FISIKA-KIMIA KITOSAN
(Syinthesis and Physicochemical
Characterization of Chitosan)
Kelompok 14
Yulina Saragih
260110130106
Ayu Dwi Putri
260110140023
Sulistya
Iqlima Safitri
Mardallia Sekar
260110140058
260110140073
Wangi
Siti Nuraeni
Johari
260110140076
ALAT
BAHAN
Alat refluks
Ayakan 100 mesh
Blender
Gelas beker
Kertas saring
Kurs porselin dan tanur
Labu kjeldahl
Oven
Soxhlet dan destilasi
Timbangan analitik
METODE
HCl
NaOH
PE
Cu2SO4
H2SO4
Aquades
akuabides
PROSEDUR
kulit udang di
ayak ke dalam
mesh 100
Demineralisasi
dengan HCl
Karakteristik
fisika kitosan
dengan
penentuan kadar
air, abu, protein
dan lemak dari
kitosan
Karakteristik
kimia kitosan
dilakukan
dengan FTIR dan
X-ray diffraksi
sinar x
Bleaching
dengan
menggunakan
NaOCl dan di
deastelisasi
sebanyak 3x
dengan NaOH
Setelah itu
dibandingkan
dengan raw
material (kulit
udang)
Kadar air
ditentukan
dengan
mengoven dan
mengeringkan
sampel pada
suhu 100-105oC
selama 3 jam
Setelah itu
didinginkan
dalam
desikator dan
ditimbang
Kadar abu
ditentukan dengan
memijarkan sampel
pada cawan kosong
dalam tanur suhu
600-6500C sampai
sampel bebas dari
karbon
Residu
kemudian diekstrak
dengan PE. Ekstrak
ditampung dalam
labu, kemudian eter
diuapkan dari ekstrak
sebelum dikeringkan
dalam oven 100 oC.
Setelah dingin ekstrak
ditimbang sampai
diperoleh berat
konstan..
Kadar protein
ditentukan dengan
memasukkan
sampel ke dalam
labu Kjeldahl dan
ditambahkan
Cu2SO4 dan
H2SO4.
Setelah itu di
dinginkan semalam
dalam desikator dan
ditimbang
Residu yang
diperoleh dicuci
dengan akuades
sampai bebas dari
asam dan kemudian
di keringkan dalam
oven 100 oC.
Sampel didestruksi
dalam lemari asam
dengan panas rendah
sampai tidak berasap
lagi, destruksi
diteruskan dengan
panas yang lebih
tinggi, hingga cairan
menjadi jernih dan
kemudian hasilnya
didinginkan
Kadar lemak
ditentukan
dengan
menambahkan
HCl dan aq pada
sampel
kemudian
didihkan
Dalam keadaan
panas sampel
disaring dengan
kertas saring
basah
Hasil destruksi
dilarutkan dalam
akuades dan
didestilasi. Destilat
yang diperoleh
ditampung dalam
erlenmeyer yang
berisi asam borat
dan indikator.
Destilat
Destilat
kemudian
kemudian
ditambah
ditambah NaOH
NaOH
berlebih
berlebih sampai
sampai
berubah
berubah warna
warna
dari
dari jernih
jernih
menjadi
menjadi coklat.
coklat.
Hasil
Hasil destilat
destilat
kemudian
kemudian
dititrasi
dititrasi dengan
dengan
HCl.
HCl.
proses
demineralisasi
bertujuan
untuk
juga
proses
bleaching
karena
kemungkinan
terjadinya
deasetilasi
dipengaruhi
oleh
tiga
faktor
yaitu:
ini,
proses
deasetilasi
dilakukan
bertahap
dapat
meningkatkan
derajat
DAFTAR PUSTAKA