ALLERGY
PEMBIMBING:
DR. NOVIATI SRI RACHA, SP THT-KL
DISUSUN OLEH:
JESSICA GOSAL 2014-061-023
PENDAHULUAN
Produksi
Produksi
mukus
mukus
berlebihan
berlebihan
Gatal
Gatal
pada
pada
hidung
hidung
dan
dan mata
mata
Mata
berair
RHINITIS
inflamasi
mukosa
nasal
Sumbatan
Sumbatan
hidung
hidung
Serangan
Serangan
bersin
bersin
hebat
hebat
PENDAHULUAN
Menurut European Academy Allergy and Clinical Immunology
Rhinitis alergi
Rhinitis infeksius
Rhinitis non-alergika, non-infeksius
Rhinitis campuran
PENDAHULUAN
Rhinitis Alergi
Penyakit kronik anak di Amerika
Penyakit kronik ke-5 di Amerika
1 dari 6 orang Amerika
2-5 miliar dollar / tahun
Disabilitas fungsi sosial, pekerjaan, dan
menganggu pasien dalam beristirahat
Penanganan dini mencegah komplikasi dan
peningkatan kualitas hidup
ANATOMI HIDUNG
LUAR
Kerangka tulang:
Os nasal
Septum
Otot:
M. depressor septi
ANATOMI HIDUNG
DALAM
Vestibulum kulit (kelenjar
sebasea, folikel rambut, dan rambut
yang disebut vibrissae)
Kavitas nasi
PERSARAFAN
HIDUNG
Penghidu:
N. Olfactory
Sensorik:
N. Ethmoidalis anterior
Ganglion sphenopalatine
N. Infra orbita
Otonom
Simpatik: ganglion
servikal superior
Parasimpatik
N. vidian
VASKULARISASI
HIDUNG
A. ethmoidalis anterior
( dari A.ophthalmica)
A. ethmoidalis posterior
(dari A. ophthalmica)
A. Sphenopalatine (dari A.
maksillaris)
SISTEM LIMFATIK
HIDUNG
FISIOLOGI HIDUNG
fungsi respirasi
pengatur kondisi udara (air conditioning)
proteksi jalur napas bawah
indra penghidu
resonansi suara
proses bicara
refleks nasal
RESPIRASI
PENGATUR KONDISI
UDARA
Filtrasi dan
purifikasi
Air
conditioning
Temperatur
Humidifier
PROTEKSI JALUR
NAPAS BAWAH
< pH 7
10-20 menit
Lisosim
BERSIN
INDRA PENGHIDU
FUNGSI LAIN
Resonansi
suara
Kualitas suara
untuk
berbicara dan
bernyanyi
Sumbatan
suara sengau
Proses bicara
Refleks nasal
Pembentukan
kata dengan
konsonan M,
N, Ng
Iritasi mukosa
hidung
refleks bersin
dan nafas
terhenti
Bau sekresi
kelenjar liur,
lambung,
pankreas
RHINITIS
ALLERGY
DEFINISI
Inflamasi
Inflamasi terkait
terkait IgE
IgE
Epitel
Epitel melapisi
melapisi hidung
hidung
Rinorea,
Rinorea, bersin,
bersin,
hidung
hidung tersumbat,
tersumbat,
dan
dan // rasa
rasa gatal
gatal pada
pada
hidung
hidung
Inflamasi
Inflamasi lapisan
lapisan
dalam
dalam dari
dari hidung
hidung
Alergen
Alergen (debu
(debu dari
dari
hewan
hewan atau
atau serbuk
serbuk
dari
dari bunga)
bunga)
Gejala
Gejala
hipersensitivitas
hipersensitivitas
hidung
hidung
Inflamasi
Inflamasi terkait
terkait
imunologi
imunologi (IgE)
(IgE)
Paparan
Paparan alergen
alergen
terhadap
terhadap membran
membran
mukosa
mukosa hidung
hidung
ARIA
ARIA 2010
2010
EPIDEMIOLOGI
9-11 tahun
Diagnosa <6 thn gejala 10-40 thn
Sulit berkonsentrasi, kelelahan, dan gangguan dalam
hubungan interpersonal
Kualitas hidup lebih buruk
FAKTOR RESIKO
Alergen
inhalan
(tersering)
Alergen
ingestan
(jarang)
Alergen
injektan
Alergen
kontaktan
+ GENETIK
PATOFISIOLOGI
Sensitisasi
IgE
Fase Awal
(2-4 jam)
Fase Akhir
(18-24
jam)
KLASIFIKASI
DIAGNOSA
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Prick and puncture test
Intra dermal skin test
Atopy patch test
Skin
Skin test
test
PP
Pencitraan
Pencitraan
CT scan
P.
P. darah
darah
TATA LAKSANA
Pencegahan dan
Penghindaran
Terapi
medikamentosa
RA
treatment
Operatif
Imunoterapi
PENCEGAHAN DAN
PENGHINDARAN
Tidak memelihara hewan di rumah
Mengganti seprai kasur dan bantal dengan rutin dan
mencucinya dengan air panas
Membersihkan kasur dan bantal
Menghindari alergen lainnya
TERAPI
MEDIKAMENTOSA
Antihistamin (generasi 1 dan 2)
Intra nasal
Oral
Dekongestan
Steroid intra nasal
Steroid Oral
Antikolinergik
IMUNOTERAPI
Tujuan: pembentukkan IgG blocking antibody dan penurunan
IgE
Jenis: intradermal dan sublingual
OPERATIF
Konkotomi parsial
Multiple outfractured inerior turbinoplasty
TERAPI
MEDIKAMENTOSA
KOMPLIKASI
Polip hidung
Otitis media efusi yang sering residif, terutama pada anakanak
Sinusitis paranasal