Anda di halaman 1dari 31

1.

Ciri dan Struktur Virus


2. Perkembangbiakan Virus
3. Peranan Virus dan Nama
Virus
4. Jenis dan Klasifikasi Virus

Ciri-Ciri dan Stuktur


Virus merupakan sesuatu
yang unik, karena
Virus

belum bisa dikatakan sebagai makhluk


hidup, hal ini dikarenakan virus belum
memiliki ciri-ciri suatu zat dikatakan
sebagai makhluk hidup. jenis virus yang
sangat banyak dan sebagian besar
merupakan agen penyebab penyakit seperti
DB, hepatitis, influenza, flue babi, HIV, dan
masih
banyak
lagi.
Virus memiliki ciri dan struktur yang sangat
berbeda sama sekali dengan organisme
lain, ini karena virus merupakan satu sistem

Ciri virus yang secara umum adalah


sebagai berikut:
1. Virus hanya bisa hidup di sel
hidup
Virus hanya dapat hidup pada sel
hidup atau bersifat parasit intraselluler
obligat. Virus ketika tidak berada di
dalam sel inangnya akan membentuk
kristal yang sama sekali tidak memiliki
ciri dri sebuah kehidupan. ketika virus
memasuki sel inangnya disinilah virus
tersebut akan memperbanyak material
genetik yang dibantu oleh sel inangnya
tersebut.
baca lebih rinci mengenai
replikasi virus HIV disini dan disini juga.
Selain itu, virus juga mampu hidup di

Ciri dan Klasifikasi Virus


Indikator Ketuntasan Belajar adalah siswa mampu:

1.Mengidentifikasi ciri-ciri virus


2.Membedakan struktur virus dengan
makhluk hidup lainnya
3.Membuat model virus 3D
4.Menjelaskan cara replikasi virus
5.Mengidentifikasi virus yang berbahaya
dan merugikan
6.Menjelaskan peranan virus yang
menguntungkan dan merugikan
7.Mengkomunikasikan cara menghindari diri
dari bahaya virus seperti influenza, AIDS, flu
burung dan lain-lainnya

2. Ukuran virus sangat kecil


sekali
Virus memiliki ukuran yang paling kecil
dibandingkan kelompok taksonomi
lainnya. Ukuran virus yang paling kecil
memiliki ukuran diameter 20 nm dengan
jumlah gen 4, lebih kecil dari ribosom
dan yang paling besar memiliki
beberapa ratus gen, virus yang paling
besar dengan diameter 80 nm (Virus
Ebola) juga tidak dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya sehingga untuk
pengamatan virus di gunakan mikroskop
elektron.

3. Nama virus disesuikan dengan


tipe asam nukleatnya
Nama virus tergantung dari asam nukleat
yang menyusun genomnya (materi atau
partikel genetik) sehingga terdapat virus
DNA dan juga virus RNA.

4. Virus tidak memiliki organela


seperti pada makhluk hidup
Virus tidak memiliki enzim metabolisme
dan tidak memiliki ribosom ataupun
perangkat/organel sel lainnya, namun
beberapa virus memiliki enzim untuk
proses replikasi dan transkripsi dengan
melakukan kombinasi dengan enzim sel
inang, misalnya Virus Herpes. Setiap kali
virus akan melakukan
replikasi/perbanyakan jumlah virusnya,
maka digunakanlah bahan-bahan yang
terdapat di sel inangnya sehingga virus
dibuat dari bahan-bahan di sel inang

. Genom virus sangat beragam


Genom virus lebih beragam dari
genom konvensional (DNA untai
tunggal atau single heliks) yang
dimiliki oleh organisme lainnya,
genom virus mungkin terdiri dari
DNA untai ganda, RNA untai
ganda, DNA untai tunggal
ataupun dapat juga RNA untai
tunggal, tergantung dari tipe
virusnya.

Struktur Tubuh Virus

Walaupun virus memiliki berbagai


ukuran dan bentuk, mereka memiliki
motif struktur yang sama, yaitu
sebagai berikut.

1. Kapsid
Kapsid Kapsid merupakan lapisan pembungkus DNA
atau RNA, kapsid dapat berbentuk heliks (batang),
misalnya pada virus mozaik, ada yang berbentuk
polihedral pada virus adenovirus, ataupun bentuk
yang lebih kompleks lainnya. Kapsid yang paling
kompleks ditemukan pada virus Bbakteriofaga (faga).
Faga yang pertama kali dipelajari mencakup tujuh faga
yang menginfeksi bakteri Escherichia coli , ketujuh
faga ini diberi nama tipe 1 (T1), tipe 2 (T2), tipe 3 (T3)
dan seterusnya sesuai dengan urutan ditemukannya.
salah satu virus yang memiliki kapsid adalah virus zika
yang dapat menyebabkan mikrosefalus pada janin,

2. Kapsomer
Kapsomer adalah subunit-subunit protein
dengan jumlah jenis protein yang biasanya
sedikit, kapsomer akan bergabung
membentuk kapsid, misalnya virus mozaik
tembakau yang memiliki kapsid heliks
(batang) yang kaku dan tersusun dari seribu
kapsomer, namun dari satu jenis protein
saja. 3. Struktur tambahan lainnya Struktur
tambahan lainnya, yaitu selubung virus
yang menyelubungi kapsid dan berfungsi
untuk menginfeksi inangnya. Selubung ini
terbentuk dari fosfolipid dan protein sel
inang serta protein dan glikoprotein yang

Tidak semua virus memliki struktur


tambahan ini, ada beberapa yang
memilikinya, misalnya virus influenza.
Secara kebetulan faga tipe genap yang
diketemukan (T2, T4 dan T6) memiliki
kemiripan dalam struktur, yaitu kapsidnya
memiliki kepala iksohedral memanjang
yang menyelubungi DNA dan struktur
tambahan lainnya, yaitu pada kepala
iksohedral tersebut melekat ekor protein
dengan serabut-serabut ekor yang
digunakan untuk menempel pada suatu
bakteri.

Proses dan Cara Perkembangbiakan


Virus (Daur Litik dan Daur Lisogenik)
Proses dan Cara Perkembangbiakan Virus (Daur
Litik dan Daur Lisogenik) - Virus belum dapat
digolongkan sebagai mahkluk hidup, hal ini
karena belum memiliki perlengkapan dalam
metabolisme. Virus merupakan partikel yang
memiliki materi genetik (DNA atau RNA), melalui
materi genetik inilah virus dapat bereplikasi.
Kemampuan replikasi (memperbanyak diri) pada
virus menjadikan virus sebagai mahkluk
metanorganisme atau organisme perantara. Hal
ini dikarenakan virus hanya dapat hidup di dalam
makhluk hidup (parasit obligate), sedang akan
berada dalam fase inaktif bila diluar hospes
(inang). Virus akan meminjam peralatan

Adapun tahapan-tahapan reproduksi


virus yaitu:
a. Adsorpsi
Adsorpsi merupakan tahap awal bagi
virus dalam replikasi. Pada tahap ini
virus menempel pada permukaan
tubuh inang (adsorpsi=menempel).
Virus akan mengikatkan diri dengan
protein membran di permukaan
hospes yang disebut dengan reseptor.
Reseptor ini bersifat spesifik,
sehingga hanya virus tertentu dapat
berikatan dengan sel hidup tertentu.

b. Penetrasi
Ketika virus telah berhasil berikatan dengan
reseptor pada sel hospes, virus akan melanjutkan
tahapan selanjutnya yaitu penetrasi. Penetrasi
atau injeksi merupakan tahapan dimana virus
akan memasukkan materi genetik ke dalam sel
hospes. Ikatan reseptor dengan bagian virus ini
akan membentuk saluran yang menghubungkan
bagian plasma virus dengan plasma sel hospes.
Melalui saluran inilah materi genetik pada virus
akan masuk ke plasma sel hospes dan akan
mulai menginfeksi (mengendalikan) sel hospes.

C. Penelanjangan (uncoating)
Pada virus yang memiliki selubung
(lapisan yang membungkus materi
genetik) akan mengalami uncoating.
Setelah berhasil masuk, materi genetik
yang berselubung ini akan dipecah
oleh enzim hidrolitik dari organel
lisosom pada sel hospes. Dengan
demikian, materi genetik akan
telanjang di sitoplasma sel hospes

d. Sintesis
Pada tahap ini partikel-partikel virus baru akan siap
dibentuk melalui sintesis berdasarkan kode-kode
dalam materi genetik. Materi genetik yang telah
berhasil masuk ke dalam sel hospes kemudian akan
menjajah otoritas sel hospes dalam metabolisme
sel. Ada dua kemungkinan yang terjadi pada tahap
ini, pertama sel hospes akan melakukan sintesis
protein berdasarkan kode genetik yang terdapat
pada materi genetik virus. Kemungkingan kedua,
materi genetik virus akan bergabung dengan materi
genetik sel hospes, sehingga akan ikut diterjemahkan
ketika sel hospes melakukan sintesis protein.

e. Pematangan
Hasil dari sintesis akan terbentuk
komponen-komponen virus baru
yang pada tahap ini bagian-bagian
tersebut akan mengalami perakitan.
Virus-virus baru ini akan
dimatangkan sementara dalam
sitoplasma sel hospes

f. Pelepasan
Tahap akhir dari perjalanan
reproduksi virus akan melepas virusvirus baru yang telah matang dari sel
hospes. Virus-virus ini siap untuk
menginfeksi sel lain dan
memperbanyak dir

Macam-macam Virus dan Peranannya dalam Kehidupan

Virus dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa


hal. Dalam subbab ini akan dipaparkan
pengelompokan virus berdasarkan asam nukleatnya.
Kemudian setelah itu kalian akan menyimak pula
tentang peranan virus dalam kehidupan.
Macam-macam virus berdasarkan asam
nukleatnyaBerdasarkan asam nukleatnya, virus
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu virus ADN
dan virus ARN. Virus ADN adalah virus yang asam
nukleatnya berupa ADN sedangkan virus ARN adalah
virus yang asam nukleatnya berupa ARN.

Virus ADN
Adenovirus Menginfeksi alat digesti (usus), alat respirasi,
konjungtiva, tumor pada manusia
Herpes simplex virus Menginfeksi mulut, alat kelamin
manusia, dan tumor rahim pada manusia
Papavovirus menyebabkan Kutil pada manusia dan kanker
pada hewan
Poliovirus menyebabkan Penyakit polio
Virus Rubella menyebabkan Campak jerman (rubella)
Paramyxovirus Pneumonia atibical, menyebakan
penyakit gondong & campak
Virus coryza, rhinovirus menyebabkan Pilek (Flu)
Poxivirus menyebabkan Campak, cacar

Virus ARN

Orthomycovirus menyebabkan Infl uenza


Hepatitis menyebabkan Hepatitis
Paramyxovirus NCD (tetelo pada ayam)
Picornavirus menyebakan Infeksi perut, poliomyelitis, dan
Hepatitis A
Rhabdovirus menyebabkan Rabies
Reovirus menyebabkan Muntah dan diare
Retrovirus menyebabkan Tumor kelenjar susu, leukemia, AIDS,
dan sarkoma pada ayam
Togo virus (Flavivirus) menyebabkan Demam berdarah,
demam kuning
Tobacco Mosaic Virus (TMV) menyebabkan Penyakit mosaik
pada daun tembakau
Myxovirus menyebabkan Infl uenza

Peranan Virus dalam Kehidupan


Dalam kehidupan manusia, hewan, dan
tumbuhan virus dapat merugikan dan
menguntungkan. Pada umumnya virus
merugikan tubuh makhluk hidup yang
menjadi inangnya. Virus bisa merugikan
karena menimbulkan penyakit baik pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Tetapi
ternyata ada juga virus yang
menguntungkan, terutama bagi manusia.
Berikut akan diberikan contoh jenis-jenis virus
tersebut.

a. Virus yang merugikan tubuh


manusia

HIV (Human Immunodefi ciency Virus)


Virus ebola (ebola virus)
Virus hepatitis (Hepatitis virus)
Measles virus
Herpes Simplex virus
Human Papilomavirus
Adeno virus
Mumps virus
Orthomycovirus
Rabiez virus (Virus rabies)
Poliomyelitis (Virus polio)

b. Virus yang merugikan tubuh


hewan

Paramyxovirus
Foot and Mouth Desease
Rhabdo virus
Rous Sarcoma Virus (RSV)
Bovine Papilo virus

c. Virus yang merugikan


tanaman
Virus Mosaik Tembakau (Tobacco
Mosaic Virus, TMV)
Virus Tungro
Virus CVPD (Citrus Vein Phloem
Degeneration)

Dasar Klasifikasi Virus


Menurut Lwoff, dkk (1966) dalam
Syahrurachman, dkk (1994) dalam
klasifikasi virus digunakan kriteria
sebagai berikut:
1.Jenis asam nukleat, RNA atau DNA
2.Simetri kapsid
3.Ada tidaknya selubung
4.Banyaknya kapsomer untuk virus
ikosahedral atau diameter nukleokapsid
untuk virus helikoidal

5. Virus menginfeksi sel


Setiapspesifik
tipe virus hanya dapat menginfeksi
yang

beberapa jenis inang tertentu. Jenis inang yang


dapat diinfeksi oleh virus ini disebut kisaran
inang, yang penentuannya tergantung pada
evolusi pengenalan yang yang dilakukan virus
tersebut dengan menggunakan kesesuaian "
lock and key atau lubang dan kunci " antara
protein di bagian luar virus dengan molekul
reseptor (penerima) spesifik pada permukaan
sel inang.
Beberapa virus memiliki kisaran inang yang
cukup luas sehingga dapat menginfeksi dan
menjadi parasit pada beberapa spesies.
Misalnya, virus flu burung dapat juga
menginfeksi babi, unggas ayam dan juga

Sedangkan menurut Jawetz, dkk (1992) dalam Darkuni (2001)


sifat dasar yang digunakan dalam klasifikasi virus adalah :
1. Jenis asam nukleat, DNA atau RNA; beruntai tunggal atau
ganda
2. Ukuran dan morfologi, termasuk tipe simetris, jumlah
kapsomer dan dan adanya selaput (envelope)
3. Adanya enzim-enzim spesifik terutama polimerase RNA dan
DNAyang penting dalam proses replikasi gen, dan
neurominidase yang penting untuk pelepasan partikel virus
tertentu (misal influenza) dari sel-sel yang membentuknya
4. Kepekaan terhadap zat kimia dan keadaan fisik, terutama eter
5. Sifat-sifat imunologik
6. Cara-cara penyebaran alamiah
7. Patologi
8. Gejala-gejala yang ditimbulkannya

Anda mungkin juga menyukai