Anda di halaman 1dari 9

GUGUS KENDALI MUTU

TUMPAS
TUBERKULOSIS MENURUN PASTI

MENINGKATKAN PASIEN TIDAK


PUTUS OBAT ANTI TUBERKULOSIS
DENGAN TUMPAS SYSTEM DI
KECAMATAN TAMBORA

RISALAH
NAMA GKM
: GKM TUMPAS
UNIT : POLI TUBERKULOSIS
ORGANISASI : PUSKESMAS
TAMBORA

FASILITATOR
: Nuryanih
KETUA
: dr. Ira Nola Lingga
SEKRETARIS
: Ade Setiawan
ANGGOTA : 1. dr. Irma Melina
2. Diyan Purwasih
3. dr Johan Iswara S
4. Suzan Oktaviani

PERIODE KEGIATAN : 12 April 2016


JUMLAH PERTEMUAN
: 32 KALI
LAMA PERTEMUAN : 3 JAM
RATA-RATA KEHADIRAN : 94,64%
(Lamp.1)

RUANG LINGKUP PUSKESMAS


Upaya pencegahan (preventif), Upaya peningkatan
kesehatan (promotif), dan Upaya pemulihan
kesehatan (rehabilitatif).

RUANG LINGKUP POLI


TUBERKULOSIS
1 Pelayanan pasien tuberkulosis
2 Kunjungan rumah
3 Pelacakan kasus putus OAT

RUANG LINGKUP GUGUS TUMPAS


Meningkatkan capaian angka kesembuhan
pasien Tuberkulosis melalui pengembangan
sistem pencatatan dan pelaksanaan sistem kerja
terpadu melibatkan Tim Ketuk Pintu Layani
Dengan Hati (KPLDH).

Abstrak
Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah prioritas penyakit
menular di Indonesia. Dalam RPJMN 2015 - 2019, Indonesia memakai
prevalensi TB, yaitu 272 per 100.000 penduduk. Untuk mendukung hal
tersebut Dinas Kesehatan DKI Jakarta menetapkan angka kesembuhan
diatas 85 % dengan target pasien tidak putus OAT yaitu 100% sebagai
salah satu indikator keberhasilan program TB.
Puskesmas Kecamatan Tambora, unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan, bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah Kecamatan Tambora dengan misi meningkatkan
pelayanan kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan perorangan,
dan kegawatdaruratan kesehatan. Poli TB merupakan pelayanan yang
dilakukan untuk menunjang misi tersebut. Capaian angka kesembuhan
pasien TB pada triwulan II (bulan April s/d Juni) tahun 2015 sebesar
61,40% dengan angka pasien tidak putus OAT sebanyak 85,41% pasien
TB di Kecamatan Tambora.
Inovasi yang dilakukan untuk mengatasi masalah berupa Tumpas
Sistem dan koordinasi tim terpadu. Tumpas sistem merupakan sistem
pencatatan elektronik yang memudahkan tim pelaksana untuk
melakukan follow up pengobatan pasien sesuai dengan jadwal. Setelah
inovasi tersebut dilaksanakan, kasus pasien putus OAT meningkat dari
85,41% menjadi 96,43%, sehingga pelaksanaan inovasi tersebut
meningkatkan pencapaian program TB.

LANGKAH 1 : PENETAPAN TEMA


DAN SASARAN
Identifikasi Masalah
No

Program

1
2
3
4
5
6

UCI / Imunisasi
Angka Kesembuhan Pasien TBC
HIV / AIDS yang diobati
Pnemonia pada balita
Kasus Diare yang ditangani
Penyembuhan KUSTA

Target
%
95
85
55
75
75
100

Capaian
%
101
61,40
65
87,17
74,9
100

Keterangan
Tercapai
Tidak tercapai
Tercapai
Tercapai
Tidak Tercapai
Tercapai

Tabel 1.Cakupan P2M di Puskesmas Kecamatan Tambora Tahun 2015


Periode 1 Januari 2015 s/d 29 Desember 2015

Atas instruksi pimpinan Puskesmas


Kecamatan Tambora (lampiran 2), maka
gugus menetapkan tema meningkatkan
pasien tidak putus obat anti
tuberkulosis di Kecamatan Tambora
sesuai dengan penjabaran tabel 1 di
atas, angka kesembuhan pasien TB
tidak tercapai (target 85% sedangkan
capaian hanya 61,40%).

Stratifikasi Masalah
No
1
2
3
4

Program
Angka Konversi Pasien TB
Angka Keberhasilan pengobatan
pasien TB
Angka Tidak Putus OAT
Angka proporsi TB anak

Target
%
80

Capaian
%
85,96

85

81,25

3,75

100
12

85,41
15,60

14,59
3,60

Deviasi
5,96

Tabel 2. Cakupan Pengobatan TB di Puskesmas Kecamatan


Tambora Tahun 2015 Periode 1 Januari 2015 s/d 29 Desember
2015
Frekuensi
No

Program

2
3
4

Angka Tidak Putus berobat


Pasien TB
Angka Konversi Pasien TB
Angka Keberhasilan pengobatan
Pasien TB
Angka Proporsi TB Anak

Frekuensi
Kumulatif

Frekuensi Frekuensi Kumulatif

14,59

14,59

52,29

52,29

5,96

20,55

21,36

73,65

3,75

24,30

13,44

87,09

3,60

27,90

12,91

100,00

Tabel 3. Tabel Pareto Pemilihan Masalah

Diagram Pareto Pemilihan


Masalah
Keterangan:
Masalah 1 : Angka Tidak
Putus berobat Pasien TB
Masalah 2 : Angka
Konversi Pasien TB
Masalah 3 : Angka
Keberhasilan pengobatan
Pasien TB
Masalah 4 : Angka
Proporsi TB Anak

Menentukan Tema

Meningkatkan angka pasien tidak putus


OAT di Puskesmas Kecamatan Tambora
Menentukan Sasaran Tema dan Sasaran
N
O

Mutu
Aspek
Mutu

Quality

2
3

Cost
Delivery

4
H/S/S/E
5
Morale

Kondisi Saat Ini


Indikator Pengobatan TB tidak
mencapai target

Sasaran Perbaikan

a. Persentase kasus pasien


tidak putus OAT dari 85,41
% kasus menjadi 100 %
b. Tercapainya target Indikator
Pengobatan TB
Belum terkoordinasinya sistem Terciptanya sistem kerjasama /
pelayanan pasien Tuberkulosis
koordinasi
dari
perorangan
menjadi terpadu
Pasien putus OAT berpotensi Angka
kesembuhan
pasien
menularkan
penyakit
kepada tuberkulosis meningkat
orang lain
Beban kerja pegawai / pemegang Meningkatnya kinerja pegawai
program TB yang tinggi
dalam melakukan koordinasi
dan kolaborasi sehingga beban
kerja terbagi keseluruh tim TB

Tabel 4. Kondisi Saat ini dan sasaran perbaikan

PANCA
MUTU

SASARAN PERBAIKAN

Qualit
y

Menurunkan frekuensi
kasus pasien putus OAT
dari 14 kasus menjadi 0
kasus

Cost

NO

POTENSI MANFAAT
Tercapainya target
SPM
-

Delive
ry

Meningkatkan sistem
Pelayanan yang
kerjasama dari
diberikan bersifat
perorangan menjadi tim
holistik
terpadu

Safety

Meningkatkan angka
kesembuhan pasien
tuberkulosis

Meningkatkan kinerja
pegawai dalam
Morale
melakukan komunikasi
dan koordinasi

Tabel 5. Sasaran Panca mutu

Pasien sembuh

Meningkatkan
kreativitas dan
semangat pegawai

POTENSI
MASALAH
Metode
pencatatan dan
koordinasi belum
efisien
Belum
terkoordinasi
system pelayanan
pasien
tuberkulosis
Pasien putus OAT
berpotensi untuk
menularkan
kepada orang lain
Beban kerja
pegawai yang
tinggi

Anda mungkin juga menyukai