Fraktur
Adalah terputusnya
kontinuitas tulang dan
ditentukan sesuai jenis
dan luasnya (Smeltzer
S.C & Bare B.G, 2001)
atau setiap retak atau
patah pada tulang yang
utuh (Reeves C.J, Roux
G & Lockhart R, 2001).
Penyebab Frakture
Trauma, fraktur terjadi
ketika tekanan yang
menimpa tulang lebih
besar dari pada daya
tahan tulang akibat
trauma.
Degeneratif, fraktur
terjadi diakibatkan
penurun fungsi kekuatan
tulang karena faktor
usia
Patologis, fraktur terjadi
karena indikasi penyakit,
misalnya tumor tulang.
Jenis
Open Fraktur
Close Fraktur
Bentuk
Simple
Multiple
Posisi
Stabil
Unstable
Penanganan : Operasi VS
Konservatif
Resiko
Mal union.
Non union.
Infeksi.
Refraktur
Bentuk Fraktur
Transversal
Spiral
Oblique
Segmental
Communitted
Dilokasi
Komplikasi Fraktur
Infeksi ( osteomyelitis ), DVT,
emboli,gangrene
Non union, mal union, refraktur dan nekrosis
Luka dan dekubitus
Myositis osifikan dan suddeck atropi
Lesi syaraf
Sindroma kompartemen
Atropi, kontraktur, deformitas dan artritis
Amputasi
Trauma thorak dan trauma abdomen
Infeksi,DVT,emboli &
gangrene
Kegagalan sambung
non/mal union : posisis yang salah
saat reposisi, space fragmen yang
jauh, immobilisasi yang tidak
adekuat, faktor gizi, penyakit
penyerta, PEROKOK, terapi latihan
dan mobilisasi yang tidak adekuat
Nekrosis : avasculair
Syndroma kompartemen
Kondisi iscemic jaringan otot karena
adanya tekanan ( osteofit, oedema,
infeksi, gips dsb )
Otot yang iskemik akan rusak dan
digantikan jaringan fibrosis yang tidak
elastis ( volksman ischemic
contrature )
Tanda ischemic : pain, parasthesia,
pallor, paralisis dan pulselessness
Callus
Tujuan operasi :
Early mobilization ( Life is motion /
Function cest la vie) Lucas
Championere
Mencegah komplikasi prolonged
bedrest (Decubitus, Pneumonia, UTI,
atrofi otot 1 persen /hr, kaku sendi)
Membersihkan resiko infeksi
( osteomyelitis )
Ketepatan posisi fraktur dan
percepatan ossifikasi
Post op training :
Naik tangga dengan kaki yg sehat
Turun tangga dengan kaki sakit lebih
dulu