Anda di halaman 1dari 38

Engineer (chemical,civil, electrical or

mechanical) sering menghadapi masalah dl


design material
Dasar pertimbangan dalam memilih Material:
1. Perawatan mudah & murah karakter bahan
2. Deteriosasi bahan selama operasi
kekuatan bahan berkurang krn suhu
tinggi/korosi
3. Pertimbangan ekonomi

1. Ciri Khas Molekul Zat Padat


- gaya tarik menarik sangat kuat
- susunannya berdekatan satu sama lain
- letaknya berdekatan
- tidak bisa bergerak bebas
2. Ciri Khas Molekul Zat Cair
- gaya tarik menarik tidak begitu kuat
- susunannya tidak beraturan
- letaknya agak renggang
- bergerak bebas berpindah-pindah tempat

3.

Ciri Khas Molekul Zat Gas


gaya tarik menarik sangat kecil
susunannya sangat tidak teratur
letaknya saling berjauhan
bergerak sangat bebas

Secara

umum, solid material terbagi


menjadi 3 kelompok atas dasar
komposisi kimia dan struktur atom
yaitu: logam,keramik, dan polimer
Berkembangnya teknologi dan ilmu
pengetahuan, ada tiga kelompok lagi
yang perlu diperhitungkan yaitu:
komposit,
semikonduktor
dan
biomaterial

LOGAM
Bahan konstruksi logam biasanya
dibuat dari paduan /alloy logam
dengan komposisi tertentu.
Logam merupakan konduktor listrik
dan panas yang baik, tidak transparan
terhdp sinar.

Logam merupakan material yang


kuat,
tidak
mudah
mengalami
deformasi, paling banyak digunakan
untuk berbagai kebutuhan.

SIFAT-SIFAT LOGAM YANG KHAS


1. Penghantar Listrik yang Baik
Elektron valensi yang mudah bergerak memungkinkan muatan
negatif yang berasal dari luar mendorong lautan elektron, sehingga
listrik dapat mengalir melalui logam.
2. Penghantar Panas Yang Baik
Bila bagian tertentu dari logam dipanaskan, maka elektron-elektron
pada logam tersebut akan menerima sejumlah energi, sehingga
energi kinetiknya bertambah dan gerakannya makin cepat. Elektron
yang bergerak cepat itu akan menyerahkan sebagian energi
kinetiknya kepada elektron lain sehingga seluruh bagian logam
menjadi panas dan naik suhunya.
3. Dapat Ditempa dan Ditarik
Elektron valensi yang berada dalam logam mengelilingi ion logam
yang bermuatan positif secara simetris karena gaya tarik antar ion
logam dan elektron valensi sama ke segala arah. Sehingga bila

4. Mengkilap Jika Digosok atau Terkena Cahaya


Bila cahaya tampak jatuh pada permukaan logam, sebagian elektron
valensi yang mudah bergerak akan tereksitasi. Ketika elektron yang
tereksitasi kembali pada keadaan dasarnya, maka energi cahaya
dengan panjang gelombang tertentu akan dipancarkan kembali.
5. Memilki Kerapatan Relatif Tinggi
Sifat kerapatan logam menunjukkan struktur logam, seperti pada
gambar.
Tipe a : struktur kubus sederhana (sc = simple cubic)
Tipe b : struktur kubus berpusat tubuh (bcc = body centered cubic)
Tipe c : struktur kubus berpusat muka (fcc = face centered cubic)
6. Berwujud Padat, Keras, dan Kuat Pada Suhu Kamar, Kecuali
Raksa (Hg)
Hal ini dikarenakan penataan atom-atom pasa logam.

KERAMIK
Merupakan komponen diantara elemen
logam dan elemen nonlogam, yang
biasanya merupakan senyawa oksida,
nitrida, dan karbida.
Material yang tergolong keramik antara
lain adalah: lempung mineral, semen,
gelas/kaca.
Keramik adalah isolator thd aliran listrik
dan panas, serta lebih tahan terhadap
suhu tinggi dan lingkungan yang ekstrim
dp logam or polimer.
Dari struktur mekaniknya, keramik keras
ttp rapuh/ mudah pecah.

Yang termasuk kategori polimer


adalah plastik dan karet.

Sebagian besar merupakan


komponen organic yang berbasis
atom
karbon,
hydrogen
dan
nonmetalik elemen.

Senyawa tersebut mempunyai


struktur dg berat molekul tinggi.
Sifat utamanya densitasnya relatif
rendah dan sangat lentur atau

Dibuat

dari paduan bahan sedemikian


rupa sehingga menghasilkan karakter
yang terbaik dari penyusunnya.
Contohnya : Fiber glass dibuat dari
serat kaca yang disubstitusikan
sedemikian
rupa
dg
komponen
polimer
sehingga
didapatkan
komponen yang kuat (sifat gelas) dan
flexible (dari polimer)

Direkayasa

untuk
memenuhi
kebutuhan dibidang elektronika dan
computer.
Semikonduktor
mempunyai
sifat
listrik
diantara
insulator
dan
konduktor.
Selain itu sifatnya sangat sensitive
thd impurity atau ketidakmurnian
atom.

Adalah
komponen yang banyak
ditanamkam/
implanted
ke
tubuh
manusia untuk menggantikan bagian
tubuh yang rusak atau sakit.
Syarat utamanya, komponen penyusun
ataupun produknya tidak menimbulkan
racun dan harus kompatibel dg jaringan
tubuh manusia. Semua kelas material
diatas
dapat
digunakan
sebagai
biomaterial.

Adalah material yang digunakan untuk


kebutuhan barang hi tech, misalnya
untuk barang elektronik (CD players,
DVD player. LCD) komputer, system fiber
optik, pesawat ruang angkasa, misil dll.
Advd material dibuat dari material biasa
yang ditingkatkan sifat fisiknya untuk
memenuhi kebutuhan tertentu ( thermal
protection system u/ pesawat ruang
angkasa)

Klasifikasi Material Teknik:


Secara garis besar material teknik dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Material logam
2. Material non logam
Berdasarkan pada komposisi kimia, logam dan paduannya dapat
dibagi menjadi dua golongan yaitu:
1. Logam besi / ferrous
2. Logam non besi / non ferrous
Logam-logam besi merupakan logam dan paduan yang mengandung
besi (Fe) sebagai unsur utamanya.

Logam-logam

non besi merupakan meterial yang


mengandung sedikit atau sama sekali tanpa besi.
Dalam dunia teknik mesin, logam (terutama
logam besi / baja) merupakan material yang
paling banyak dipakai, tetapi material-material
lain juga tidak dapat diabaikan. Material non
logam sering digunakan karena meterial tersebut
mempunyai sifat yang khas yang tidak dimiliki
oleh material logam.

Sifat mekanik adalah sifat yang menyatakan


kemampuan suatu material / komponen untuk
menerima beban, gaya dan energi tanpa
menimbulkan kerusakan pada material/komponen
tersebut.
Beberapa sifat mekanik yang penting antara lain:

1. Kekuatan (strength)
Merupakan kemampuan suatu material untuk
menerima tegangan tanpa menyebabkan material menjadi
patah. Berdasarkan pada jenis beban yang bekerja,
kekuatan dibagi dalam beberapa macam yaitu kekuatan
tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan
kekuatan lengkung.
2. Kekakuan (stiffness)
Adalah kemampuan suatu material untuk menerima
tegangan/beban tanpa mengakibatkan terjadinya deformasi
atau difleksi.

Didefinisikan
sebagai
kemampuan
meterial untuk menerima tegangan tanpa
mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk
yang permanen setelah tegangan dihilangkan,
atau dengan kata lain kemampuan material
untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula
setelah mengalami deformasi (perubahan
bentuk).
4.Plastisitas (plasticity)
Adalah
kemampuan
material
untuk
mengalami deformasi plastik (perubahan
bentuk secara permanen) tanpa mengalami
kerusakan.
Material
yang
mempunyai
plastisitas tinggi dikatakan sebagai material
yang ulet (ductile), sedangkan material yang
mempunyai plastisitas rendah dikatakan

5.Keuletan (ductility)
Adalah sutu sifat material yang digambarkan seprti
kabel dengan aplikasi kekuatan tarik. Material ductile ini
harus kuat dan lentur. Keuletan biasanya diukur dengan
suatu periode tertentu, persentase keregangan. Sifat ini
biasanya digunakan dalam bidan perteknikan, dan bahan
yang memiliki sifat ini antara lain besi lunak, tembaga,
aluminium, nikel, dll.
6.Ketangguhan (toughness)
Merupakan kemampuan material untuk menyerap
sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya
kerusakan.

7.Kegetasan (brittleness)
Adalah suatu sifat bahan yang mempunyai sifat
berlawanan dengan keuletan. Kerapuhan ini merupakan
suatu sifat pecah dari suatu material dengan sedikit
pergeseran permanent. Material yang rapuh ini juga
menjadi sasaran pada beban regang, tanpa memberi
keregangan yang terlalu besar. Contoh bahan yang
memiliki sifat kerapuhan ini yaitu besi cor.
8.Kelelahan (fatigue)
Merupakan kecenderungan dari logam untuk
menjadi patah bila menerima beban bolak-balik (dynamic
load) yang besarnya masih jauh di bawah batas kekakuan
elastiknya.

9. Melar (creep)
Merupakan kecenderungan suatu logam untuk
mengalami deformasi plastik bila pembebanan yang
besarnya relatif tetap dilakukan dalam waktu yang lama
pada suhu yang tinggi.
10. Kekerasan (hardness)
Merupakan ketahanan material terhadap penekanan
atau indentasi / penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat
tahan aus (wear resistance) yaitu ketahanan material
terhadap penggoresan atau pengikisan.

Load
Didefinisikan sebagai kekuatan eksternal yang
mendukung bagian dari sutau mesin. Beban ini terdiri dari
3 tipe, yaitu:
Beban tetap (steady load), dikatakan beban tetap apabila
beban dalam keadaan diam dimana benda tersebut tidak
dapat berubah arah.
Beban gerak (variying load), apabila beban dapat
dipindahkan secara kontiyu.
Beban kejut (shock load), apabila bebam digunakan dan
dipindahkan secara tiba-tiba.

Tegangan
Saat gaya atau beban dari system eksternal terjadi pada
benda kerja, gaya internal akan muncul dari dalam benda
kerja baik searah ataupun berlawanan arah sebagai reaksi
atas gaya eksternal tersebut. Stress adalah besarnya gaya
internal yang timbul per satuan luas area pada benda
kerja.
Regangan
Adalah gaya yang diberikan pada suatu benda dengan
memberikan tegangan tarik sehingga benda tersebut juga
mengalami perubahan bentuk.

Tensile Stress / Tegangan Tarik


Adalah suatu sifat bahan hubungan tegangan-regangan
pada tarikan memberikan nilai yang cukup berubah
tergantung pada laju tegangan temperature dll.
Umumnya kekuatan tarik lebih rendah daripada
umpannya seperti baja, duralumin dll.

Compressive Stress / Tegangan Tekan


Compressive ini terjadi bila suatu benda kerja yang
menjadi sasaran aksial yang sama atau berlawanan,
dimana tekanan ini disebabkan pada setiap sisi dari
benda kerja dan inilah yang disebut dengan compressive
stress. Pertimbangan lain akan menunjukkan bahwa
dengan adanya tegangan beban, akan ada penurunan
penjang benda kerja dimana perbandingan pengurangan
panjang dengan panjang asli suatu benda kerja dikenal
sebagai tegangan regangan.

Memuat semua elemen yang diklasifikasikan berdasarkan


konfigurasi eleKtron.
Elemen2 tsb disusun berdasarkan penambahan nomor
atom secara horizontal yang setiap barisnya dikenal sebagai
perioda.
Elemen pada kolom yang sama mempunyai struktur
valensi electron sama, juga sifat kimia dan fisikanya.
Secara horizontal, karakteristik elemen berubah perlahan2
dari kiri ke kanan, dari logam ke non logam.

Secara umum ada 2 macam gaya dan energi yang


terdapat diantara atom2 zat padat, ikatan antar atom primer
(primary interatomic bonds) dan ikatan sekunder
( secondary bonding).
Primary bonds, disebut juga sebagai ikatan kimia, terbagi
menjadi 3 macam, yaitu Ikatan ionic, ikatan kovalent dan
ikatan logam.
Ikatan sekunder merupakan ikatan fisik yang dikenal juga
sebagai ikatan Van der Waals., Selain itu yang termasuk
ikatan sekunder adalah Ikatan hydrogen.

Merupakan ikatan yang terbentuk karena


terbentuknya atom2 yang bermuatan listrik (ion)
yang berikatan karena prinsip hukum Coulomb
Ion yang bermuatan terjadi karena adanya
transfer valensi electron dari satu atom ke atom
yang lian.
Contohnya : NaCl, MgO

Ikatan kimia yang terbentuk karena terjadinya


pemakaian bersama elektron di antara atom2
yang berdekatan, sehingga konfigurasinya
stabil
ikatan kovalen pada zat padat terdapat di
senyawa diamond , silicon, germanium
Komponen2 nonlogam yang strukturnya
mempunyai ikatan kovalen a.l : H2, Cl2, F2,
CH4, H2O, HNO3, HF
Ikatan kovalen dapat menyebabkan senyawa
menjadi sangat kuat, spt diamond; tetapi dapat
pula menyebabkan menjadi lemah, seperti
Bismuth

Ikatan

yang banyak dijumpai di logam


dan alloynya
Logam mempunyai satu, dua atau
paling banyak tiga elektron valensi yang
membentuk suatu larutan elektron yang
secara uniform terdispersi di sekitar ion
logam inti dan bertindak sebagai perisai
gaya elektrostatis.
Larutan electron tsb juga beraksi
seperti lem pengikat dari ion2 logam
tersebut.

Ikatan logam dan sifat-sifatnya


Drude dan Lorentz mengemukakan model, bahwa logam
sebagai suatu kristal terdiri dari ion-ion positif logam
dalam bentuk bola-bola keras dan sejumlah elektron
yang bergerak bebas dalam ruang antara. Elektronelektron valensi logam tidak terikat erat (karena energi
ionisasinya rendah), sehingga relatif bebas bergerak. Hal
ini dapat dimengerti mengapa logam bersifat sebagai
penghantar panas dan listrik yang baik, dan juga
mengkilat. Gambar 1 berikut mengilustrasikan suatu
model logam dengan elektron-elektron membentuk suatu
lautan muatan negatif.

Gambar 1. Struktur Logam menurut Teori "Lautan Elektron"


Model lautan elektron ini sesuai dengan sifat-sifat logam, seperti:
dapat ditempa menjadi lempengan tipis, ulet karena dapat direntang
menjadi kawat, memiliki titik leleh dan kerapatan yang tinggi. Logam
dapat dimampatkan dan direntangkan tanpa patah, karena atomatom dalam struktur kristal harus berkedudukan sedemikian rupa
sehingga atom-atom yang bergeser akan tetap pada kedudukan
yang sama. Hal ini disebabkan mobilitas lautan elektron di antara
ion-ion positif meru-pakan penyangga (Gambar 1).

Keadaan yang demikian ini berbeda dengan kristal


ionik. Dalam kristal ionik, misalnya NaCl, gaya
pengikatnya adalah gaya tarik menarik antar ion-ion yang
muatannya berlawanan dengan elektron valensi yang
menempati kedudukan tertentu di sekitar inti atom. Bila
kristal ionik ini ditekan, maka akan terjadi keretakan atau
pecah. Hal ini disebabkan adanya pergeseran ion positif dan
negatif sedemikian rupa sehingga ion positif berdekatan
dengan ion positif dan ion negatif dengan ion negatif,
keadaan yang demikian ini mengakibatkan terjadi tolakmenolak sehingga kristal ionik. menjadi retak (gambar 2)

Gambar 2. Adanya Tekanan terhadap kristal ionik

Perbandingan sifat-sifat fisis logam dengan non logam ditabulasikan


Berikut :

terbentuk diantara semua atom atau molekul


relatif lemah dibandingkan dg ikatan primer
merupakan hasil gaya tarik menarik antara
dipol listrik yang ada apabila ada pemisahan
bagian pos or neg dari atom or molekul
Interaksi dipole dapat terjadi pada sama2
dipole terinduksi, atau pada dipole terinduksi
dan molekul polar yang mempunyai dipole
tetap, atau di antara molekul polar sendiri

terbentuk

pada molekul yang salah


satu komponennya adalah hydrogen
yang terikat secara kovalen pada
atom non logam seperti fluor, chlor.
H

Anda mungkin juga menyukai