Anda di halaman 1dari 8

Konsep konsep ilmu dalam Fisika

Fisika adalah ilmu yg mempelajari sifat2


benda dan perubahannya, mempelajari
gejala alam serta hubungan yang satu
dengan gejala lainnya.
Fisika di sebut juga ilmu pengukuran.
Cara Menyelidiki dan menyatakan gerak
benda tanpa memandang sebab
musababnya merupakan bagian dari
mekanika yang d sebut Kinematika.
. Cara menyelidiki apa yang
menyebabkan gerak tersebut baik
lintasan lurus maupun melengkung dan
apa yang menyebabkan terjadinya
percepatan di sebut sudut dinamika
(ilmu tentang gaya dan gerak).
Kerja, Energi
Energi adalah Tenaga yang di gunakan
untuk melakukan Kerja

Momentum merupakan kuantitas gerak dan


merupakan hubungan antara penyebab gerak
dengan dengan vektor percepatan benda
Mekanika benda berubah bentuk dan fluida merupakan
suatu ilmu yang membahas perbahan bentuk suatu
benda akibat gaya dari luar dan
kemampuan zat cair dan gas untuk mengalir.
Termodinamika Ilmu ini ditujukan untuk menganalisa keadaan gas karena perubahan suhu, tekanan dan
volume dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
GELOMBANG

Gelombang adalah getaran yang merambat baik


yang melalui medium atau tidak melalui medium.
Dengan ilmu ini kita bisa mengaplikasimkan
superposisi, pemantulan dan interferensi
gelombang dalam kehidupan sehari-hari
Suatu gerak yang berulang pada selang waktu
tertentu di sebut periodic dan selalu dapat di
nyatakan dalam fungsi sinus dan kosinus yang di
sebut Gerak Harmonik

Seberapa pentingkah pengukuran?

Besaran
di keadaan
bagi menjadi
2 yaitu
besaran
Besaran fisika
adalah
dan sifat2
benda
yangdasar
di
ukur.
dan besaran turunan. Besaran dasar meliputi
panjang, massa, waktu, arus listrik, suhu,
intensitas cahaya, gram molekul sedangkan
besaran turunan adalah yg dinyatakan sebagai
kombinasi dari beberapa besaran dasar. Contoh
kecepatan, perccepatan, gaya, usaha, daya dsb
1.1 SISTEM SATUAN DAN DIMENSI
Sistem satuan adalah system yang mengatur
penggunaan satuan.
Ada 4 sistem macam system satuan :
1.system statis (besar dan kecil)
2.system Dinamis (MKS dan CGS).
3.system Inggris (absolute dan teknik)
4.system International (SI)

table 1.1 satuan besaran dasar pada System International


No Besaran dasar
satuan
1
Panjang
meter
2
Massa
kilogram
3
Waktu
sekon
4
Arus Listrik
Ampere
5
Suhu
Kelvin
6
Intensitas cahaya Kandel
7
Gram molekul
Mole

symbol
m
k
s
A
K
cd
mole

Dimensi
L
M
T
I

1.Satuan panjang standart adalah 1 meter yaitu 1,650.750,72 kali


panjang gelombang dalam ruang hampa yang d pancarkan
oleh atom krypton-86 pada peralihan satu antara tingkat
energi 2 P 10 dan 5d5.
2. Satuan massa standart adalah 1 kilogram yaitu massa suatu
silinder yang terbuat dari platinum yang di simpan di kota
Sevres Prancis.
3.Satuan waktu standart adalah 1 sekon yaitu 9.192.631.77xTo
To dgn 1/To= frekuensi pancaran yg di keluarkan pada
peralihan electron atom cesium 133 antara 2 tingkat
Hyperfine yaitu pada tingkat f = 4, mf=0 ke tingkat f-3,
mf=0.
4. Satuan arus listrik standart adalah 1 ampere yaitu arus listrik
yang bila d alirkan dalam 2 kawat lurus yg sejajaryang
sangat panjang jaraknya 1 meter dalam hampa
menghasilkan gaya sebesar 2x 10-7 newton pada setiap
meter kawat.
5. Satuan suhu standart adalah 1 kelvin yaitu 1 x T
dengan T = suhu titik tripel.
273.16
6. Satuan intensitas cahaya standart adalah 1 kandela yaitu
intensitas dalam arah tegak lurus pada permukaan benda
hitam seluas 1/600 m2 pada suhu cair platina pada tekanan
luar 101.325 N/m2

7.Satuan gram molekul standar adalah 1mole yaitu banyaknya zat


yang mengandung unsure dasar zaat yang sama
jumlahnya dengan atom Carbon-12 yang massanya
0,012 kgm.
Tabel 1-2 satuan besaran mekanika
NO
Sistem satuan
Panjang
1.
2.
3.
4
5

Statis besar
Statis kecil
Dinamis besar
Dinamis kecil
Inggris absolut

Inggris teknik

m
cm
m
cm
ft
(foot)
ft

Waktu

Massa

Gaya

S
kgm kg.gaya
S
grm
g.gaya
S
kg
Newton
S
gr
dyne
S
Ibm
pdl
(pound mass) (poundal)
S
slug
Ibf
(pound force)

1 inci
1 foot
1 foot
1 mil

= 2,54 cm
= 12 in
= 0,305 m
= 5280 ft
1 yard = 3 ft
1 Angstrom (A) = 10 m
1 mikron ( m)
= 10 -6 m 1 nano m (n m)= 10 -9 m
1.2. VEKTOR
Besaran-besaran fisika seperti kecepatan, percepatan, gaya,
momentum ditentukan oleh besar dan arah. Misalnya sebuah mobil
bergerak dengan kecepatan 40 km/jam kea rah lutara; besaran yang
demikian dinamakan Besaran Vektor.Besaran yang hanya ditentukan
oleh besarnya dinamakan Besaran Skalar, misalnya massa,
temperature, energi, volume dan sebagainya. Besaran vector
digambarkan dengan garis lurus beranak panah; panjang garis
menyatakan besar vektor ndan arah panah menyatakan arah vektor.
Vektor dari titik A ketitik B diberi symbol AB , sedangkan vektor dari titik
pusat koordinat (titik 0) ke titik A diberi symbol a, seperti pada Gambar

AB

Gambar 1.2.1 vektor

1.31. Penjumlahan Vektor


Suatu partikel bergerak dari lintasan lengkung dari titik A ke B kemudian
bergerak dari lintasan dari B ke C hasilnya partikel berpindah dari A ke
C.Perpindahan dari A ke C merupakan resultan perpindahan dari A ke B
dan dari B ke C Perpindahan semacam ini tidak dapat biasa melainkan
di jumlahkan secara veltor.

BC

AB
A

C
AC

Gambar 1.2.2 merupakan vektor perpindahan


jadi AB + BC = AC
Vektor Satuan adalah vektor yang besarnya 1 satuan vektor
satuan di lambangkan dengan huruf bertopi, misal a vektor
satuan dari a
I , j , k adalah vektor satuan yang berturut turut menunjuk ke
arah sumbu sumbu x, y, z

I , j , k adalah vektor satuan yang berturut turut


menunjuk ke arah sumbu sumbu x, y, z

Y
J

Z
Gambar 1.2.3.

Komponen vektor
Komponen vektor A dapat diuraikan atas
komponen komponennya terhadap sumbu x,
y dan z yaitu berturut turut adalah Ax, Ay dan
Az (gambar 1.2.3) sehingga A dapat di
tuliskan
A = Ax i + Ay j + Az k

Ayj

Azk

Axi

Gambar 1.2.4

Besar A = Ax + Ay + Az
Arah A di tentukan oleh salah satu dari ke tiga sudut ,, yaitu sudut
sudut yang di bentuk oleh yaitu sudut sudut yang di bentuk oleh A
masing masing terhadap sumbu x. sumbu y. sumbu z
Cos = Ax ;

cos = Ay

; cos

= Az
A

Dengan mematuhi hubungan identitas

cos + cos + cos = 1


Komponen A dalam 2 dimensi dpt di
tentukan secara analitis dari besar sudut
(gambar 1.2.5)
Ax = A cos dan Ay = A sin
Besar dan arah A
A=

Ax + Ay

Ay

Ax

Gambar 1.2.5

= tan ( Ay )
Ax

Jika ada 2 vektor membentuk sudut maka


jumlah vektor A dan vektor B menghasilkan
vektor resultan di hitung dgn

aturan cosinus
R=

A + B + 2 AB cos
A

Aturan sinus
A
Sin

sin

Selisih 2 Vektor

Gambar1.2.6

sin

Gambar1.2.7

Selisih antara vektor A dan vektor B


menghasilkan vektor resultan

R = A B
Besar R =

A
A + B - 2 A B cos

Dengan sudut apit antara pangkal A dan B

-B
Gambar1.2.8

Anda mungkin juga menyukai