Anda di halaman 1dari 14

PENATALAKSANAAN ANGINA LUDWIG

Oleh:
Mardikacandra.M.Putra 201516-012
Monika Handayani
2015-16013
Pembimbing
: Ika Ratna Maulani,
drg. Sp.BM
Putri Arianty
2015-16014
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO BERAGAMA
JAKARTA
2015

Infeksi gigi merupakan penyakit yang umum terjadi


berupa infeksi yang ringan namun beberapa kasus dapat
menyebabkan komplikasi yang serius. Salah satu
komplikasi tersebut adalah phlegmon / angina ludwig

Penyakit ini termasuk dalam kategori penyakit infeksi


odontogenik, di mana infeksi bakteri berasal dari rongga
mulut seperti gigi, lidah, gusi, tenggorokan, dan leher.

DEFINISI
Angina Ludwig atau
yang disebut juga
dengan phlegmon
merupakan selulitis
diffusa yang
potensial
mengancam nyawa
yang mengenai
dasar mulut dan
region
submandibular
bilateral dan
menyebabkan
obstruksi progresif

ETIOLOGI

Etiologi terbanyak diakibatkan oleh kuman


Stroptococcus sp,
anaerob gram negatif. Infeksi odontogenik
pada umumnya merupakan infeksi
campuran dari berbagai macam bakteri,
baik bakteri aerob maupun anaerob

Gambaran
klinis

Ditandai dengan
adanya selulitis
yang meluas
sehingga
menyebabkan
pembengkakan
pada dasar mulut,
lidah, dan regio
submandibular

Gejala Klinis
Gejala klinis umum meliputi malaise, lemah, lesu, nyeri
leher yang berat dan bengkak, demam, malnutrisi, dan
dalam kasus yang parah dapat menyebabkan stridor atau
kesulitan bernapas.
Gejala klinis ekstra oral meliputi eritema, pembengkakan,
perabaan yang keras seperti papan (board-like) serta
peninggian suhu pada leher dan jaringan ruang
submandibular-sublingual yang terinfeksi; disfonia akibat
edema pada organ vocal.
Gejala klinis intra oral meliputi pembengkakan, nyeri dan
peninggian lidah; nyeri menelan (disfagia), hipersalivasi;
kesulitan dalam artikulasi bicara (disarthria).

Pemeriksaa
n Fisik

1. Adanya demam atau


takikardia
2. Dasar mulut yang
tegang dan keras
3. Adanya karies pada gigi
molar RB
4. Indurasi dan
pembengkakan ruang
submandibular
5. Lidah yang terdorong ke
atas.
6. Trismus

Pemeriksaa
n Penunjang

1. Pemeriksaan
laboratorium

2. Pemeriksaan
radiologis

Pentalaksanaan Angina Ludwig atau


Phelgmon
Penatalaksanaan Angina Ludwig
memerlukan tiga fokus utama1,
yaitu:
1. Menjaga potensi jalan napas.
2. Terapi antibiotik secara progresif
dibutuhkan untuk mengobati dan
membatasi penyebaran infeksi.
3. Dekompresi ruang
submandibular, sublingual, dan
submental.

Menjaga Jalan
Napas

Menjaga potensi napas merupakan prioritas utama,


karena kematian utamanya diakibatkan oleh asfiksia
karena obstruksi jalan napas.
Bila didapatkan gangguan jalan napas yang mengancam
(didapatkan tanda distress pernapasan, cemas, sianosis,
stridor,reaksi otot bantu napas, posisi tubuhn
mengendus) maka segera dilakukan pembebasan jalan
napas dengan oro- atau nasotrakela intubasi dengan
bantuan fiberopik. Bila tidak berhasil dilakukan
krikotiroidektomi atau trakeostomi.

Penggunaan
Antibiotik

Pemberian antibiotic intra vena deberikan hingga terjadi


perbaikan klinis dan bebas demam lebih dari 48jam,
selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian antibiotik oral.
-Terapi alternative lainnya dengan ampicillin dosis 2-4
g/hari dosis terbagI
-Golongan aminoglikosida seperti gentamycin 1-4
mg/kgbb atau amikacin 500 mg/8jam

Bedah
Tindakan bedah diindikasikan bila terdapat infeksi
supuratif, bukti radiologis adanya penumpukan cairan
atau gas, fluktuasi, krepitus, atau adanya aspirasi
purulen.
Insisi internal diindikasikan jika infeksi terlokalisir ruang
sublingual sedangkan insisi dan drainase ekternal
ditujukan jika terdapat infeksi yang mencakup ruang perimandibula.

KESIMPULA
N
Angina ludwig atau phlegmon adalah selulitis diffusa yang
potensial mengancam nyawa yang mengenai dasar mulut
dan regio submandibular bilateral dan menyebabkan
obstruksi progresif dari jalan nafas dan merupakan
kategori penyakit infeksi odontogenik, di mana infeksi
bakteri berasal dari rongga mulut seperti gigi, lidah, gusi,
tenggorokan, dan leher. Dan penatalaksanaan dalam
kasus angina ludwig atau phelgmon dapat dilakukan
menghilangkan penyebabnya, insisi drainase serta dengan
pemberian antibiotik dan perawatan suportif, tetapi yang
perlu diperhatikan adalah penangganan kedaruratan
untuk keadaan umum pasien yang buruk, seperti sulit
bernafas, deman tinggi,kesulitan dalam berbicara dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai