T I AR A G I AN P U S P I
G 4 A 0 1 4 08 2
Pembimbing : Dr. Hermawan, Sp. S
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
SMF SARAF
RSUD PROF. DR MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO
2016
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. I
Umur
: 24 tahun
Alamat
: Sidamulih 4/3
: Islam
ANAMNESIS
Keluhan utama : Nyeri Kepala
ANAMNESIS (2)
Kronologi : Pasien datang ke RSMS dengan keluhan nyeri kepala
sejak 3 bln yll. Nyeri dirasa seperti diikat atau tertimpa beban
berat pada seluru bagian kepala, serta leher terasa kencang. Nyeri
seperti dirasakan hilang timbul. Dalam 1 bulan terakhir pasien
mengeluh nyeri kepala sebanyak 5 kali, dengan lama setiap nyerinya
kurang lebih 2-5 jam. Bilang sedang nyeri kepala, pasien tidak bisa
melakukan aktivitas. Nyeri kepala muncul apabila pasien sedang
stress memikirkan biaya untuk membiayai kedua anaknya yg masih
SD, karena pasien telah bercerai dengan suaminya sejak 3 tahun yll
dan kerap kali mendapat perlakuan kasar dari mantan suaminya.
Pasien mengaku, nyeri kepala hanya dapat dkurangi bila pasien
meminum obat warung kemudian tidur. Pasien menyangkal adanya
mual, muntah, demam maupun kejang. Namun pasien mengakui
memiliki tekanan darah yang tinggi dan tidak rutin meminum obat
penurun tekanan darah.
RIW GIZI
Pasien makan teratur 2-3 kali sehari dengan nasi dan
sayur
ataupun
lauk
seadanya.
Pasien
senang
mengkonsumsi
makanan
asin,
gorengan
maupun
makanan bersantan.
RIW PSIKOLOGS
Sebelum bercerai dengan suaminya, pasien kerap kali
mendapat perlakuan kasar atau KDRT seingga
meninggalkan sedikit trauma.
RIW SPIRITUAL
Pasien beragama islam dan taat beribadah
PEMERIKSAAN FISIK
KU/Kes: baik, CM
Tanda Vital:
TD: 160/100 mmHg
T: 36 C
N: 80 x/menit
RR: 20 x/menit
BB: 70 kg
TB: 156 cm
Status Internus
Mata
: CA-/-, SI-/-
Pulmo
Cor
Abdomen
Eks
: Normal
-Sensibilitas
-Motorik
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis I : Cephalgia
Diagnosis klinis II : Hipertensi grade II
Diagnosis topik
: Musculus pericranial
PLANNING
Terapi:
Farmakologi
Amlodipin 1 x 5 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg
Ranitidin 2 x 150 mg
Flunarizine 2 x 5 mg
Non Farmakologi
Edukasi penyakit
Istirahat cukup
Pola makan sehat
Hindari faktor pencetus (stress)
Monitoring:
Edukasi
Tension-type Headache
Tension-type Headache (TTH) adalah nyeri kepala
bilateral
(pressing/
squeezing),
mengikat,
tidak
berdenyut, tidak dipengaruhi dan tidak diperburuk oleh
aktivitas fisik, bersifat ringan hingga sedang, tidak
disertai (atau minimal) mual dan/ atau muntah, serta
disertai fotofobia atau fonofobia.
KLASIFIKASI
GEJALA KLINIS
Nyeri pada TTH biasanya digambarkan seperti
nyeri tumpul, terasa seperti ditekan, diikat atau
terasa berat pada kepala.
Aktivitas fisik tidak mempengaruhi intensitas
nyeri kepala pada sebagian besar pasien.
Lokasi nyeri kepala pada TTH biasanya
bilateral.
Mual dan muntah bisa ada pada penderita TTH.
Fotofobia atau fonofobia mungkin juga ada
namun kehadiran dua gejala tersebut secara
bersamaan tidak ada.
TERAPI
1. Terapi TTH Episodik: Analgesik dan NSAID adalah obat
andalan dalam terapi serangan akut. Aspirin (500 mg dan 1000
mg) dan acetaminophen (1000 mg) efektif dalam terapi
serangan akut untuk TTH. Sedangkan untuk NSAID antara lain
seperti ibuprofen (200-400 mg), naproxen sodium (375-550
mg), ketoprofen (25-50 mg), dan kalium diklofenak (50-100 mg)
2. Terapi TTH Kronik: Hal pertama yang dilakukan adalah
menghentikan penggunaan secara berlebihan dari obat-obatan
tersebut saat serangan datang. Secara umum, farmakoterapi,
modalitas perilaku dan obat-obatan fisik efektif untuk
pencegahan dan harus digunakan dalam kombinasi untuk
mencapai hasil yang optimal.
TERIMA KASIH