Anda di halaman 1dari 38

By: Lidia Wati S.

Kep, Ns

Perawatan Luka

KulitPengertian
merupakan bagian tubuh
paling luar
yang berfungsi melindungi diri dari
trauma
luar serta masuknya benda asing
Luka
adalah
suatu
keadaan
terputusnya
kontinuitas jaringan tubuh yang
dapat
menyebabkan terganggunya fungsi
tubuh
sehingga dapat mengganggu
aktifitas sehari

Jenis Luka
1. Stadium
I
:
Luka
Superfisial
(NonBerdasar Kedalaman
Blanchingdan luas
Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada
lapisan
epidermis kulit.
2. Stadium II : Luka Partial Thickness :
yaitu
hilangnya lapisan kulit pada lapisan
epidermis dan
bagian atas dari dermis. Merupakan luka
superficial
dan adanya tanda klinis seperti abrasi,
blister atau

3. Stadium III :
Luka Full Thickness : yaitu hilangnya kulit
keseluruhan
meliputi
kerusakan
atau
nekrosis jaringan subkutan yang dapat
meluas
sampai
bawah
tetapi
tidak
melewati jaringan yang mendasarinya.
Lukanya sampai pada lapisan epidermis,
dermis dan fasia tetapi tidak mengenai
otot.
Luka timbul secara klinis sebagai suatu
lubang yang dalam dengan atau tanpa
merusak jaringan sekitarnya.

4. Stadium IV :
Luka Full Thickness
yang telah mencapai
lapisan otot, tendon dan
tulang dengan adanya
destruksi/kerusakan yang
luas.

Berdasarkan penyebabnya
Dibagi menjadi dua, yaitu luka mekanik dan luka
non mekanik. Luka mekanik terdiri dari:
1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena
teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang
terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik)
biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh
pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)
2.Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat
benturan
oleh
suatu
tekanan
dan
dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan
lunak, perdarahan dan bengkak.

Lanjutan.
3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit
bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan
benda yang tidak tajam.
4.Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya
benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam
kulit dengan diameter yang kecil.
5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda
yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang
menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal
luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian
ujung biasanya lukanya akan melebar.
7.Luka Bakar (Combustio)

Terminologi
luka
yang
dihubungkan
dengan
waktu
penyembuhan
dapat
dibagi
menjadi:
1.Luka akut
Luka dengan masa
penyembuhan
sesuai dengan konsep
penyembuhan
yang telah disepakati.
2.Luka kronis
Luka yang mengalami
kegagalan dalam
proses penyembuhan, dapat
karena

Menurut Tingkat kontaminasi


1. Clean Wounds
(Luka
bersih)
terhadap
Luka

yaitu luka bedah tak terinfeksi yang


mana
tidak
terjadi
proses
peradangan (inflamasi) dan infeksi
pada
sistem
pernafasan,
pencernaan, genital dan urinari
tidak terjadi.
Luka bersih biasanya menghasilkan
luka yang tertutup
Jika
diperlukan
dimasukkan
drainase tertutup. Kemungkinan
terjadinya infeksi luka sekitar 1% 5%.

Lanjutan.
2.
Clean-contamined
Wounds
(Luka
bersih
terkontaminasi),
merupakan
luka
pembedahan
dimana
saluran
respirasi,
pencernaan,
genital
atau
perkemihan
dalam
kondisi
terkontrol, kontaminasi tidak selalu
terjadi, kemungkinan timbulnya
infeksi luka adalah 3% - 11%.

Fase inflamasi
adalah adanya respons
Proses Penyembuhan Luka
vaskuler
1. Fase
Inflamasi
dan
seluler yang terjadi akibat
perlukaan yang
terjadi pada jaringan lunak.
Tujuan yang hendak dicapai
adalah menghentikan perdarahan dan
membersihkan area luka dari benda
asing, sel
sel mati dan bakteri untuk
mempersiapkan
dimulainya proses penyembuhan.
Pada awal fase ini, kerusakan
pembuluh darah
akan menyebabkan keluarnya platelet
yang

Lanjutan
Platelet akan menutupi vaskuler
yang terbuka (clot) dan juga
mengeluarkan
substansi
vasokonstriksi
yang
mengakibatkan pembuluh darah
kapiler vasokonstriksi, selanjutnya
terjadi penempelan endotel yang
yang akan menutup pembuluh
darah.

Lanjutan..
Periode ini hanya berlangsung 5-10 menit, dan setelah itu
akan terjadi vasodilatasi kapiler stimulasi saraf sensoris
(local sensoris nerve ending), local reflex action, dan
adanya substansi vasodilator: histamin, serotonin dan
sitokins.
Histamin kecuali menyebabkan vasodilatasi juga
mengakibatkan meningkatnya permeabilitas vena,
sehingga cairan plasma darah keluar dari pembuluh darah
dan masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi edema
jaringan dan keadaan lokal lingkungan tersebut asidosis.
Fase inflamasi ditandai dengan adanya: eritema, hangat
pada kulit, edema dan rasa sakit yang berlangsung
sampai hari ke-3 atau hari ke-4.

2. Fase Proliferasi

Keseimbangan antara ketegangan dan rela


ksasi dalam memberi respon pada klien
selama komunikasi.
Ada beberapa sikap non verbal selama kom
unikasi yang masuk dalam kategori sikap:
1.Gerakan mata, digunakan dalam memberikan
perhatian. Proses pendidikan dan sosialisasi anak
dapat terwujud pada kontak mata
2.Ekspresi muka
3.Sentuhan, dapat memberikan perasaan menerima
dan menghargai. Pada komunikasi anak sentuha
memperlihatkan kehangatan, kasih sayang yang
pada kemudian kemudian hari (dewasa) dapat
mengembangkannya

Sikap Komunikasi Terapeutik


Merupakan cara berperilaku seseorang
selama berkomunikasi yang dapat
memberikan dampak psikologis, sehingga
masalah psikologis anak teratasi
Dalam praktek keperawatan sikap
komunikasi terapeutik meliputi:
1.Sikap kesejatian
2.Sikap empati
3.Sikap hormat
4.Sikap konkret

Sikap Kesejatian
Merupakan sikap dalam pengiriman pesan pada
anak menunjukkan tentang gambaran diri kita
sebenarnya
Berupa sikap menghindari membuka diri terlalu
dini sampai klien (anak) menunjukkan kesiapan
berespon positif terhadap keterbukaan, dalam
rangka manipulasi
Sikap memberi nasehat/mempengaruhi anak
untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan
kita dalam berkomunikasi

Sikap Empati
Sikap dengan cara menempatkan diri
pada
posisi anak dan orang tua
Ditunjukkan dengan mendengarkan apa
yang disampaikan oleh komunikan
dengan
maksud dimengerti, mengatakan pada
diri
komunikan bahwa kita ingin mendengar
apa darinya
Menyampaikan respon empati seperti
keakuratan, kejelasan, kehangatan dan
menunjukkan empati secara verbal

Sikap Hormat

Bentuk sikap yang menunjukkan adanya


suatu kepedulian/perhatian, rasa suka dan
menghargai klien
Ditunjukkan dengan melihat kearah klien
saat berkomunikasi, memberi perhatian yg
tidak terbagi, memelihara kontak mata,
senyum disaat yg tepat, bergerak kearah
klien, menentukan sapaan, melakukan jabat
tangan/sentuhan dengan izin komunikan

Sikap Konkrit

Bentuk sikap dengan menggunakan


terminologi yang spesifik bukan abstrak
Ditunjukkan dengan menggunakan
sesuatu yang nyata, melalui orang
ketiga dalam hal ini orang tua dan
dapat pula menggunakan alat bantu
seperti gambar, mainan dll.

Cara Komunikasi dengan


Anak
1. Melalui orang lain atau Pihak ketiga
Menghindari
komunikasi
secara
langsung
untuk
menumbuhkan
kepercayaan diri anak
Dengan melibatkan orang tua secara
langsung yg ada disampingnya
Dengan mengomentari tentang mainan,
baju yg dipakai, dengan catatan tidak
langsung pada pokok pembicaraan

2. Bercerita
Cerita yang
disampaikan
sesuai
dengan pesan yang
akan
disampaikan,
yang
dapat
diekspresikan melalui
tulisan
maupun
gambar

Memfasilitasi
Memfasilitasi anak adalah cara
berkomunikasi, melalui ini ekspresi
anak/responterhadap pesan dapat
diterima
Dalam memfasilitasi kita tidak boleh
dominan, tetapi anak diberi respon
terhadap pesan yg disampaikan dengan
mendengarkan penuh perhatian dan
jangan memfleksikan ungkapan negatif
yg menunjukkan kesan yg jelek pada
anak

Biblioterapi

Melalui pemberian
buku/majalah untuk
mengekspresikan
perasaan,
dengan menceritakan
isinya sesuai dengan pesan
yang
akan disampaikan

Meminta menyebutkan
keinginan
Meminta anak mengungkapkan
keinginan sehingga dapat diketahui
berbagai keluhan yang didapatkan,
dan keinginan tersebut dapat
menunjukkan perasaan dan pikiran
saat itu

Pilihan & Kontra

Mengajukan pada situasi


yang menunjukkan pilihan
yang positif dan negatif
sesuai dengan pendapat
anak

Menulis

Melalui
ini
anaka
dapat
mengekspresikan dirinya baik
dlaam
keadaan
sedih,
marah/lainnya
dan
banyak
digunakan pada anak yang
jengkel, marah dan diam

Penggunaan Skala

Digunakan dalam mengungkapakan


perasaan nyeri, emas dan sedih dan lainlain dengan menganjurkana anak un tuk
menegekspresikan perasaan sakitnya
Menggambar

Dapat digunakan untuk mengungkapakan


ekspresinya, persaan jengkel, marah
Biasanya melalui gambar anak akan
mengungkapakan apabila gambar yang
ditulisnya ditanya tentang maksudnya

Bermain

Bermain adalah alat efektif pada anak


dalam membantu berkomunikasi
Melalui ini hubungan interpersonal
antara anak, perawat dan orang tua
disekitarnya dapat terjalin, dan
pesan-pesan dapat disampaikan

Cara komunikasi dengan orang tau anak

Anjurkan orang tua untuk berbicara


Arahkan ke fokus
Mendengarkan
Diam
Empati
Menyakinkan kembali
Merumuskan kembali
Memberi petunjuk kemungkinan apa yang
terjadi
Menghindari hambatan dalam berkomunikasi

Tahapan dalam Komunikasi dengan


Anak
Tahap Prainteraksi
Mengumpulkan data tentang klien
Membuat rencana pertemuan dengan
klien
Tahap perkenalan/orientasi
Memberi salam dan validasi
Mencari kebenaran data
Memperkenalkan nama kita dan
menanyakan nama panggilan
Menjelaskan peran, tujuan, kegiatan,
waktu untuk melakukan kegiatan

Tahap Kerja
Memberi kesempatan klien bertanya
menanyakan keluhan utama
Memulai kegiatan dengan baik dan
sesuai rencana
Tahap Terminasi
Menyimpulkan hasil, memberi
reinforcement positif
Merencanakan tindak lanjut, kontrak
dan mengakhiri dengan baik

Faktor-faktor yang mempengaruhi


komunikasi pada anak

1.Pendidikan
Makin tinggi pendidikan makin mudah
menerima informasi dan makin bagus
pengetahuan yang dimiliki
Komunikasi dengan orang tua dan
anak akam mudah diterima jika
bahasa
yg disampaikan sesuai dengan tingkat
pendidikan yg dimiliki

2.Pengetahuan
Apabila seseorang
pengetahuannya cukup maka\
informasi akan mudah diterima,
begitupula sebaliknya
3.Sikap
Sikap yang diharapkan dalam
komunikasi seperti terbuka,
percaya, empati, menghargai dll
Seseorang yg memiliki sikap
kurang baik akan menyebabkan
pendengar kurang percaya
terhadap komunikator

Usia Tumbang
Semakin tinggi usia perkembangan
anak semakin kompleks dan
sempurna kemampuan dalam
komunikasi
Status kesehatan
Dalam komunikasi membutuhkan
kesiapan fisik dan psikologis untuk
mencapai komunikasi efektif
Anak yang sakit cenderung kurang
komunikatif/sangat pasif

Sistem Sosial
Yaitu budaya di masyarakat
Orang dengan bahasa yang
berbeda akan kesulitan mencapai
tujuan komunikasi
Saluran
Meliputi intonasi suara, sikap
tubuh
Lingkungan
Lingkungan yang baik dan tenang
akan memberikan dampak
berhasilnya tujuan komunikasi

Komunikasi pada anak berdasarkan


usia tumbang
Usia bayi (0-1 tahun)
Dimulai pada usia minggu ke 8 saat bayi
sudah mampu melihat, Komunikasi dilakukan
dengan melakukan gerakan
Usia 16 bln sudah mampu menoleh pada suara
asing, pertengahan tahun mampu
mengucapkan kata2 awal seperti ba-ba, da-da
Bulan ke 10 bereaksi terhadap panggilan nama,
mampu melihat gambar pd buku
Akhir tahun mampu mengucapkan kata2 yg
spesifik antara 2 ato 3 kata
Selain itu cara komunikasi yang efektif pada
bayi dengan komunikasi non verbal yaitu
sentuhan dengan mengusap, menggendong,
memangku dll

Usia todler (1-2,5 th) dan prasekolah


(2-2,5 th)

Usia 2tahun mampu 200-300 kata, 3 tahun


900 kata
Komunikasi dilakukan dengan memberi tahu
apa yg terjadi pd dirinya,
memberi kesempatan menyentuh alat
pemeriksaan yg digunakan,
bicara lambat, jika tidak dijawab harus di
ulang, memberi mainan saat komunikasi
Jangan sentuh anak tanpa persetujuan
Salaman untuk menghilanhkan cemas

Usia sekolah (5-11 tahun)

Komunikasi dilakukan dengan masih


memperhatikan tingkat kemampuan bahasa
yaitu gunakan kata sederhana dan spesifik
Jelaskan sesuatu yg membuat ketidakjelasan
pada anak karena rasa ingin tahunya tinggi
Usia Remaja (11-18 tahun)
Komunikasi dilakukan dengan berdiskusi dan
curah pendapat
Hindari pertanyaan yg menimbulkan rasa malu
dan jaga kerahasiaan karena merupakan masa
transisi dalam bersikap dewasa

Anda mungkin juga menyukai