ASUHAN KEPERAWATAN CHF (Congestive Hearth Failure) : K E L O M P O K 4
ASUHAN KEPERAWATAN CHF (Congestive Hearth Failure) : K E L O M P O K 4
RAHMAWATI
IDA BAGUS
NUR I.R
DIAN KURNIA
SARI
JULIA ARNA
SARI
K
E
L
O
M
P
O
K
4
SAHWA
FAUZIAH
RIZAL
ENGGAR
ERVIANTO
ITA
PURNAMA
Definisi
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis
berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
jaringan
atau
kemampuannya
hanya
ada
kalau
disertai
Etiologi
Gagal jantung kongestif dapat disebabkan oleh :
1. Kelainan otot jantung
2. Aterosklerosis coroner
3. Hipertensi sistemik atau pulmonal
4. Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif,
5. Penyakit jantung lain
6. Faktor sistemik
Klasifikasi
1.Gagal jantung sistolik dan diastolik
2.Gagal jantung high output dan low output
3.Gagal jantung kanan dan kiri
4.Gagal jantung akut dan kronik
Manifestasi klinis
Tanda dan gejala:
Dispnea
Ortopnea
Paroximal nokturna dispnea
Batuk
Mudah lelah
Kegelisahan
Edema
Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan batas abdomen.
Anoreksia
Nokturna:
Lemah:
Bendungan pada vena perifer (jugularis)
Perasaan tidak enak pada epigastrium.
PATOFISIOLOGI
Pemeriksaan diagnostik
1. EKG
2. Foto thorax
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Ekokardiografi
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penderita dengan gagal jantung
meliputi
penalaksanaan
secara
non
farmakologis
penatalaksanaan
secara
individual
Komplikasi
Komplikasi gagal jantung meliputi:
1.Cachexia jantung
2.Gangguan fungsi ginjal
3.Aritmia
4.Depresi
5.Angina dan serangan jantung
6.Kongesti paru
7.Cardiac arrest
8.Sudden death.
ASUHAN KEPERAWATAN
A.Pengkajian
1.Identitas
2.Riwayat Kesehatan
3.Pemeriksaan fisik/Focus pengkajian
a.Aktivitas/istirahat
b.Sirkulasi
c.Integritas ego
d.Eliminasi
e.Makanan/cairan
f. Higiene
g.Neurosensori
h.Nyeri/Kenyamanan
i. Pernapasan
j. Keamanan
k.Interaksi sosial
l. Pembelajaran/pengajaran
2. Diagnosa keperawatan
a. Pola nafas tak efektif
b. Gangguan pertukaran gas
c. Kelebihan volume cairan
d. Intoleran aktifitas
3. Intervensi
a. Pola nafas tak efektif
NOC
1.Respiratory status : Ventilation
2.Respiratory status : Airway patency
3.Vital sign Status
Kriteria hasil:
4.Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik,
irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)
5.Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi,
pernafasan)
NIC
6.Lakukan fisioterapi dada jika perlu
7.Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
8.Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
9.Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
10.
Monitor respirasi dan status O2
11.
Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
12.
Pertahankan jalan nafas yang paten
NIC
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
3. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
5. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
6. Monitor respirasi dan status O2
d. Intoleran aktifitas
NOC
1. Self Care : ADLs
2. Toleransi aktivitas
3. Konservasi eneergi
Kriteria Hasil :
1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan
tekanan darah, nadi dan RR
2. Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
3. Keseimbangan aktivitas dan istirahat
NIC
4. Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
5. Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
6. Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
7. Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
8. Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi,
disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)
Terimakasih