SYNDROM
Anatomi
Cervical 1 (Atlas) :
a) Tidak mempunyai
corpus, hanya berupa
arcus anterior.
b) Processus transversus
tanpa foramina dan
tidak ada processus
spinosus.
c) Di sisi atas
mempunyai 2 facet
konkaf untuk menopang
condylus occipitalis
Cervical 2 (Axis) :
a)
Mempunyai
processus
odontoid atau dens yang
menonjol
ke
atas
dari
corpusnya, bersendi dengan
arcus dari atlas anterior dan
diikat kuat oleh ligament.
b) Di bawah C2 terdapat discus
di antara tiap vertebrae.
Cervical 3, 4, 5. :
Mempunyai processus
spinosus yang bercabang.
Cervical 6 dan 7 :
a) Processus spinosus tidak
bercabang
dan
lebih
panjang.
b) Merupakan transisional
vertebra,
mirip
dengan
vertebrae thoracal.
c)
Permukaan
superior
konkaf, terdapat processus
uncinatus pada tiap sisi,
sendinya
disebut
uncovertebral von Luschka.
intervertebralis
1) Pada vertebrae
cervical lebih kecil.
2) Terdiri dari nucleus
pulposus, annulus
fibrosus, dan 2
cartilaginous end
plate.
3) Lebih tertutup
tulang bila
dibandingkan dengan
vertebra yang lain.
Definisi
Cervical Root Syndrome adalah suatu keadaan yang
disebabkan oleh iritasi atau penekanan akar saraf
servikal oleh penonjolan discus invertebralis, gejalanya
adalah nyeri leher yang menyebar ke bahu, lengan
atas atau lengan bawah, parasthesia, dan kelemahan
atau spasme otot.
Kumpulan gejala dan tanda yang disebabkan oleh
iritasi atau penekanan akar saraf servikal
Epidemiologi
Ditemukan 83 kasus per 100,000 orang
Pria lebih sering dari pada wanita
Terjadi diantara usia 13 dan 91 tahun
14,8 % Berhubungan dengan trauma
Faktor predisposes
Usia , setelah usia 40 tahun 55 tahun
Trauma, kecelakaan, proses wear and tear yaitu
proses penggunaan sendi terus menerus yang akan
mengakibatkan degenari sendi
Pekerjaan ( postur tubuh), mengangkat berat pada
kuli, penari professional, menggunakan computer atau
menjahit pakaian dalam waktu lama.
Etiologi
akut dan subakut (6-12 minggu)cervical disc herniation
phatoanatomy
pathoanato
my
Gejala
Nyeri leher yang menyebar ke bahu, lengan atas atau lengan
bawah.
Timbulnya nyeri terjadi secara perlahan-lahan terkadang juga
bisa mendadak. Nyeri bersifat kronik.
Nyeri yang berasal dari akar serviks keempat (C4) terlokalisir di
leher dan daerah supraskapular. Nyeri dari akar serviks kelima
(C5) menjalar ke lengan bawah, sedangkan nyeri dari akar
keenam dan ketujuh (C6 dan C7) meluas ke leher, lengan bahu,
dan tangan. Nyeri juga bisa menjalar ke daerah cervical atas
yang menimbulkan nyeri occipital.
Anamnesis
Nyeri kaku pada leher
b. Rasa nyeri dan tebal dirambatkan ke ibu jari dan sisi
radial tangan
c. Dijumpai kelemahan pada biceps atau triceps
d. Berkurangnya reflex biceps
e. Dijumpai nyeri menjalar (referred pain) di bahu yang
samar, dimana nyeri bahu hanya dirasa bertahan di
daerah deltoideus bagian lateral dan infrascapula atas.
Pemeriksaan
khusus
Pemeriksaan Penunjang
Foto cervical
MRI
Pemeriksaan penunjang
Rontgen cervicalis
CT Scan
MRI
Penatalaksanaan
1. Medikamentosa : AINS dan muscle relaxant
2. Fisioterapi :
3. Traksi
4. Tindakan ini dilakukan apabila dengan istirahat
keluhan nyeri tidak berkurang atau pada pasien
dengan gejala yang berat dan mencerminkan
adanya kompresi radiks saraf. Traksi dapat
dilakukan secara terus-menerus atau intermiten.
Thermoterapi
Thermoterapi dapat juga digunakan untuk membantu
menghilangkan nyeri. Modalitas terapi ini dapat digunakan
sebelum atau pada saat traksi servikal untuk relaksasi
otot. Kompres dingin dapat diberikan sebanyak 1-4 kali
sehari
selama
15-30
menit,
atau
kompres
panas/pemanasan selama 30 menit 2-3 kali sehari jika
dengan kompres dingin tidak dicapai hasil yang
memuaskan
Cervical collar
Pemakaian cervical collar lebih ditujukan untuk proses
imobilisasi serta mengurangi kompresi pada radiks
saraf. Salah satu jenis collar yang banyak digunakan
adalah SOMI Brace (Sternal Occipital Mandibular
Immobilizer).
Terapi latihan
Terapi latihan bertujuan untuk :
a. Mengurangi rasa nyeri
b. Mengurangi lordosis cervical
c. Memperbaiki kekuatan otot
d. Meningkatkan postur pada ADL
e. Mempertahankan fleksibilitas atau rentang sendi
(R.O.M)
(4) Rotasi
Pasien menekan dengan satu tangan menahan pada daerah atas
dan lateral dari mata dan mencoba memutar kepala (rotasi)
tetapi tetap ditahan agar tidak terjadi gerakan.
Preskripsi untuk latihan kekuatan sebagai berikut
a) Intensitas (beban) : 100% dari kontraksi maksimum
b) Durasi : 5 detik tiap kontraksi
c) Repetisi : 5-10 kontraksi
d) Frekuensi : 5 hari tiap minggu
e) Lama program : 4 minggu atau lebih
Edukasi
Sikap tubuh yang baik dimana tubuh tegak, dada terangkat, bahu
santai, dagu masuk, leher merasa kuat, longgar dan santai.
Tidur dengan bantal.
Memelihara sendi otot yang fleksibel dan kuat dengan latihan yang
benar.
Pencegahan nyeri cervical ulangan yaitu dengan memperhatikan
posisi saat duduk, mengendarai kendaraan, dan posisi leher yang
berkaitan dengan berbagai pekerjaan atau aktivitas sehari-hari.
Menghindari bekerja dengan kepala terlalu turun atau satu posisi
dalam waktu yang lama, pegangan dan posisi yang sering berulang.