Konsep
Kehidupan ektra uteri bayi mengalami kondisi
tidak stabil dalam waktu 6-8 jam setelah lahir
Fase transisi dari intrauteri ke ekstra uteri dibagi
2 fase:
Fase pertama ( fase aktif pertama: berakhir 30
menit setelah kelahiran)
Fase kedua (fase reaktif kedua: 4-8 jam setelah
kelahiran, berlangsung selama 10 menit)
APGAR SCORE
Dilakukan 2x yaitu dalam 1 dan 5 menit
pertama kehidupan
Pengkajian dilakukan dengan cepat untuk
menentukan kebutuhan bayi akan
resusutasi
Penilaiannya bukan menentukan gang.
Neurologis melainkan dapat berhubungan
dengan tingkatan resiko mortalitas &
morbiditas bayi.
Apgar score
Klinis
Detak jantung
Tidak ada
>100x/menit
Pernafasan
Tidak ada
Tak teratur
Tangis kuat
Tidak ada
Menyeringai
Batuk/bersin
Tonus otot
Lunglai
Fleksi
ekstrimitas
(lemah)
Fleksi kuat
gerak aktif
Warna kulit
Biru pucat
Tubuh merah
Merah seluruh
ekstrimitas biru tubuh
Lanjutan
c. Evaporasi
Kehilangan panas ketika cairan berubah
jadi
gas.
Kehilangan
panas
akibat
Penguapan cairan ketuban oleh panas
tubuh bayi setelah lahir, jika tidak segera
dikeringkan dan terlalu cepat dimandikan
setelah lahir dan tubuh tidak segera
dikeringkan dan diselimuti
Lanjutan
d. Radiasi
Kehilangan panas akibat bayi ditempatkan
di dekat benda yang mempunyai suhu
lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Dimana
benda-benda tersebut menyerap radiasi
panas
tubuh
bayi
walaupun
tidak
bersentuhan secara langsung)
Pengkajian maturitas
Dilakukan dalam waktu 2-12 jam setelah
kelahiran
Pengkajian dengan menggunakan
BALLARD SCALE meliputi neuromuscular
maturiti & phisical maturity
PENGKAJIAN FISIK
Aspek penting:Pengkajian fisik
menyeluruh meliputi
- Perkiraan usia gestasional
- Pemeriksaan fisik
Lanj
No
(1)
1.
Postur
2.
TTV
Denyut jantung/nadi
Pulsasi femoral
Suhu
Pernapasan
TD
Lanj
No
(1)
Berat
Panjang
LK
LD
LB
2.
lanj
No(
1)
Area yg dinilai
(2)
Vernik kaseosa
Lanugo
Kepala
mata
Lanj
No(
1)
Hidung
Telinga
mulut
Lanj..
No(
1)
10
Leher
Dada
11
12
13
Adbomen
Genetalia
No(
1)
14
Ekstremitas
15
Punggung
16
Anus
Refleks
Menghisap
(sucing &
rooting
Refleks)
Menelan
(swallowing R)
Cara
Respon normal
Menjulurkan
lidah
(extrusion R)
Refleks
Glabelar
Tonic neck/
fencing
moro
Cara
Respon normal
Refleks
Cara
Respon normal
Melangkah
(walking R)
Merangkak
(crawling R)
Tendon dalam
( deep tendon
R)
Refleks
Cara
Terkejut
( startle R)
Babenski
R
Tarik ke duduk
(pull to sit atai
traction R)
Respon normal
Lengan abduksi disertai
fleksi pada siku, tangan
tetap menggenggam
Semua jari kaki
hiprekstensi, ibu jari
dorsofleksi (tanda positif)
N: hilang usia 1 thn
Refleks
Cara
Respon normal
Galant R
Bayi di tengkurapkan
goreskan jari ke arah
bawah tulang belakang
mula2 pada satu sisi
kemudian sisi lainnya
Magnet R
Respon
tambahan
pada BBL9
menguap ,
sendawa,
cekukan,
bersin)
Perilaku spontan
Diagnosa keperawatan
Intervensi keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d mukus berlebihan,
pengaturan posisi yg tdk memadai
Intervensi
Rasional
u/ memungkinkan reoksigenasi
u/ mencegah aspirasi
u/ mengurangi risikosindrom
kematian bayi mendadak
Rasional
Memandikan bayi
Perawat dapat melibatkan ortu dlm memberikan asuhan,
mengajari prosedur hygiene yg benar, mempelajari sifat
individu anak mereka.
Bayi boleh dimandikan setelah 6 jam setelah lahir
Pastikan suhu tubuh bayi stabil, dan gunakan air bersih
dan hangat.
Gunakan sarung tangan dalam enangani bayi baru lahir
sampai darah dan cairan amnion hilang setelah mandi.
Pembersihan di mulai dg arah sefaokaudal.
Segera keringkan bayi