny_smart@yahoo.com

Pendahuluan
Komunikasi yang baik akan sangat

membantu dalam keterbatasan kapasitas


fungsional, sosial, ekonomi, perilaku emosi
yang labil pada pasien lanjut usia.
Komunikasi efektif dapat mengikutsertakan
partisipasi pasien dalam pengambilan
keputusan sehingga membantu proses
mengingat, berpengaruh terhadap ketaatan
& kepuasan serta berpengaruh terhadap
emosional bahkan fisik pasien lanjut usia

Faktor Yang Mempengaruhi


Komunikasi
pada
Pasien
lanjut
usia

Komunikasi pada lanjut usia dapat menjadi lebih


sulit akibat dari gangguan sensori yang terkait usia
dan penurunan memori
Keluarga maupun medis kadang melupakan atau
tidak memperhatikan berbagai hambatan yang ada
untuk tercapainya komunikasi yang efektif pada
pasien lanjut usia sehingga memunculkan
interpretasi yang keliru
Pasien lanjut usia sering hadir dengan masalah yang
kompleks dan beberapa keluhan utama dan waktu
lebih lama

Pasien lanjut usia umumnya lebih sedikit bertanya

dan menunggu untuk ditanya sesuai kewenangan


dokter
Ageism lazim dijumpai pada perawatan kesehatan
dan secara tidak sengaja berperan terhadap
buruknya komunikasi dengan pasien lanjut usia

Teknik Umum untuk Berkomunikasi


dengan Pasien lanjut usia
Menunjukkan Hormat dan Keprihatinan
Memastikan bahwa PasienDidengar dan Dipahami
Menghindari Ageism
Mengenal Kultur dan Budaya

Menunjukkan Hormat dan Keprihatinan


Didasari pada rasa hormat kepada pasien dan

memahami serta mengapresiasi setiap pasien


sebagai sosok manusia yang unik
Rasa hormat ditunjukkan dgn sapaan formal,
Pandangan mata menunjukkan apresiasi, Sentuhan
lembut di tangan, lengan, atau pundak menunjukkan
rasa turut prihatin dan perhatian

Memastikan bahwa Pasien Didengar dan


Dipahami
Mempertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa

dan mendengarkan adalah kunci komunikasi efektif


antara pasien lanjut usia dan dokter.
Membiarkan pasien lanjut usia untuk berbicara
beberapa menit tentang masalahnya tanpa interupsi
akan memberikan lebih banyak informasi
Berbicara pelan, jelas, dan keras tanpa berteriak,
menggunakan bahasa dan kalimat yang singkat dan
sederhana. Karena pasien lanjut usia umumnya lebih
sedikit bertanya dan menunggu untuk ditanya

Untuk menghindarkan ageism


Kenali pasien lanjut usia sebagai satu pribadi dengan

riwayat dan penyelesaian yang jelas


Pendekatan ini memungkinkan anda untuk
menemui setiap pasien lanjut usia sebagai individu
yang unik dengan pengalaman seumur hidup yang
berharga bukan orang tua yang tidak produktif dan
lemah

Mengenal Kultur dan Budaya


Mengenal latar belakang kultur dan budaya pasien

akan mempengaruhi persepsi pasien terhadap baik


dan berkualitasnya pelayanan kesehatan yang
diberikan dokter

Strategi umum tambahan untuk


memperbaiki komunikasi pada lansia
Pelajari data sebelum perjanjian untuk bertemu,

karena pasien lanjut usia khas memiliki berbagai


masalah kesehatan yang kompleks

Meminta pasien menceritakan keluhannya hanya

sekali (yaitu tidak bercerita dulu kepada perawat


atau asisten kemudian baru kepada anda) untuk
meminimalkan frustasi & kelelahan

Menghindarkan jargon medis.


Menyederhanakan dan menuliskan instruksi.

Menggunakan diagram, model, dan gambar.


Menjadwalkan pasien lanjut usia terlebih dahulu,

karena mereka umumnya lebih siap dari segi waktu

Hambatan Komunikasi pada Lansia


Pasien denganDefisit Sensorik
Pasien denganDemensia
Pasien yangDitemani oleh orang ketiga

Pasien dengan Defisit Sensorik


Pendengaran
16% - 24% individu berusia lebih dari 65 tahun

mengalami penguranga pendengaran yang


mempengaruhi komunikasi(Crews & Campbell)
Sedangkan pasien yang berusia diatas 80 tahun,

jumlah gangguan sensorik akan meningkat menjadi


lebih dari 60%(Chia et al., 2006)
Penurunan fungsi pendengaran yang dikenal sebagai

presbyacussis

Berhubungan dengan suara berfrekuensi tinggi.

Suara berfrekuensi tinggi adalah suara konsonan


yang berdampak pada pemahaman pasien diawal
dan akhir kata
Contohnya :
Mbah, obat ini diminum sehari tiga kali, pagi satu,
siang satu dan malam satu saja ya yang terdengar
Mbah, obat ini diminum malam satu saja ya..

Kebanyakan pasien lanjut usia mengalami penyakit

mata yang menurunkan ketajaman penglihatan (mis.


katarak, degenerasi macular, glaucoma, komplikasi
ocular pada diabetes)
Lebih dari 15% orang tua berusia lebih dari 70 tahun

melaporkan penglihatannya yang buruk, dan 22%


lagi melaporkan penglihatannya hanya cukup untuk
jarak tertentu(Crews & Campbell, 2004)

Pendekatan berkomunikasi pada gangguan


Sensorik Pendengaran
Tataplah pasien sehingga pasien dapat membaca bibir

dan anda dapat menggunakan isyarat mata


Meminimalkan kebisingan
Berbicara perlahan, jelas, dan dalam nada yang normal.
Berteriak akan menghambat komunikasi,
mengubah nada berfrekuensi tinggi, dan mempersulit
pasien untuk memahami kata-kata
anda
Ketika memberikan instruksi untuk medikasi, tes, atau
pengobatan, hindarkan untuk bertanya kepada pasien
apakah dia mengerti .Orang dengan gangguan
pendengaran mungkin akan Menjawabya tanpa
menyadari bahwa mereka belum mendengar apapun
atau salah memahami beberapa informasi

Pendekatan yang lebih baik untuk mengecek

pemahaman pasien adalah dengan meminta pasien


untuk mengulang instruksi
Perjanjian yang lebih awal umumnya lebih baik
Jika tersedia, pengeras suara khusus diketahui
sangat memudahkan komunikasi dengan pasien
yang mengalami gangguan pendengaran
Lingkungan klinik dapat diperbaiki dengan
memperbanyak pencahayaan, menggunakan warnawarna kontras untuk membuat objek lebih jelas
(mis. kerangka pintu, kursi)

Setiap bahan dengan tulisan harus dicetak paling

tidak dengan huruf berukuran 14 diatas kertas


berwarna
Pasien lanjut usia biasanya meletakkan obatnya
dalam satu wadah dan tergantung pada satu warna
untuk mengenalinya
Banyak obat yang berwarna putih, biru muda, hijau
muda, yang akan terlihat berwarna abu-abu oleh
mata yang telah menua
Warna merah, oranye, dan kuning paling baik
dilihat dan dapat dipilih sebagai warna pembeda

Pasien yang mengalami kesulitan memastikan dosis

insulin dapat diinstruksikan untuk menera dosis


pada dasar warna merah diatas meja
Kertas kontak berwarna merah dapat dibalutkan
pada pegangan untuk berjalan, tongkat atau
tabung oksigen untuk membantu pasien lanjut usia
untuk mengambilnya

Pasien dengan Demensia


Demensia memiliki efek yang merugikan pada

penerimaan dan ekspresi komunikasi pasien


Pasien mengalami kehilangan memori, Kesulitan
mengingat kejadian yang baru terjadi, Memiliki rentang
konsentrasi yang sangat singkat, Sulit untuk tetap berada
dalam satu topik tertentu
Ada banyak tingkatan demensia, yang memiliki berbagai
kesulitan komunikasi
Pada stadium awal sering mengalami masalah untuk
menemukan kata yang ingin disampaikan
Pada demensia parah, pasien dapat menggunakan
jargon yang tidak dapat dipahami atau bisa hanya
berdiam diri

Harus diingat bahwa pasien demensia kehilangan

kemampuannya untuk berkomunikasi, bukan


kehilangan kepandaiannya.Mereka adalah orang
dewasa yang hidup produktif dan layak
mendapatkan penghormatan.
Pasien demensia juga sangat sensitif terhadap emosi
orang lain. Pada umumnya
pasien tersebut, lebih merespon kepada
bagaimana cara seseorang berbicara kepada
mereka daripada apa yang sebetulnya
dikatakan

Tehnik tambahan berkomunikasi pada Demensia

Perkenalkan diri anda


Mengobrol sejenak, ini akan membangkitkan

memori& kilas balik, serta mengurangi ketegangan


Isyarat tubuh yang sederhana dapat membantu
Repetisi akan menyebabkan frustasi
Ketika melakukan pemeriksaan fisik, lebih disukai
untuk memberikan instruksi satu persatu

Pasien dengan orang ketiga


(Caregiver)
Karakteristik utama kunjungan poliklinik geriatri
adalah adanya orang ketiga, berupa anggota keluarga
ataucaregiver informal lainnya yang hadir sedikitnya
pada sepertiga kunjungan geriatrik
Caregiver memudahkan komunikasi antaradokter &
pasien serta mempertinggi keterlibatan pasien dalam
perawatan mereka sendiri
Penting untuk memperlakukan pasien lanjut usia
dalam konteks atau sudut pandang caregiver-nya
agar didapatkan hasil terbaik bagi keduanya

Pendekatan berkomunikasi
Pada kunjungan I, untuk privacy pasien, paling baik

untuk menemui pasien sendirian dan kemudian


meminta ijin kepada pasien untuk berbicara dengan
caregiver sendirian
Pada kunjungan berikutnya, jika disetujui pasien,
caregiver dapat bergabung dengan pasien selama
perjanjian
Ketikacaregiver hadir, komunikasi menjadi interaksi
3 arah.Maka duduklah dalam satu posisi berbentuk
segitiga

Lalu berikan pertanyaan kepada pasien dan

kemudian meminta masukan dari caregiver


Penting bagi anda untuk selalu mencoba melibatkan
pasien sepenuhnya dalam semua keputusan
Caregiverterlibat sepenuhnya padakeadaan pasien,
sehingga: Penting untuk mewaspadai tanda fisik
verbal dan nonverbal atau stress emosionalcaregiver
Pujian akan memberikan dorongan kepada pasien
dan caregiver untuk hasil yang lebih baik bagi
keduanya

Keuntungan membangun Komunikasi Terapeutik


Diagnosis lebih akurat
Instruksi dan saran dokter akan lebih mungkin

untuk ditaati
Meminimalisir kemungkinan melewatkan dosis atau
menghentikan obat
Lebih memungkinkan untuk edukasi dalam
manajemen mandiri
Penurunan biaya tes diagnostik juga dihubungkan
dengan komunikasi yang baik

Tahapan dalam Proses Konseling


Tahap awal
Tahap tengah
Tahap akhir

Tahap Awal Konseling USILA :

Membangun Kepercayaan,
Menjalin hubungan kerjasama dan
Mengenali Karakter Pasien

Tahap tengah : Ketrampilan


Kombinasi ketrampilan awal atau
memakai secara bergantian
Tujuan
Melihat kembali ke
masalah dan
keluhan
Mempertahankan
hubungan kerjasama
Membuat kontrak

Strategi :
Mengkomunikasikan core
value

Mencairkan pandangan
klien, menstimulasi untuk
mengatur kembali posisi

Tahap Akhir :
Tujuan
Menentukan

aktivitas selanjutnya
Memindahkan
proses belajar
Menerapkan
perubahan
Mengakhiri
hubungan konseling

Strategi

Goal setting
Rencana tindakan
Evaluasi
menutup

KESIMPULAN
Teknik komunikasi dan Konseling yang baik akan

memperbaiki Outcome pasien lanjut


Outcome perawatan kesehatan pada lansia tidak
hanya tergantung pada perawatan kebutuhan
biomedis tetapi juga tergantung pada hubungan
perawatan yang diciptakan melalui komunikasi yang
efektif

TERIMA KASIH
Perhatian ANDA sungguh
amat luar biasa

Terima kasih &


salam hangat selalu dari

Anda mungkin juga menyukai